Strategi Meningkatkan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kabupaten Semarang (original) (raw)
Related papers
Kajian Penambahan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, 2017
The development of Semarang City has unknowingly impacted the changes of land use and exploitation of natural resources. This study aims to examine how much achievement of objectives and benefits obtained in increasing the extent of Green Open Space in Semarang City, and how the architect implementing components to support the creation of Green City. The result of this research shows that the quantity and quality, distribution and amount of Green Open Space in Semarang City still need to be improved; Efforts to utilize vacant land, critical land, river borders and land dismantling of public buildings is one of the efforts to increase the extent of green open space in urban areas; Providing green open space with Green City concept that apply Green Attribute in its design is strategy to provide Public Open Space which refers to the concept of Sustainable Development.Perkembangan Pembangunan Kota Semarang tanpa disadari, telah membawa dampak terhadap perubahan penggunaan fungsi lahan d...
Strategi Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau Publik di Kota Yogyakarta
INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur
Green open space (GOS) is one of the important elements in land allocation in each region which functions to maintain the balance of the ecosystem. In accordance with statutory provisions, the quantity of GOS is set at 30% of total area in each region covering 20% of public GOS and 10% private GOS. Most regions have not succeeded in fulfilling the stipulated quantity of GOS, including Yogyakarta City which has only reached public GOS of 17,78 % in 2014. This study aims to identify the existing public GOS and the strategies undertaken to fulfill the provision of public GOS. The descriptive approach was applied in this study and aims to gain two types of data consisting of existing area of public GOS and strategy in providing public GOS implemented in Yogyakarta City. Existing public GOS was collected by interpreting of Quickbird images which were digitized and validated by a ground survey, while the strategy data in providing public GOS was obtained through secondary sources of Spati...
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota
Kurangnya ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) publik akibat keterbatasan ruang kota di samping kebutuhan masyarakat terhadap kualitas RTH publik merupakan tantangan yang terjadi di Kecamatan Samarinda Seberang. Kualitas RTH publik yang ada perlu ditingkatkan untuk menciptakan kawasan hunian yang aman, nyaman, segar dan asri. Oleh karena itu, arahan peningkatan kualitas RTH publik berdasarkan prioritas persepsi masyarakat di Kecamatan Samarinda Seberang diperlukan untuk menjawab tantangan yang ada. Untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan 3 tahapan analisis. Pertama, identifikasi pengelompokan persepsi terhadap RTH publik dengan menggunakan analisis cluster. Kedua, dilakukan analisis evaluasi kualitas RTH Publik berdasarkan persepsi masyarakat dengan analisis importance performance analysis (IPA). Terakhir, dirumuskan arahan peningkatan kualitas RTH publik berdasarkan faktor penting yang teridentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Kelompok 1 diperlukan peningkatan R...
Sebaran Ruang Terbuka Hijau dan Peluang Perbaikan Iklim Mikro di Semarang Barat
2010
The purpose of the research was detecting green open space (GOS) spread and micro climate condition at Semarang Barat, with vegetation spread and street lane area as the object of the research. Population characteristic consisted of vegetation area spread, mainly on the shaded trees composition and micro climate condition by using purposive sampling technique. The research used descriptive ecologycal approach. The result described that Semarang Barat vegetation spread is included as sparse vegetation, predominantly by squat vegetation composition with infrequent tree density. Micro climate conditon is categorized as contented climate, but on edge at the daylight. The condition is infl uenced by least along the street; consequently the micro climate of temperature is high with low humidity. Semarang Barat GOS is 17,1%, so the spacious should be 10,0% enhanced to gain 27,1% GOS to create a better climate. It is suggested to increase squat vegeta...
Strategi Untuk Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau DI Kawasan Perkotaan Semarapura
2019
Ruang Terbuka Hijau (RTH) khususnya RTH Publik memiliki peran penting dalam mewujudkan suatu perkotaan yang berkelanjutan. Hingga saat ini belum ada kajian mengenai strategi untuk ketersediaan RTH Publik di Kawasan Perkotaan Semarapura. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun strategi untuk ketersediaan RTH Publik Kawasan Perkotaan Semarapura. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah survey data instansi, kuisioner dan Focus Group Discussion (FGD). Teknik analisis data pada penelitian ini adalah Teknik Analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) dan Analithical Hierarchy Process (AHP). Selanjutnya, telah tersusun 8 (delapan) strategi untuk ketersediaan RTH Publik di Kawasan Perkotaan Semarapura. Strategi yang menjadi prioritas utama adalah Pemetaan lahan potensial seperti aset-aset milik pemerintah sebagai alternatif penyediaan RTH Publik Kawasan Perkotaan Semarapura
Strategi Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kota Makassar
Jurnal Lanskap Indonesia
Berdasarkan hasil identifikasi ruang terbuka hijau di kota Makassar oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah pada tahun 2015, kota makassar saat ini hanya memiliki RTH sebesar 7,3 % dari luas wilayah kotanya. Kondisi tersebut telah menunjukkan bahwa saat ini Ruang Terbuka Hijau kota Makassar sangat jauh dari 30% sebagaimana diatur dalam Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang proporsi ketersediaan RTH adalah paling sedikit 30% dari luas wilayah kota. Sehingga kita bisa memanfaatkan lahan-lahan non pemerintah atau lahan privat yang masih kosong dan luas serta berpotensi untuk menjadi RTH perkotaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan Ruang Terbuka Hijau di kota Makassar sehingga kota Makassar menjadi kota yang Hijau dan Asri. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan analisis dan sintesis yang mengarah kepada perencanaan untuk strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan RTH di Kota Makassar. ...
2016
However, Public Open Green Space in Semarang City iss only 7.5% the law stipulates that Act every city must have a minimum 20% Open Green Space. This study describe about how the regulation of Open Green Space Planning in Semarang City is, Number 7 Year 2010 about Open Green Space Planning. The purpose of this study is to see how the Implementation of Open Green Space Planning in West Tlogosari is and What are the factors that influence the implementation of open green space of public in Semarang city. This Research is Qualitative Descriptive. Based on the result of the study shows that the implementation of open green space planning in Semarang City consist of planning, utilizing and controling. There are founded the obstacle factor of open green space planning in West Tlogosari, that are not achieving the 20% of Public Green Space, the high price of land, the competence of human resources, uneficient communication interagency, and awarness of society about the needs of public open...
JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA
Peran ruang hijau di lingkungan perkotaan adalah sebagai penyedia fungsi ekologis yang dapat memberikan banyak manfaat sepertimencegah banjir, mengurangi polusi udara, dan mengurangi tingkat suhu udara. Kenyataannya, berdasarkan dokumen Masterplan RTH Kota Semarang 2012, hanya tersisa 10% dari total luas ruang terbuka hijau terutama pada dua kecamatan yang terletak di kawasan Candi Baru, yaitu Kecamatan Candisari dan Gajahmungkur, terlebih kawasan ini oleh Thomas Karsten dulunya dirancang dengan konsep garden city pada tahun 1906.Pertanyaan penelitian adalah: Bagaimana evolusi konsep ruang hijau publik di Semarang sejak awal abad ke XX hingga sekarang dan pengaruhnya terhadap fungsi ekologisnya? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dan pendekatan kuantitatif.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa evolusi ruang hijau publik di kawasan Candi Baru juga merubah konsep pemahaman masyarakat tentang ruang tersebut.Peningkatan polusi ...