Analisis Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Dalam Pengembangan Kawasan Wisata Bahari DI Pulau Maitara Kota Tidore Kepulauan (original) (raw)
Related papers
2016
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa dengan mensejahterakan komunitas masyarakat lokal jika mampu dikelola dengan baik.Pariwisata Danau Uter yang memiliki keindahan alam yang sangat indah yang merupakan objek wisata unggulan di Kabupaten Maybrat.Untuk menjadikanKawasan Wisata Danau Uter sebagai Kawasan wisata yang terkenal dan diminati oleh wisatawan, kawasan tersebut harus memiliki suatu potensi yang dapat dijadikan daya tarik tersendiri Untuk memanfaatkan potensi yang ada dapat dilakukan dengan analisis lebih lanjut, salah satunya adalah analisis sarana dan prasarana di Kawasan wisata tersebut, khususnya di Kawasan Wisata Danau Uter Kabupaten Maybrat, harus dianalisis guna mengetahui bagaimana kondisi prasarana dan sarana yang ada yang nantinya akan dikembangkan dan pengembangannya disesuaikan kondisi fisik Kawasan dan keinginan wisatawan, sehingga dapat dikatan layak sebagai daerah tujuan wisata. Teknik analisi...
2018
Dalam Peraturan Daerah Kota Tidore Kepulauan Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kota Tidore Kepulauan Tahun 2015-2030 khususnya Pasal 24 Tentang Pembangunan prasarana dan sarana pariwisata sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 huruf c, meliputi Pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata. Pasal 24 Menjelaskan tentang jenis-jenis prasanana umum. Prasarana umum dimaksud meliputi jaringan listrik, lampu penerangan, jaringan air bersih Jaringan telekomunikasi Sistem pengelolaan limbah. Yang dimaksud dengan fasilitas umum meliputi Fasilitas keamanan, Pemadam Kebakaran, Fasilitas tanggap bencana ( Early warning system) di destinasi yang rawan bencana, Fasilitas pariwisata dimaksud meliputi, fasilitas akomodasi, fasilitas rumah makan, fasilitas informasi dan pelayanan pariwisata, fasilitas pelayanan keimigrasian, pusat informasi pariwisata ( tourism information cente r), dan e-tourism kios, Polisi Pariwisata dan Satgas Wisata, sou...
Faktor-Faktor Dalam Pengembangan Sarana Dan Prasarana DI Pesisir Barat Kota Tarakan
Jurnal Borneo Saintek, 2021
Pengembangan sarana dan prasarana di Kota Tarakan, menjadikan daya tarik masyarakat untuk bermukim khususnya di wilayah pesisir. Dimana wilayah pesisir menjadi tempat bermukim yang memiliki faktor-faktor yang menarik untuk dikaji. Prasarana dan sarana diwilayah tersebut akan diteliti untuk dikembangkan sehingga lebih dapat mensejahterakan masyarakat dalam memperoleh fasilitas dari pemerintah Kota Tarakan. Objek penelitian ini adalah kelurahan Selumit pantai yang berada di pesisir barat Kota Tarakan propinsi Kalimantan Utara, dengan responden sebanyak 100 orang dan menggunakan metode Deskriptif untuk membahas data-data yang berhubungan dengan keadaan sebenarnya. Hasil yang diperoleh didapat 8 faktor yang terdapat dalam pengembangan sarana dan prasarana dengan 16 variabel di wilayah pesisir barat kota Tarakan.
Kebutuhan Prasarana Dan Sarana DI Pulau Mantehage
2016
Pulau Mantehage merupakan salah satau pulau yang berada di Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Secara geografis Pulau Mantehage terletak disebelah utara dari ujung Pulau Sulawesi pada posisi 124 0 45’ 20’’ BT 1˚ 42’ 56’’ LU, dengan luas Pulau Mantehage 18,56 km 2 dan dikelilingi hutan mangrove. Kondisi infrastruktur di Pulau Mantehage perlu untuk mendukung ketersediaan prasarana dan sarana serta pelayanannya terhadap masyarakat di Pulau Mantehage. Tujuan penelitian ini adalah mengindentifikasi persebaran dan kondisi eksisting prasarana dan sarana di Pulau Mantehage dan menganalisis kebutuhan prasarana dan sarana serta pelayanannya di Pulau Mantehage berdasarkan proyeksi 5 tahun yang akan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan analisa menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan infrastruktur ...
Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan
Pasir Putih Beach located in Lamreh Village is a unique and distinctive tourist attraction which differs from the beaches in other regions. The existence of this beach has not been balanced with the availability of adequate facilities and infrastructure, to provide comfort and activity for tourists. The physical potential found on Pasir Putih Beach is the unique white sand with treesgrowing in the water, calm waves, existing local traditional fishing boat bases, photogenic spots, places which often used as camping sites and barbecues, it is far from the city noise, and close to other tourist objects such as Bukit Suharto Peak, Bukit Lamreh, and Ujung Kelindu. The non-physical potential found in Pasir Putih Beach is the friendly attitude, and the culture of the community. This study aims to identify existing conditions of tourism facilities and infrastructure in Pasir Putih Beach, the level of community participation in tourism development, and to identify strategies for developing t...
2015
Pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi sudah tidak diragukan lagi, menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan di dalam perolehan devisa, penciptaan lapangan kerja, maupun pengentasan kemiskinan. Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan Kota Manado, yang terdiri dari tiga pulau. Pertama Pulau Bunaken, kedua Pulau Siladen, dan ketiga Pulau Manado Tua, merupakan salah satu tujuan wisata andalan di Kota Manado. Namun kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata sebagai penunjang kegiatan ditempat wisata kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan, sampai saat ini dapat dikatakan masih belum terpenuhi secara maksimal. Penelitian ini mengkaji tentang ketersediaan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan dan kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode anilisis statistik deskri...
Model Pengembangan Wisata Bahari DI Kawasan Tanjung Wairole Dan Pulau Tiga Kabupaten Maluku Tengah
Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology
Zamrud khatulistiwa", sebutan yang sangat dikenal bagi wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Sebagai negara bahari dan negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki sumberdaya hayati pesisir dan pulaupulau kecil yang sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk itu dituntut suatu perencanaan dan pengelolaan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan agar bermanfaat dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah dan nasional, antara lain berupa peningkatan penerimaan devisa negara, peningkatan lapangan kerja. Pengelolaan sumberdaya dapat dilakukan melalui pengembangan pariwisata. Sayangnya hal ini dapat menimbulkan tekanan terhadap ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil, karena kesadaran tentang pelestarian lingkungan yang masih minim. Keuntungan lebih banyak diperoleh bukan oleh penduduk setempat tetapi oleh pihak swasta. Dengan berjalannya waktu dan melihat kondisi lingkungan wisata pesisir yang semakin memprihatinkan, maka timbul kesadaran masyarakat dan pemerhati lingkungan untuk melakukan pengelolaan khusus berbasis konservasi demi menjaga kelestarian lingkungan pesisir dan meminimalisir dampak negatif yang timbul seperti kerusakan ekosistem dan kepunahan jenis-jenis biota pesisir, disamping menjaga dan menyelamatkan adat dan budaya masyarakat setempat.
2018
Abstrak Kebutuhan perencanaan pariwisata alam yang sekarang ini telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat di berbagai lapisan. Sehingga dalam penangananya harus dilakukan dengan serius dan melibatkan pihak-pihak yang terkait. Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu permasalahan yang sering ditemui pada pariwisata pesisir yang masih berkembang salah satunya adalah Pantai Sipelot Kabupaten Malang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana pariwisata berdasarkan pengunjung di Pantai Sipelot. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode acak dengan rumus penarikan jumlah sampel menggunakan rumus Taro Yamane. Metode analisa data yang digunakan adalah metode statistik deskriptif dan metode deskriptif kualitatif. Metode statistik deskriptif menguraikan kebutuhan sarana dan prasarana pariwisata berdasarkan pengunjung di lokasi pe...
JURNAL DESTINASI PARIWISATA, 2020
Hamadi beach is one of the leading tourist attractions located right in the Hamadi village and has become a top priority for visitors to the Capital of Papua Province every weekend, especially on Saturdays / Sundays and other holidays with the main purpose for recreation. However on the other hand its lack of tourism infrastructure dan substructure, due to unopotimal management system. The objectives of this study are (1) to determine the condition of tourism infrasubstructure and substrucutre in Hamadi Jayapura, Papua, (2) to determine the needs of visitors for tourism infrastructure and substructure that need to be provided in the tourist attraction of Hamadi Beach, Jayapura, Papua.The types of data used in this study are qualitative and quantitative data. Sources of data used in this study include primary and secondary data. Data collection techniques carried out by observation, interviews, library research, questionnaires, and documentation. Sample determination is obtained by q...