Analisis Transfer Rate Penambahan Node Pada Infrastruktur Mobile Adhoc Network (MANET) untuk File Server (original) (raw)

Penerapan Teknologi Jaringan Mobile Ad-hoc Network (MANET) Untuk File Transfer

Teknologi wireless network sudah lama ditemukan dan seiring waktu juga mengalami perkembangan, Namun sifat teknologi ini menggantungkan diri pada infrastruktur jaringan yang ada. Hal ini bisa menjadi kelemahan tersendiri saat kondisi infrastruktur jaringan sedang mengalami gangguan, karena setiap komunikasi yang melewati infrastruktur jaringan tersebut tidak akan sampai pada tujuan. Teknologi jaringan Mobile Ad-hoc Network (MANET) diciptakan sebagai antisipasi jika infrastruktur jaringan sedang mengalami gangguan. Dengan jaringan MANET sistem komunikasi yang dilakukan tidak membutuhkan infrastruktur jaringan karena tiap node pada jaringan tersebut bersifat mobile. Untuk menguji kemampuan MANET, pada tugas akhir ini akan menerapkan file transfer protocol (FTP) sebagai media untuk melakukan komunikasi data file transfer yang diimplementasi pada jaringan MANET. Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa File Transfer dapat berfungsi dengan baik saat diterapkan pada jaringan MANET.

Dampak dari Parameter Variasi Koneksi, Node dan Kecepatan Node Terhadap Delay pada Routing Protocol AODV dan BATMAN Jaringan MANET

jurnal komputasi, 2020

Mobile ad-hoc Network (MANET) is a multihop wireless network that a many collection of mobile nodes that are dynamic. MANET each node on the network have the same position, so it needs the appropriate routing protocol, to support the exchange of data to be optimal. In this study, the routing protocol to be tested is AODV and BATMAN based scenario increasing the number of connections, nodes and speed. Simulation parameter scenarios is number connection 1 UDP, 2 UDP, 3 UDP, and number of node 25 node, 50 node, 100 node, and then number node speed 20 m/s, 50 m/s. in this AODV routing protocol will establish a rute from the source node to the destination only if there is a request from the source node. BATMAN routing protocols, all decisions and information disseminated throughout the node and will regularly update on each node. The performance parameters to be measured such as delay by using OMNET ++ 4.6. Output of simulation will analysis with two way anova and multivariate to know co...

Analisa Perbandingan Kinerja Protokol Routing Aodv, DSDV, Dan DSR Pada Jaringan Mobile Ad-Hoc Network (Manet)

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan, 2021

Mobile Ad-hoc Network abbreviated as MANET refers to a network consisting of several moving devices or called node without requiring stable network infrastructure, thus making temporary network. Based on the performance and functionality, the routing protocol of MANET is classified in three classes namely table-driven (proactive), on-demand (reactive), and hybrid. The differences of routing algorithms for each protocol will cause different effectiveness of performance when they are employed in several areas having different coverages. Some factors that can influence the performance of routing protocol in MANET comprise the area breadth and the number of spread mobile nodes with mobility speed. Every type of routing protocol has advantages and disadvantages. Therefore, this research emphasized on the implementation of routing protocols of AODV, DSDV, and DSR. All the three protocols would be simulated using the Network Simulator 2 (NS2) in the simulation area by varying the area breath and the number of mobile nodes. They would then be tested and analyzed by some parameters including packet delivery ratio, throughtput, and end-to-end delay. From this research, it is concluded that the tree routing protocols when measured using pakect delivery ratio and throughtput, the best is the AODV routing protocol, and if measured by end to end delay, the DSR is the best when compared to DSDV.

Analisis Kinerja Reactive Routing Protocol dalam Mobile Ad-Hoc Network (MANET) Menggunakan NS-2 (Network simulator)

2012

Along with the rapid development of information and communication technology, there is need for network that can connect people without depending on fixed infrastructure. This type of network is called mobile ad hoc network (MANET). Dynamic topology that characterizes this network leads to different routing process compared to wired-network with fixed topology. The two main classes of routing protocols for mobile ad-hoc networks (MANETs) are proactive and reactive (or ondemand). Reactive routing protocols consume less bandwidth compared to proactive routing protocols because they establish the route on demand. This thesis presents the simulation results and performance analysis of reactive routing protocol Dynamic Source Routing (DSR) and Ad-Hoc Ondemand distance Vector Routing (AODV). The analysis is based on packet delivery ratio, routing overhead, average delay, and average throughput by varying the number of nodes and speed of nodes. The simulation is performed using NS-2 networ...

Skalabilitas Protokol MAC pada Mobile Ad-Hoc Network (MANET) Untuk Komunikasi Taktis

2015

Komunikasi taktis menuntut keamanan jaringan yang kuat, skalabilitas yang tinggi, dan dapat menangani pergerakan node yang dinamis. Jaringan taktis memiliki karakteristik jumlah node dan ukuran area yang berbeda-beda, serta model pergerakan node. Operasi militer bisa berada pada tempat yang tidak memiliki infrastruktur, namun komunikasi harus tetap berlangsung. Sehingga, diperlukan evaluasi kinerja pada komunikasi taktis. Penelitian ini berfokus pada skalabilitas Mobile Ad-Hoc Network (MANET) dalam komunikasi taktis dengan menerapkan protokol MAC Aloha dan CSMA/CA, jumlah node dan luas topologi area, dan formasi node yang berbeda-beda. Nilai skalabilitas didapatkan dari parameter waktu pembentukan jaringan dan throughput. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protokol MAC CSMA/CA memiliki skalabilitas yang lebih baik dari protokol MAC Aloha berdasarkan perubahan jumlah node, luas topologi area, dan formasi node. Kata Kunci — Aloha, CSMA/CA, protokol MAC, skalabilitas, komunikasi taktis.

Analisa Jaringan QoS Routing pada Protokol Jaringan Ad-Hok Bergerak (MANET)

SNTIKI 5, 2013

Abstrak Manajemen QoS (Quality of Service) pada MANET (Mobile Ad Hoc Network) tidak semudah jika dibandingkan dengan penanganan QoS pada jaringan berkabel. Hal ini disebabkan karakteristik MANET yaitu kualitas bandwidth yang tidak bisa dijaga dikarenakan kualitas bandwidth pada MANET sangat ditentukan oleh kualitas sinyal wireless. Ditambah lagi setiap node pada MANET dapat berpindahpindah kapan dan kemana saja. Akibatnya, sering terjadi proses routing untuk membangun struktur jaringan antar node-node tersebut. Pada MANET, setiap node-nodenya memiliki peran sebagai end-user sekaligus sebagai router yang menghitung sendiri arah rute selanjutnnya. Dengan demikian permasalah routing ini akan bertambah sulit karena kemungkinan terjadinya looping akan sangat besar. Belum lagi masalah lain yaitu packet loss, packet error, dropped packet, latency dan lain sebagainya. Penelitian ini menganalisa beberapa jenis protokol Ad-Hoc Routing diimplementasikan pada MANET dengan cara simulasi menggunakan OPNET Modeler sehingga dapat diketahui protokol mana saja yang memenuhi kriteria QoS untuk MANET. Kata Kunci : MANET, mobile ad hoc network, QoS, routing, wireless 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Teknologi wireless saat ini telah didukung oleh berbagai perangkat mobile. Sehingga memungkinkan suatu perangkat mobile mengirimkan data ke perangkat lainnya. Perangkat mobile disini mencakup netbook, tablet, smartphone dan berbagai perangkat yang terhubung menggunakan teknologi.

Analisa Efektifitas Penggunaan Network Resource Antara Storage Area Network (San) Dan Network Attached Storage (Nas)

2015

Server yang melayani sebuah fungsi akan menyimpan data yang dimilikinya pada media penyimpanan secara lokal di tiap server itu sendiri. Namun dengan semakin meningkatnya penggunaan, cara ini menghadapi beberapa permasalahan, yaitu tidak efisien, tidak scalable, dan tidak dapat dikelola dengan mudah. Oleh karena itu, perlu mempergunakan sistem media penyimpanan external terpusat bagi seluruh layanan. Tujuan dari paper hasil penelitian dan analisis ini adalah memberikan perbandingan konsep penyimpanan data terpusat dengan Storage Area Network (SAN) dan Network Attached Storage (NAS). Dimana yang dibandingkan adalah kecepatan baca dan tulis dari kedua konsep penyimpanan tersebut berkaitan dengan pemanfaatan network resource. Perbandingan ini akan memberikan referensi mengenai penyimpanan data terpusat mana yang paling efektif antara SAN dan NAS dalam menggunakan network resouce. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan studi literatur dan studi kasus terhadap kedua kons...

Analisa Kualitas Handover Pada Jaringan 3G Berdasarkan Data Drive Test Menggunakan Software G_Nettrack Dan Tems Mobile Insight DI Wilayah Mataram(Studi Kasus Pt. Indosat TBK

2016

ABSTRAK Dengan semakin berkembangnya sistem komunikasi dan banyak orang yang menghendaki terjaminnya kontinuitas hubungan dalam berkomunikasi yang tidak terbatas pada saat pemakai dalam keadaan diam ditempat, juga ketika mereka dalam keadaan bergerak. Salah satu keunggulan dari komunikasi bergerak adalah Handover. Handover diperlukan untuk menjaga hubungan pembicaraan agar tidak terputus ketika sebuah MS (Mobile Station) keluar dari sebuah sel menuju ke sel yang lain. Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kualitas Handover jaringan 3G saat Jam Sibuk dan Jam tidak Sibuk sesuai dengan Standar yang diinginkan oleh Operator menggunakan metode Drive Test. Parameter yang dipakai oleh operator yaitu CSSR, BCR, DCR, HOSR dan RSL. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan di area Mataram nilai RSL dengan G_NetTrack saat Jam Sibuk maupun tidak Sibuk masuk kategori Baik yaitu dalam rentang nilai -75 s.d -65 sedangkan nilai RSL dengan TEMS Mobile Insight masuk kategori cukup baik da...

Potensi Penggunaan Mobile Ad-Hoc Network (Manet) Sebagai Alat Komunikasi Data Pada Transportasi DI Indonesia

Journal Dynamic Saint, 2020

Ad Hoc Network adalah jaringan wireless yang terdiri dari kumpulan node bersifat dinamik yang dapat saling berkomunikasi. Node tidak hanya berfungsi sebagai pengirim dan penerima informasi data tetapi juga berfungsi sebagai jalur jaringan tempat informasi data yang terkirim. Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah kumpulan dari beberapa wireless node yang dapat diatur secara dinamis di lokasi manapun dan tidak terbatas waktu tanpa menggunakan infrastruktur jaringan yang ada. MANET tidak memerlukan pusat administrasi dan infrastruktur kabel. MANET pada mobile host yang terhubung dengan wireless dapat bergerak bebas dan juga berperan sebagai router. Makalah ini memberikan wawasan tentang karakteristik MANET, aplikasi potensi dalam memanfaatkan teknologi MANET sebagai Alat Komunikasi Data Transportasi di Indonesia.

Analisis Performansi Protokol Routing AODV dan DSR pada MANET

Perkembangan teknologi mendukung adanya proses pertukaran data pada jaringan yang memiliki node yang bergerak. Jaringan tersebut sering disebut dengan MANET. Setiap node dalam MANET berperan dalam proses routing dan pertukaran data. Adanya pergerakan yang random dari setiap node menyebabkan perubahan topologi pada jaringan MANET secara dynamic. Hal ini menyebabkan perubahan yang dynamic pada konektivitas antar node yang saling bertukar data. Oleh karena itu diperlukan adanya routing protokol yang dapat meng-cover kebutuhan jaringan untuk dapat memberikan jalur routing secara optimal. AODV dan DSR merupakan protokol routing yang ada pada MANET dengan sistem kerja routing secara reaktif. Kedua routing protokol memiliki perbedaan kerja routing. AODV menggunakan sistem beacon, sedangkan DSR menggunakan beaconless. Simulasi yang dilakukan pada riset bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis dari simulasi skenario pada kedua routing protokol yang diuji. Pengujian simulasi menggunakan network simulator 2.3.5 dengan nam dan xgraph sebagai penampil hasil ouput. Hasil akhir menunjukkan adanya kemiripan rerate untuk PDR dan routing overhead dari masing-masing protokol routing karena jumlah node yang diatur dalam scenario sedikit. Rerata PDR untuk AODV sebesar 1.1089% dan DSR sebesar 1.0692%. Untuk rerata routing overhead AODV sebesar 0.155% dan DSR sebesar 0.121%.