Analisis Dampak Negatif Yang Ditimbulkan Pedagang Kaki Lima Terhadap Pengembangan Tata Ruang Kota Timika Kabupaten Mimika (original) (raw)

Dampak Relokasi Pedagang Kaki Lima Ke Teras Malioboro Yogyakarta

SOSEBI: Jurnal Penelitian Mahasiswa Ilmu Sosial, Ekonomi, dan Bisnis Islam

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi relokasi pedagang kaki lima di Pedestrian Malioboro ke Teras Malioboro Yogyakarta. Relokasi pedagang tersebut dilakukan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu strategi penataan Kawasan Malioboro, atau lebih dikenal dengan sumbu filosofis Yogyakarta. Pemindahan pedagang kaki lima ke kawasan terpadu ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan keteraturan bagi pengunjung Kawasan Malioboro, sekaligus meningkatkan pendapatan bagi pedagang dan pemerintah Yogyakarta. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menyelidiki dampak relokasi bagi pedagang kaki lima (PKL) dengan melakukan wawancara dan observasi. Data dikumpulkan pada periode November 2022 untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis tematik. Penelitian ini menemukan dampak positif dari relokasi PKL dari Pedestrian Malioboro ke Teras Malioboro yaitu tersedianya fasilitas umum yang memadai, keamanan yang terja...

Sebaran Pedagang Kaki Lima Dalam Perspektif Rencana Detail Tata Ruang Di Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo

Geosfera: Jurnal Penelitian Geografi

Abstrak Sebaran Pengembangan Kaki Lima Dalam Perspektif Rencana Detail Tata Ruang Di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Tujuan untuk mengetahui persebaran lokasi pedang kaki lima dan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang. Metode yang digunakan yaitu metode survey, variabel yang digunakan pola ruang, jenis kegiatan, lokasi usaha, jenis bangunan, lebar jalan, drainase, trotoar, tempat penampungan sampah, ketentuan intensitas pemanfaatan ruang dan tata bangunan. Hasil penelitian dari aspek pola ruang bahwa kegiatan pedagang kaki lima pada Zona Perdagangan Dan Jasa Skla Wilayah Perencanaan sesuai dengan peruntukannya sedangkan ketentuan tata bangunan pedagang kaki lima tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan berdasarkan Rencana Detai Tata Ruang Kota Gorontalo.Kata kunci: Sebaran, Kesesuaian pemanfaatan ruang, Pedagang kaki lima. Distribution of Street Vendors in Perspective of Detailed Spatial Planning in Dungingi Subdistrict, Gorontalo City. The research aims to determine the Distri...

Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Oleh Pedagang Kaki Lima DI Kota Pontianak Studi Kasus :Taman Akcaya

Jurnal Teknik Sipil

Ruang Terbuka merupakan bagian dari lahan terbuka dalam suatu kota yang didominasi oleh tanaman, baik yang tumbuh secara alami maupun dibudidayakan yang memiliki manfaat dan fungsi terhadap kelestarian alam, kesehatan, kenyamanan, kesejahteraan manusia dan keindahan lingkungan. Pedagang Kaki Lima atau PKL adalah istilah untuk menyebutkan penjaja dagangan yang melakukan kegiatan komersial di atas daerah milik jalan (DMJ) yang diperuntukkan untuk pejalan kaki. Taman Akcaya adalah sebagian Ruang Terbuka atau open public spaces yang terdapat di Kota Pontianak. Taman tersebut juga merupakan termasuk salah satu dari banyak macam tempat wisata yang ada. Taman Akcaya merupakan salah satu tempat favorit bagi warga Kota Pontianak atau bahkan dari luar kota sekalipun untuk sekedar bersantai atau untuk kegiatan khusus lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kegiatan di Ruang Terbuka di Taman Akcaya, untuk mengidentifikasi fasilitas Ruang Terbuka di Taman Akcaya, dan merumu...

Dampak Pedagang Kaki Lima dan Warung Kecil Pasca Relokasi di Sentra Wisata Kuliner Ketintang

JIP, 2024

Relocation is an attempt to move an object from one place to another that is considered better. Relocation is not just a change of place in terms of geographical space, but also involves various aspects such as economic, social, political and cultural. The socioeconomic impact of the relocation of street vendors (PKL) and small stalls can be seen from the positive and negative sides. If done properly by considering the interests of all parties, relocation can have a positive social impact. The impact felt by street vendors and small stalls will be seen when a relocation that is realized can show changes socially and economically so that it can be assessed whether the relocation carried out is considered successful or failed. The purpose of writing this article is to find out and examine how the problems regarding the impact of street vendors and small stalls after relocation in the Ketintang culinary tourism center. This research is a qualitative research with a framing analysis approach related to social interaction theory and also conflict theory accompanied by interview techniques and direct observation in Ketintang. The results of this study indicate that relocation to the Ketintang Culinary Tourism Center can help the economy and social life of traders to improve so that traders feel a very profitable positive impact. Relocation that is carried out well as a whole can have a good social impact for traders, whereas irregular relocation can have a negative impact on the sustainability of the street vendors and small shop businesses.

DILEMA TROTOAR Studi Kasus Dampak Pembangunan Trotoar terhadap Pedagang Kaki Lima di Salatiga

Kritis, 2018

The existence of street vendors can reduce the burden of government in overcoming unemployment. Due to the existence of street vendors, can absorb labor that can not be accommodated by the formal sector. But on the other hand, the presence of street vendors often disrupt the activities in the public sphere area such as sidewalks. Therefore, the government of Salatiga City made a policy by improving the function of the sidewalk and sterilize it to be enjoyed again by pedestrians. But with the sterilization, the impact also to the street vendors, which they should move. The purpose of this study is to determine the impact caused by the construction of the sidewalk to the income level of street vendors. In conducting this research, we conducted interviews with several street vendors who are still actively selling. Among other things, soto traders,chicken noodles, and leker. The results showed that the impact of pavement development had a negative impact on the income level of street vendors. Also found obstacles that arise after the street vendors are moving places, such as infrastructure facilities are not met, inadequate facilities, and reduced visitors who come.

Dampak Penataan Pedagang Kaki Lima DI Kawasan Gembong Kota Surabaya

Publika

Sektor informal pada kota-kota besar seringkali merujuk pada aktivitas perekonomian kecil. Pedagang kaki lima merupakan beberapa pelaku usaha sektor informal yang terkait langsung dengan kebijakan pemerintah kota. Menurut Peraturan Daerah Kota Surabaya No 9 Tahun 2014 Tentang Penyediaan Ruang Bagi Pedagang Kaki Lima Di Pusat Perbelanjaan Dan Pusat Perkantoran Di Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya bertanggung jawab dalam menata, membina, dan memberdayakan PKL, tujuan dari adanya Perda untuk mengatur pergerakan PKL, sehingga PKL tidak dibiarkan membludak, PKL perlu pembinaan serta dibuatkan tempat untuk berdagang. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dampak penataan pedagang kaki lima di Kawasan Gembong Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah dampak individual, dampak organisasional, dampak terhadap masyarakat, dan dampak terhadap lembaga sosial atau sistem sosial. Teknik pengumpulan da...

Analisis Potensi Perekonomian Pedagang Kaki-Lima di Kota Langsa

Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis

This article is based on the results of research, focused on the activities of hawker traders along Cut Nyak Dhien Street, Langsa City. There are more than seventy street vendors with various types of merchandise. The research aims to determine the role of the informal sector street vendors of economically weak groups in obtaining employment, the prospect of developing a culinary tourism business on family economic growth, and additional sources of local revenue. Data obtained through observation, interviews and documentation, and then processed using descriptive analysis techniques. The analysis results showed that street vendors in urban areas are a popular alternative to work. This condition is in synergy with the government program that arranges this area as a center for culinary tourism and is very helpful for traders to increase family income, as well as having an impact on increasing visitors and increasing local income.

Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pemilihan Lokasi Relokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasar Pagi, Kota Samarinda

Ruang, 2021

Sesuai dengan program prioritas RPJMD Kota Samarinda tahun 2016-2021 dalam penataan Pedagang Kaki Lima di kawasan perdagangan dan jasa, bentuk usaha yang sudah diterpakan dalam upaya penataan Pedagang Kaki Lima di kawasan Pasar Pagi dengan melakukan penertiban dan penggusuran. Namun yang menjadi permasalahan adalah karena Pedagang Kaki Lima yang telah digusur terus kembali pada lokasi yang sama untuk berdagang. Sehingga sebagai salah satu langkah awal dalam penataan maka perlu adanya identifikasi karakteristik PKL serta analisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan lokasi untuk relokasi bagi Pedagang Kaki Lima di kawasan Pasar Pagi. Metode yang digunakan adalah statistik deskrptif dan analisis Delphi. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik PKL di Pasar Pagi teridentifikasi dalam tiga kelompok yang dibagi berdasarkan jenis dagangan yaitu Kelompok I, Makanan/Minuman Siap Saji; Kelompok II : Non-Makanan, Kelompok III : Jasa dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam penataan ped...

Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima di Ruang Kota (Studi Kasus: Kawasan Pendidikan Tembalang, Kota Semarang)

JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA, 2012

Tulisan ini mengkaji karakteristik aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di ruang kota dengan studikasus kawasan pendidikan Tembalang, Kota Semarang. Studi ini menggunakan metode kuantitatifdengan paradigma positivistik dalam penarikan kesimpulannya. Dewasa ini kegiatan di kota‐kota diIndonesia cenderung dualistik, yaitu formal dan informal; baik dari penampilan fisik maupun secarasosial‐ekonomi dan sosial‐budaya. Tembalang sebagai salah satu kawasan cepat berkembang di KotaSemarang akibat aktivitas pendidikan juga mengalami kecenderungan tersebut, ditandai denganmeningkatnya aktivitas perdagangan dan jasa sektor formal berupa pertokoan, bersamaan dengansektor informal berupa pedagang kaki lima (PKL). Di satu sisi perkembangan ini terjadi dengan pesatdi kawasan fungsional yang belum mengakomodasi kegiatan PKL dalam perencanaanya. Akibatnya,pertumbuhan yang cenderung spontan dan tidak terencana ini berpotensi menimbulkan berbagaipermasalahan di masa depan. Di sisi lain, keberadaan PKL d...

Pengaruh Lokasi Terhadap Kelayakan Usaha Bagi Pedagang Kaki Lima (PKL): Studi Kota Mataram

Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan

Keberadaan PKL di satu sisi memberi manfaat bagi daerah dengan terciptanya lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Konsumen juga terbantu dengan adanya PKL. Di sisi lain, PKL dinilai mengganggu kenyamanan, terutama bagi pengguna jalan. Penelitian ini bertujuan menemukan karakteristik penentu keputusan memilih lokasi PKL, sehingga memudahkan pengambil kebijakan menentukan lokasi PKL. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan mengamati dan mewawancarai beberapa PKL di Kota Mataram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan lokasi PKL menentukan layak tidaknya usaha PKL. Lokasi ditentukan oleh keramaian yaitu sebagai pusat pengunjung dan jalur masyarakat, dekat dengan fasilitas umum seperti kampus, rumah sakit, dan pantai. Jarak rumah pedagang kaki lima dan lokasinya juga penting. Jika relokasi dilakukan, disarankan untuk tetap menggunakan pola pengelompokan usaha sejenis dan memperhatikan karakteristik kawasan usaha yang dibangun.