Pengaruh Lokasi Terhadap Kelayakan Usaha Bagi Pedagang Kaki Lima (PKL): Studi Kota Mataram (original) (raw)

Dampak Tata Kelola Pedagang Kaki Lima (PKL) Terhadap Kinerja Usaha (Studi Pada PKL Wilayahsekitar Kampus DI Kota Jambi)

Jurnal Dinamika Manajemen, 2014

The goal of this research is to identify factors that influence the street vendor’s governance (PKL) around some universities in Jambi city. It also intended to explain the impact of PKL governance on business performance by quantitative model. The data analysis is divided into two , namely descriptive and inferential statistics. The inferential statistics employs Partial Least Square (PLS).The samples are taken based on purposive sampling method;a judgement method with 7,5% assumption on street vendors around universities in Jambi city. The result indicates that human resource and operational management have effect on business performance, while finance and marketing have no effect on business performance . Hence, governance model on the future should be considered human resource as the primary asset of PKL.

Studi Tentang Pedagang Kaki Lima (PKL) DI Kawasan Nusa Dua-Bali

Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 2017

Nusa Dua merupakan salah satu wilayah di Bali Selatan yang telah mengalami kemajuan pesat di bidang pariwisata. Seiring kemajuan tersebut, wajah fisik Nusa Dua telah mengarah menuju sifat kekotaan yang didalamnya terselip pelaku-pelaku sektor informal seperti pedagang kaki lima (PKL). Fenomena PKL yang tumbuh subur di kawasan Nusa Dua seakan-akan menjadi fenomena yang terlupakan karena tidak menarik dan bahkan tidak dianggap memiliki kontribusi yang berarti bagi kemajuan wilayah Nusa Dua. Beranjak dari hal itu dilakukan penelitian tentang PKL di Nusa Dua yang bertujuan untuk mengetahui profil PKL sekaligus historisnya sebagai dasar dalam menilai pekerjaan tersebut apakah sebagai bentuk pelarian atau memang sebagai profesi yang menjanjikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan adalah survei terhadap 116 PKL di Nusa Dua yang merupakan sampel individu. Data survei dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui profil PKL di Nusa Dua memiliki kemiripan dengan pelaku-pelaku sektor informal perkotaan lainnya dilihat dari karakteristik dan aktivitasnya. Perbedaannya adalah PKL di Nusa Dua memiliki omset yang terbilang cukup besar (Rp 100.000-Rp 500.000/hari), tidak seperti omset pelaku sektor informal perkotaan lainnya, yang rata-rata relatif kecil dan tidak menentu. PKL di Nusa Dua adalah profesi yang cukup menjanjikan. Faktor kenyamanan, kebebasan untuk mengelola usaha, sesuai dengan kemampuan, pendapatan, dan prediksi peluang di masa depan membuat profesi PKL menjadi profesi yang menjanjikan.

Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Keuntungan (Studi Kasus Toko Pakaian DI Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis)

Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 2021

Berbagai faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam bisnis yang dilakukan oleh pengusaha, salah satunya adalah lokasi usaha. Lokasi usaha yang tepat tentu akan memberikan dampak yang positif terhadap keberlangsungan dan keuntungan usaha tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi usaha terhadap keuntungan. Subjek dalam penelitian ini adalah para pemilik usaha toko pakaian yang membuka usaha di Kecamatan Bantan dengan jumlah toko sebanyak 23, sehingga peneliti menggunakan total sampling. Jenis penelitian ini adalah field research dengan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket atau kuesioner, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi tersebut dapat dinyatakan ada hubungan yang positif diantara variabel lokasi usaha terhadap variabel keuntungan yang dikategorikan “Rendah”, karena koefisien korelasinya yang diperoleh yaitu 0.246 atau 24.6% lebih kecil dari rtab...

Faktor yang Mempengaruhi Kriteria Lokasi Berdagang Pedagang Kaki Lima Berdasarkan Preferensi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasar Baru Gresik

Jurnal Teknik ITS, 2016

Permasalahan utama PKL di Kawasan Pasar Baru Gresik adalah banyaknya kegagalan relokasi yang disebabkan kurangnya keterlibatan PKL dalam menentukan lokasi berdagang PKL. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor yang mempengaruhi kriteria lokasi pedagang kaki lima berdasarkan preferensi pedagang kaki lima itu sendiri di Kawasan Pasar Baru Gresik. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah mengidentifikasi karakteristik pedagang kaki lima dengan menggunakan teknik analisa statistik desktiptif. Kemudian menentukan faktor yang mempengaruhi kriteria lokasi berdagang berdasarkan preferensi pedagang kaki lima dengan menggunakan content analysis. Maka dari itu hasil dari penelitian adalah faktor yang mempengaruhi kriteria lokasi berdagang pedagang kaki lima di Kawasan Pasar Baru Gresik yaitu sebagai berikut: (1) Lokasi berdagang yang strategis; (2) Harga sewa lahan/kios; (3) Dekat dengan kegiatan masyarakat; (4) Visibilitas; (5) Retribusi; (6) Dekat dengan permukiman penduduk; (7) Ketersediaan lahan parkir; (8) Dekat dengan terminal/stasiun; (9) Ketersediaan tempat pembuangan sampah; (10) Dekat dengan tempat tinggal; (11) Ketersediaan transportasi umum (12) Ketersdiaan jaringan air bersih; (13) Memiliki akses keluar dan masuk; (14) Penerimaan produk yang ditawarkan; (15) Ketersediaan drainase; (16) Ketersediaan pelayanan listrik; (17) Pengelompokkan jenis barang dagangan; (18) Luas tempat berdagang.

Pengaruh Perilaku Pedagang Dan Budaya Penataan Lokasi Terhadap Keteraturan Pedagang Kaki Lima (PKL) Dalam Berjualan DI Pasar Raya Kota Solok

Journal of Management and Creative Business

Penelitian ini dilakukan di Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Solok khususnya di Pasar Raya Kota Solok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Perilaku Pedagang dan Budaya Penataan Lokasi terhadap Keteraturan Pedagang Kaki Lima (PKL) dalam berjualan di Pasar Raya Kota Solok. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Pasar Raya Kota Solok yang berjumlah 91 orang. Dengan jenis penelitian kuantitatif dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan angket/kuesioner. Berdasarkan analisis regresi linier berganda, variabel Perilaku Pedagang dan Budaya Penataan Lokasi berpengaruh terhadap Keteraturan Pedagang Kaki Lima (PKL) dalam Berjualan di Pasar Raya Solok = 12,331 + 0,068X1 + 0,589X2 + e. Dari uji t yang dilakukan diketahui bahwa variabel X1 Perilaku Pedagang tidak berpengaruh terhadap Keteraturan Pedagang Kaki...

Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pemilihan Lokasi Relokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasar Pagi, Kota Samarinda

Ruang, 2021

Sesuai dengan program prioritas RPJMD Kota Samarinda tahun 2016-2021 dalam penataan Pedagang Kaki Lima di kawasan perdagangan dan jasa, bentuk usaha yang sudah diterpakan dalam upaya penataan Pedagang Kaki Lima di kawasan Pasar Pagi dengan melakukan penertiban dan penggusuran. Namun yang menjadi permasalahan adalah karena Pedagang Kaki Lima yang telah digusur terus kembali pada lokasi yang sama untuk berdagang. Sehingga sebagai salah satu langkah awal dalam penataan maka perlu adanya identifikasi karakteristik PKL serta analisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan lokasi untuk relokasi bagi Pedagang Kaki Lima di kawasan Pasar Pagi. Metode yang digunakan adalah statistik deskrptif dan analisis Delphi. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik PKL di Pasar Pagi teridentifikasi dalam tiga kelompok yang dibagi berdasarkan jenis dagangan yaitu Kelompok I, Makanan/Minuman Siap Saji; Kelompok II : Non-Makanan, Kelompok III : Jasa dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam penataan ped...

Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima di Ruang Kota (Studi Kasus: Kawasan Pendidikan Tembalang, Kota Semarang)

JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA, 2012

Tulisan ini mengkaji karakteristik aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di ruang kota dengan studikasus kawasan pendidikan Tembalang, Kota Semarang. Studi ini menggunakan metode kuantitatifdengan paradigma positivistik dalam penarikan kesimpulannya. Dewasa ini kegiatan di kota‐kota diIndonesia cenderung dualistik, yaitu formal dan informal; baik dari penampilan fisik maupun secarasosial‐ekonomi dan sosial‐budaya. Tembalang sebagai salah satu kawasan cepat berkembang di KotaSemarang akibat aktivitas pendidikan juga mengalami kecenderungan tersebut, ditandai denganmeningkatnya aktivitas perdagangan dan jasa sektor formal berupa pertokoan, bersamaan dengansektor informal berupa pedagang kaki lima (PKL). Di satu sisi perkembangan ini terjadi dengan pesatdi kawasan fungsional yang belum mengakomodasi kegiatan PKL dalam perencanaanya. Akibatnya,pertumbuhan yang cenderung spontan dan tidak terencana ini berpotensi menimbulkan berbagaipermasalahan di masa depan. Di sisi lain, keberadaan PKL d...

Kebijakan Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kawasan Kota Tegal

JURNAL ILMU PEMERINTAHAN

Akselerasi pembangunan daerah perkotaan akan berakibat pada peningkatan kebutuhan akan sandang, pangan, papan, beserta prasarana dan sarana penunjangnya yang selanjutnya berdampak pada peningkatan kebutuhan investasi. Disamping itu investasi diperlukan umtuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan agar tetap dapat bersaing dalam pasar global. Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, tujuan pembangunan Kota Tegal tidak terlepas dari tujuan pembangunan nasional itu sendiri yang ingin mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur, merata baik spirituil maupun materiil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu upaya pelaksanaan pembangunan daerah senantiasa didasarkan pada otonomi yang semakin nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab dalam rangka untuk lebih meningkatkan aspek pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Kebijakan relokasi pedagang kaki lima (PKL) di sekitar alun-alun d...

Upaya Pemerintah Kota Malang Dalam Menata Pedagang Kaki Lima Melalui Penataan Ruang (Zonasi)(Studi Pada Dinas Perdagangan Kota Malang)

2018

Penelitian ini dilatar belakangi karena Pedagang Kaki Lima yang ada di Kota Malang menimbulkan suatu masalah yang dilematis, disatu sisi sektor tersebut merupakan katub penunjang perekonomian masyarakat kecil, tetapi disisi lain keberadaannya menimbulkan banyak masalah khususnya berkaitan dengan pelanggaran ketertiban umum. Pemerintah Kota Malang ingin menata PKL melalui Penataan Ruang yang diatur Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010 – 2030. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Sumber data yang diperoleh melalui Informan, peristiwa, dan Dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah serius menata dan membina PKL melalui penataan ruang atau zonasi. Saran yang direkomendasikan antara lain: Merencanakan anggaran yang lebih matang guna menjalankan penataan dan pembinaan terhadap PKL, mencar...