Penjadwalan Proses Produksi Pada Industri Tahu Menggunakan Metode Aljabar Max-Plus (original) (raw)
Related papers
Optimasi Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Nawaz Enscore Ham Pada PT XYZ
Jumantara Jurnal Manajemen dan Teknologi Rekayasa
Pada PT XYZ terdapat 19 jenis produksi dalam seminggu yang diselesaikan dengan 3 shift dalam 7 hari kerja. Perencanaan produksi yang kurang tepat membuat produksi PT XYZ tidak mampu memenuhi target produksi sehingga mengakibatkan kurangnya produk yang diminta vendor, tidak ada upaya revisi penjadwalan yang dilakukan oleh PPIC dengan MPP mingguan menunjukkan bahwa proses produksi tetap berjalan walaupun dengan jumlah pada bulan minggu pertama terdapat kekurangan produksi yang sangat banyak sehingga mengakibatkan jadwal produksi yang tidak memenuhi target akan bergeser pada jadwal yang lain. sehingga menyebabkan keterlambatan produksi. Urutan penjadwalan perusahaan yang di jadwalkan yaitu Container
E-Jurnal Matematika
Competition in the industrial world is getting tougher, requiring companies to have the right strategy and planning in every production activity. CV. Puspa is a company engaged in rice production. CV. Puspa uses the First Come First Serve (FCFS) method in scheduling every job that comes. This research aims to minimize the total production time using the Nawaz Enscore Ham (NEH) and Heuristic Pour methods at CV. Puspa. The data used is quantitative data, namely data on the processing time for rice production during January 2021. Based on the results of a comparison of the total completion time with the efficiency index parameter, the NEH method shows better performance compared to the FCFS and Heuristic Pour methods as on January 19, 2021. Meanwhile, based on the results of hypothesis testing with the F test, it shows that the FCFS, NEH and Heuristic methods Pour has the same efficiency. Thus, in general the results of scheduling for January 2021 using the NEH method do not have signi...
Optimasi Penjadwalan Produksi DI Ikm Ed Aluminium Yogyakarta
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal
Guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas, perencanaan produksi bagi industri kecil dan menengah menjadi sesuatu yang penting karena industri tersebut memiliki lebih banyak keterbatasan dalam berbagai hal, baik material, mesin, maupun SDM. Dengan menggunakan sistem perencanaan produksi yang lebih baik, diharapkan IKM dapat meminimalisir kerugian yang mungkin akan didapatkan, tak terkecuali untuk IKM ED Aluminium. Kerugian yang mungkin didapatkan dari sistem perencanaan produksi yang kurang optimal adalah terjadinya overstock ataupun stockout yang tentu saja berimbas pada naiknya biaya atau hilangnya opportunity cost. Belum adanya sistem penjadwalan produksi yang eksak melatarbelakangi perlunya dilakukan optimasi perencanaan produksi di IKM ED Aluminium. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi penjadwalan produksi guna menghasilkan makespan minimal dan lebih baik daripada sistem penjadwalan sebelumnya. Optimasi penjadwalan produksi dilakukan dengan metodePalmer, Algoritma Dannenbring, serta Algoritma Campbell Dudek Smith (CDS).Ketiga metode ini dipilih karena sesuai dengan proses produksi IKM ED Aluminium, yaitu flowshop. Terdapat 5 kelompok produk yang menjadi objek penelitian yaitu WB, WSD, DE, PE, dan PT. Pada penelitian ini dihasilkan metode dengan mayoritas urutan penjadwalan terbaik yaitu Algoritma CDS karena menghasilkan makespan paling minimum dengan rata-rata minimasi sebesar 33,21%.
Minimasi Pemborosan Pada Proses Produksi Tahu Dengan Menggunakan Metode AHP dan Valsat
Journal of Systems Engineering and Management
Pabrik Tahu XYZ merupakan salah satu UMKM yang saat ini masih memproduksi tahu setiap hari. Pabrik Tahu XYZ ini memiliki 7 tahapan utama proses produksi. Permasalahan yang terjadi adalah pada saat proses produksi terdapat pemborosan (waste). Pemborosan tersebut tentunya harus diminimasi karena tidak memiliki nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pemborosan yang paling berpengaruh dari hasil bobot AHP dan dapat ditentukan tools yang digunakan pada VALSAT untuk mengatasi pemborosan yang terjadi, serta memberikan usulan perbaikan yang perlu dilakukan untuk meminimasi pemborosan. Hasil penelitian menunjukkan dengan metode AHP didapatkan bobot 0,446 pada waste defect yang berpengaruh sangat tinggi terhadap proses produksi tahu putih. Pada VALSAT yang dipilih adalah Process Activity Mapping (PAM) dengan skor sebesar 4,31 dan Quality Filter Mapping (QFM) dengan skor sebesar 4,16. Dua tools tersebut terpilih karena memiliki korelasi tinggi terhadap pemborosan yang terjadi pada proses produksi tahu putih.
Menentukan Waktu Optimal untuk Pembuatan Kerajinan Sulaman Karawo Menggunakan Aljabar Max-Plus
Vygotsky, 2022
Kerajinan Karawo merupakan salah satu kerajinan khas Gorontalo. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang sangat lama, mulai dari penyediaan bahan baku dan alat, pembuatan atau persiapan motif, pemotongan, pengaturan motif, mencabut benang, menyulam, merawang/ penenunan dan penyelesaian akhir. Dalam penelitian ini, metode aljabar max-plus digunakan untuk menentukan waktu optimal dalam membuat kerajinan sulaman karawo. Aktivitas pembuatan kerajinan sulaman karawo didesain dalam diagram kemudian ditransformasi dalam matriks max-plus. Berdasarkan matriks diperoleh , hal ini menggambarkan bahwa waktu optimum pembuatan kerajinan sulaman karawo adalah 34,5 hari.
Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Jadwal Aktif DI Pt. Xyz
Journal Industrial Servicess
Penjadwalan diartikan proses pengurutan pembuatan produk secara menyeluruh pada beberapa mesin. Semua industri membutuhkan penjadwalan yang tepat untuk pengaturan pengalokasian sumber daya agar sistem produksi berjalan dengan cepat dan tepat sehingga mendapatkan hasil produksi yang optimal. PT. XYZ adalah salah satu perusahaan pelayanan jasa General Contractor-Machining dan Recondition. Tipe produksi dari perusahaan PT. XYZ adalah make to order. Dengan demikian, penjadwalan pada proses produksi di perusahaan ini disebut dengan penjadwalan produksi Job Shop. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode jadwal aktif dan metode campbell, dudek and smith. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk meminimasi waktu penyelesaian produksi, memperoleh urutan pengerjaan job terbaik, menentukan metode terbaik yang dapat diterapkan pada perusahaan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa makespan yang diperoleh pada penjadwalan eksisting perusahaan dengan aturan FCFS yaitu sebesar 4246,347 menit dengan urutan pengerjaan job yaitu Nut M36-Nut M24-Nut M24. Hasil penjadwalan menggunakan metode jadwal aktif dan CDS memperoleh makespan selama 4088,58 menit dengan iterasi yang dilakukan sebanyak 15 kali pada jadwal aktif dan 4 iterasi pada metode CDS, maka diperoleh urutan job terbaik pada metode jadwal aktif yaitu M24-Nut M24-Nut M36. Metode yang tepat untuk diterapkan adalah metode jadwal aktif.
Optimasi Produksi Tahu Dengan Menggunakan Metode Program Dinamik
2021
Perekonomian di Indonesia sekarang ini mengalami resesi yang sangat hebat karena dampak pandemic Covid-19, hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang melambat hingga di bawah 5% pada akhir tahun 2020. Persaingan bisnispun semakin ketat, demikian pula perusahaan “Tahu” harus mengalami persaingan yang sangat ketat. Perusahaan harus dapat memenuhi permintaan yang datang, dan disisi lain perusahaan harus dapat menekan biaya produksi keseluruhan untuk menekan biaya jual beli Tahu agar mendapat keuntungan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana optimalisasi produksi tahu dengan menggunakan metode program dinamik rekursif. Untuk meramal jumlah produksi yang harus diproduksi pada periode mendatang digunakan regresi linier, kemudian untuk menghitung biaya produksi minimum dan keuntungan sesuai dengan hasil penjadwalan digunakan metode program dinamik. Dari hasil ramalan pada data produksi Tahu Januari-Desember 2020 didapat model untuk periode mendatang adalah s...
Journal of Industrial Engineering Management, 2018
Production scheduling in the industrial world, both manufacturing and agro-industry industries has an important role as a form of decision making. The company strives to have the most effective and efficient scheduling so that it can increase the productivity produced with a minimum cost and time. Production systems in manufacturing that involve many processes, machines and also varying processing times will encounter many obstacles if scheduling is not done with the right method, resulting in a less effective and efficient production process. The high demand and rapid development in the industrial sector along with the advancement of science and technology resulted in the emergence of competition between one company and another. Companies that can survive in the competition must try to maintain or increase the number of consumers. One of its efforts is to provide the best service to its customers by completing orders according to the agreed time. PT. Bobi Agung Indonesia is a company engaged in manufacturing which produces liquid fertilizer and solid fertilizer. In the operational process. This is caused by production scheduling that is less effective, so it is likely to reduce satisfaction to its customers. In this research, Campbell Dudeck Smith (CDS) and Palmer methods were used, which of the two methods can find out the minimum job completion time. From the results obtained, it can be seen that the total makespan using the CDS method is 5918.71 minutes and Palmer is 6771.554 minutes with a difference of 852.844 minutes, where the CDS method has a shorter settlement time.