PENERAPAN METODE FUZZY AHP (Analytical Hierarchy Process) SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DOSEN TERBAIK (Studi Kasus : STMIK PRINGSEWU) (original) (raw)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN DOSEN TETAP YAYASAN DENGAN METODE FUZZY-AHP

One of the problems that occur in STMIK STIKOM Indonesia is in the process of selection of lecturer candidates that can be said to be ineffective. This is due to several things such as the pressure to meet lecturer quantity according to the ratio standards of the Directorate General of Higher Education (DIKTI). The root of the problem is due to the development of the institution each year continues to increase the number of students because of the high public interest. In selecting lecturer candidates academic authorities gave a series of assessment include written tests, micro teaching, interviews, qualifications and soft skills to determine the quality and ability of the lecturer candidate. Based on the assessment of these criteria makes a decision maker faced with a difficult problem and tend to rely on subjectivity. In this study produced a system that adapts the Fuzzy AHP method. Fuzzy AHP is one of the ranking method. Fuzzy AHP is a combination of AHP with fuzzy concept approach. Steps in applying the Fuzzy AHP method is to determine the criteria used as a reference for the assessment. Furthermore, the determination of the weights of criteria, pairwise comparison matrices of AHP Fuzzy criteria and fuzzy weight vector normalization is based on calculations that have been done. Based on the results of testing of the system that has been built can be said that the system can be used to assist in making decisions more objectively based on the evaluation criteria of each candidate selected.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN METODE FUZZY TSUKAMOTO (Studi Kasus: Akademi Farmasi Yarsi Pontianak)

2021

Akademi Farmasi Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Pontianak setiap tahunnya melakukan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang dibagi menjadi beberapa jalur seleksi, salah satunya adalah Penelusuran Minat Dan Prestasi (PMDP). Jalur seleksi ini menggunakan nilai rata-rata rapot dari setiap mata pelajaran tertentu yang dijadikan kriteria penilaian. Proses seleksi dilakukan dengan cara memilah data pendaftar secara manual. Banyaknya data yang akan diseleksi, sehingga dibutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu menentukan calon mahasiswa baru. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Fuzzy Tsukamoto dalam metode ini memiliki urutan perhitungan yaitu, pertama melakukan fuzzyfikasi/fungsi keanggotaan, kedua inferensi/implikasi menggunakan rule aturan yang telah di tentukan, dan defuzzyfikasi untuk mendapat hasil akhir dari perhitungan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari pendaftar dengan nilai terbaik, kemudian untuk menentukan pendaftar yang berhak untuk lolos akan di...

METODE FUZZY AHP DAN AHP DALAM PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Memberikan gambaran penggunaan metode Jenis Fuzzy Analitycal Hierarchi Process (AHP) atau Metode AHP dalam Sistem Pendukung Keputusan terhadap kasus penyeleksian karyawan berprestasi. Penyeleksian karyawan berprestasi merupakan persoalan yang tidak rumit tetapi dalam kenyataannya dalam penyeleksiaan karyawan terkadang menggunakan penilaian secara subyektif bukan secara objektif, untuk menghindari penilaian secara subyektif maka dibuatlah sistem penunjang keputusan dengan membandingkan metode fuzzy AHP dan AHP sehingga dapat diketahui dari kedua metode tersebut mana yang hasilnya lebih tepat yang kemudian mampu memberikan rekomendasi atau bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang berprestasi.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS(FAHP) DAN ORESTE (STUDI KASUS: Universitas Trunojoyo Madura)

2015

ABSTRAK Pada lembaga pendidikan khususnya Universitas banyak sekali menawarkan beasiswa kepada mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang sedang aktif kuliah, beasiswa yang ditawarkan diantaranya beasiswa PPA dan BBM. Untuk memilih penerima yang benar-benar layak mendapatkan beasiswa maka terdapat beberapa kriteria untuk proses seleksi yang akan dibobotkan menggunakan metode FAHP yaitu Indeks Prestasi Kumulatif, jumlah semester, penghasilan orang tua per bulan, jumlah tanggungan keluarga, daya listrik rumah, dan pekerjaan orang tua. Sedangkan untuk proses perangkingan data pendaftar beasiswa digunakan metode Oreste. Metode fuzzy AHP digunakan karena dapat menyederhanakan kompleksitas dan mengakomodir pendapat dan subjektifitas dari penilaian yang berbeda dan menerjemahkan pendapat Manusia yang memiliki ketidakpastian dalam melakukan pembobotan nilai(Chang, 1996). Sedangkan Oreste digunakan untuk kondisi dimana sekumpulan alternatif akan diurutkan berdasarkan kriteria sesuai dengan ting...

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DAN PEMBERIAN REWARD MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN FUZZY SYNTHETIC DECISION APPROACH (Studi Kasus : Karyawan Administrasi Universitas Diponegoro)

J@TI UNDIP : JURNAL TEKNIK INDUSTRI, 2014

Penilaian kinerja merupakan proses yang penting dalam sumber daya manusia, karena dari hasil penilaian kinerja akan terukur kompetensi, perilaku kerja dan hasil kerja karyawan dalam periode waktu tertentu sebagai dasar pertimbangan dalam pertimbangan keputusan di bidang sumber daya manusia. Universitas Diponegoro juga melakukan pengukuran kinerja untuk karyawan kontrak, dari hasil penilaian tersebut akan diberikan reward berupa kompensasi langsung yang diberi nama Tunjangan Perbaikan Kinerja (TPK), dan tahun 2014 TPK berubah nama menjadi Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP). Sistem penilaian saat ini masih berfokus pada aspek kedisplinan, sehingga hasil yang didapatkan belum seluruhnya menggambarkan kondisi karyawan. Maka dari itu, disusunlah penilaian kinerja yang terdiri dari 6 kriteria utama dan 19 subkriteria yang dibangun dari model penilain kinerja "Annual Performance Appraisal-Temporary Employee (Classified or Administrative and Professional) University of Texas Dallas". Dari hasil penelitian pembobotan yang dilakukan dengan menggunakan metode AHP (Analytichal Hierarchy Process) diperoleh bobot untuk kriteia kehadiran/ketepatan waktu (0.248), inisiatif (0.234), tanggung jawab dan ketergantungan (0.194), kualitas kerja(0.139) pengetahuan pekerjaan (0.111) dan hubungan interpersonal (0.075). Lalu dilakukan penilaian dengan pendekatan Fuzzy Synthetic untuk mendapatkan besar TPP. Dari perhitungan TPP yang terbesar ialah terbesar ialah Rp. 979,605,sedangkan TPP yang terkecil Rp.396,000. Besar-kecilnya pemberian TPP dipengaruhi oleh nilai jabatan yang dihasilkan Kata Kunci : penilaian kinerja; AHP; fuzzy shyntetic decision approach; reward

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN ASISTEN DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI TEKNOKRAT MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS(AHP

Jupiter, 2016

Penerimaan asisten baru merupakan tahapan dimana penanggung jawab asisten dosen dan panitia penerimaan asisten dosen melakukan proses perekrutan asisten dosen baru yang memenuhi kriteria. Kriteria yang telah ditetapkan oleh panitia penerimaan asisten dosen diharapkan dapat menajadi alat patokan penilaian dari kualifikasi yang dimiliki oleh masingmasing calon asisten dosen yang melamar.Kendala yang dihadapi adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil akhir sekitar 3-4 hari karena hasil penilaian akan dievaluasi dengan membandingkan hasil penilaian dan kriteria yang telah ditetapkan, selain ini juga masalah yang dihadapi adalah penilaian yang masih masih subjektif atau masih memandang kerabat dekat dan memandang orang dalam.Kurangnya penilaian yang berdasarkan objektif atau penilaian yang dihasilkan dari setiap tes oleh calon asisten dosen tersebut hal ini mengakibatkan ketidaksesuaian kemampuan asisten dosen yang diterima. Sistem Pendukung Keputusan dengan metode AHP diharapkan dapat membantu dalam menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut di atas. Metode AHP memungkinkan pengambil keputusan untuk menghadapi faktor-faktor yang nyata dan faktor-faktor yang tidak nyata.

PENERAPAN METODE AHP SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN PENETAPAN BEASISWA

Schools usually sets the rules or criteria that must be met by the applicants for the scholarship. The problems faced by the school in the process of determining the establishment of scholarships including data collection process is conventionally frequent errors and the absence of clear criteria for students to receive a scholarship and is having trouble because of the scholarship applicants and the number of criteria used to determine the decision of recipients. The research objective to avoid errors in data collection, and better process again what if you have a lot of criteria, so as to obtain the results expected by the selectors scholarship. AHP calculation results, obtained priority criterion in the assessment of the Scholarship Selection. Where Achievement, Non Academic Achievement, Income Parents, and Personality become a benchmark in the selection of the scholarship. The final results obtained from the selection of the scholarship by five experts that Student B is superior to 0.221 (22.1%) while the Student A 0.213 (21.3%), Student E 0.207 (20.7%), Student D 0.182 (18, 2%) and the Student C 0.176 (17.6%).

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN ANGGOTA BARU RESIMEN MAHASISWA DI ITN MALANG MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE AHP (Analytical Hierarchy Process) dan TOPSIS (Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution)

JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), 2021

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah kegiatan kemahasiswaan di luar kelas yang bertujuan untuk menampung dan mengembangkan minat, bakat, dan pengetahuan profesional tertentu yang dimiliki oleh mahasiswa dari berbagai jurusan. Pada setiap semester UKM ini melakukan perekrutan anggota baru dengan beberapa kriteria yang diharapkan, biasanya proses ini membutuhkan waktu yang lama karena dalam sistem rekrutmen anggota baru Menwa UKM masih menggunakan cara manual yaitu menghitung hasil evaluasi ujian yang dilakukan oleh tim Menwa. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti merancang suatu sistem pendukung keputusan penerimaan anggota Menwa baru menggunakan metode AHP dan TOPSIS. Metode AHP ini digunakan pada proses awal yaitu menentukan bobot dari setiap kriteria dan langkah selanjutnya menggunakan metode TOPSIS yang digunakan untuk menentukan nilai dari tiap calon anggota untuk melakukan proses perangkingan. Berdasarkan hasil pengujian fungsional melakukan pembobotan dan normalisasi ...

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS

Pemilihan karyawan terbaik merupakan aspek yang cukup penting dalam manajemen kinerja karena menghasilkan informasi yang berguna untuk keputusan administratif karyawan seperti promosi, pelatihan, reward, dan keputusan-keputusan lainnya. Melaksanakan pemilihan karyawan terbaik bukan saja memilih dan menetapkan karyawan yang tepat, tetapi juga penting bagi pimpinan untuk merencanakan suatu kebijaksanan yang matang dalam memotivasi dan mengembangkan diri karyawan. Permasalahan pada pemilihan karyawan terbaik di PT South Pacific Viscose yaitu sulitnya pengambilan keputusan yang dilakukan oleh departemen HRD dalam menentukan karyawan terbaik dikarenakan data karyawan yang banyak sehingga menyebabkan lamanya waktu proses dalam pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan penentuan karyawan terbaik dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process untuk menentukan bobot setiap kriteria, serta penggunaan metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution untuk melakukan perangkingan alternatif-alternatif berupa data karyawan. Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat merekomendasikan karyawan terbaik pada PT South Pacific Viscose berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yaitu: pengetahuan, kemampuan, sikap, absensi, dan kerjasama dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS. Dilakukan uji coba berupa memasukkan sample data karyawan sebanyak 300 orang kemudian berhasil diolah dalam waktu 0,9531 detik sehingga terbukti sistem ini melakukan perhitungan lebih cepat dibanding sebelumnya. Hal ini secara garis besar telah meningkatkan proses perhitungan dan juga sistem ini dapat memberikan rekomendasi karyawan terbaik berdasarkan ranking, dari 300 karyawan terdapat 3 karyawan dengan ranking terbesar yaitu: Hilman Bakhtiar 0.9549, Basuki Cahyo Setyo 0.9126 dan Dimas Haryandi 0.8276. . Kata Kunci: Karyawan; Sistem Pendukung Keputusan; Ahp;Topsis.