Gambaran Perilaku Agresif Anak Usia Dini DI Taman Kanak-Kanak Alam Minangkabau (original) (raw)

Perilaku Agresif Fisik Anak Usia Dini di Desa Gerbang Sari Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar

2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, faktor penyebab, dan dampak perilaku agresif fisik anak usia dini. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan mengacu pada konsep Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perilaku agresif fisik dari subjek penelitian yaitu, subjek yang dengan sengaja melempar mainan, memukul, mendorong, dengan sengaja mencubit atau menjewer telinga, menendang dengan keras. Faktor munculnya perilaku agresif pada subjek adalah faktor internal yang berupa mencari perhatian, aktif, keinginan bercanda, emosi, dan lelah. Faktor eksternalnya yaitu meniru adegan yang ada di game, faktor lingkungan, dan faktor pola asuh. dampak perilaku agresif fisik yang ditimbulkan oleh subjek diantaranya yaitu: bagi dirinya sendiri berupa dijauhi oleh teman-temannya, dan bagi lingkungan yaitu membuat orang lain merasa kesakitan, terkejut, menimbulkan hukuman berupa tidak boleh ber...

Perilaku Tantrum pada Anak Usia Dini di Sekolah

Jurnal Pelita PAUD

ABSTRAK Tantrum merupakan masalah perilaku yang umum terjadi pada anak usia dini dimana anak belum mampu untuk mengekspresikan dan mengonrol amarahnya secara positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk tantrum dan pemicu tantrum pada anak usia dini di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan angket dalam pengumpulan data yang disebarkan secara online pada 101 guru PAUD dan TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal di 14 Kabupaten/Kota Kalimantan Barat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemicu tantrum pada anak usia dini di sekolah 33,7% disebabkan oleh keinginan anak yang tidak dipenuhi dengan bentuk perilaku tantrum yang ditunjukkan 28,7% yaitu dengan cara menangis. Cara guru menenangkan anak tantrum di sekolah 18,8% dengan cara memeluk anak. Meskipun perilaku tantrum merupakan perilaku yang biasa terjadi ...

Perilaku Main Bergantian Pada Anak Usia Dini TK Amarta Tani Bandar Lampung

PERISKOP : Jurnal Sains dan Ilmu Pendidikan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku main bergantian serta mengetahui faktor penyebab sulitnya main bergantian pada anak usia dini di TK Amarta Tani Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data penelitian diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi dengan peserta didik sebagai subjeknya dan data sekunder dadri wawancara guru sebagai informan serta data pendukung berupa dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan, direduksi, dideskripsikan dan disimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku main bergantian di TK Amarta Tani Bandar Lampung terdapat anak yang main bergantian dan tidak main bergantian. Sebagian besar anak main bergantian dengan temannya dan beberapa anak tidak main bergantian. Anak yang sudah main bergantian termasuk anak yang cepat menyesuaikan diri secara sosial. Faktor lingkungan mempengaruhi anak main bergantian.

Identifikasi Perilaku Anak Tunalaras (Anak Agresif) DI Sekolah Inklusi Siswa Kelas I SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta

Basic Education, 2018

This research aimed to find out and described in detail the process and results of aggressive behavior identification of emotionally handicapped students in class I SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta. The subjects of the research were emotionally handicapped students who had aggressive behavior in class 1 named IBP. This research used qualitative approach case study research type. Data collection methods included observation, interviews, documentation, and field notes. Data analysis techniques using Miles & Huberman (Sugiyono, 2012: 92) interactive model included data collection, data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions. Data validation techniques uses triangulation sources and triangulation techniques. It can be concluded from the research that teacher's knowledge of aggressive behavior had not been fully understood. Aggressive behavior performed by emotionally handicapped students in the form of physical abuse (non-verbal) like hitting, kicking, throwing, damaging, and pushing. In addition, verbal abuse also occurred like swearing, threatening others, nagging and selftalking, talking back to others, and crying. Aggressive behavior occured as a result of disturbance from others. Aggressive behavior that occurred can give negative effect to other students like the existence of a victim physically, psychologically and socially,other than that, the presence of a disturbance during learning activities in class as a result of aggressive behavior. Positive behavior of students made them befriend other students even though aggressive behavior still occurs. This aggressive behaviour had not been taken into account seriously by the teachers. Lack of handling done by teachers made this aggressive behavior in emotionally handicapped students to often occur. Prevention had not been fully successful in reducing aggressive behavior that occurred among emotionally handicapped students.

Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Usia Dini di TK IT Bintang Kecil Kota Semarang

PERNIK : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019

Undang-Undang 35 tahun 2014 Tentang Perlindungan anak pada Pasal 1 ayat (1) menyebutkan Anak adalah seorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan, adalah sebagai manusia seutuhnya anak memiliki harkat dan martabat,oleh karena itu anak memilki hak asasi yang diakui. Masa usia dini adalah masa peka dimana anak memiliki kemampuan penyerapan informasi yang luar biasa, serta rasa ingin tahu yang begitu tinggi tentang berbagai hal,. Pada usia ini anak membutuhkan penanganan dan respon yang tepat dari lingkungan terdekatnya.Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatau upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut Dewasa ini terdapat berbagai fenomena perilaku negatif pada anak dalam kehidupan sehari hari. Jika kita lihat sekarang ini baik melalui surat kabar,televisi, radio atau kejadian disekiling kita, kekerasan terhadap anak makin marak terjadi, bahkan pelakunya berasal dari keluarganya sendiri. Hal ini menyebabkan anak-anak tersebut menjadi terlantar dan terisolasi dari kehidupan sosialnya. Sedangkan Menurut Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hakhaknya agar tetap hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi Obyek dalam penelitian ini sesuai dengan judul Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Usia Dini di TK IT Bintang Kecil Kota Semarang ini adalah anak usia dini yang mengikuti pendidikan di TK IT Bintang Kecil Kota Semarang dilakukan dengan bentuk mengenali dan mencegah kejadian kekerasan pada anak. Selanjutnya sebagai pengetahuan masyarakat dan pemerintah agar mengetahui pentingnya Perlindungan Anak khususnya sebagai usaha preventif agar angka kekerasan tidak semakin bertambah.

Gambaran Agresivitas Anak dan Remaja di Area Beresiko

2017

Masalah agresivitas merupakan salah satu problem eksternalisasi (externalizing problems) pada anak dan remaja yang kian meningkat. Penelitian yang dilakukan ini fokus pada kelompok anak dan remaja yang berada di setting sekolah. Sebanyak 470 siswa SD dan SMP di area beresiko di Kota Semarang dilibatkan sebagai responden dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan adalah skala agresivitas yang terdiri dari 55 pernyataan, dan memiliki indeks daya beda aitem antara 0,404 sampai 0,631 dengan koefisien reliabilitas (α) = 0,955. Berdasarkan hasil pengukuran diketahui 11,06% responden memiliki agresivitas berada pada kategori rendah, 73,4% responden berada pada kategori agresivitas sedang, dan sebanyak 15,53 % responden berada pada kategori agresivitas tinggi. Berdasarkan hasil uji beda menggunakan anava satu jalur diketahui terdapat perbedaan yang signifikan agresivitas siswa laki-laki dan siswa perempuan, nilai F = 13,307 pada p = 0,000 ( p <0,05). Latar belakang pendidikan orang t...

Gambaran Perilaku Agresif Ditinjau Dari Perspektif Usia Dan Tingkat Kelas Bagi Peserta Didik SMK

FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling dalam Pendidikan)

This research is based on phenomena in the field which show the aggressive behavior of students of SMK Negeri 1 Plered Purwakarta class XI. The purpose of this study was to determine the description of aggressive behavior, the factors causing aggressive behavior in terms of age and grade level perspective. Samples who behave aggressively are students who experience problems personally. This type of research uses descriptive quantitative methods aimed at revealing individual data. The research sample amounted to 82 people taken from the total population. Information collection is carried out to obtain data related to the phenomenon of circumstances, or certain variables and the presentation of conclusions through statistical exposure, data collection methods using questionnaires. Aggressive behavior is a reaction to conditions of worry, frustration, anger by trying to hurt others. The form of aggressive behavior in responding to a condition of worry, frustration, anger by attacking a...

Pencegahan Perilaku Agresif Anak Usia Dini dengan Bernyayi dan Menari

Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 2021

The purpose of this study was to determine the dynamics of singing and dancing techniques in preventing aggressive behavior in early childhood. This research uses descriptive qualitative research methods. The subjects of the study were students or children who behaved aggressively in PAUD Al-Adiba institutions, Blitar. Data collection was carried out by several methods, namely observation, interviews, and documentation study. The results of the data were analyzed using a grounded theory analysis approach model. The results showed that the aggressive behavior of the children of PAUD Al-Adibal Blitar, among others: beatings, screaming, crying, etc. were caused by factors of parenting, social environment, and genetics. Singing or dancing techniques can be used by teachers in overcoming children's aggressiveness. As much as 80% of early childhood education learning activities are used for singing and dancing for each material. So that singing and dancing can be used as a means of preventing aggressive behavior at PAUD Al-Adiba Blitar from an early age.

Strategi Pengembangan Moral Anak Usia Dini di TK Islam Nibra Padang

Indonesian Journal of Early Childhood, 2022

Perkembangan moral anak usia dini mencakupi kerjasama, bertanggung jawab, disipin, berkata jujur dan sabar. Perkembangan moral sangat penting untuk dikembangkan sejak usai dini karena ketika anak memiliki moral yang baik anak akan mudah diterima pada lingkungan disekitar anak, pengembangan moral anak usia dini perlu dikembangkan oleh siapapun, salah satunya adalah guru anak di sekolah. Ketika guru mengembangan moral anak diperlukannya stategi yang baik agar pengembangan moral tercapai sesuia dengan keinginan.Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan strategi pengembangan moral anak usia dini di TK IslamNibras Padang. Jenis dari penelitian ini yaitu penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitin adalah semua guru dan murid dari TK Islam Nibras Padang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi berupa foto. Hasil dari penelitian ini yaitu pertama, strategi pengembangan yang digunakan oleh guru ketika mengembangkan moral anak dengan memberikan pembiasaan, selalu mengingatkan anak, memberikan anak pengertian yang dapat dipahami anak, dan guru memberikan contoh langsung kepada anak. Kedua anak sudah mampu menerapkan sifat moral yaitu anak mampu disiplin untuk mengantri ketika hendak ke WC, bekerja sama untuk membersihkan alat permainan ketika sudah selesai bermain, mandiri ketika hendak mengambil bekal, bersikap sopan kepada guru dan teman contohnya ketika anak membutuhkan bantuan baik dengan guru ataupun teman, anak akan selalu mengucapkan tolong dan terimakasih, anak sudah mampu untuk bertanggung jawab. Ketiga kendala yang sering dihadapai guru adalah ketidaksinkronan dalam mengembangkan moral anak antara anak disekolah dan dirumah

Gambaran Agresivitas Pada Remaja Laki-Laki Siswa SMA Negeri di DKI Jakarta

INSIGHT: JURNAL BIMBINGAN KONSELING, 2016

Agresivitas remaja laki-laki adalah persoalan menyangkut perilaku baik fisik maupun lisan yang menyakiti, merusak baik secara fisik, psikis dan benda- benda yang ada di sekitarnya yang berkaitan dengan 4 aspek yakni aspek agresi fisik, agresi verbal, kemarahan, dan permusuhan yang dialami oleh remaja dengan rentang usia 15 – 18 tahun yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai agresivitas pada remaja laki-laki di SMA Negeri DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan populasi penelitian diambil 20% dari kecamatan di lima wilayah DKI Jakarta dengan teknik sampel adalah Gugus Bertahap Ganda (Multistages Random Sampling) dan sampel yang digunakan sebanyak 523 remaja laki-laki. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini merupakan instrumen adaptasi The Aggression Questionare yang terdiri dari 29 butir yang didapat dari 4 aspek yang merujuk pada teori yang dikembangkan oleh Buss&Perry (1992). ...