IMF Dan Reformasi Perekonomian Indonesia Dalam Krisis Moneter (original) (raw)
Related papers
IMF dan Pembangunan Ekonomi Indonesia pada Masa Orde Baru
1.1. Latar Belakang International Monetary Fund (IMF) atau dalam bahasa Indonesia " Dana Moneter Internasional " adalah salah satu badan khusus yang di bawahi oleh bank dunia atau World Bank dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nation). IMF didirikan dengan tujuan membangun kesehatan perekonomian dunia dan memberikan bantuan bagi negara yang membutuhkan bantuan dana. Dengan tujuan utama membantu kesehatan perekonomian dunia, maka IMF dalam hal ini dapat membantu berbagai negara yang sedang mengalami kesulitan dalam sektor ekonomi terutama sebagai dukungan umum terhadap neraca pembayaran maupun cadangan devisa suatu negara sementara negara tersebut sedang mengambil langkah kebijakan untuk mengatasi kesulitannya. Sebagai " dokter " ekonomi negara-negara di dunia, IMF melancarkan " obat " melawan krisisnya yang mengandung neoliberalisme. Setiap negara yang terindikasi " penyakit " krisis moneter, meminta bantuan kepada IMF dan IMF selalu memberikan " resep " yang sama demi penyembuhan " penyakit " negara tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami krisis ekonomi pada awal Orde Baru yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto. Peninggalan permasalahan ekonomi Orde Lama, berupa depresiasi nilai mata uang rupiah, melemahnya daya beli masyarakat dan lemahnya sektor swasta dalam perekonomian membuat ekonomi Indonesia terpuruk pada masa itu. Salah satu tindakan pemerintah adalah dengan meminta bantuan IMF berupa pinjaman. IMF mensyaratkan adanya perubahan struktural perekonomian Indonesia untuk dapat menjalankan pinjaman IMF tersebut. Klaimnya persyaratan perubahan struktural ini merupakan bagian penting yang perlu dilakukan oleh pemerintah Indonesia demi terwujudnya negara dengan kekuatan ekonomi yang baik. Untuk itu pemerintah Indonesia perlu bekerja sama dengan IMF dengan menjalankan persyaratan tersebut, di
Quo Vadis Peran IMF bagi Perekonomian Indonesia
Unisia, 2003
International Monetary Fund (IMF) that built on December 31. 1945 until nowhas de veloped itsmember. The aim ofIMF as written article 1ofarticles agreement ofinter national monetary fund. In long term development perspective, the changing ofpara digm that guaranteed the justice. Indonesia has a rich natural resources but Indone sian can not expiore their natural resources. IfIndonesian can explore their natural resources. Indonesia will become a welfare state without IMF. According toauthorof this writing that the principle ofjustice must become a main basic either in construct ing or decision of economy strategy in Indonesia in the future. mereka tanpa merusak kemakmuran nasional ataupun intemasional.-6. Membantu mengatasi ketldakselmbangan neraca pembayaran internasionalanggotanya dalam durasi yang pendek.
14Ekonomi Indonesia Menghadapi Reformasi
Krisis ekonomi dewasa ini telah membawa kita pada titik yang terburuk selama lebih dari 30 tahun. Dewasa ini kita menghadapi permasalahan yang bertumpuk-tumpuk. Ekonomi kita mengalami kontraksi yang besar dengan laju inflasi yang tinggi. Nilai tukar Rupiah jatuh, suku bunga tinggi. Pengaruh kemarau yang berkepanjangan pada tahun 1997, berdampak negatif pada produksi bahan makanan, yang pada gilirannya kita harus mengimpor beberapa jenis bahan makanan dalam jumlah yang cukup besar. Kegiatan produksi tersendat-sendat dan ekspor hasil industri manufaktur menghadapi berbagai hambatan, antara lain, oleh karena kesulitan untuk mengimpor bahan baku dan suku cadang. Sebabnya oleh karena hilangnya kepercayaan kepada perbankan nasional. Bank-bank dan perusahaan-perusahaan kita menghadapi masalah hutang yang berat baik di dalam maupun di luar negeri. Banyak industri telah mengurangi kegiatannya, bahkan ada yang telah menghentikannya. Oleh karena itu telah terjadi pemutusan hubungan kerja yang pada gilirannya telah menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran. Peningkatan jumlah pengangguran yang berlangsung bersamaan dengan meningkatnya laju inflasi telah mengakibatkan jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan yang sangat besar. Sementara itu kontraksi dalam kegiatan ekonomi dan anjloknya harga migas di satu pihak dihadapkan dengan upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap penduduk berpendapatan rendah di lain pihak pada gilirannya telah menyebabkan meningkatnya defisit dalam APBN. Tingkat kepercayaan (confidence) masyarakat yang masih rendah, tercermin pada kurs Rupiah yang belum stabil, walaupun selama bulan Agustus 1998 terlihat adanya kecenderungan makin menguatnya Rupiah, berkonsekuensi terhadap peningkatan harga-harga serta terhambatnya kegiatan produksi dan investasi di dalam negeri.
Bantuan IMF terkait Krisis Moneter Indonesia 1998
Di tahun 1990-an, terjadi dua peristiwa mencengangkan di dunia, yaitu bubarnya Uni Soviet dan krisis ekonomi Asia. Tidak ada yang menduga bahwa negara-negara di bagian Timur (Asia Tenggara dan Asia Timur) akan mengalami krisis ekonomi yang parah setelah bubarnya Uni Soviet. Tetapi dalam dua dekade selanjutnya, negara-negara di bagian Timur itu berhasil mengembalikan kestabilan ekonomi dan politik dan bahkan mendapat gelar membanggakan yaitu "The Miracle of Asia". Negara-negara Asia yang berhasil melampaui kawasan negara Dunia Ketiga lainnya seperti Amerika Latin dan Afrika adalah Korea Selatan, Malaysia, Thailand dan Indonesia.
Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional
Arus modal keluar dan nilai tukar rupiah pada periode awal pandemi membuktikan Covid-19 berdampak pada perekonomian. Sementara itu, Bank Indonesia diberi mandat untuk menciptakan dan memelihara stabilitas rupiah. Mempertimbangkan dampak Covid-19, pemerintah menerbitkan UU No. 2 Tahun 2020 yang memberikan Bank Indonesia peran strategis dalam pengendalian moneter dan pendanaan pemerintah saat pandemi. Tulisan ini mengkaji pengaturan hukum di bidang moneter pada masa pandemi Covid 19, serta menganalisis pembangunan hukum dan kepastian kebijakan moneter selama pemulihan ekonomi Indonesia dengan pendekatan hukum normatif dan studi pustaka. Analisa dilakukan pada kebijakan dan indikator moneter yang diterbitkan pada era pandemi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Bank Indonesia berhasil melaksanakan pembangunan hukum dan kepastian kebijakan moneter dengan mencapai sasaran inflasi 3% + 1; nilai tukar rupiah tetap stabil 14.400-14.600 terhadap dolar. Namun, terdapat potensi p...