Pengolahan Limbah Cair Batik Menggunakan Kombinasi Metode Netralisasi Dan Elektrokoagulasi (original) (raw)

Pengolahan Limbah Cair Industri Batik pada Skala Laboratorium dengan menggunakan Metode Elektrokoagulasi

Jurnal Teknologi …, 2009

Elektrokoagulasi adalah metode koagulasi dengan menggunakan arus listrik searah melalui peristiwa elektrokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan penggunaan metode elektrokoagulasi sebagai alternatif dalam pengolahan limbah cair industri batik yang banyak terdapat di Yogyakarta. Percobaan ini menggunakan limbah batik asli dengan parameter yang diamati adalah perubahan konsentrasi bahan organik (COD), warna, Total Suspended Solid (TSS) dan Minyak Lemak. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium secara batch dengan menggunakan 3 lempengan stainless steel berukuran 6x10 cm 2 sebagai anoda dan 3 lempeng alumunium berukuran sama sebagai katoda. Variasi dilakukan pada tegangan listrik dan jarak lempeng elektroda. Pengadukan menggunakan pengaduk eksternal berupa paddle. Variasi tegangan listrik yang digunakan adalah 25 dan 30 volt dengan kuat arus 1 Ampere. Jarak elektroda yang digunakan adalah 1,5 dan 3 cm. Volume reaktor efektif 12 l. Sampel diambil pada 5, 10, 15, 30 45, dan 60 menit sejak elektroda mulai dialiri arus listrik. Analisa sampel dilakukan setelah sampel terlebih dahulu diendapkan selama 30 menit. Analisa laboratorium mengacu pada pada SNI 06-6989.2-2004 untuk parameter COD, SNI M-03-1989-F untuk parameter warna, SK SNI M-03-1989-F untuk parameter TSS, dan SNI 06-6989.10-2004 untuk analisa minyak lemak. Hasil analisa menunjukkan adanya persentase penyisihan konsentrasi COD tertinggi mencapai 30 % terjadi pada menit ke 60, tegangan 25 Volt, dengan jarak elektroda 3 cm. Parameter warna dengan prosentase penurunan maksimum sebesar 64% pada menit ke 30, 12 Volt, jarak elektroda 1,5 cm. Penurunan konsentrasi TSS dan minyak lemak dengan presentase tertinggi sebesar 77% untuk TSS dan 88% untuk minyak lemak yang terjadi pada menit ke 60, pada tegangan sebesar 25 volt dengan jarak elektroda 1,5 cm. Secara umum percobaan ini menunjukkan pada skala laboratorium pada kondisi batch, metode elektrokoagulasi cukup efektif untuk mengolah limbah batik dibandingkan dengan proses koagulasi secara konvensional.

Rekayasa Pengolahan Limbah Cair Industri Kecil Batik Yang Mengandung Tembaga Dengan Metoda Elektrokoagulasi

2014

Proses produksi industri kecil batik, melepaskan air buangan yang tanpa diproses terlebih dahulu. Air buangan langsung dibuang ke badan air. Limbah cairnya mengandung warnabiru yang berasal dari logam tembaga sebesar 82,561 mg/l yang melebihi Baku Mutu air limbah batik berdasar Perda Jateng No.10 tahun 2004, yaitu kandungan maksimum tembaga dalam air limbah pada industri kecil batik dan sejenisnya 0,1 mg/l serta merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Oleh karena itu, teknologi inovatif yang handal dan ramah lingkungan perlu dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara fundamental karakteristik penyisihan logam tembaga dari limbah cair batik dengan metode elektrokoagulasi. Untuk mendapatkan pemahaman karakteristik proses secara komprehensif, penelitian ini akan difokuskan pada dua parametrik instrinsik, yaitu : (i) elektrokimia (tegangan terpasang dan dapat arus) (ii) psiko kimia fluida (waktu proses dan konsentrasi kontaminan). Pemahaman asp...

Sosialisasi dan Pendesaianan Sistem Elektrokoagulasi Bertenaga Surya dalam Pengolahan Limbah Batik Cual

2021

Perkembangan sektor pariwisata di Kep. Bangka Belitung diikuti oleh peningkatan permintaan produk budaya seperti batik cual. Meskipun dapat meningkatkan perekonomian, namun industri ini berpotensi menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sosialisasi dan pendesainan alat teknologi elektrokoagulasi bertenaga surya dalam pengolahan limbah batik cual. Agar dapat berjalan dengan baik maka kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan seperti koordinasi, pendesaian peralatan, evaluasi desain peralatan, finalisasi desain, kegiatan sosialisasi dan evaluasi kegiatan. Melalui koordinasi awal dengan mitra diperoleh informasi terkait produksi dan karakteristik limbah sebagai dasar pembuatan desain alat. Setelah dilakukan evaluasi diperoleh desain final alat untuk dipaparkan pada kegiatan sosialisasi. Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh pemilik Kelompok Usaha Batik Melayu Pinang Sirih dan perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup...

Pengolahan Limbah Cair Batik Banten secara Koagulasi Menggunakan Tawas dan Adsorpsi dengan Memanfaatkan Zeolit Alam Bayah

Jurnal Serambi Engineering

The batik industry produces liquid waste from the coloring, washing and rinsing processes. This study was aimed to analyze the quality of Banten batik effluent before and after treatment. The processing is carried out using an experimental method with a batch system by coagulation using alum and adsorption using Bayah's natural zeolite by performing 3 variations of coagulant mass and adsorbent for the dye test parameters, TDS and TSS. The results of the test before treatment were the results for dyes of 344 TCU, TDS 620 mg/L, and TSS 218.5 mg/L. Based on the coagulation treatment using alum, the most efficient coagulant results were obtained to reduce the levels of dyestuffs and TDS, namely by using alum coagulant as much as 1500 mg/L which resulted in 96.6 TCU and 330.0 mg/L respectively, then to reduce TSS levels obtained an efficient coagulant that is 500 mg/L with a yield of 10 mg/L. The adsorption treatment using Bayah natural zeolite can reduce the levels of TDS and TSS wi...

Prototype Alat Pengolah Limbah Batik Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Dan Ozonisasi

2018

Elektrokoagulasi merupakan proses koagulasi kontinyu menggunakan arus listrik searah sedangkan ozonasi merupakan salah satu proses desinfeksi dengan menggunakan ozon. Pengolahan limbah tekstil dapat dilakukan dengan berbagai proses seperti menambahkan koagulan, melakukan proses elekrolisis atau dengan ozonasi. Penelitian yang dilakukan bertujuan dalam mengetahui efektivitas pengolahan air limbah tekstil dengan menggunakan elektrokoagulasi, ozonasi atau dengan menggabungkan kedua proses tersebut. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium dengan menggunakan air limbah tekstil yang di uji coba dengan variabel bebas yaitu, metode elektrokoagulasi, metode ozonasi, dan kombinasi. Sampel dianalisis pada rentang waktu 0 menit, 45 menit, 60 menit dan 120 menit. Analisa mengacu pada SNI 06-6989.15-2-2004, SNI 06-6989.72-2009 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 untuk parameter COD dan BOD. SK SNI M-03-1989-F untuk parameter TSS. Hasil analisa menunjukkan dengan menggunak...

Kombinasi Elektrokoagulasi Dan Oksidasi Lanjut Berbasis O3/GAC Dalam Mengolah Limbah Industri Batik

Envirous, 2021

Penggunaan pewarna kimia pada proses pembuatan batik menyebabkan limbah industri batik mengandung polutan yang sukar diuraikan. Selain itu, kadar COD dan TSS limbah industri batik juga tinggi. Kombinasi elektrokoagulasi dan oksidasi lanjut berbasis O3/GAC secara batch maupun kontinyu bertujuan sebagai salah satu teknologi alternatif serta mengetahui pengaruh jarak elektroda, waktu detensi, dosis ozon, dan waktu sampling terhadap efisiensi penyisihan COD, TSS, dan warna limbah industri batik. Dengan variasi jarak elektroda 2 cm,

Integrasi Proses Elektrokoagulasi-Elektrooksidasi sebagai Alternatif dalam Pengolahan Limbah Cair Batik Zat Warna Naftol

2016

The production of batik produces wastewater which contains mixture of complex organic macromolecules. In this study, a sequential process of electrocoagulation-electrooxidation (EC-EO) using electrodes of aluminium-graphite and PbO 2 -graphite was proposed as an alternative method for treating wastewater of naphthol from batik dyeing process. The effects of parameter of current density of in the range of 3.7-7.90 mA/cm2, and the effect of electrical voltage to the decrease of color intensity. The electrocoagulation-electrooxidation method was carried out in a batch reactor with a capacity of 1.3 L, where the first 20 minutes is the electrocoagulation process and the next 100 minutes is the electrooxidation process. The samples were drawn at 10, 20, 40, 60, 80, 100 and 120 minutes and their color intensity was analyzed using spectrophotometric method. The results showed that the highest decreased value was at 99,78% at the current density (7,53 mA/cm2) during 120 minutes with electri...

Penyisihan Cod (Chemical Oxygen Demand) Dan Warna Pada Pengolahan Limbah Cair Ikm Batik Menggunakan Alat Elektrokoagulasi

Texere

Industri Kecil Menengah (IKM) batik merupakan salah satu industri yang terus berkembang di Indonesia. Sentra-sentra IKM batik di Pekalongan, Solo, Jogjakarta sentra IKM yang lebih kecil seperti Bandung, Purwakarta maupun Bekasi juga terus berproduksi terus berproduksi meskipun masa pandemik ini. Pada satu sisi, hal ini menguntungkan bagi perekonomian daerah namun limbah cair yang terbentuk pada saat produksi batik sangat berpotensi merusak lingkungan. Pada umumnya IKM Batik tidak memiliki sarana instalasi pengolahan limbah cair yang baik. Penelitian pengolahan limbah cair batik telah banyak dilakukan, seperti metoda adsorpsi, koagulasi, oksidasi dan biologi. Salah satu metode yang berhasil mengolah limbah cair batik dengan baik adalah metoda koagulasi menggunakan elektrokoagulan yang tidak memerlukan penambahan bahan kimia. Namun, pada umumnya penelitian tersebut belum sampai pada skala yang lebih besar dengan volume limbah di bawah 5 liter. Penelitian ini menggunakan limbah cair ya...

Pengolahan Limbah Cair Batik Menggunakan Teknologi Membran Nanofiltrasi DI Kota Pekalongan

JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN, 2019

Pekalongan is the most famous batik city in Indonesia. UNESCO was crowned Pekalongan as the most creative batik city. Along with the coronation of Batik city, emerging problems related to the pollution of waste batik that ultimately damage the environment. It needs to be done fast and environmentally friendly batik waste processing. One alternative is the processing of batik waste using membrane technology. To know the performance of membrane nanofiltration in color allowance, COD, BOD, TSS, and metal Pb used batik liquid waste with different concentrations. This research was conducted to analyse the influence of pressure (4, 5, and 6 bar) against flux and the degree of windection of each of the parameters. The optimum pressure of membrane nanofiltration for all parameters is 6 bar. The results showed that the results of the rejection of colorants, COD, BOD, TSS and Pb respectively without dilution, 10 times dilution, 20 times dilution, 30 times in successive dilution is (98,29%-99....

Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Sebagai Salah Satu Percontohan Ipal Batik DI Yogyakarta

ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science), 2018

Abstrak Dewan Kerajinan Dunia (Word Craft Council) telah menganugrahkan sebuah predikat pada Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia. Peningkatan industri batik di Yogyakarta disamping memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu masalah lingkungan tersebut adalah munculnya limbah cair industri batik dalam kuantitas yang cukup besar. Oleh karena diperlukan suatu model percontohan IPAL agar industri batik di Yogyakarta sehingga pelaku industri batik mendapatkan suatu rujukan teknis sistem pengolahan limbah batik. Dalam penelitian ini diperkenalkan sistem pengolahan limbah cair batik dengan beberapa perlakuan secara fisika, kimia dan biologi. Sehingga diharapkan limbah cair industri batik yang diolah melalui percontohan IPAL ini dapat memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan sesuai dengan SK Gubernur DIY No 7 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Batik. Sehingga limbah ...