Pelatihan Pengembangan Sekolah Siaga Bencana untuk Anak Penyandang Disabilitas MTs LB/A Yaketunis Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta (original) (raw)
Related papers
2018
Tingginya risiko bencana yang ada di Provinsi Yogyakarta khususnya Kabupaten Bantul, maka mutlak diperlukan suatu upaya pengurangan risiko bencana, terutama di sekolah yang merupakan komunitas anak-anak sebagai kelompok rentan. Sekolah dasar tentu harus mendapatkan perhatian yang lebih dikarenakan anak-anak SD memiliki kerentanan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perhatian khusus kepada siswa sekolah dasar terkait dengan kemampuan menghadapi bencana. Upaya kesiapsiagaan sekolah dapat dimulai dengan analisis risiko bencana di sekolah, pembuatan prosedur kedaruratan bencana dan berlatih menyelamatkan diri saat terjadi bencana. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini antara lain: (1) pendidikan masyarakat atau penyuluhan, (2) pelatihan atau praktik, (3) simulasi. Tujuannya adalah peserta mendapatkan keterampilan tidak hanya berdasarkan pelatihan atau praktik, namun juga secara teori atau pengetahuan. Output kegiatan pelatihan ini antara lain: (1) peningkatan peng...
Jurnal Terapan Abdimas
Based on data collected by the Government of Simbatan Village, Nguntoronadi Subdistrict, Magetan Regency in 2017, there are 39 people with disabilities in the village and 32 productive potential people were dominated by persons with intellectual disabilities. The purpose of this community service's activity is to help people with intellectual disabilities and other disabilities in improving their skills and welfare. The steps of the activities are: 1. Facilitating the availability of materials, equipment and facilities needed for business capital of persons with disabilities; 2. Provide skills training and production of goods that can be made by persons with disabilities; 3. Ensure the sustainability of the business that has been initiated and developed; 4. Creating employment and data collection for persons with disabilities; and 5. Increasing business welfare and independence for persons with disabilities.The development of service activities is carried out by pioneering and making various types of skills / businesses that are artistic, economical and market oriented that can help provide employment opportunities for persons with disabilities through various business / production of goods, thus gaining income to meet their daily needs. Productive economic activities carried out by persons with disabilities are: 1. Making batik spattered (batik ciprat); 2. Making various handicrafts from various used plastic containers and patchworks; 3. Training in skills and other businesses according to market needs that can be done by persons with disabilities.
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 2020
ABSTRAKPenyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi terdapat potensi terjadi bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf b meliputi kesiap siagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24,2007 tentang Penanggulangan Bencana). Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana, mitigasi bencana merupakan suatu aktivitas yang berperan sebagai tindakan pengurangan dampak bencana atau usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi korban ketika bencana terjadi baik korban jiwa maupun harta. Besarnya potensi ancaman bencana di Indonesia menyebabkan peluang masyarakat menjadi korban sangat besar terutama anak-anak dikarenakan mereka masih sangat rentan dan memiliki pengetahuan yang minim berkaitan dengan mitigasi bencana. Pemberdayaan anak usia sejak dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal membangun mas...
Workshop Tanggap Bencana Dalam Rangka Persiapan Sekolah Siaga Bencana DI SMP Negeri 1 Bantul
2018
Gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 di Kabupaten Bantul menelan banyak korban jiwa dan materi. Gempa tersebut diketahui memiliki siklus berulang sekitar 50 tahun sekali sehingga sangat dimungkinkan akan terjadi pengulangan gempa bumi dengan skala yang cukup besar. Karena lokasinya yang berisiko tinggi terkena dampak gempa bumi, masyarakat Kabupaten Bantul perlu untuk diberi pembekalan mengenai manajemen bencana. Termasuk di dalamnya adalah respon cepat dan tepat ketika bencana terjadi. Sesuai dengan arahan Rencana Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2015-2019 dan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana no 4 tahun 2012, SMP Negeri 1 Bantul berencana untuk mempersiapkan sekolahnya untuk menjadi Sekolah Siaga Bencana. Program pengabdian masyarakat ini menjadi program inisiasi pembentukan Sekolah Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Bantul yang dilakukan melalui dua kegiatan. Pertama adalah pembekalan materi mengenai manajemen kebencanaan untuk para siswa yang diikuti deng...
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
ABSTRAK Panti asuhan merupakan tempat yang sangat rawan terjadi kecelakaan seperti tersedak, luka bakar, perdarahan, cidera (dislokasi atau fraktur) dan pingsan. Hal ini disebabkan karena fasilitas dan kenyamanan yang berbeda dengan kehidupan di rumah. Mereka harus terbiasa mandiri dengan keadaan, dan dituntut bisa melakukan pertolongan sederhana. Program ini bertujuan memberikan edukasi dan melatih penghuni panti asuhan untuk melaksanakan tindakan penanganan kegawatdaruratan sehari-hari. Metode yang digunakan ceramah dan demonstrasi. Kegiatan ini dilaksanakan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Payamuba desa Bareng Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Pesertanya berjumlah 43 orang, yang terdiri dari 8 orang pengasuh panti asuhan dan 35 santri penghuni panti. Kegiatan berjalan lancar, materi yang disampaikan dapat diditerima dan dipahami dengan baik. Sebagian besar peserta dapat mengulang materi dan mendemonstrasikan kembali. Program pelatihan kegawatdaruratan sederhana sa...
Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia, 2023
Background: Based on its geographical location, Vocational High School (SMK) N 1 Selo, Boyolali, Central Java is located in an area prone to volcanic eruptions and earthquakes. Because in general the risk of disaster can occur at any time, it is important to better prepare the school environment to face disasters. One of the most strategic efforts is to provide disaster training and simulations to teachers and students to increase disaster response capacity through disaster prevention schools. Purpose: The aim of this activity is to carry out disaster management training activities and disaster simulations at the Selo 1 State Vocational School. Method: The methods used are direct tutorials to increase partners' understanding of natural disasters and disaster mitigation materials, as well as disaster simulations to improve the skills of disaster response partners. This activity was carried out at Selo 1 State Vocational School, Boyolali, Central Java. Result: : Before being given the training and simulation, the level of knowledge and skills in preventing natural disasters, there were 0 participants who were at a good level (0%), but after being given the training and simulation, the level of knowledge and skills in preventing natural disasters in the good category of participants increased to 13 people (23.6%). Meanwhile, in the sufficient category, before training and simulation, the level of disaster prevention knowledge and skills was 10 participants (18.2%). After training and simulation, the level of disaster prevention knowledge and skills increased by 27 people (49.1%) and in In the poor category, before the training and simulation, the level of knowledge and skills for disaster prevention was 45 people (81.8%). After the training and simulation, the level of knowledge and skills for disaster prevention decreased to 15 participants (27.8%). Conclusion: Disaster management training has the benefit of increasing the knowledge and skills of school elements.
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa dalammengkaji kesiapsiagaan terhadap bencana dan menghitung kecepatan jalur evakuasi.Penelitian ini dilakukan mengunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan 34 siswa sebagai responden. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, kuestioner, wawancara dengan FGD(Focus Discusion Group) melakukan perhitungan Floyd Warshal. Tekhnik analisis data mengunakan metoe produck moment, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis dengan mengunakan metode Kolmogorov Smirnov untuk uji normalitas, untuk uji homogenitas mengunakan based on mean. Hasil penelitian ini menyimpulkan: 1) Pengetahuan tentang kebencanaan cukup baik hasil nilai =80 mencapai 25 siswa sedangkan dalam manajemen memiliki nilai = 80 terdapat 7 siswa. 2) Perhitungan tercepat menuju Assembly Point , Dari lantai 2 LK-RT-Ai-A jarak 26.3 M, 3/sec(detik). Lantai 1tercepat dengan jarak tempuh hampir sama adalah K7-RTRM- A/K7-RT-RM-Ai-A jarak 33.8/20.1 M kecapatan 30...
Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana kepada Peserta Didik SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
The people of Palangka Raya city, especially millennials, especially students who are currently a small part of the Indonesian population who are prone to disasters and are responsible for maintaining the local wisdom of the Indonesian people in the face of disasters. It is these millennials who must receive disaster preparedness training in order to reduce the impact of a bigger disaster. Solutions that can be given to increase public knowledge, especially millennials, about disaster management and preparedness to reduce the more significant impact of disasters occur, namely by providing training to students of SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya.
Implementasi Sekolah Siaga Bencana Pada SD Unggulan Aisyiyah Bantul
Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi program SSB pada SD Unggulan ‘Aisyiyah Bantul berdasarkan parameter kesiapsiagaan. Jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, siswa, karyawan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi SSB SDUA berjalan sesuai dengan parameter kesiapsiagaan. Pada aspek sikap dan tindakan, terdapat pengetahuan mengenai PRB, pelaksanaan simulasi bencana, sosialisasi berkelanjutan, dan memiliki keterampilan tanggap darurat. Aspek kebijakan sekolah mendukung PRB, tersedianya akses informasi, pengetahuan dan pelatihan. Aspek perencanaan kesiapsiagaan, dibuktikan dengan adanya dokumen penilaian SSB, rencana aksi sebelum, saat dan sesudah bencana, PROTAP, sistem pe...