Studi Bahan Kemasan terhadap Viabilitas Benih Kedelai (Glycine max [L.] Merril) Pascasimpan Dua Belas Bulan di Ruang Simpan Suhu Rendah (original) (raw)
Related papers
Planta Tropika: Journal of Agro Science, 2015
Kedelai merupakan salah satu palawija yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena nilai gizinya yang tinggi (Tatipata et. al. 2004). Kedelai sering dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk berbagai produk pangan, baik dalam bentuk segar, makanan fermentasi seperti susu, tahu, tempe, kecap, dan tauge maupun dalam bentuk kering. Kedelai tidak hanya merupakan bahan pangan, tetapi juga berguna untuk obat berbagai penyakit dan gangguan pada tubuh (Somaatmadja, 1993). Menurut Pitojo (2003), kedelai diyakini dapat mencegah penumpukan kolesterol di dalam tubuh, mencegah timbulnya penyakit jantung koroner dan kanker, serta menghindarkan gangguan kelenjar prostat. Kedelai juga dapat mengurangi risiko terjadinya osteoporosis dan kepikunan. Kebutuhan kedelai nasional tahun 2010 masih defisit hingga 700 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya. Wakil Menteri Pertanian, Bayu Khrisnamurti mengatakan, produksi kedelai nasional tahun lalu turun menjadi 1 juta ton, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kedelai tahun lalu, yang mencapai 1,7 juta ton, pemerintah mengimpornya dari luar negeri. Impor dilakukan guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. (Anonim, 2011). Hasil rerata kedelai nasional 1,2 ton per hektar, sedangkan hasil rerata kedelai dunia saat ini sudah mencapai 1,9 ton per hektar. Ini merupak
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
Abstrak. Kedelai (Glycine max (L) Merril) termasuk dalam suku polong-polongan dan sering digunakan sebagai bahan pangan di Indonesia. Kedelai merupakan benih yang cepat mengalami kemunduran, terutama jika disimpan pada ruang terbuka. Benih dengan vigor yang tinggi berarti mampu tumbuh normal dalam kondisi yang ideal ataupun tidak. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih mulai bulan Januari hingga Mei 2022. Rancangan penelitian ialah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3x5 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah varietas dengan 3 taraf (Anjasmoro, Argomulyo, dan Grobogan). Faktor kedua adalah periode simpan dengan 5 taraf (0,1,2,3 dan 4 bulan). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh varietas dan periode simpan serta interaksi antara keduanya terhadap viabilitas dan vigor benih kedelai. Parameter pada penelitian ini adalah indeks vigor, kecepatan tumbuh relatif dan keserempakan tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perio...
Buletin Agrohorti, 2014
Lot benih dengan tingkat viabilitas yang berbeda 60–80% dibutuhkan dalam penelitian invigorasi untuk meningkatkan vigor benih dan hasil panen. Percobaan laboratorium dilakukan untuk menentukan metode pengusangan cepat dengan larutan etanol 96% yang dapat menghasilkan tingkat viabilitas benih kedelai (Glycine max L.) yang diinginkan dan mengetahui vigor daya simpan benih tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Institut Pertanian Bogor pada bulan November 2012 sampai Mei 2013. Benih kedelai verietas Gema, Burangrang, dan Ijen diberi perlakuan lama perendaman dalam larutan etanol 96%. Benih yang telah diusangkan diuji viabilitasnya dengan metode UKD-dp. Benih dengan tingkat viabilitas yang diinginkan, P20 dan P40, disimpan pada dua kondisi simpan, 27–30 0C dengan RH 61–72% dan 22–270C dengan RH 58-74%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa benih kedelai varietas Gema, Burangrang, Ijen dengan tingkat viabilitas 80% P20 dapat diperoleh dengan me...
Pengaruh Beberapa Kemasan Plastik Terhadap Kualitas Benih Kedelai Selama Penyimpanan
Jurnal Keteknikan Pertanian, 2016
Soybean seed var. Argomulyo has been processed and dried to < 10% moisture content. Seeds were stored in 3 different kinds of plastic packaging ie. HDPE, hermetic plastic and vacuum plastic for a period of 6 months at room temperature. The research aims to determine the best type of plastic packaging for soybean seed. The experimental design was arranged in RBD consisting of 2 block and 1 factor; different engine rotation n speed (rpm) threshing and packaging material. Sample was carried out every month until 6 months of storage. The following analyses were carried out: moisture content, germination, damaged grains, additional weight and free fatty acid (FFA). Result show that kinds of packaging significantly affect moisture content and additional weights. It was found that seed moisture contentin HDPE packaging was increase and showed positive correlation with additional weight. Engine rotation speed (rpm) threshing was significantly affect damaged grains that high rpm showed positively corelation with increasing damaged grain. Percent of FFA < 0.4% untill 6 months of storage. From this research, soybean seed was stored in hermetic plastic observed have the ability to maintain moisture content and hold up additional weight followed by vacuum plastic and HDPE. Soybean seed were stored in HDPE, hermetic plastic and vacuum plastic have percent of germination ≥70% after 6 months stored and moisture content < 10%.
2009
One ofthe way able to be conducted to improve productivity of soy is with treatment of organic fertilizer at different treatment time and dose. This research aim to to know influence of liquid organic fertilization to soy crop productivity, knowing fertilization time and dose giving best result and also know interaction between fertilization time and dose. Research conducted with Complete Random Device with factorial pattern . First factor of fertilization dose that is : D0 ( without treatment of manure), D1 ( 0,7 fertilizer ml / 1 water litre), D2 ( 1,4 fertilizer ml / 1 water litre) and D3 ( 2,1 fertilizer ml / 1 water litre). Second factor is time fertilization of T1 ( morning), T2 ( daytime) of T3 ( afternoon). Parameter perceived by hat is amounts of pod wet heavy of pod wet heavy of seed and dry heavy seed. Data to be analysed with ANOVA level of signification 95%, continued by test of Duncan level of signification 95%. Research result indicate that fertilization with liquid o...
Jurnal Agronomi Indonesia, 2007
The objective of this trial was to determine the effect of the best packaging material, storage room condition and storage period for the seed viability of caisin. The trial was conducted at the seed laboratory of the Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, Bogor Agriculture University in March-October 2005. The experiment was arranged in completely randomized design with three factors. The first factor was packaging materials (paper, polyethylene and aluminum foil); the second factor was storage room conditions (ambient room, Air Conditioned (AC) room and refrigerator); the third factor was storage periods (0, 3, 6, 9, 12 and 15 weeks).
Buletin Agrohorti
ABSTRAK Kedelai (Glycine max (L.)) merupakan salah satu komoditas utama selain beras dan jagung di Indonesia yang sebagian besar dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk olahan pangan. Kesenjangan kebutuhan dan ketersediaan kedelai terus meningkat sehingga diperlukan usaha untuk menunjang produksi kedelai, salah satunya benih kedelai harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup serta dengan mutu yang memadai. Permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan benih kedelai bermutu adalah daya simpan benih kedelai yang pendek sehingga benih mengalami penurunan vigor dan viabilitas. Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode uji vigor benih menggunakan urine sugar analysis paper (USAP) pada berbagai tingkat vigor benih kedelai yang diperoleh dari metode pengusangan cepat (AAM). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyimpanan dan Pengujian Mutu Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah benih k...
Jurnal Online Mahasiswa Bidang Pertanian, 2014
Recently, fertilizer is considered as necessary cultural practices that could increase soybean production. So, this experiment was intended to determine the role of phosphorous fertilized on seed development and seed quality of several soybean varieties. Three varieties of soybean were grown in a plot of 3.2 by 3 m with planting density 40 x 15 cm. Ten days after planting, the plant were fertilized by mixing 53 kg Urea, 53 kg KCl and TSP as treatment applied. To obtained seed water concentration and seed dry weight, 300 flowers were randomly chosen from each plot, and 10 pods developed from the flowers were harvested every 5 days beginning from 15 days after anthesis (DAA) to 50 DAA. In addition to seed development, we observed dry matter accumulation rate, effective filling period, and seed quality at harvest. The change in seed moisture content was relatively fast from 15 DAA to about 45 DAA, then slightly slow until harvest time. Seed dry weight was very small until 20 DAA and contribute only 5 to 7% of its maximum dry weight. The linear increase in seed dry weight occurred from 20 DAA until 45 DAA, then tent to slow down before reaching physiological maturity. Application of P fertilizer increased KPBK and shortened WPE on Wilis and Gema but did not impact both traits on Gema. Grain yield of Kaba and Wilis was higher when fertilized by 25 kg P2O5 per ha, and tent to decline if fertilized by 50 kg P2O5 per ha.
2017
Since grain soybean is high in protein content, nitrogen addition may be required at the time of pod development and grain filing. This research was conducted to identify the appropriate time of N application during soybean growth. The field experiment was established at experimental farm of the Faculty of Agriculture, Riau University, inPekanbaru, from JunetoOctober 2016. Three soybean genotypes; ie, Grobogan, Argomulyo and Kaba were planted under some timing of N applications; ie, no N applied, 25 kg kg N applied at planting, 25 kg N applied at 30 days after planting (DAP), and 25 kg N applied at planting added at the same rate at 30 DAP. The experiment was assigned in a randomized block design with 3 replications. Parametersmeasured were filled pod numbersperplant, seeds numberperplant, seed weightperplant, grain yieldm-2, 100-seed weight, oil contents and protein contents of the seed. The results showedthat the application of Nitrogen fertilizer affected yield component and grai...
Ketahanan Jenis Kemasan Benih Kedelai Terhadap Serangan Hama Callosobruchus Maculatus
EDUFORTECH
Penggunaan jenis kemasan yang tepat dapat mempertahankan kualitas benih, sehingga tetap baik pada saat akan ditanam. Jenis kemasan yang tidak mampu mempertahankan kadar air pada kondisi aman akan mempermudah serangan hama gudang. Hama gudang Callosobruchus maculatus F. merupakan salah satu hama primer yang menyerang kedelai dalam penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ketahanan dua jenis kemasan yaitu kemasan platik HDPE dan plastik Hermetik dari serangan hama Callosobruchus maculatus selama penyimpanan di dalam gudang. Tahapan penelitian yang dilakukan terdiri dari penyediaan serangga Callosobruchus maculatus, pemilihan, pengemasan, infestasi Hama pada kedelai, penyimpanan dan pengamatan. Parameter yang diamati diantaranya adalah kandungan gas O2 dan CO2, persentase kematian Callosobruchus maculatus, dan persentase biji yang terinfestasi telur. Kadar oksigen dalam plastik hermetik lebih rendah dibandingkan dengan kemasan plastik HDPE, sedangkan kadar karbondioksi...