SEPENGGAL CERITA DI KOTA TERAKHIR PERJALANAN USIA (original) (raw)
Related papers
KESEHATAN OLAHRAGA PADA LANJUT USIA
Salah satu indikator utama tingkat kesehatan masyarakat adalah meningkatnya usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, bearti semakin banyak penduduk lanjut usia (lansia). Menurut Titus, ketua umum Lembaga Lanjut Usia Indonesia, dalam Kompas 3 Desember 2008, Lansia adalah warga yang berusia di atas 60 tahun. Pada tahun 2020 jumlah Lansia diproyeksikan mencapai sekitar 30 juta jiwa atau 11,5% dari total populasi. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 18 juta jiwa Lansia. Jumlah ini merupakan 7,8% dari total populasi. Sebanyak 25% Lansia menderita penyakit degeneratif dan hidup tergantung pada orang lain. Sekitar 99% diantaranya mengkonsumsi obat dan sebagian besar menghabiskan hidupnya dengan beristirahat, tanpa berbuat apa-apa.
FIGUR KETELADANAN DI USIA REMAJA
Remaja adalah penerus bangsa Indonesia di masa depan. Di tangan merekalah baik atau buruknya bangsa ini nantinya. Jika remajanya baik maka harapan bangsa Indonesia di masa depan akan baik. Sebaliknya, jika dari para remajanya buruk (kepribadian yang buruk) maka bangsa ini tinggal menunggu kehancurannya. Bila di buka kembali lembaran sejarah, maka kita dapat menemukan peran remaja dalam membangun bangsa Indonesia. Tanggal 28 Oktober 1928 adalah tanggal yang kita peringati sebagai hari Sumpah Pemuda. Hari dimana putra dan putri daerah dari seluruh Nusantara berkumpul untuk berjanji bahwa sikap persatuan harus diciptakan untuk menuju Indonesia merdeka. Perjuangan yang ditampilkan oleh para remaja berlanjut ketika para penjajah mencoba kembali untuk merebut kemerdekaan Indonesia dengan paksa. Salah satunya adalah peran arek-arek Surabaya dalam menghadapi ultimatum Belanda yang akan menghancurkan kawasan Surabaya jika tidak menyerahkan kekuasaan kepada pihak Belanda. Tidak hanya itu, peralihan kekuasaan dari orde baru ke orde reformasi tidak lepas dari peran remaja pada saat itu. Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Sukarno mengatakan,"Berilah aku sepuluh pemuda Indonesia maka akan aku guncang dunia". Merujuk dari pernyataan tersebut, Ir. Sukarno mengakui bahwa eksistensi pemuda menentukan nasib bangsa Indonesia di masa mendatang. Di pundak para remajalah cita-cita dan harapan bangsa ini dipikul. Cita-cita dan harapan bangsa Indonesia tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berisikan (1) melindungi
ABSTRACT This article is the result of research on the satisfaction of the elderly to social support that they receive. The study involved 105 elderly who receive services at the Community Welfare Centre in Sukamanah, Pangalengan, Bandung regency. This study aimed to examine the forms of support received by the elderly and their satisfaction with the support they receive. The results showed that social support received form the respondent of the immediate family (spouse, son, daughter, brother) is highly variable. Majority of respondents felt the emotional support and financial support. Besides the respondent feel the support of family nearby when requiring assistance in making decisions related to daily life, including in terms of medicine and health care. Respondent to feel the support of the immediate family of food aid, recreation, entertainment and transportation. keywords: elderly, satisfaction, support
PENGARUH USIA LANJUT TERHADAP HASRAT SEKSUAL PRIA
Nowadays there is an increasing prevalence of elder people all around the world, including Indonesia. With increasing age, several health problems occurred, such as the influence of older age to sexual desire which is commonly occurred in elder men. This is a descriptive-observational study, which is aimed to evaluate the influence of aging to sexual desire in male. 57 men aged 60-74 years on the area of Prof Dr. R. D. Kandou Hospital from November 2013 to January 2014 were involved in this research. Instruments that were used in this research are ADAM (Androgen Deficiency in Aging Male) questionnaire and AMS (Aging Male Symptoms) questionnaire to assess the sexual function in elder men. This study showed that among 57 respondents aged 60-74 years old, through ADAM and AMS questionnaire, 28 (49%) subjects had mild orgasm dysfunction, 27 (47,4%) subjects had moderate decrease in sexual coitus, 24 (42%) subjects had mild decrease in sexual desire, and 29 (51%) subjects had mild erection dysfunction. Older age influence the sexual function in men. Further studies using larger samples and complete research procedures, including laboratory examination, are needed to assess the influence of older age to male sexual desire. Abstrak : Dewasa ini jumlah penduduk usia lanjut (60 tahun ke atas) di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, mengalami peningkatan. Seiring dengan peningkatan usia, terjadi berbagai masalah kesehatan, termasuk di antaranya adalah pengaruh usia lanjut terhadap hasrat seksual yang banyak terjadi pada pria usia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia lanjut terhadap hasrat seksual pria. Desain penelitian adalah observasional deskriptif. Sebanyak 57 orang pria usia lanjut berusia 60-74 tahun yang berada di area RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada periode November 2013 hingga Januari 2014 menjadi subjek di dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner ADAM (Androgen Deficiency in Aging Male) dan AMS (Aging Male Symptoms) untuk menilai fungsi seksual pada pria usia lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 57 responden dengan rentang usia 60-74 tahun melalui kuesioner ADAM dan AMS didapatkan 28 orang (49%) gangguan orgasme ringan, 27 orang (47,4%) penurunan frekuensi senggama sedang, 24 orang (42%) penurunan hasrat seksual ringan dan 29 orang (51%) gangguan ereksi ringan. Usia lanjut berpengaruh terhadap hasrat seksual pada pria. Studi lanjutan dengan jumlah sampel lebih banyak dan prosedur penelitian lebih lengkap, mencakup pemeriksaan laboratorium, diperlukan untuk meneliti lebih jauh mengenai pengaruh usia lanjut terhadap hasrat seksual pria. Kata kunci : usia lanjut, pria, hasrat seksual
GAMBARAN PERILAKU PHUBBING PADA PELAKU PHUBBING USIA REMAJA AKHIR
Gilang Rifqi Perdana S.Psi, 2022
This study was conducted to determine the description of phubbing behavior in late adolescence. Phubbing is a behavior in which individuals continuously look at mobile phones, use cell phones too late, and avoid interpersonal relationships such as communicating with other people. Problematic cell phone use can lead to addictive behavior. Phubbing behavior can occur because individuals in using mobile phone technology are not able to use it wisely so that it can lead to excessive behavior. The subjects in this study were 3 people who experienced firsthand the phubbing behavior in their late teens. The type of research used in this study is qualitative by using interview techniques accompanied by interview guidelines. Validation of the data used by using time triangulation. The results of this study indicate that the three subjects experienced two aspects of phubbing behavior with different conditions experienced in each subject, the three subjects also experienced phubbing behavior factors with different experience conditions, and the three subjects also experienced the characteristics of phubbing behavior with different conditions. experienced differently for each subject.