"Bom Waktu Nikah Karbitan" Analisis Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Perceraian Di Indonesia (original) (raw)
Related papers
Fenomena Pernikahan Dini DI Masa Pandemi COVID-19
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS 41 UTP SURAKARTA, 2021
Wabah Pandemi COVID-19 terjadi hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat luas. Di Indonesia, berbagai kebijakan dan upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pusat dalam menanggulangi penyebaran virus COVID-19. Saat ini, pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 pada beberapa kota maupun kabupaten tertentu. Hal menarik untuk menjadi kajian dan perhatian bersama saat pandemi COVID-19 adalah fenomena pernikahan dini di masa pandemi COVID-19. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Madiun. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dihimpun melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Peneliti mengambil responden yang akan diwawancarai sebagai informan dengan ketentuan bersedia untuk diwawancarai. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang...
AL-WARDAH
Child marriage is one of the big problems occur in the world. It has been set up in Millenium Development Goals, either Sustainable Development Goals point 5. Almost every country in the world face the same problem, as well as Indonesia. Indonesia is among the 10 countries with the largest number in aged 20-24 married before 18 years old. Otherwise, Indonesian law has regulated about child marriage in Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinian, however the number is still high. This research aims to know the level of child marriage in Indonesia and the causes.
Analisis Sosio Yuridis Terhadap Pernikahan Usia Dini Dan Perceraian di Jawa Timur
Al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam
This study examines the dynamics of early marriage and divorce occurring in a strong Islamic cultural tradition. The results of the research show that there are significant factors on the early marriage and divorce rates as the influence of socio-cultural traditions of the societies. These symptoms can not be separated from the influence of social systems and values prevailing in society. Local cultural traditions that only take place in certain areas are often used as a foothold in early marriage as well as the prevailing social systems. Although both of the local cultural traditions and social systems have a significant role in influencing the cases, but in terms of nature, marriage and divorce are more individual and casuistic issues. It is found that in addition to these two factors, economic factor also become the main variable in motivating people to do early marriage and divorce .
Sosialisasi Dampak Pernikahan Dini Melalui Media Film Pendek
JURNAL CEMERLANG : Pengabdian pada Masyarakat, 2021
Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pemahaman dan kesadaran siswa terhadap dampak pernikahan usia dini melalui media film. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah menggunakan metode penyuluhan. Hasil analisis kegiatan PKM yang telah dilaksanakan secara keseluruhan menunjukkan persentase sebesar 76,5% termasuk ke dalam kategori memahami konsep pernikahan. Kemudian, persepsi siswa terhadap dampak dari pernikahan usia dini terlihat cukup baik dimana siswa siswa tidak setuju terhadap perilaku menikah usia dini, pernikahan usia dini berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi, pernikahan memerlukan kematangan/ kedewasaan baik fisik maupun mental dan kesiapan menikah, pernikahan usia dini rentan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) dan perceraian, dan pemahaman tentang pernikahan sangat penting sebelum memutuskan untuk menikah. Pentingnya kegiatan PKM ini dilaksanakan lebih lanjut ke sekolah sebagai upaya mengurang...
Tren Ajakan Nikah Dini DI Era Disrupsi
ADHKI: JOURNAL OF ISLAMIC FAMILY LAW
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghindari pernikahan di usia dini. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kualitatif terhadap beberapa sumber data dari buku dan karya yang membahas tentang pernikahan dini. Teori yang digunakan yaitu teori structural fungsional, secara subtansif teori ini menjelaskan bahwa masyarakat merupakan suatu struktur yang diatur oleh sistem, masing-masing komponen terintegarasi dengan fungsinya sendiri-sendiri. Semua struktur itu harus berjalan seimbang dan baik. Berdasarkan kesimpulan trend pernikahan dini dipengaruhi salah satunya gerakan yang fokusnya tentang pernikahan dalam Islam yang digandrungi oleh banyak remaja, seperti yang terdapat dalam akun @kangabay_, @sallyheart dan kemudian munculnya hashtag #Nikah Muda yang sangat bervariasi dan juga dipengaruhi beberapa faktor, seperti ekonomi, pendidikan, pengetahuan, karena perjodohan ingin melanggengkan hubungan dan juga faktor yang sebenarnya tidak ...
Faktor yang Mempengaruhi Pernikahan Dini di Era Covid-19 : Literature Review
Malahayati Nursing Journal
Early marriage is an unresolved problem in Indonesia. The entry of the Covid-19 pandemic at the beginning of 2020 was one of the causes of the increasing number of early childhood marriage dispensations. This literature study aims to determine the factors that influence early marriage in the Covid-19 pandemic era. The method used is literature review by searching for articles using pubmed and google schoolar databases. Articles searched using keywords that have been set in Indonesian and English. Then found 10 articles consisting of 5 international articles and 5 national articles. There are 4 influencing factors, namely pandemic factors, social factors, cultural factors and individual factors. Some of the efforts to prevent early marriage are improving the quality of education, increasing knowledge about sex education and reproductive health, and limiting association with a bad social environment. Keywords: Early Marriage, Adolecent Pregnancy, Child Marriage, Pandemic, Covid-19. A...
Faktor-Faktor yang memengaruhi pernikahan dini di Indonesia
Jurnal Kependudukan Indonesia
One of the social problems that existed in Indonesia is high rates of early marriage or child marriage. Based on its absolute number, Indonesian has been one of top ten country with the highest number of child marriage all over the world. Early marriage is defined as a marital union by women under 16 years old. Many factors affect early marriage, such as education factor, economy factor, and culture factor. Furthermore, early marriage may have effects on deteriorating physical and psychological health, low educational attainment, and increasing risk of domestic violence. By utilising 2017 IDHS dataset, this study aims to examine the determinants of early marriage in Indonesia. This study applies binary logistic regression method for the data analysis. The results of this study show that variables significantly affect the status of early marriage are marital status at the first sexual intercourse, residential type, partner’s working status, women’s education, and partner’s education....
Persepsi Masyarakat Tentang Pernikahan Dini Ditinjau Dari Latar Belakang Budaya (Batak dan Jawa)
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology), 2020
Penelitian ini dilakukan karena adanya berbagai persepsi masyarakat tentang pernikahan dini. Tingkat pendidikan dan budaya adalah dua faktor yang mempengaruhinya. Tiga tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbedaan persepsi publik tentang pernikahan dini dalam hal latar belakang budaya. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode perbandingan. Populasinya adalah masyarakat Desa Sidojadi, Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mandailing Natal, yang berjumlah 888 orang. Sampel penelitian ini adalah 276 orang dengan menggunakan Proportional Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen self develoved yaitu model skala likert. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan anova dua arah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi publik yang signifikan tentang pernikahan dini dalam hal latar belakang budaya
Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Dini di Beberapa Etnis Indonesia
Buletin penelitian sistem kesehatan, 2021
Pernikahan dini masih menjadi masalah yang serius dihadapi oleh Indonesia. Satu dari sembilan perempuan di Indonesia menikah sebelum usia 18 tahun. Pernikahan dini hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Terdapat 23 provinsi dengan prevalensi pernikahan dini lebih tinggi dari angka nasional. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab pernikahan dini pada beberapa etnis di Indonesia. Kajian literatur dari buku seri Riset Etnografi Kesehatan pada etnis Lampung, Sasak dan Bugis dipilih menjadi metode pada artikel ini. Untuk menganalisis fenomena pernikahan dini digunakan teori praktik sosial oleh Pierre Bourdieu. Bourdieu membagi teori praktek sosial ini menjadi tiga bagian yang saling berkaitan, yaitu: habitus, arena dan modal. Adanya aturan adat, sistem patriarki, modernisasi dan hukum formal yang berlaku yaitu undangundang perkawinan mempengaruhi habitus pelaku pernikahan dini. Lemahnya modal ekonomi, kultural dan sosial juga turut mendorong individu melakukan pernikahan dini. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah relasi antara habitus, arena dengan melibatkan modal yang dimiliki oleh remaja atau keluarganya mempengaruhi keputusan untuk melakukan pernikahan dini. Upaya pencegahan pernikahan dini perlu dilakukan dengan memperhatikan kondisi struktur dan budaya masyarakat. Peran tokoh adat dan tokoh agama juga perlu dioptimalkan dalam mencegah pernikahan dini. Penguatan implementasi undang-undang yang mengatur batas minimum usia menikah juga perlu dilakukan.