Analisis Kreativitas Tari Kreasi Balap Kadhu’ (Karung) Di Sanggar Tari Tarara Bangkalan (original) (raw)
Related papers
Bentuk Penyajian Tari Kreasi Cangklak DI Sanggar Rampoe Banda Aceh
DESKOVI : Art and Design Journal, 2019
Penelitian ini membahas tentang sebuah karya tari yang diciptakan di Sanggar Rampoe Kota Banda Aceh. Cangklak adalah salah satu tari kreasi yang sudah berkembang, akan tetapi masih mengikat pada pola tradisi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mendeskripsikan bentuk penyajian dari tari kreasi Cangklak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif guna mendapatkan data-data yang akurat serta memberikan pemahaman terkait dengan bentuk penyajian tari kreasi Cangklak di sanggar Rampoe Banda Aceh. Berdasarkan hasil penelitian terkait dengan bentuk penyajian, tari Cangklak diciptakan pada tahun 2006 oleh Yusri Sulaiman Skm, M. Kes. Tari ini menggunakan iringan musik, seperti rapai, geundrang, seurune kalee. Tari Cangklak adalah sebuah tari yang memvisualisasikan perempuan-perempuan Aceh dengan pesonanya. Gerak tarian yang energik menjadi khas dari tarian ini. Tari Cangklak ditarikan oleh enam orang penari perempuan, jumlah penari tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan ...
Analisis Garapan Tari Sanggar Seni Sarai Sarumpun DI Kota Padang
Jurnal Sendratasik, 2020
This research aims to find out the dance work of Sarai Sarumpun Art workshops in Padang City. This type of research is qualitative research, and the method used is a description of the analysis. The instruments in this study are the researchers themselves and assisted with supporting instruments such as stationery and mobile phones. The data type uses primary data and secondary data. Data collection techniques are carried out by library studies, observations, interviews, recording and shooting. The steps for analyzing the data are data reduction, data presentation and withdrawal of conclusions. The results showed that the dance work of Sarai Sarumpun Art workshops seen in his three dances is Hoyak Badarai Plate dance, Indang Sarumpun dance, Rampak Nuri Shawl dance. Of these three dances found the wiggle room is dominated by large wiggle room, and the time of movement implementation is dominated by medium time, as well as the use of energy in motion dominated by medium-sized energy. ...
Kaba Lareh Simawang Sebagai Konsep Dasar Penciptaan Tari Laki-Laki
Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 2016
Pembacaan ulang kaba tersebut mengilhami dan menginspirasi untuk menjadikan alur cerita dalam tari ini menjadi berbeda. Karya tari Laki-Laki Siti Jamilah tidak membunuh anak dan dirinya sendiri namun menjadi lebih kuat dan mampu menyia-nyiakan suaminya sehingga suaminya terabaikan. Sementara istrinya yang kedua bernama Siti Rawani juga memperlakukan Lareh Simawang dengan sikap yang sama dengan Siti Jamilah. Kaba Lareh Simawang menjadi sumber inspirasi penciptaan karya tari Laki-Laki. Kaba Lareh Simawang dalam penggarapannya merujuk kepada beberapa kajian sumber. Istri pertama Lareh Simawang yang bernama Siti Jamilah merupakan seorang perempuan yang patuh, setia, dan taat kepada suaminya. Kepatuhan, kesetiaan, dan ketaatan Siti Jamilah kepada suaminya Lareh Simawang digambarkan pada bagian awal karya.
Konstruksi Pesan Tari ‘Kecak’ Pada Masyarakat Badung, Bali
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 2018
ABSTRACTBali becomes the world’s tourism that has varied culture, one of them is ‘Tari Kecak’ (‘Tari Cak’ or ‘Fire Dance’). Different with other dance using music (‘gamelan’), ‘Tari Kecak’ just uses the dancer’s sound/shouting like “cak cak ke cak cak ke”as the art. Through qualitative research based on constructive paradigm, the researcher depended on participative observation and in depth interview to the key informants and informants (from local society and tourists). By using Semantic Meaning Theory from Charles Osgood, the results show five meanings from ‘Tari Kecak’, namely (a) avoiding curse, (b) as a belief system, (c) as a holy thing, (d) as an art and culture and also (e) as economic income.Keywords: Message, Tari Kecak, Semantic Meaning TheoryABSTRAKBali merupakan destinasi wisata dunia yang memiliki ragam budaya, salah satunya adalah Tari Kecak (biasa juga disebut sebagai Tari “Cak” atau Tari Api/fire dance). Berbeda dengan tarian lainnya yang menggunakan alat musik (gam...
TANDIK: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk penyajian tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin di Desa Kapul Kabupaten Balangan. (2) mendeskripsikan fungsi dan makna tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin di Desa Kapul Kabupaten Balangan. (3) mendeskripsikan nilai estetika tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin di Desa Kapul Kabupaten Balangan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumen. Hasil penelitian yang didapat adalah (1) Bentuk penyajian tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin tidak mementingkan keindahan gerak, namun lebih mementingkan maksud dan tujuan 2) Fungsi tari Wadian Kelong adalah sebagai sarana upacara ritual dan Makna tari Wadian Kelong untuk ungkapan jiwa, penghormatan dan pembayar rejeki (3) Nilai estetika tari Wadian Kelong dalam upacara Aruh Adat Baharin yaitu gerak tari sederhana dan memiliki kandungan daya intensitas dal...
Kreasi Karya Tari Jaranan Sanjoyo Putro Desa Bandar Kidul Kota Kediri
2019
Kediri merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang kental dengan kesenian jaranannya. Pada umumnya jenis jaranan yang ada di Kediri adalah jaranan pegon. Salah satu paguyuban jaranan yang berkembang di Kediri adalah Jaranan Sanjoyo Putro yang didirikan pada tahun 1996. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui bentuk dan gaya tari jaranan Sanjoyo Putro karena selama ini masih belum ada penelitian yang membahas serta sebagai tambahan wawasan mengenai gerak tari jaranan yang ada di Kediri pada umumnya. Masalah yang diangkat oleh peneliti dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana bentuk tari Jaranan Sanjoyo Putro, 2) Bagaimana gaya tari Jaranan Sanjoyo Putro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk gerak tari jaranan Sanjoyo Putro dan Gaya Tari Jaranan Sanjoyo Putro.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data triangg...
2020
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membahas Estetika Tari Bangau di Jorong Laban Kanagarian Salido Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Tari Bangau adalah tari tradisional yang hidup dan berkembang di Jorong Laban. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskritif analisis, yaitu seluruh data yang diperoleh baik data lapangan dihimpun dan dijabarkan kemudian analisis sesuai dengan permasalahan peneliti yang telah dirumuskan.Teori yang digunakan adalah teori bentuk oleh Y. Sumandyo Hadi dan Soedarsono dan teori estetika oleh A.A.M Djelantik dan Jacob Sumardjo. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini yaitu estetika yang terkandung pada gerak Tari Bangau.
Mengembangkan Kreativitas Kekaryaan Tari Bagi Siswa Sma
Abdi Seni, 2013
Layanan masyarakat (Pengabdian Kepada Masyarakat) dilaksanakan di SMA Batik I Surakarta dengan tema "Dance untuk ekspresi, aktualisasi dan rekreasi". Pelatihan ini lebih difokuskan pada pelatihan dan persiapan bekerja untuk memperkuat kreativitas tari bagi siswa SMA. Pelatihan tari ini akan mendorong siswa untuk mengembangkan kreativitas, meningkatkan kemampuan mereka dalam teknik menari, dan akan menguasai materi tari. Selain pengalaman afektif, latihan kognitif dan psikomotorik dilakukan dalam proses, itu juga berguna dalam membangun karakter siswa. Secara khusus, kegiatan pelatihan tari dengan tiga metode: metode pertama adalah diskusi kelompok, kedua metode bentuk kreatif, dan ketiga metode drill. Diskusi kelompok dilakukan untuk memberikan penguatan wawasan/pengetahuan tentang nilai-nilai seni dan kemanusiaan ke dalam pengalaman hidup peserta didik. Metode eksperimental yang seharusnya untuk mengembangkan, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam proses kreatif, dan untuk mengebor metode dalam memberikan penguatan di pelatihan menari kemampuan fisik. Program pelatihan ini dilakukan selama enam bulan, juga melibatkan guru pendamping langsung menyertainya dari sekolah. Ini adalah peran yang sangat penting dalam latihan kelancaran dan juga untuk keberlanjutan program. Bahan dan hasil pelatihan dalam bentuk karya tari berjudul Tembang Nusantara. Sepotong tari bekerja berdasarkan pola irama lagu atau lagu-lagu daerah Indonesia. Tema ini dipilih karena pada dasarnya, lagu memiliki makna yang sangat baik untuk pendidikan remaja. Warna orkestra yang bekerja pada bentuk musik sangat tampan, semangat, lincah, agresif sehingga sangat cocok untuk usia sekolah tinggi. Hasil dari pelatihan dapat diatur termasuk materi baru di tari garapan, membangun kepercayaan diri bagi siswa terutama melalui peran atau karakter. Selain itu, program ini juga dapat membuatnya dinamis dan mengembangkan semangat seni, serta apresiasi yang berkembang untuk semua siswa di SMA Batik I Surakarta.