Kajian Postkolonialisme Dalam Teks Drama “Jangan Menangis Indonesia” Karya Putu Wijaya (original) (raw)

Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Jangan Menangis Indonesia Karya Putu Wijaya

2013

Penelitian ini berjudul "Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Jangan Menangis Indonesia Karya Putu Wijaya". Penelitian ini dilatarbelakangi untuk (1) memperoleh gambaran mengenai struktur drama Jangan Mennagis Indonesia, dan (2) mengetahui kritik sosial yang ada dalam naskah drama Jangan Menangis Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis atau metode kualitatif, yaitu mendeskripsikan data-data yang terkumpul untuk kemudian disusun dengan menganalisis naskah drama Jangan Menangis Indonesia karya Putu Wijaya secara struktural semiotik agar terlihat unsur-unsur sosiologisnya.Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dalam analisis struktur yang ada di dalam naskah drama Jangan Menangis Indonesia ditemukan 11 buah aktan yang terdiri dari 7 aktan pokok dan 4 aktan pendukung. Dari hasil analisis terdapat alur, tokoh, dan latar diperoleh gambaran mengenai tema dan amanat. Tema yang diangkat adalah mengenai keadaan negara Indonesia dipenghujung era presiden Soeharto lengser dan memasuki era reformasi (Presiden BJ Habibi-Abdurahman Wahid-Megawati Soekarno Putri) menuju era demokrasi (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono). Sedangkan dalam menganalisis kritik sosial penulis memperoleh tiga aspek pokok sebagai bentuk kritik sosial dalam naskah drama ini di antaranya, pertama, segala bentuk permasalahan yang terjadi di Indonesia berupa krisis Keadilan, keamanan, dan tanggung jawab pada masyarakat Indonesia, kedua, permasalahan yang terjadi pada pemerintahan di era reformasi menuju era demokrasi, dan ketiga, budaya korupsi dikalangan pejabat negara. ketiganya menjadi fokus penulis untuk menemukan kritik sosial dalam penelitian ini. Kata Kunci: Drama; Struktur drama, Sosiologi sastra, dan Kritik sosial. PENDAHULUAN Sebagai salah satu bagian dari genre sastra, drama memiliki keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan genre sastra lainnya yakni puisi dan prosa.Jika puisi maupun prosa (cerpen, novel, novolet, dan sebagainya) hanya ditulis oleh pengarang untuk dibaca tanpa harus dipertunjukan atau dipentaskan di atas panggung pertunjukan sebagaimana dalam drama maupun teater (meski tidak menutup kemungkinan ada karya-karya dari para penyair maupun prosais yang dipertunjukan di atas panggung maupun difilmkan). Drama memiliki apresiasi yang lebih dari sekedar ditulis pengarang, kemudian dibaca oleh masyarakat (pembaca), tapi lebih dari itu, pengarang naskah drama ingin lebih memvisualisasikan apa yang menjadi keresahan, keinginan maupun harapannya brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

Mimikri Dan Resistensi Pribumi Terhadap Kolonial Dalam Naskah Drama Jenderal Terakhir Karya Fahmi Syariff: Kajian Poskolonial

2018

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses latar belakang dan mimikri dan resistensi yang dilakukan pribumi terhadap kolonialisme menunggunakan kajian poskolonial. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka yang bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah naskah drama Jenderal Terakhir karya Fahmi Syariff yang diterbitkan Masagena Press pada tahun 2013. Data dalam penelitian ini adalah dialog yang berupa kata atau kalimat yang menunjukkan proses latar belakang terbentuknya dan bagaimana mimikri dan resitensi yang dilakukan pribumi terhadap kolonialisme dalam naskah drama Jenderal Terakhir karya Fahmi Syariff berdasarkan teori poskolonial. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik baca dan teknik catat. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian analisis data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa drama Jenderal Terakhir adalah drama yang berani menun...

Ideologi dalam Novel Pabrik Karya Putu Wijaya

ATAVISME, 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap ideologi dan formasi ideologi dalam novel Putu Wijaya yang berjudul Pabrik dengan menggunakan teori hegemoni Gramsci. Masalah penelitian ini adalah ideologi apa yang dapat ditemukan dalam novel dan bagaimanakah pembentukannya. Untuk mengungkap ideologi dan formasi ideologi dalam novel ini, penelitian menggunakan metode melalui langkah-langkah berikut: (1) menentukan subjek penelitian; (2) melakukan studi kepustakaan; (3) mengidentifikasi ideologi berdasarkan teori hegemoni Gramsci; dan (4) menganalisis formasi ideologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada empat ideologi dalam novel tersebut, yaitu (1) ideologi otoritarianisme; (2) ideologi individualisme; (3) ideologi liberalisme; dan (4) ideologi anarkisme. Formasi ideologi dalam novel tersebut muncul dalam tiga hubungan, yaitu hubungan kontradiktif antara ideologi otoritarianisme dan demokrasi, hubungan korelatif antara ideologi liberalisme dan hedonisme, dan hubungan bawahan antara ideologi otoritarianisme dan liberalisme.

Kritik Sosial Dan Materialistis Dalam Naskah Drama "Cipoa" Karya Putu Wijaya: Telaah Sosiologi Sastra

Basastra

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji serta mendekskripsikan kritik sosial dan materialistis dalam naskah drama Cipoa karya Putu Wijaya melalui telaah sosiologi sastra. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis kualitatif dengan metode analisis isi dengan pendekatan sosiologi. Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah drama Cipoa karya Putu Wijaya. Data diperoleh dalam bentuk narasi melalui dialog-dialog antar tokoh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Hasil temuan penelitian ini merujuk kepada pengarang yang berfokus menyampaikan kritik sosial dan materialistis terhadap permasalahan kebiasaan manusia dalam menjalankan kehidupannya. Kritik sosial yang ditemukan antara lain mengenai masalah kepemimpinan, masalah kejujuran, masalah korupsi, masalah keagamaan, masalah etika dan moral, masalah keserakahan, masalah ketidakadilan, masalah pola pikir, dan masalah kekerasan. Sedangkan hasil temuan dari materialistis yang a...

Analisis Tindak Tutur Ilokusi Dalam Dialog Naskah Drama Peace Karya Putu Wijaya Dan Relevansinya Dengan Materi Ajar Sastra DI Sekolah Menengah Atas

Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

This study aims to describe and explain: (1) the form of illocutionary speech acts in Putu Wijaya’s Peace drama script dialogue; (2) the function of illocutionary speech acts in Putu Wijaya’s Peace drama script dialogue; and (3) the relevance of illocutionary speech acts in Putu Wijaya’s Peace drama script dialogue and literature teaching materials in senior high school. This research is a qualitative descriptive research with type of pragmatic approach. Sources of data was a document which is the Putu Wijaya’s Peace drama script dialogue. The technique for taking the subject of this research was done by purposive sampling. Data collection was done by document analysis. Theory triangulation is Searle’s illocutionary speech acts and data sources triangulation in the form of informants was used for validity test of the data. Data analysis in this study was using data analysis according to Miles and Huberman with the flow model. The results of the study are as follows. First, from five...

Manusia Indonesia Mutakhir dalam Relasi “Timur dan Barat” (Kritik Postkolonial Pada Novel Critical Eleven Karya Ika Natassa)

Jurnal Nusantara Raya

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud efek relasi tidak seimbang Timur dan Barat dalam novel Critical Eleven karya Ika Natassa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif versi Bogdan dan Taylor. Data penelitian ini difokuskan pada permasalahan identitas dalam novel Critical Eleven karya Ika Natassa dengan menggunakan pendekatan postkolonial. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi teori. Data dianalisis dengan metode deskriptif dan teknik analisis isi (content). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para tokoh rekaan sebagai representasi Timur, berparadigma inferior di hadapan Barat dan ditemukannya fakta cerita bahwasannya masyarakat Indonesia sebagai salah satu negara bekas jajahan menjadi pengekor dan pemuja Barat akibat adanya kolonialisasi dan neokolonialisasi.

Realitas Sosial Masyarakat Perkampungan Dalam Naskah Drama H.A.H Karya Putu Wijaya

LEKSEMA: Jurnal Bahasa dan Sastra

The drama script is a type of prose fiction literature that can not only be enjoyed through pen strokes from writers, but also aims to be performed on stage shows. In drama scripts, the topic or story that is displayed is inseparable from the life of society in general. Through the action of the cast of the cast, it is able to show that the story brought in the script seems to reflect the real life. This study aims to describe the form of reality of social life that occurs in the H.A.H drama by Putu Wijaya. This research is in the form of qualitative descriptive, with the method of analysis analysis through the sociological approach of literature. The source of the data in this study is citation text in the H.A.H drama script by Putu Wijaya, which reflects the reality of social life in the village community. Data collection techniques in this study are document techniques. While the data validity technique used in this study uses source triangulation. Triangulangi source is one of t...

Subalternisasi Dalam Cerpen “Buku” Karya Putu Wijaya

Jurnal Serunai Bahasa Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis subaltern yang muncul pada cerpen “Buku” karya Putu Wijaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menganalisis cerita terutama dari segi tokoh berkaitan dengan kajian postcolonial yaitu subaltern. Subaltern merupakan bagian dari teori postkolonilaisme. Postkolonialisme secara etimologi berasal dari kata post dan colonial, sedangkan colonial itu sendiri berasal dari kata coloni, bahasa Romawi, yang berarti tanah pertanian atau pemukiman. Jadi secara etimologi colonial tidak mengandung arti penjajahan, penguasaan, pendudukan, dan konotasi eksploitasi lainnya. Konotasi negatif kolonial timbul sesudah terjadi interaksi yang tidak seimbang antara penduduk pribumi yang dikuasai dengan penduduk pendatang sebagai penguasa. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode baca dan metode catat. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian ini m...