Studi Tentang Pewarnaan Alam Batik Studi Kasus DI Rumah Batik Krinok Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Muara Bungo Jambi (original) (raw)

“LATHAK” LIMBAH ZAT WARNA INDIGOFERA SEBAGAI PEWARNA BATIK (Studi Kasus di Rumah Produksi Batik Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah)

Ornamen, 2019

Limbah yang berasal dari zat warna alami tanaman indigofera disebut lathak. Untuk mengetahui zat warna yang terkandung masih layak atau tidak untuk digunakan kembali, menarik dikaji lebih dalam. Penelitian ini bertujuan mengetahui proses pewarnaan menggunakan lathak, serta pengaruh jumlah pencelupan dan jenis material fiksasi yang tepat terhadap uji ketahanan luntur warna. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif eksperimen merujuk Hendri Suprapto. Uji laboratorium menyatakan bahwa lathak masih mengandung indigotin 62,58%. Dengan demikian, lathak masih berpotensi dapat digunakan kembali sebagai pewarna kain. Perancangan desain motif batik tulis yang menggambarkan proses pewarnaan alami, diterapkan pada kain berukuran 110cm x 240cm. Hasil uji ketahanan luntur gosokan dengan skala staining scale pewarnaan terbaik adalah fiksator tunjung memiliki nilai 3 (cukup) pada pencelupan 24x. Uji ketahanan pencucian dengan skala staining scale dan grey scale, hasil terbaik adalah fiksator kapur bernilai 4-5 (baik) pada pencelupan 48x. Pewarnaan menggunakan lathak dan tunjung sebagai fiksator dengan kombinasi pencelupan 24x dan 48x diterapkan dalam produksi kain jarik.

Produksi Dan Aplikasi Zat Warna Alami Dari Kulit Kayu Mahoni Dan Kulit Kayu Tingi Untuk Batik DI Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali

JURNAL ILMIAH MOMENTUM, 2018

Pengembangan penggunaan pewarna alami sebagai pewarna tekstil baru-baru ini meningkat. Ini karena pewarna alami ramah lingkungan dan mudah diperoleh. Ada sekitar 150 spesies tanaman yang secara intensif menghasilkan pewarna alami. Dari total spesies tanaman yang digunakan sebagai produsen pewarna alam termasuk kayu mahoni dan tingi. Pewarna alami kayu mahoni dan kayu tingi diaplikasikan pada kain 5 kali dan 10 kali pencelupan. Setelah itu penguncian warna pada kain dengan beberapa fixator. Fixator adalah tawas, ferro sulfat, dan kapur. Kemudian kain tetap diuji untuk tahan luntur warna mereka terhadap cucian, pewarnaan, gosok, uji penuaan warna kain, dan uji keringat asam. Hasil eksperimen dengan pencelupan 5 kali menghasilkan warna yang kurang tajam, sedangkan dalam mewarnai 10 kali menghasilkan warna yang lebih tajam dibandingkan untuk warna kain pada pencelupan 5 kali. Hasil analisis percobaan telah menunjukkan bahwa pewarna Mahoni dan Tingi diaplikasikan pada kain batik dan difi...

Pemanfaatan Aset Lokal Dalam Pengembangan Batik Tulis Pewarna Alami Oleh Masyarakat Blok Kebon Gedang Desa Ciwaringin, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon

Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 2021

ABSTRAKKegiatan pengembangan masyarakat saat ini gencar dilakukan di Indonesia dalam berbagai sektor, dengan memfokuskan kepada potensi dibanding masalah yang ada di daerah tersebut. Dengan menggunakan pendekatan asset based community development, diyakini dapat menjadi alternatif yang tepat sebagai upaya untuk memanfaatkan asset yang ada guna meningkatkan kualitas hidup mereka. Pendekatan berbasis asset ini memiliki tujuan untuk fokus mengidentifikasi dan memanfaatkan asset yang ada daripada fokus terhadap kekurangan atau masalah. Kegiatan pemanfaatan asset lokal yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Gedang bertujuan agar kehidupan masyarakat setempat menjadi lebih baik dan mandiri dengan memanfaatkan potensi yang ada, mulai dari pemanfaatan bahan alam, sumber daya manusia, hingga fasilitas sarana dan prasarana setempat guna mendukung pengembangan batik tulis itu sendiri melalui kegiatan pemanfaatan asset lokal yang tidak terlepas dari kontribusi dan partisipasi aktif dari masayra...

Aplikasi Pewarnaan Bahan Alam Mangrove Untuk Bahan Batik Sebagai Diversifikasi Usaha DI Desa Binaan Kabupaten Semarang

Info, 2017

ABSTRAK Masyarakat desa Gemawang, Kecamatan Jambu di kabupaten Semarang telah memulai usaha kecil menengah dalam porduksi batik dengan pewarna bahan alam indigo. Namun permasalahan yang muncul adalah dominasi warna yang ditemukan hanya monoton pada warna hijau dan biru. Dari permasalahan tersebut, Tim Pengabdian Ilmu Kelautan melakukan uji lanjutan modifikasi warna bahan alam untuk mengaplikasikan bahan alam dari darat dan dari laut yang jarang ditemukan dalam pemasaran pewarnaan bahan alam. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan warna alam yang menarik dan bervariasi dari tambahan warna tanaman mangrove dalam peningkatan kreatifitas sebagai upaya perluasan pasar batik di desa Gemawang, Kecamatan jambu Kabupaten Semarang. Materi penelitian yang digunakan adalah daun dan batang tanaman mangrove yang di ekstraksi dan selanjutnya hasil ekstraksi dengan menggunakan fiksasi tawas, kapur dan tunjung dicelupkan pada kain untuk mendapatkan warna yang kuat...

Inovasi Pewarnaan Alami Batik Tanah Liek Salingka Tabek Koto Baru Solok

SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan permintaan produksi batik semakin meningkat. Begitu juga dengan penggunaan bahan-bahan kimia atau pewarna sintetis dalam proses produksi batik semakin tak terbendung. Bahan-bahan kimia sisa proses pewarnaan batik dapat menyebabkan pencemaran yang akan berdampak buruk pada lingkungan. Pengalihan penggunaan bahan-bahan pewarna kimia dengan bahan alami merupakan salah satu solusinya, dan pemanfaatan bahan-bahan alami secara baik tidak akan membawa dampak buruk bagi lingkungan. Berdasarkan kondisi tersebut usaha batik salingka tabek melakukan inovasi pewarnaan alami dengan bahan-bahan yang bersumber dari lingkungan di sekitar pengrajin batik. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran para pengrajin terhadap kelestarian lingkungan dan ekosistem yang ada di sekitarnya dan untuk meningkatkan pengetahuan para pengrajin mengenai tata cara perwarnaan alami batik menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkunga...

Makna Motif Batik DI Kabupaten Solok Selatan Studi Kasus Pada Sanggar Azyanu Batik 1000 Rumah Gadang

Gorga : Jurnal Seni Rupa

Sanggar Azyanu Batik 1000 Rumah Gadang is a batik handicraft business in Lundang village, Sungai Pagu District, South Solok Regency. Batik 1000 Rumah Gadang, both in terms of the name, shape of the motif and the meaning of batik motif there are still many people who do not know about it, due to a lack of information about the shape of the batik motif. Therefore, this study aimed to describe the study of meaning of the batik motif 1000 Rumah Gadang. This research used qualitative methods, data sources were primary and secondary data obtained from observation, interviews and documentation. The results of the research on the meaning of batik motifs had various meanings, namely: 1) gerbang nagari 1000 rumah gadang motif means to be suave or good 2) bungo rancak di nagari 1000 rumah gadang motif means beauty 3) semarak nigari 1000 rumah gadang motif means festive, beautiful and magnificent 4) rangkiang motif in tangah rimbo means symbolizes prosperity and abundance of treasures 5) rus...

Studi Tentang Batik DI Dharmasraya

Gorga Jurnal Seni Rupa

AbstrakPenelitian dilakukan di Pondok Batik Padang Sari yang beralamat di Nagari Tebing Tinggi Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya. Indusri Pondok Batik Padang Sari memiliki ciri khas motif yang terinspirasi dari kekayaan alam daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bentuk motif batik, Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, Dalam penelitian ini informan meliputi: pimpinan dan beberapa orang pengrajin yang mengetahui tentang motif batik di Pondok Batik Padang Sari. Selanjutnya analisa data dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi kepada pimpinan Pondok Batik Padang Sari. Hasil penelitian ini menggembangkan motif dari Dharmasraya yaitu : kiambang bertaut, angrek hutan,, sawit baserak, candi padang roco,dan ikan soma. Kata Kunci: batik padang sari, motif ...

Edukasi Penggunaan Bahan Alami Dalam Proses Pewarnaan Batik Tulis Pada Pengrajin Batik Desa Dawuhan Mangli Jember

J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Desa Dawuhan Mangli merupakan salah satu desa yang menjadi sentral penghasil batik tulis khas Jember Provinsi Jawa Timur. Hasil produksi batik yang dihasilkan telah dipasarkan kedalam beberapa platform online dan menembus pasar internasional. Saat ini jumlah pembatik terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah konsumen. Penggunaan pewarna sintetis dalam proses pewarnaan batik pun juga ikut mengalami peningkatan yang signifikan.UD Pakem Sari merupakan sentral batik yang setiap harinyadapat membuang limbah cair hingga 20 timbal dengan volume satu timba yaitu 9 liter air limbah. Berdasarkan pendampingan yang telah dilakukan oleh LPPM Universitas Jember, ditemukan bahwa sejumlah pembatik dan anggota keluarga menderita sesak nafas dan gatal gatal. Selain masalah kesehatan, limbah pewarna yang dibuang tanpa diolah terlebih dahulu juga dapat menimbulkan permasalahan bagi lingkungan berupa pencemaran yang dapat merusak tanaman di sekitar tempat pembuangan limbah dan bau yang menimbulk...

Studi Ruang Kerja Pada Tempat Pelatihan Proses Batik Studi Kasus: Rumah Batik Palbatu, Jakarta

Rumah Batik Palbatu is the center of activities for Palbatu community in learning batik which is located in Jakarta. Until now, Rumah Batik Palbatu has been actively carrying out various programs to preserve and revive the image of batik, especially among young people. Rumah Batik Palbatu Jakarta serves every day from 09.00-16.00. With various activities taking place at Rumah Batik Palbatu Jakarta, the manager stated that the activities could not run optimally due to limited space and facilities. Therefore, this research on batik training workspace is intended to give advice for managers so that activities can run optimally. This study uses the Triangulation Method, that is used to review problems from various points of view, several sources of information and several forms of data, as well as several researchers to analyze in a broad perspective, especially those related to space or interior. The spatial arrangement at Rumah Batik Palbatu is based on the activity pattern. Grouping the types of activities is the main consideration to optimize the activities. Thus the activities do not overlap each other, especially in the implementation of training activities as the main activity of Rumah Batik Palbatu. The results of this study are in the form of an alternative workspace idea design for the manager of the Palbatu Batik House, as well as a cafe procurement plan that will be used for users.

Aplikasi Metode Pewarnaan Secara Alami pada Home Industry Batik Khas Lampung di Kemiling, Bandar Lampung

2020

Batik Indonesia telah ditentukan sebagai salah satu warisan dunia (world heritage) oleh UNESCO. Momen penetapan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia ini, dimanfaatkan secara maksimal oleh para perajin batik di seluruh penjuru Nusantara, tidak terkecuali perajin batik di Bandar Lampung. Daerah Lampung yang semula tidak mempunyai motif batik tulis, dengan adanya momen tersebut mulai mencari-cari motif batik yang kiranya mewakili daerah Lampung. Di Bandar Lampung, khususnya di daerah Pinang Jaya, kecamatan Kemiling beberapa kelompok perajin batik tulis sudah terbentuk dalam rangka mengembangkan dan melestarikan kekhasan batik Lampung tersebut. Hasil produksi batik di Pinang Jaya, Kemiling ini masih belum terlalu besar, tiap kelompok perajin dapat menghasilkan sekitar 6 lembar kain batik tulis dalam satu bulan. Hal ini sangat tergantung pada tingkat kerumitan desain. Saat ini hasil produksi kelompok pengrajin batik ini masih kurang maksimal. Permasalahan yang dihadapi oleh ...