Diplomasi Ekonomi Indonesia ke Bangladesh: Studi Kasus Ekspor Gerbong Kereta (original) (raw)

Perdagangan Bebas Regional Dan Daya Saing Ekspor: Kasus Indonesia

Buletin ekonomi moneter dan perbankan, 2010

has involved in quite many regional trade agreements, since more than a decade ago. Theoritically, Free Trade Agreements (FTAs) are very beneficial to the countries, as resources are more efficiently allocated due to production specialization. However, presence of asymmetric information, market inefficiency, and economic distortion in the real world have led to a deviation of FTAs benefits from its theoritical framework. This paper studies whether Indonesian export competitiveness is improving after Indonesia involves in ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) and ASEAN-Cina Free Trade Agreement (ACFTA). Export competitiveness are measured by some trade indicators, such as: trade intensity index, market share, export product dynamics, and RCA, for some Indonesian main export products. The indices are compared across ASEAN countries and Cina to reveal: (i) which products are gaining or losing competitiveness in ASEAN and Cina markets; and (ii) which countries are becoming Indonesian main competitors in ASEAN and Cina markets. Additionally, this paper ends up with some policy recommendations that Indonesia should undertake to improve competitiveness of its products in ASEAN and Cina markets.

Potensi Ekspor Briket Terhadap Perekonomian Indonesia

Juremi: Jurnal Riset Ekonomi

Indonesia adalah salah satu negara pengekspor bahan bakar alternatif pengganti energi fosil atau bisa disebut dengan briket, Indonesia tercatat mengekspor briket ke dunia sebanyak 467,050 ton. Negara tujuan ekspor briket Indonesia adalah negara-negara maju, dan dengan nilai yang cukup besar tersebut maka apakah ekspor briket berpotensi pada perekonomian Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya potensi ekspor briket terhadap perekonomian Indonesia. Menggunakan sumber data ekspor briket tempurung kelapa tahun 2017 - 2021, data PDB Indonesia tahun 2017 – 2021, serta data moneter yang didapatkan dari UN Trade, WDI, dan lainnya. Menggunakan metode teknik analisis kuantitatif perhitungan statistik regresi linear berganda diaplikasikan menggunakan R Studio dan plot error dan juga penjabaran deskriptif. Penelitian tersebut menghasilkan bahwa ekspor briket Indonesia memiliki 0,00018% potensi dalam perekonomian Indonesia, untuk menghasilkan potensi yang besar, m...

Ekonomi Internasional - Ekspor Impor Indonesia

Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Ekspor dibagi menjadi ekspor langsung dan tidak langsung. Indonesia memiliki sekitar 50 komoditi ekspor nonmigas. Diantaranya kain, sepatu, pupuk, karet, dsb. Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Indonesia menurut BPS mengimpor barang dari sekitar 50 negara dengan masing-masing 50 komoditi nonmigas, diantaranya gandum, pesawat mekanik, kapas, obat kimia dsb.

Integrasi Perdagangan dan Dinamika Ekspor Indonesia ke Timur Tengah (Studi Kasus: Turki, Tunisia, dan Maroko)

Jurnal Agro Ekonomi, 2016

Perekonomian dunia yang berkembang pesat menyebabkan semakin tingginya integrasi dan dinamika perdagangan antarnegara. Dengan latar belakang krisis keuangan global, strategi diversifikasi pasar dianggap tepat untuk meminimisasi dampak yang merugikan bagi performa neraca perdagangan Indonesia. Komitmen strategi diversifikasi destinasi pasar memunculkan kawasan Timur Tengah sebagai kawasan yang potensial, meliputi Turki, Tunisia, dan Maroko. Analisis Intra Industry Trade (IIT) menunjukkan bahwa derajat integrasi perdagangan Indonesia–Turki lebih erat dibandingkan dengan Tunisia dan Maroko. Sementara itu, analisis Constant Market Share (CMS) mengindikasikan bahwa terdapat fenomena yang konvergen bagi dinamika ekspor Indonesia, dimana minyak yang berasal dari tumbuhan dan hewan, kayu dan produk kayu, serta karet dan produk karet menjadi produk yang potensial dengan efek dekomposisi yang bervariasi pada setiap mitra dagang. Kombinasi penguatan market intelligence (sisi permintaan) dan d...

Kebijakan Luar Negeri Indonesia dalam Memberikan Bantuan Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 2019

Pasca konflik yang terjadi di Myanmar, khususnya di wilayah Rakhine, menyebabkan etnis Rohingya memilih untuk mengungsi ke Bangladesh yang merupakan negara yang paling dekat dengan Myanmar. Namun yang menjadi permasalahannya adalah kedatangan para pengungsi Rohingya di Bangladesh mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan pengungsi. Bangladesh juga merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah yang kecil namun memiliki penduduk yang padat. Para pengungsi Rohingya yang berdatangan mengalami kondisi yang memprihatinkan, mulai dari kelaparan hingga gizi buruk. Penelitian ini menjelaskan bagaimana kebijakan luar negeri Indonesia dalam memberikan bantuan para pengungsi Rohingya di Bangladesh. Kedua negara memiliki permasalahan yang sama dalam menangani pengungsi Rohingya yang datang ke negaranya sehingga ketika pemerintah Bangladesh membutuhkan bantuan, Indonesia memberikan kontribusinya berasaskan jiwa kemanusiaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan analisa yang diambil dari studi pustaka serta informasi tambahan dari situs resmi online pemerintahan dari kedua negara yaitu Indonesia dan Bangladesh. Selain itu, peneliti juga menggunakan beberapa literatur jurnal penelitian terdahulu terkait urgensi dan kondisi yang dialami oleh etnis Rohingya dan lalu dianalisa dengan konsep kebijakan luar negeri dari Rosenau dalam melihat bagaimana kebijakan luar negeri Indonesia dalam memberikan bantuan pengungsi Rohingya di Bangladesh. Hasil dari peneltian ini menunjukan bahwa Indonesia memberikan manfaatnya untuk mempererat kerjasama kedua negara dan juga memperkecil jumlah korban etnis Rohingya yang berjatuhan di Bangladesh.

Makalah Bela Negara di Bidang Ekspor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bela negara merupakan tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warga negara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara serta persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara dan yaridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Bela negara disesuaikan dengan tuntutan dan kebiasaan masyarakat berkaitan dengan kelangsungan hidupnya. Bela negara bisa meliputi bela negara dalam bidang ekonomi, sosial budaya, hukum, politik, pendidikan, pertahanan dan keamanan, dan lain-lain. Banyak sekali wujud bela negara dalam bidang ekonomi. Misalnya dengan mencintai produk Indonesia, mengembangkan koperasi, berwirausaha, dan lain-lain. Dalam konteks ekonomi, pendidikan bela negara artinya bagaimana membuat ekonomi Indonesia terus bertumbuh dan tak dikuasai asing. Selain itu, bela negara juga berarti semua sumber kekayaan alam Indonesia harus dikuasai negara dan digunakan bagi kemakmuran masyarakat bukan untuk kepentingan asing. Salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat Indonesia yaitu mengekspor suatu barang atau jasa. Dengan melakukan ekspor produk lokal Indonesia ke mancanegara, tentu saja dapat memajukan pembangunan ekonomi Indonesia dan membela perekonomian Indonesia agar tidak terpuruk. Ya, mengekspor produk Indonesia merupakan salah satu wujud bela negara. Bela negara adalah suatu hak dan kehormatan bagi semua

Analisis Pengembangan Ekspor Cengkeh Indonesia

JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

Exports are an important component of the economy. The higher export performance, the greater positive impact on the economy. From 2012 to 2016, Indonesia's exports continue to decline, so Indonesia needs to boost its exports again. One of the potential commodities developed is cloves. This study analyzes the development of Indonesian clove exports by finding out the competitiveness of cloves, as well as factors affecting its exports. The methods used are RCA, EPD, X-Model, and Gravity. The results of the analysis found that an optimistic market developed is Pakistan, Germany, Italy and United State of America. Potential markets to be developed are Malaysia, Vietnam, Thailand, France and Netherlands markets. Factors affecting Indonesian clove exports are GDP per capita, export price, economic distance and tariff. Keywords: Clove, EPD, Export, Gravity Model, RCA JEL Classification: C23, F10, F13

Determinan Ekspor Di Indonesia

Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis

ABSTRACTThis study aims to explore macroeconomic factors that affect non-oil and gas exports in Indonesia. The research data are non-oil and gas export data, Gross Domestic Product, inflation, US dollar exchange rate, foreign direct investment in the 2010-2019 period published by Bank Indonesia statistics. The research method uses the Vector Error Correction Model (VECM) analysis with the Augmented Dickey Fuller (ADF) stationary test, Johansen's cointegration test, Granger causality test, Error Correction Model. The results showed there was a cointegration relationship between all dependent and independent variables, a direct relationship with the US dollar exchange rate and inflation on Gross Domestic Product, Gross Domestic Product on exports. In the short term Gross Domestic Product, inflation, exchange rates, and foreign direct investment have no significant effect on non-oil and gas exports. In the long run, Gross Domestic Product has a significant effect on non-oil and gas...

Dampak Ekonomi Dari Migrasi: Kasus DI Indonesia

2019

Migration is people mobilization from one area to another area to stay, beyond politica/national limits or administration limits within a country. Migration in Indonesia could take form as internal migration, international migration and also urbanization. Migration has an economical impact to the destination area, but also to the origin.