METODOLOGI PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN METODE PEMBELAJARAN BAHASA UNTUK KELAS TINGGI (original) (raw)
Related papers
KONSEP DAN PENERAPAN METODE MEMBACA DALAM KETERAMPILAN MEMBACA SISWA DI KELAS BAHASA
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas muhammadiyah makassar siti.reskinanda03@gmailcom BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Membaca adalah suatu kegiatan sebuah proses yang melibatkan kemampuan visual dan kemampuan kognisi. Kedua kemampuan ini diperlukan untuk memberikan lambang-lambang huruf agar dapat dipahami dan menjadi bermakna bagi pembaca. Melalui membaca kita bisa mendapatkan berbagai informasi penting, dalam membaca diperlukan konsetrasi yang tinggi atau fokus pada isi buku atau bacaan yang sedang dibaca. Membaca juga bisa membantu mengolah kesabaran atas suatau hal. Ada bebarapa jenis kegiatan membaca, yaitu : membaca cepat, membaca nyaring, membaca 250 kata dalam waktu satu menit dan lain-lain sebagainya.
PERKEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN BAHASA1
Abstrak Metode pengajaran atau metode pembelajaran bahasa berkembang seiring dengan pemikiran dalam bidang bahasa, psikologi, dan social. Pada awalnya pemikiran tentang metode pembelajaran bahasa didasarkan pada pendekatan behavioristic dalam psikologi dan pendekatan structural dalam linguistic. Kemudian berubah dengan timbulnya psikologi kognitif dan linguistic transformasi. Setelah itu mengikuti pendekatan humanistic dalam psikologi, kemudian mengikuti pendekatan social. Setelah itu, metode pembelajaran bahasa berkembang sejalan dengan kajian wacana dalam linguistic, kemudian mengikuti pendekatan pemberdayaan dalam pedagogi kritis. Akhirnya kembali kepada pendekatan berbasis genre teks yang sebenarnya searah dengan pendekatan wacana/pragmatic walaupun tidak sama persis. Kata-kata kunci: metode, pembelajaran bahasa, kognitif, pendekatan wacana, pendekatan berbasis teks Pendahuluan Pemikiran tentang metode pengajaran atau metode pembelajaran berkembang seiring dengan perkembangan pemikiran dalam berbagai bidang kajian. Pada awalnya pemikiran tentang metode pengajaran bahasa dipicu oleh adanya kebutuhan mengajarkan bahasa asing bagi penutur bahasa lain. Hal ini didasaran pada kebutuhan agar suatu bahasa dipahami oleh masyarakat lain yang bukan penutur bahasa itu; untuk keperluan pemahaman kitab suci ataupun untuk kepentingan politik-militer. Di samping itu, dalam perkembangan selanjutnya, perlunya pengajaran bahasa asing itu juga untuk memenuhi keperluan dalam bidang ekonomi dan sosia-budaya. Makalah ini menyajikan perkembangan metode pembelajaran bahasa dari masa ke masa dari abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-21 ini. Pendekatan, Metode, Teknik Dalam pembelajaran bahasa, ada tiga istilah yang berbeda, tetapi berkaitan. Para ahli atau pengajar metode pengajaran/pembelajaran bahasa umumnya sudah sangat akrab dengan tiga istilah ini. Adalah Edward M. Anthony (1963) yang menjelaskan ketiga istilah itu dalam pengajaran bahasa. Pendekatan (approach) didefinisikan sebagai seperangkat asumsi tentang hakikat pengajaran dan pembelajaran bahasa; pendekatan bersifat aksiomatik. Metode (method) adalah perencanaan yang menyeluruh tentang 1 Makalah Seminar kerja sama Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan dengan FKIP Universitas Baturaja, Baturaja, 18 Mei 2016.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MEMBACA SCRAMBLE
2019
Dalam keterampilan berbahasa, mata pelajaran bahasa indonesia mempunyai tujuan pembelajaran yakni untuk meningkatkan komunikasi siswa baik itu secara lisan maupun tulisan. Membaca adalah kegiatan yang dilakukan guna memahami isi dari suatu bacaan, sehingga kemampuan baca siswa merupakan faktor yang penting dalam keterampilan membaca. Namun pada kenyataannya dilingkup sekolah dasar membaca kurang diminati oleh para siswa. Hal itu disebabkan karena kurangnya variasi pembelajaran membaca yang diterapkan. Oleh sebab itu perlu dilakukannya metode pembelajaran membaca scramble dengan instrumen bacaan yang diperlukan. Artikel ini dibuat guna mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya metode pembelajaran scramble ini terhadap kemampuan baca siswa Sekolah Dasar. Apakah mengalami peningkatan ataupun sebaliknya.
Samsuddin Siregar FIK Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V, Medan Estate s a ms u ddi n _ s @y ah oo . com Abstrac t This watchfulness aim (1) to detects method influence difference teaches resiprokal and self check (investigate self) towards technique know-how base play bolavoli student, (2) to detect tall movement ability influence difference and low towards technique know-how base play Volley Ball, (3) detect interaction between method teaches and movement ability in influence result learns technique know-how base play volley ball.
METODE PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN DI KELAS AWAL
Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai metode pembelajaran membaca dan menulis permulaan bahasa Indonesia di kelas I Sekolah Dasar Negeri Serang 2 Kota Serang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi berupa catatan lapangan, dan studi dokumen. Data yang telah terkumpulkan dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Ada dua temuan dalam penelitian ini. Pertama adalah temuan tentang metode dalam pembelajaran membaca permulaan yaitu: 1) metode bunyi; 2) metode abjad; 3) metode suku kata; dan 4) metode kata lembaga; kedua adalah temuan tentang metode dalam pembelajaran menulis permulaan yaitu: 1) metode struktural analitik sintetik (SAS), 2) metode kupas rangkai suku kata (KRSK), dan 3) metode abjad. Kata Kunci: pembelajaran membaca dan menulis permulaan, penelitian kualitatif Abstract. The objective of the research was to gain comprehensively understanding of the early reading and writing learning processes at grade I Public Elementary School Serang 2, Serang City at Banten Province. The methods in this research is qualitative research. The data were collected through participant observation using interview, observation, and document study. The data were analyzed based on Spradley's. There are two findings in this study. The first is the finding of methods in learning of early reading, such as: 1) sounds methods; 2) alphabet methods, 3) syllablemethods, and 4) word institution methods. Then the second is the finding of methods in learning of early writing, such as: 1) and techniques in learning early of writing, such as: 1) Structural Analytical Synthetic (SAS) method; 2) stripping the syllables methods; and 3) alphabet methods. Keywords: learning of early reading and writing, qualitative methods.
SIKAP BAHASA DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI
1st International Conference of Asosiasi Linguistik Terapan Indonesia (ICon ALTI) Universitas Muslim Indonesia, 2018
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 pasal 25 disebutkan Bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah. Maka dari itu, sebagai pemakai bahasa Indonesia selayaknya memiliki rasa kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia. Namun di lingkup perguruan tinggi, sikap berbahasa yang positif belum sepenuhnya dimiliki oleh sebagian besar mahasiswa. Kesadaran rasa setia, bangga memiliki, dan memelihara bahasa Indonesia tampaknya masih kurang. Hal ini disebabkan mahasiswa cenderung bersikap lebih percaya diri ketika menggunakan bahasa asing dibandingkan dengan bahasa negeri sendiri. Dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia, tugas tersebut malah hanya dibebankan kepada para guru dan dosen Bahasa Indonesia. Paradigma seperti ini semestinya dapat diubah karena membiasakan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar akan menuai hasil yang maksimal dalam peningkatan prestasi akademik mahasiswa. Pemahaman bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar diperlukan bagi mahasiwa agar mempunyai sikap yang positif dalam menggunakan bahasa Indonesia. Sikap berbahasa Indonesia yang positif dapat ditunjukkan dalam bentuk kesetiaan berbahasa, kebanggaan berbahasa, dan kesadaran adanya norma bahasa.
A. Konsep Dasar Metode Pendidikan dan Pelatihan Metode berasal dari bahasa yunani methods yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Kamus besar bahasa Indonesia mengartikan metode sebagai cara kerja yang bersistem utnuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, metode menyangkut masalah cara kerja utnuk memeahmi objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Metode pendidikan pelatihan adalah metode pembelajaran dalam pendidikan dan pelatihab dapat diartikan sebagai cara yang dignakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pemebelajaran.(Hasan Basri: 2015). Menurut Muchlisin Riadi yang di postny dalam websitehttp://www.kajianpustaka.com/2012/11/ jenis-dan-metode-pendidikan-dan.htmlPendidikan dan pelatihan berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi empat macam, antara lain : 1. Pendidikan Umum, yaitu pendidikan yang dilaksanakan di dalam dan di luar sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, dengan tujuan mempersiapkan para peserta tersebut memperoleh pengetahuan umum. 2. Pendidikan Kejuruan, yaitu pendidikan umum yang direncanakan untuk mempersiapkan pada peserta pendidikan mau melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang kejuruannya. 3. Latihan Keahlian, yaitu bagian dari pendidikan yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang diisyaratkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan termasuk di dalamnya latihan ketata-laksanaan. 4. Latihan Kejuruan, yaitu bagian dari pendidikan yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang diisyaratkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang pada umumnya bertaraf lebih rendah dari pada latihan keahlian. Pelaksanaan pendidikan dan latihan dapat melalui beberapa metode, yaitu : a. Sistem Magang. Sistem ini merupakan sistem yang paling tua di dunia. Sistem magang mempunyai prinsip umum yaitu belajar sambil bekerja dan sebaliknya. b. Sistem Peragaan. Untuk ketrampilan tertentu sering kali dalam pendidikan dan latihan menggunakan peragaaan, dengan alat-alat tertentuserrta didemontrasikan cara pengerjaannya. c. Sistem Bimbingan. Dengan sistem ini pelajaran langsung diberikan satu-persatu sehingga para pegawai akan lebih cepat memahami pelajaran yang diberikan. d. Sistem Latihan Praktek. Dalam sistem ini seseorang lebih ditekankan untuk melaksanakan latihan praktek seperti sesungguhnya agar mereka dapat langsung bekerja.
Abstrak Demi memartabatkan bahasa Melayu dan memantapkan sistem pendidikan BM di IPT, satu reformasi atau perubahan dalam sistem pendidikan BM di IPT telah dilakukan. Bahasa Melayu yang dahulunya hanya diajarkan dan dipelajari oleh pelajar warganegara tempatan, telah diperkenalkan kepada pelajar asing sebagai satu mata pelajaran wajib. Pelbagai isu telah dibangkitkan. Antara isu yang sering dibincangkan ialah kebanyakan pelajar asing yang mengikuti kursus Bahasa Melayu di IPT menghadapi masalah dan lemah dalam menguasai kemahiran berbahasa Melayu yang dipelajari dalam tempoh masa yang singkat. Kelemahan ini secara langsung menjejaskan kelancaran pengajian dan pencapaian akademik mereka secara keseluruhannya. Artikel ini bertujuan untuk membincangkan tentang pembentukan kerangka pembangunan dan penilaian Modul Belajar-Cara-Belajar Bahasa Melayu (Modul BCB BM PA) di IPT Malaysia. Kerangka ini dibina berdasarkan langkah-langkah reka bentuk instruksi yang diubah suai daripada Model ADDIE yang terdiri daripada lima fasa utama, iaitu analisis, reka bentuk, pembangunan, pelaksanaan dan penilaian. Secara keseluruhan, kerangka ini memperjelaskan mengenai langkah-langkah yang perlu dilaksanakan untuk membangun dan menilai Modul BCB BM PA yang bertujuan untuk meningkatkan strategi atau teknik belajar BM dalam kalangan pelajar asing di IPT di Malaysia dalam lima kemahiran berbahasa Melayu, iaitu mendengar, membaca, bertutur, menulis dan kosa kata. Kata kunci: bahasa Melayu, strategi pembelajaran bahasa, pengajaran strategi pembelajaran bahasa, latihan pengajaran strategi pembelajaran bahasa, belajar-cara-belajar