PENGERTIAN HADITS DAN KEDUDUKANNYA DALAM ISLAM (original) (raw)
Related papers
HADITS DAN KEGUNAANNYA DALAM STUDI ISLAM
makalah hadis pmm 3 , 2020
Hadis menurut bahasa yaitu, baru (ٌ ِيد د َ ,)ج dekat (ٌ يب ِ َر ,)ق dan warta/berita (ٌ ر َ َب .)خ Hadits bisa juga disebut "sunnah", artinya : Kelakuan, Perjalanan, Pekerjaan atau cara. Hadits berarti segala ucapan, perbuatandan taqrir Nabi. Dan sunnah, yaitu suatu yang dikerjakan dan lazim diulang oleh nabi.Menurut istilah islam, hadits dan sunnah dikaitkan kepada: a) Qaul Nabi (perkataan nabi) b) Fi'il Nabi (Perbuatan Nabi) c) Taqrir Nabi (segala ucapan atau perbuatan para sahabat, oleh nabi dibiarkan; tidak ditegur). 1 Adapun hadits menurut istilah ahli hadits hamper sama dengan sunnah, yang mana keduanya memiliki arti segala sesuatu yang berasal dari Rasulullah Saw, baik setelah diangkat ataupun sebelumnya. Akan tetapi, jika dipandang dari lafaz hadits secara umum adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari nabi Muhammad Saaw, setelah diangkat menjadi nabi, yang berupa ucapan, perbuatan, dan taqrir beliau. Oleh sebab itu sunnah lebih umum daripada hadits. 2. Sunnah Menurut bahasa kata sunnah merupakan derivasi dari kata sannayasunnusunnatan. Kata itu berarti cara, jalan yang ditempuh, tradisi (adat kebiasaan), atau ketetapan, apakah hal itu baik atau tidak, terpuji atau 1 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam, (Medan: Perdana Publishing, 2012), hlm. 17. tercela. Berkaitan dengan pengertian dari sudut kebhasan ini, Rasulullah Saw, bersabda : 2 .ٌ ِ ِه ِل اع ً ف ِ ر جْ ً ٌأ ل ْ ث ٌمِ ه ً ل ً ٌف ٍ ْر َي ىٌخ َ ل َ ًٌّع َل ٌد نْ َ ...م Artinya: "...Barang siapa yang menunjukkan pada suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang mengerjakan kebaikan itu". Sunnah menurut istilah Muhadditsin adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, sifat, kelakuan, maupun perjalanan hidup, baik setelah diangkat ataupun sebelumnya. Dalam Al-qur'an, kata "sunnah" mengacu kepada arti ketetapan atau hukum Allah. Bila kata sunnah diterapkan kedalam masalah-masalah hukum syara', maka yang dimaksudkan dengan kata sunnah disini ialah segala sesuatu yang diperintahkan, dilarang, dan diaanjurkan oleh Rasulullah SAW, baik berupa perkataan maupun perbuatannya. 3 3. Khabar Secara etimologis khabar ٌ)الخبر( berarti berita. Dalam pengembangan bentuk katanya, kata khabar bisa berarti pemberitaan, baik itu berita yang benar maupun berita yang salah. Kata Khabar ini tidak seperti kata Hadits dan Sunnah yang telah dipergunakan cukup sering dalam ayat Al-Qur'an maupun Hadits. Sebagian ulama berpendapat bahwa khabar itu khususnya untuk segala sesuatu yang datang atau yang berasal dari selain nabi Saw, sedangkan hadits khusu untuk segala sesuatu yang berasal dari Nabi Saw. 4 Adapun secara terminology terdapat perbedaan pendapat terkait definisi khabar, yaitu: 2 (HR. Muslim) 3 Muhammaad Rozali, Pengantar Kuliah Ilmu Hadits, (Medan: Azhar Centre, 2019), hlm. 4-6. 4 Ibid., hlm. 7-8. Nabi SAW, seperti misalnya ucapan seseorang bahwa "ini do'a yang ma'tsur", yang menunjukkan bahwa itu berasal dari Nabi SAW. B. Struktur Pembentuk Hadits Unsur-unsur hadis meliputi sanad, matan, rawi, dan rijȧlul hadis. Sanad dan matan merupakan dua unsur pokok yang harus ada pada setiap hadis. Suatu berita tentang Nabi Muhammad saw. tanpa ditemukan rangkaian atau susunan sanad-nya, tidak dapat disebut hadis. Sebaliknya, suatu sanad meskipun bersambung sampai kepada Nabi Muhammad saw. tanpa ada berita yang dibawanya, juga tidak dapat disebut hadis. 1. Pengertian Sanad Sanad menurut bahasa artinya sandaran atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran, dikatakan demikian karena suatu hadits bersandar kepadanya. Dalam bidang ilmu hadits sanad itu merupakan salah satu neraca yang menimbang shahih atau dhaifnya suatu hadits. Jika pembawa hadits tersebut orang-orang yang cakap danskup persyaratannya, yakni taqwa, tidak fasik, menjaga kehormatan diri, dan mempunyai daya ingat yang kuat, sanadnya bersambung dari satu periwayat kepada periwayat lain sampai kepada sumber berita pertama, maka haditsnya dinilai shahih. Begitupun sebaliknya, andaikan salah seorang dalam sanad ada yang fasik atau yang tertuduh dusta atau setiap para pembawa berita dalam mata rantai sanad tidak bertemu langsung (muttashil) maka hadits tersebut disebut dhaif. Sanad mengandung bagian penting, yakni: Nama-nama periwayat yang terlibat dalam periwayatan Hadits yang bersangkutan. Lambang-lambang periwayatan hadits yang telah digunakan oleh masingmasing periwayat. Para ulama hadits menilai bahwa Kedudukan Sanad dalam Hadits sangat penting karena Hadits diperoleh/atau di diriwayatkannya. Dengan Sanad, suatu periwayataan Hadits dapat diketahui mana yang dapat diterima dan di tolak dan mana Hadits yang Shohih atau tidak, untuk diamalkan. Sanad merupakan jalan yang mulia untuk menetapkan hukumhukum Islam. 7 Ada beberapa Riwayat dan Atsar yang menerangkan keutama'an Sanad. Yang perlu dicermati dalam memahami al-Hadits terkait dengan Sanadnya ialah: Keutuhan Sanadnya, Jumlahnya dan Perawi akhirnya. Kemudian dari kata sanad keluarlah kata isnad, musnid dan musnad. Isnad Hadits Menurut lughat, ialah menyandarkan sesuatu kepada sesuatu yang lain.Sedangkan menurut istilah adalah "Mengangkat Hadits kepada yang mengatakannya, atau yang menukilkannya" Ath Thibi mengatakan, bahwa sanad dan isnad berdekat-dekatan ma'nanya, karena para penghafal hadits dalam menshahihkan dan mendlaifkan berpegang pada sanad itu. Ibnu Jama'ah mengatakan, bahwa para muhadits memakai kalimat isnad dan sanad dalam satu pengertian. Musnid Musnid adalah orang-orang yang menerangkan hadits dengan sanadnya. Musnad Musnad secara bahasa yaitu sesuatu yang kita sandarkan kepada yang lain. 2. Pengertian Matan Unsur hadis yang kedua yaitu matan. Secara etimologi berarti punggung jalan (muka jalan), tanah yang keras dan tinggi. Secara istilah matan adalah 7 lafaz-lafaz hadis yang memiliki makna. 8 Dapat disimpulkan bahwa matan berarti redaksi hadis yang menjadi unsur pendukung pengertiannya. Contoh matan Hadis adalah : اٌللهمٌاٌعوٌذٌبكٌمنٌاٌلعجزٌوٌاٌلكسلٌوٌ اٌلجبنٌوٌاٌلهرٌمٌوٌاٌعوٌذٌبكٌمن فتن ة اٌلمحياٌوٌاٌ لمماٌتٌوٌاٌعوٌذٌبكٌمنٌعذٌبنٌاٌلقبٌر " Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ketidakmampuan dan kemalasan, kepengecutan dan kepikunan dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan hidup dan kematian dan berlindung kepadaMu dari siksa kubur".
PENGERTIAN HADIS DAN KEGUNAANNYA DALAM STUDI ISLAM
Hadis, disebut juga sunnah, yakni perkataan, perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari nabi Muhammad yang dijadikan landasan syariat Islam. Hadis dijadikan sumber hukum Islam selain Al-Qur'an, dalam hal ini kedudukan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.
HADITS SEBAGAI SUMBER AJARAN AGAMA ISLAM
Seluruh umat islam, telah sepakat bahwa hadis merupakan salah satu sumber ajaran islam. Ia mempati kedudukannya setelah Al-Qur`an. Keharusan mengikuti hadis bagi umat islam baik yang berupa perintah maupun larangannya, sama halnya dengan kewajiban mengikuti Al-Qur`an. Hai ini karena, hadis merupakan mubayyin bagi Al-qur`an, yang karenanya siapapun yang tidak bisa memahami Al-qur`an tampa dengan memahami dan menguasai hadis. Begitu pula halnya menggunakan hadis tampa Al-qur`an. Karena Al-qur`an merupakan dasar hukum pertama, yang di dalamnya berisi garis besar syari`at. Dengan demikian, antara hadis dengan Al-qur`an memiliki kaitan erat, yang untuk mengimami dan mengamalkannya tidak bisa terpisahkan atau berjalan dengan sendiri-sendiri. 1
PENEGERTIAN HADIS DAN KEGUNAANNYA DALAM STUDI ISLAM
Hadis menurut bahasa yaitu, baru (ٌ ِيد د َ ,)ج dekat (ٌ يب ِ َر ,)ق dan warta/berita (ٌ ر َ َب .)خ Hadits bisa juga disebut "sunnah", artinya : Kelakuan, Perjalanan, Pekerjaan atau cara. Hadits berarti segala ucapan, perbuatandan taqrir Nabi. Dan sunnah, yaitu suatu yang dikerjakan dan lazim diulang oleh nabi.Menurut istilah islam, hadits dan sunnah dikaitkan kepada: a) Qaul Nabi (perkataan nabi) b) Fi'il Nabi (Perbuatan Nabi) c) Taqrir Nabi (segala ucapan atau perbuatan para sahabat, oleh nabi dibiarkan; tidak ditegur). 1 Adapun hadits menurut istilah ahli hadits hamper sama dengan sunnah, yang mana keduanya memiliki arti segala sesuatu yang berasal dari Rasulullah Saw, baik setelah diangkat ataupun sebelumnya. Akan tetapi, jika dipandang dari lafaz hadits secara umum adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari nabi Muhammad Saaw, setelah diangkat menjadi nabi, yang berupa ucapan, perbuatan, dan taqrir beliau. Oleh sebab itu sunnah lebih umum daripada hadits. 2. Sunnah Menurut bahasa kata sunnah merupakan derivasi dari kata sannayasunnusunnatan. Kata itu berarti cara, jalan yang ditempuh, tradisi (adat kebiasaan), atau ketetapan, apakah hal itu baik atau tidak, terpuji atau 1 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam, (Medan: Perdana Publishing, 2012), hlm. 17. tercela. Berkaitan dengan pengertian dari sudut kebhasan ini, Rasulullah Saw, bersabda : 2 .ٌ ِ ِه ِل اع ً ف ِ ر جْ ً ٌأ ل ْ ث ٌمِ ه ً ل ً ٌف ٍ ْر َي ىٌخ َ ل َ ًٌّع َل ٌد نْ َ ...م Artinya: "...Barang siapa yang menunjukkan pada suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang mengerjakan kebaikan itu". Sunnah menurut istilah Muhadditsin adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, sifat, kelakuan, maupun perjalanan hidup, baik setelah diangkat ataupun sebelumnya. Dalam Al-qur'an, kata "sunnah" mengacu kepada arti ketetapan atau hukum Allah. Bila kata sunnah diterapkan kedalam masalah-masalah hukum syara', maka yang dimaksudkan dengan kata sunnah disini ialah segala sesuatu yang diperintahkan, dilarang, dan diaanjurkan oleh Rasulullah SAW, baik berupa perkataan maupun perbuatannya. 3 3. Khabar Secara etimologis khabar ٌ)الخبر( berarti berita. Dalam pengembangan bentuk katanya, kata khabar bisa berarti pemberitaan, baik itu berita yang benar maupun berita yang salah. Kata Khabar ini tidak seperti kata Hadits dan Sunnah yang telah dipergunakan cukup sering dalam ayat Al-Qur'an maupun Hadits. Sebagian ulama berpendapat bahwa khabar itu khususnya untuk segala sesuatu yang datang atau yang berasal dari selain nabi Saw, sedangkan hadits khusu untuk segala sesuatu yang berasal dari Nabi Saw. 4 Adapun secara terminology terdapat perbedaan pendapat terkait definisi khabar, yaitu: 2 (HR. Muslim) 3 Muhammaad Rozali, Pengantar Kuliah Ilmu Hadits, (Medan: Azhar Centre, 2019), hlm. 4-6. 4 Ibid., hlm. 7-8. Nabi SAW, seperti misalnya ucapan seseorang bahwa "ini do'a yang ma'tsur", yang menunjukkan bahwa itu berasal dari Nabi SAW. B. Struktur Pembentuk Hadits Unsur-unsur hadis meliputi sanad, matan, rawi, dan rijȧlul hadis. Sanad dan matan merupakan dua unsur pokok yang harus ada pada setiap hadis. Suatu berita tentang Nabi Muhammad saw. tanpa ditemukan rangkaian atau susunan sanad-nya, tidak dapat disebut hadis. Sebaliknya, suatu sanad meskipun bersambung sampai kepada Nabi Muhammad saw. tanpa ada berita yang dibawanya, juga tidak dapat disebut hadis. 1. Pengertian Sanad Sanad menurut bahasa artinya sandaran atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran, dikatakan demikian karena suatu hadits bersandar kepadanya. Dalam bidang ilmu hadits sanad itu merupakan salah satu neraca yang menimbang shahih atau dhaifnya suatu hadits. Jika pembawa hadits tersebut orang-orang yang cakap danskup persyaratannya, yakni taqwa, tidak fasik, menjaga kehormatan diri, dan mempunyai daya ingat yang kuat, sanadnya bersambung dari satu periwayat kepada periwayat lain sampai kepada sumber berita pertama, maka haditsnya dinilai shahih. Begitupun sebaliknya, andaikan salah seorang dalam sanad ada yang fasik atau yang tertuduh dusta atau setiap para pembawa berita dalam mata rantai sanad tidak bertemu langsung (muttashil) maka hadits tersebut disebut dhaif. Sanad mengandung bagian penting, yakni: Nama-nama periwayat yang terlibat dalam periwayatan Hadits yang bersangkutan. Lambang-lambang periwayatan hadits yang telah digunakan oleh masingmasing periwayat. Para ulama hadits menilai bahwa Kedudukan Sanad dalam Hadits sangat penting karena Hadits diperoleh/atau di diriwayatkannya. Dengan Sanad, suatu periwayataan Hadits dapat diketahui mana yang dapat diterima dan di tolak dan mana Hadits yang Shohih atau tidak, untuk diamalkan. Sanad merupakan jalan yang mulia untuk menetapkan hukumhukum Islam. 7 Ada beberapa Riwayat dan Atsar yang menerangkan keutama'an Sanad. Yang perlu dicermati dalam memahami al-Hadits terkait dengan Sanadnya ialah: Keutuhan Sanadnya, Jumlahnya dan Perawi akhirnya. Kemudian dari kata sanad keluarlah kata isnad, musnid dan musnad. Isnad Hadits Menurut lughat, ialah menyandarkan sesuatu kepada sesuatu yang lain.Sedangkan menurut istilah adalah "Mengangkat Hadits kepada yang mengatakannya, atau yang menukilkannya" Ath Thibi mengatakan, bahwa sanad dan isnad berdekat-dekatan ma'nanya, karena para penghafal hadits dalam menshahihkan dan mendlaifkan berpegang pada sanad itu. Ibnu Jama'ah mengatakan, bahwa para muhadits memakai kalimat isnad dan sanad dalam satu pengertian. Musnid Musnid adalah orang-orang yang menerangkan hadits dengan sanadnya. Musnad Musnad secara bahasa yaitu sesuatu yang kita sandarkan kepada yang lain. 2. Pengertian Matan Unsur hadis yang kedua yaitu matan. Secara etimologi berarti punggung jalan (muka jalan), tanah yang keras dan tinggi. Secara istilah matan adalah 7 lafaz-lafaz hadis yang memiliki makna. 8 Dapat disimpulkan bahwa matan berarti redaksi hadis yang menjadi unsur pendukung pengertiannya. Contoh matan Hadis adalah : اٌللهمٌاٌعوٌذٌبكٌمنٌاٌلعجزٌوٌاٌلكسلٌوٌ اٌلجبنٌوٌاٌلهرٌمٌوٌاٌعوٌذٌبكٌمن فتن ة اٌلمحياٌوٌاٌ لمماٌتٌوٌاٌعوٌذٌبكٌمنٌعذٌبنٌاٌلقبٌر " Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ketidakmampuan dan kemalasan, kepengecutan dan kepikunan dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan hidup dan kematian dan berlindung kepadaMu dari siksa kubur".
KESABARAN DALAM DAKWAH : MENGGALI DARI HADITS
Penyeru agama menjadi ketentuan Allah bahwa ia akan dicoba dengan membayangkan beberapa ujian seperti hujatan, pengolok-olok, dan kekerasan yang tidak lain sesuai dengan kemampuan hambanya. Semua itu merupakan suatu keharusan, dan siapapun yang dapat memenuhinya dengan sabar (lapang dada) akan mendapat sesuatu karenanya. Sabar merupakan suatu sifat yang harus dimiliki oleh setiap orang, sehingga melalui kesabaran seorang hamba dapat menjadi lebih baik dalam menghadapi situasi apapun, maka seorang da'i harus memiliki kualitas yang tidak tergoyahkan agar dapat dianggap sebagai pendakwah. Adapun dakwah merupakan ibadah yang akan mendapat pahala. Namun, terdapat aturan, tata cara, dan batasan yang telah ditetapkan oleh Allah yang harus dipatuhi manusia agar dapat memperoleh pahala. Hal-hal tersebut dapat ditemukan dalam dua sumber utama hukum Islam, yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Apabila dakwah dijalankan tanpa memperhatikan aturan yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits, maka dakwah tersebut menjadi tidak bermanfaat, tidak bernilai, bahkan dapat menimbulkan kerusakan dari pada kebaikan. Hadis adalah segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad SAW, berupa perkataan, perbuatan, persetujuan diam-diam, atau sifat, hadist juga merupakan salah satu sumber hukum kedua di dalam agama islam per Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan untuk menganalisis konsep dakwah dan tantangan yang dihadapinya, studi kepustakaan inipun menyoroti pentingnya kesabaran dan konsistensi yang tinggi. Data kuantitatif dari literatur digunakan untuk menggambarkan secara mendalam tentang dakwah, termasuk tujuan, nilai-nilai yang terkandung, serta kendala yang dihadapi oleh para pendakwah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwa merupakan upaya yang kompleks dan dinamis, yang selalu berinteraksi dengan konteks sosial budaya yang lebih luas. Kata kunci : dakwah, kesabaran, hadits.