Hubungan Efektifitas Komunikasi Terapeutik Dengan Tingkat Stress Pasien Kusta DI Puskesmas Rumpin (original) (raw)
Related papers
Journal of Public Health Innovation
Banyak masyarakat yang merasakan ketidakpuasan dan beranggapan komunikasi yang dilakukan perawat masih belum optimal. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Darma didapatkan data 4 pasien mengatakan puas dan 9 orang pasien mengatakan kurang puas terhadap pelayanan yang mereka terima salah satunya yaitu kurangnya komunikasi terapeutik dari perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dan karakteristik responden dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas Darma Kuningan. Jenis penelitian ini adalah analitik cross sectional. Sebanyak 50 responden diambil dengan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner. Uji bivariat menggunakan rank spearman dan multivariat regresi linear. Analisis univariat diperoleh sebagian besar komunikasi terapeutik perawat cukup baik (80.0%), kepuasan pasien cukup puas (52.0%), usia responden 20-30 tahun (32.0%), jenis kelamin perempuan (66.0%), pendidikan SD (40.0%), pekerja...
Background: schizophrenia patient with hardness behavior at patient schizophrenia at psychopath hospital of the make-up of its amount, and get ordered execute which is kinds of-kinds of with medication, column insulation, cordage, and form critical team. From here human aspect by comprehensive likely less is getting of attention in its execution. Therapeutic communications try to become bridge which can lay open cause and give solution of is way of constructive marang without destroy others and environment. Target of: This research aim to know therapeutic communications influence to behavioral degradation hardness behavior at schizophrenia patient at home Psychopath Area Surakarta. Method research use design experiment true, with pretest type control design group. Intake of Sample by using non sampling purposive type sampling probabiility matching with inklusi. Result criteria: result of research, indicating that: with value test Paired t test there are behavioral degradation of har...
Kepuasan Pasien Terhadap Komunikasi Dokter Pasien DI Puskesmas
Muhammadiyah University Yogyakarta, 2009
Doctor patient communication is the important basis of diagnosis, therapy and preventive process. In a few cases in Primary, Care, most of doctrs do wrong diagnosis because of inhibition in communication. In a busy doctor practice, communication takes short time. Patient are dissatisfied to doctor care because of less attention and opportunity to express their feeling. The objective of this study is to determine the correlation between patient satisfaction and duration of doctor patient communication in Community Health Centre. The research method used cross sectional design with analytic type. The collected data using satisfaction questionnaire that filled directly by respondent and direct observation by researcher to duration of doctor patient communication. Sixty-four respondents selected at random from eight Community Health Centres in Primary Care where doctor care the patient. Spearman Correlation test is used to analyze the data. The study finds out that the duration of doctor patient communication is 2,96±1,27 minutes on average. Based on eight categories (greeting, non verbal, empathy, language, listening, giving information, summarizing, motivation) of patient satisfaction level, the highest score is empathy and the lowest score is greeting. Patient satisfaction score to female doctor is higher than male (p=0,026). There is moderate correlation (r=0,444, p<0,005) between patient satisfaction and duration of doctor patient communication in Community Health Centre. In conclusion, there is moderate correlation between patient satisfaction and duration of doctor patient communication in Community Health Centre.
Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tercapainya Kesembuhan Pasien
Tuti Alawiah, 2019
Abstrak Komunikasi merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki perawat pada saat melakukan praktik keperawatan. Komunikasi digunakan perawat agar bisa mengumpulkan data, mengidentifikasi, mengolah dan menarik kesimpulan, serta dapat memberikan edukasi kesehatan kepada pasien sehingga dapat memberikian kesembuhan pada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tercapainya kesembuhan pasien. Metode penulisan yang dilakukan penulis untuk dapat mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tercapainya kesembuhan pasien adalah dengan melakukan peninjauan pustaka dari berbagai sumber dan referensi. Dari hasil peninjauan pustaka yang tersebut didapat keterkaitan antara pentingnya komunikasi dengan tercapainya kesembuhan pasien. Yaitu bahwa tujuan dari komunikasi terapeutik yang diakukan perawat adalah untuk mencapai kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik dilakukan perawat untuk memberikan pertolongan dan edukasi dimana perawat memberikan perhatian penuh kepada pasien. Kata kunci: kesembuhan pasien, komunikasi, komunikasi terapeutik Abstract Communication is an important skill that nurses must have when practicing nursing. Communication used by nurses to be able to collect data, organize, process and draw conclusions, and provide health education for patients so as to make family members heal in patients. The purpose of this study was to study the relationship between therapeutic communication of nurses and the recovery of patients. The renewal method carried out by the author to be able to communicate the therapeutic relationship of nurses with healing patients is carried out by conducting a literature review from various sources and references. From the results of the literature review, the linkages between communication are needed and the recovery of patients is needed. That is the purpose of therapeutic communication that is managed by nurses is to achieve patient recovery. Therapeutic communication is done by nurses to provide help and education where nurses give full attention to patients.
Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap
JURNAL KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI (JKF), 2019
Good communication between nurses and patients is one thing in meeting patient needs. Communication in question is therapeutic communication in providing nursing care to patients. The low therapeutic communication carried out by nurses has an impact on patient dissatisfaction. New patients will be satisfied if the performance of the health services they obtain is the same or exceeds their expectations. The general objective of this study is to analyze the relationship between therapeutic communication of nurses and the satisfaction of inpatients. This type of research is quantitative research with the design of the study is descriptive correlation and how to collect data by distributing questionnaires. Sampling technique with purposive sampling technique. The statistical test used is…
ABSTRAK Komunikasi terapeutik yang baik diharapkan dapat memberikan informasi yang baik dan dapat membina hubungan saling percaya terhadap pasien sehingga pasien akan merasa puas dengan pelayanan yang diterimanya. Apabila kemampuan perawat tidak mencakup dan tidak dapat memelihara hubungan interpersonal yang baik maka pasienpun tidak akan puas dengan pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling sebanyak 91 orang.Instrumen penelitian menggunakan chek list dan kuesioner.Analisa data menggunakan uji sperman rank.Hasil uji sperman rank diperoleh ρ value sebesar 0,001 < 0,05 berarti ada hubungan yang signifikan antara hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Perawat ...
Peningkatan Komunikasi Efektif Dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kedaton
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama
Komunikasi di fasilitas kesehatan merupakan komunikasi komplek, tidak hanya komunikasi dengan tenaga kesehatan tapi juga dengan pasien, masyarakat dan juga peserta didik. Masalah komunikasi di Puskesmas Kedaton adalah belum adanya program peningkatan komunikasi efektif di pelayanan kesehatan, belum adanya program peningkatan komunikasi efektif untuk komunikasi dengan pasien/masyarakat, dan belum adanya program peningkatan komunikasi efektif untuk mahasiswa praktik. Berdasarkan pemaparan di atas perlu ada kerjasama, dalam rangka pengabdian masyarakat bagi Poltekkes Tanjungkarang dan program peningkatan mutu pelayanan bagi Puskesmas Kedaton.. Kegiatan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan publikasi. Tahap persiapan kegiatannya yaitu melakukan sosialisasi/persamaaan persepsi, pembentukan tim pokja, mengidentifikasi SOP komunikasi yang sudah dimiliki, mengidentifikasi media komunikasi penyuluhan yang diperlukan (leaflet). Tahap pelaksanaan meliputi menyusun pedoman ko...
Jurnal Keperawatan Wiyata
Latar Belakang : Seseorang yang cerdas emosional akan mampu mengenali emosi, mengendalikan emosi, memotivasi diri, empati dan hubungan sosial, sehingga akan mampu melakukan komunikasi dengan orang lain. Perawat dituntut untuk melakukan komunikasi terapeutik dalam melakukan tindakan keperawatan, agar pasien atau keluarga pasien tahu tindakan apa saja yang akan dilakukan pada pasien. Studi pendahuluan di RSUD Kudungga Sangatta masih ditemukan banyak keluhan dari pasien atau keluarga pasien tentang perawat yang kurang ramah saat berkomunikasi serta masih ada kecenderungan perawat bersikap emosional saat memberikan saran tentang kesehatan dan saat mendapat laporan keluhan dari pasiennya. Tujuan : Diketahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan komunikasi terapeutik perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kudungga Sangatta. Metode : Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Melibatkan 57 responden yang dipilih dengan stratified r...
2018
Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan tertentu mengharuskan anak untuk tinggal di Rumah Sakit. Di Indonesia jumlah anak usia prasekolah yang dirawat pada tahun 2014 sebanyak 15,26%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia sekolah 3-6 tahun. Komunikasi terapeutik difokuskan pada kesembuhan pasien dan merupakan komunikasi profesional yang dilakukan oleh perawat. Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berlanjutan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Metode penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu quota sampling sebanyak 30 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan. Uji validitas menggunakan rumus pearson product moment dengan hasil r hitung (0,407-0,718) dan uji reabilitas cronbach's alpha=0.927. Hasil penelitian menunjukan komunikasi terapeutik perawat kategori cukup (60%) dan kecemasan pada pasien kategori berat (53.3%). Uji statistik menggunakan chi square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil analisis mendapatkan nilai p-value 0,016 artinya ada hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien yang dirawat di RSAU dr. M. Salamun Bandung. Perawat perlu meningkatkan komunikasi terapeutik terutama dalam pemberian informasi sebelum dilakukan tindakan medis untuk menurunkan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi. Untuk meningkatkan pengetahuan dari komunikasi terapeutik perawat dianjurkan untuk mengikuti pelatihan tentang komunikasi terapeutik.