Analisis Pengendalian Kualitas Roti DI Home Industri Mahabah Garut (original) (raw)

Evaluasi Kesehatan Kerja DI Home Industri Pengolahan Roti

2017

Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan PAK di lingkungan kerja. Paparan Faktor Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi dan Psikologi di Lingkungan kerja dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi tenaga kerja. Home industri pengolahan roti di masyarakat mempunyai risiko potensi bahaya kesehatan kerja. CV Ben’s Cake & Bakery dengan aktifitas pengolahan roti berpotensi risiko allergi, baker’s ashtma. Perlu evaluasi Kesehatan Kerja di Home Industri Pengolahan Roti di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan risiko faktor fisik, factor kimia dan factor ergonomi di home industri pengolahan roti. Jenis penelitian adalah deskriptif untuk mengetahui risiko faktor fisik di home industri pengolahan roti, risiko faktor kimia di home industri pengolahan roti, dan risiko faktor ergonomi di home industri pengolahan roti. Hasil penelitian menunjukan Terdapat risiko faktor fisik pencahayaan yang kurang optimal sehingga m...

Analisis Pengendalian Mutu Produksi Roti (Kasus PT. AC, Tangerang

Quality control (QC) is an absolute condition to maintain an industry or companies' existents in long term period. Unfortunately, there are a lot of small and medium scale industries still ignore the QC of their operation activities. In this case, studies had been done to analyze QC of bread production at PT. AC. The analysis of production QC problem at PT. AC Tangerang used Statistical Quality Control (SQC) method, using Cause-Effect Diagrams, Pareto Diagrams, and Control Chart Method. The result of analysis showed that the QC was done by the company only at critical control points of bread processing and selection of finishing product's quality which use five senses. In other word, they have not done preventive quality control yet, that is all the information did not use to find out the causal facts of failure product. The recommendation could be given to the company, they should have a QC team or if it is possible, a special unit that does QC, whereas at short term able to analyze and find out the solution of uncontrolled production process, such as QC concept using Deming Plan-Do-Check-Action (PDCA) cycle continuously. That step is followed by making new form and used SQC method to do the analysis of product's quality data. In long term, this unit can bring company to get ISO. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT. AC bergerak dalam bidang usaha industri dan perdagangan roti tawar, roti manis dan bagelen dengan orientasi pemasaran lokal (100%). Usahanya dimulai dari usaha pembuatan roti (home industry) dan dijual khusus melalui outlet milik sendiri yang menyatu dengan rumah tinggal pemilik hingga tahun 1989. Selanjutnya, usaha diperluas dengan menyewa tempat untuk pabrik dan pemasaran tidak melalui outlet, tetapi langsung kepada konsumen dengan menggunakan jasa pedagang keliling (gerobak dan sepeda) dan ke toko-toko. Perusahaan memproduksi berbagai jenis roti manis, roti tawar dan bagelen dengan berbagai rasa, mutu dan merk dagang. Mutu produk dibedakan berdasarkan komposisi resep (ingredients) dengan harga jual yang berbeda-beda dan masing-masing produk mempunyai pangsa pasar yang berbeda. Menurut Juran (1979), mutu merupakan kecocokan untuk digunakan, produk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan serta memberi jaminan kepercayaan pada konsumen. Selain itu, Fiegenbaum (1991) menyatakan bahwa mutu produk yang dihasilkan harus memenuhi harapan pelanggan. 2. Permasalahan Di balik daya tahan yang dimiliki, banyak kendala yang dihadapi IKM, khususnya dalam menghadapi era globalisasi. Salah satunya adalah masalah mutu produk yang dihasilkan, terutama oleh IKM produk pangan. Dalam hal ini, banyak pihak manajemen IKM produk pangan belum menyadari pentingnya penerapan QC dalam proses produksinya, sementara instrumen legislasi/peraturan dunia, bahkan dalam negeri semakin ketat mensyaratkan mutu produk berorientasi pada kepuasan dan keamanan pelanggan. Sebagai ilustrasi UU No. 8 tahun 1999 (Ariani, 1999) yang mewajibkan pelaku usaha untuk : a. menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku. b. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu, serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan. c. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan. d. memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. 1 Alumni PS MPI, SPs IPB 2 Staf Pengajar PS MPI, SPs IPB

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Roti Menggunakan Metode Good Manufacturing Practices (GMP) Dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Pada UKM Ahnaf Bakery

Jurnal Teknologi dan Manajemen

UKM Ahnaf Bakery adalah salah satu usaha di bidang olahan pangan yang memproduksi roti. Usaha roti ini berdiri di Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor selama 2 tahun terakhir. Permasalahan yang terjadi pada UKM Ahnaf Bakery penulis mengamati masih tidak memenuhi pedoman GMP dari hasil observasi awal ditemukan beberapa aspek GMP yang tidak memenuhi seperti aspek bangunan dan fasilitas, karyawan, pemeliharaan dan sanitasi hingga penyimpanan. Permasalahan yang terkait dengan sanitasi ditinjau dari pelaksanaan SSOP di UKM Ahnaf Bakery misalnya dalam hal jaminan kebersihan yang belum memadai dengan belum adanya kontrol dan pemeriksaan laboratorium terhadap air yang digunakan untuk produksi dan belum adanya pengecekan kesehatan karyawan. Selain itu pihak UKM Ahnaf Bakery juga belum dapat menerapkan sistem HACCP karena beberapa kendala seperti masih terbatasnya kualitas sumber daya manusia yang memahami sistem manajemen HACCP. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan GMP d...

Rancangan Pengendalian Kualitas Pada Produk Roti Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Produk Di CV. Sari Madani

Jurnal Kalibrasi

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan rancangan pengendalian kualitas terhadap permasalahan ketdaksesuaian produk yang dialami oleh CV.Sari Madani yang dilakukan berdasarkan adanya ketidaksesuaian pada produk roti yang diproduksi yaitu adanya roti gosong, roti keras isian bocor pada roti yang diproduksi dengan presentase ketidaksesuaian perharinya mencapai 4-6%, dan melebihi batas toleransi ketidaksesuaian yang telah ditetapkan perusahaan yaitu 2%. Pengendalian kualitas yang dilakukan memanfaatkan tahapan Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC) pada metode Six Sigma, selanjutnya dilakukan analisis terkait dengan proporsi kecacatan yang paling dominan menggunakan salah satu alat pengendali kualitas (seven tools), dan didapatkan hasil jenis ketidaksesuaian yang paling dominan yaitu pada jenis ketidaksesuaian roti gosong dengan presentase 50,29% pada periode ketidaksesuaian roti bulan Februari dan Maret 2022. kemudian dilakukan analisis terkait dengan faktor penyebab keti...

Analisa Pengendalian Kualitas pada Home Industri Makanan

Syntax Idea, 2021

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan apakah pengendalian kualitas pada UMKM Mochi Bakat Jaya mampu memberikan kepuasan bagi para konsumen serta dapat lebih unggul dari pesaing dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan pada produk UMKM Mochi Bakat Jaya. Metode penelitian ini menggunakan data primer yang selanjutnya dianalisa berdasarkan lembar check sheet serta dibuat diagram pareto dan diagram sebab-akibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk gagal pada UMKM Mochi Bakat Jaya adalah pemasukan kacang tidak sesuai sebesar 53% dan adonan terlalu keras sebesar 43%. Faktor utama yang meyebabkan kerusakan atau ketidaksesuaian pada produk tersebut adalah manusia dan metode. Jumlah produk mochi yang dihasilkan oleh UMKM Mochi Bakat Jaya selama bulan November 2020 sebanyak 2.391 dan total keseluruhan produk gagal atau cacat sebanyak 150. Dengan menganalisis menggunakan diagram pareto, faktor utama yang paling mempengaruhi kerusaakan atau ketidaksesuai...

ANALISA KETIDAKSESUAIAN PERSYARATAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (CPPB-IRT) UNTUK MEMINIMASI KONTAMINASI PRODUK ROTI (Studi Kasus : Perusahaan X)

Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Industri, 2014

Penelitian ini menganalisa mengenai ketidaksesuaian kondisi di Perusahaan X terhadap persyaratan dari pedoman Cara Pengolahan Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) dikeluarkan oleh BPOM pada tahun 2012 yang berisi 14 aspek yang terdiri dalam beberapa elemen aspek. Berdasarkan analisa di Perusahaan X dan berdasarkan hasil identifikasi yang masuk da lam kategori minor, mayor, serius, dan kritikal terdapat 11 aspek. Berdasarkan hasil analisa ditemukan 3 sub aspek dari 2 aspek yang masuk dalam kategori serius dan 9 sub aspek dari 5 aspek yang masuk dalam kategori kritikal. Terhadap kategori serius dan kritikal dengan didapatkan permasalahan-permasalahan utama yaitu permasalahan toilet, permasalahan karyawan yang sakit, permasalahan wastafel (tempat cuci tangan), permasalahan tempat sampah, permasalahan peralatan, dan permasalahan kebiasaan karyawan. Semua permasalahan tersebut dicari penyebabnya dengan menggunakan Root Cause Analysis (RCA). Usulan perbaikan yang diberikan terhadap masing-masing permasalahan tersebut diantaranya adalah perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP), pelatihan, pembuatan Peraturan Rutin Karyawan Produksi dan Standard Operating Procedure Kebersihan di Area Produksi, penghapusan karat rak roti tawar matang dan pelapisan permukaan rak dengan cat. Setelah dilakukan upaya-upaya perbaikan yang memperhatikan faktor keamanan pangan, kontaminasi pada produk olahan roti dapat diminimalkan.

Pengendalian Kualitas Produk Roti dengan Metode Seven Tools di UMKM Anni Bakery and Cake

Performa: Media Ilmiah Teknik Industri

UMKM Anni Bakery and Cake merupakan perusahaan mikro yang bergerak di bidang industri makanan dengan memproduksi roti seperti roti tawar dan roti manis. Tetapi pada proses produksi roti menunjukkan terdapat cacat pada produk sehingga menurunkan kualitas dari produksi roti tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meminimalisir kecacatan produk roti tawar original kupas yang dihasilkan pada UMKM Anni Bakery and Cake dengan cara melakukan analisis menggunakan metode seven quality tools pada proses produksinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi selama bulan Maret 2021. Hasil analisis menunjukan bahwa jenis kecacatan yang terjadi pada produk roti tawar original kupas adalah bentuk roti tidak sesuai standar, kulit roti keriput, pengupasan tidak sesuai standar, dan kulit roti berlubang. Berdasarkan keempat jenis kecacatan tersebut bahwa jenis kecacatan yang paling dominan adalah kulit roti keriput dengan persentase 45%. Terjadinya kecacatan produk roti tawar original kupas disebabkan oleh faktor manusia, faktor metode dan faktor mesin. Upaya perbaikan yang dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya kecacatan roti tawar original kupas yaitu perekrutan tenaga kerja baru, pemberian job description sesuai dengan keahlian, pengawasan secara intens terhadap para pekerja, penambahan mesin pengovenan serta melakukan perawatan dan perbaikan pada mesin.

Analisis Pengendalian Kualitas menggunakan Metode Six Sigma pada Produk Roti Tawar di PT. Ital Fran’s Multindo Food Industries Cabang Bali

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI

The purpose of this study were to determine the factors of damage, to analysis of damage is still within control limits and to establish efforts to repair damaged bread products at PT. Ital Fran's Multindo Food Industries. Data analysis used the six-sigma method, with the stages of Define, Measure, Analyze, Improve (DMAI). The results of this study are the factors that cause product damage come from human factors, production machines, work methods and materials / raw materials. Damage to white bread products at PT. Ital Fran's Multindo Food Industries is in control limits or has good process capabilities. The average Defects Per Million Opportunities (DPMO) value was 3107.3874 and the average sigma value was 4.24, including sigma level 6. Proposed improvements that can be done to overcome damage to plain bread products, namely making Standard Operating Procedures for laying bread from the pan to the conveyor, monitoring and checking employee performance, making Standard Oper...

Pengendalian Bahan Baku DI Ukm Pembuatan Roti “Ibu Mur”

2021

UKM pembuatan roti “IBU MUR” merupakan industri rumahan yang menjual kue jajanan pasar seperti bolu kukus, roti pisang, roti goreng dan galundeng. UKM pembuatan roti “IBU MUR” mengalami kesulitan dalam menentukan besaran bahan baku tepung terigu. Hal tersebut terjadi karena kurangnya sumber daya manusia yang menangani bidang tersebut dan tidak adanya acuan khusus. Besaran bahan baku tepung terigu dapat ditentukan dengan menggunakan metode economic order quantity (EOQ). Jenis penelitian kali ini adalah kuantitatif yang nantinya akan menjadi acuan dalam menentukan besaran bahan baku tepung terigu. Penerapan metode economic order quantity (EOQ) dapat menentukan pemesanan optimum, safety stock, reorder point dan total biaya. Berdasarkan hasil perhitungan yang didapatkan dengan menggunakan metode EOQ dapat diketahui besaran bahan baku tepung yang harus dipesan sebesar 937,90 Kg dengan 10 kali pemesanan. Tingkat safety stock 6,26 Kg, titik pemesanan kembali sebesar 6,79 Kg dan biaya simpa...

Strategi Peningkatan Pendapatan Usaha Roti Pada Industri Rumah Tangga Aisyah Bakery DI Kota Palu

AGROTEKBIS : E-JURNAL ILMU PERTANIAN, 2021

The purpose of this study was to determine the level of bread business income in the Aisyah Bakery home industry and how the right strategy to be applied in increasing bread business income in the Aisyah Bakery home industry in Palu City. This research was chosen deliberately (purposive). The number of respondents was 10 people consisting of 1 industry leader, 2 workers, 1 intermediary trader, 4 consumers, and 2 employees of Palu City Industry and Trade. The analysis used is income analysis and SWOT analysis. The income is Rp. 5.474.887. The total value obtained by the IFAS table is 3.24 with a strength score of 1.35 and a weakness score of 1.89, while the total value obtained by the EFAS table is 3.29 with an opportunity score of 2,33 and a threat score of 0,96. Based on the calculation of the rating value and internal factor weights of the strategy of increasing bread business income in the Aisyah Bakery home industry as the X axis is-0.54, while the external factors in the Aisyah Bakery home industry as the Y axis are 1.37. The right income increase strategy for the bread business in the Aisyah Bakery home industry is the WO strategy.