Analisis Penerapan Program Green School dalam Menanamkan Nilai Karakter Peduli Lingkungan di SDN 18 Cakranegara (original) (raw)

Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Cinta Lingkungan Melalui Program Green School DI SDN Sumbersari 2 Kota Malang

2019

The Green School Program aims at shaping the awareness on the environment sustainability at school. Therefore, the Green School Program is focusing at people in school area, expecially students. The SDN Sumbersari 2 Malang is one of the school that apply this program. This study aims at describing (1) the implementation of the character building on the environmental awareness strengthening through the Green School Program, (2) the character forms to shape through the Green School Program, (3) the supporting and obstacle factors, and (4) the efforts to overcome the existing obstacles of the implementation of Character Building of the Environmental Awareness through the Green School Program at SDN Sumbersari 2 Malang. This Study applied the descriptive qualitative method. The data source were the headmaster, the green school PIC (Person In Charge), teachers, and students. The data was obtained through observation, interview, and documentation. The data validity is through soure and te...

Menanamkan Karakter Cinta Lingkungan Pada Anak Melalui Program “Green and Clean”

KoPeN: Konferensi Pendidikan Nasional, 2019

Karakter adalah sesuatu yang ada pada diri individu yang dibentuk dalam lingkungan keluarga pada masa kecil. Namun, karakter juga merupakan bawaan individu sejak lahir. Karakter yang baik dapat dibentuk melalui pendidikan karakter, salah satunya dapat melalui pendidikan karakter di sekolah. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkarakter dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik. Salah satu karakter yang harus dibentuk sejak dini adalah karakter cinta lingkungan. Pembentukan karakter cinta lingkungan dapat diwujudkan salah satunya melalui Program "green and clean". Program "green and clean" bertujuan untuk melatih siswa agar dapat mencintai lingkungannya sejak dini serta dapat memelihara keindahan lingkungan yang dimulai dari lingkungan sekolah. Metode "green and clean" dilakukan melalui Program pra pembelajaran dikelas dengan mengajak siswa untuk melakukan Program yang terdapat unsur K3 (Kebersihan, Keindahan, Kerapian). Program tersebut meliputi Program piket bersama di kelas dan lingkungan sekitar sekolah serta belajar merawat tumbuhan yang ada di depan kelas. Program tersebut juga dapat memperkuat dan meningkatkan kesadaran siswa bahwa lingkungan yang bersih dan indah dapat meningkatkan kenyamanan siswa dalam menjalankan aktifitas di sekolah, khususnya dalam Program belajar.

Analisis Penerapan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Hijau

Jurnal Moral Kemasyarakatan

Penelitian ini bertujuan mengeksplor penerapan karakter peduli lingkungan pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Probolinggo dan SMAN 2 Pasuruan. Penelitian ini lebih berfokus bagaimana pelaksanaan karakter berbasis sekolah hijau ini berjalan dengan baik di sekolah secara optimal. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskrisptif. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, interview dan studi dokumentasi secara langsung di dua sekolah yakni SMAN 1 Probolinggo dan SMAN 2 Pasuruan. Informan penelitian melibatkan seluruh warga sekolah. Informan dari siswa diperoleh dari siswa kelas X sampai dengan kelas XII. Hasil studi menggambarkan peranan karakter peduli lingkungan ternyata dibutuhkan oleh sekolah dalam mengembangkan karakter warga sekolah baik di wilayah Probolinggo maupun Pasuruan. Pelaksanaan budaya karakter menjadi hal yang serius dan diperlukan untuk pengembangan sekolah ke depan. Oleh karena itu penerapan karakter di kedua sekolah akan menjadi baik...

Penguatan Pendidikan Lingkungan Hidup dan Budaya Hijau Di SDN Kemiri 3 Menuju Green School

Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service)

Elementary School 3 of kemiri, located in Jabung District, is a school that is experiencing difficulties in developing Green school programs. the surface of the land in the schoolyard is rarely found. Most of the teachers assume that the program must require sufficient land and land media. Limited land and several facilities in the learning process to realize the green school program requires the right solution. Hydroponic technology has been known as an alternative technology for crop cultivation in limited land. In hydroponic technology, there is plant cultivation technology without the use of soil. The utilization of used objects as planting media can be arranged in stages with a vertical garden (vega) pattern, which is called vega hydroponic technology. Therefore, the purpose of this activity is to provide strengthening of environmental education through planting with hydroponic technology. To achieve the targets and outcomes, the activities carried out are as follows: 1) counse...

Pembinaan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Kurangi Sampah Sekolah Kita: Studi Kasus DI Kelas V SDN Sangiang III Tangerang

2020

Lingkungan bagi manusia merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupannya, karena lingkungan tidak saja sebagai tempat manusia beraktivitas, tetapi juga sangat berperan dalam mendukung berbagai aktivitas manusia. Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari peran lingkungan. Segala sesuatu yang dibutuhkan manusia selalu disediakan oleh alam. Makan,minum, pakaian, telah tersedia di alam, dan tugas manusia adalah mengolahnya untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya (Syukri, 2013:1). Realita keadaan lingkungan pada saat ini bisa dinilai sangat memprihatinkan dan menyedihkan. Hal ini sangat berdampak bagi keberlangsungan makhluk hidup di muka bumi tidak hanya manusia saja yang dirugikan tapi hewan dan tumbuhan pun sangat merasa dirugikan dengan fenomena alam seperti ini. Ekosistem yang terhambat, penebangan liar yang meluas, ancaman pemanasan global yang kian hari kian mengancam menjadi penyebab kecil yang menjadikan bumi yang kita tempati sekarang ini semakin tidak bersahabat. Kerusakan lingkungan hidup permanen sudah banyak terjadi di planet bumi ini termasuk Indonesia. Dampak kerusakan yang terjadi di biosfir sudah mulai dirasakan oleh umat manusia, misalnya terjadi macam-macam bencana alam, timbulnya macam-macam penyakit, terjadinya global warming makin kurangnya daya dukung atau produktivitas lingkungan alam sekitar untuk menjaga kebutuhan hidup manusia, kehilangan spesies tertentu, ketidakseimbangan ekosistem dan masih banyak lagi yang terus menerus terjadi memberikan resiko bencana alam yang menjadi keresahan kehidupan manusia.

Strategi Program Eco-School Dalam Menghadirkan Karakter Peduli Lingkungan

Administratio: Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, 2020

Fenomena bencan alam yang datang silih berganti belakangan ini menyentak pikiran dan membuat kita berpikir kebelakang untuk menghubungkan kejadian-kejadian tersebut dengan proses pendidikan yang telah diterapkan. Eco-school merupakan program besar yang mewadahi keinginan sekolah untuk berperan dalam melestarikan lingkungan. Program eco-school menggabungkan pembelajaran dan tindakan, sehingga menjadi metode yang efektif untuk mengubah perilaku dan membentuk karakter. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter menegaskan pentingnya melakukan revolusi karakter bangsa. Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini sejalan dengan agenda Nawacita penguatan karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari revolusi mental. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, secara implisit ditegaskan Pemerintah men...

Penguatan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Dalam Konteks Ecoliteracy DI SDN Cikande 3

Pelita Calistung, 2020

Indonesia merupakan salah satu negara besar dengan tingkat penduduk yang cukup banyak. Berdasarkan jumlah tersebut, seharusnya Indonesia dapat cepat melakukan perkembangan. Jumlah penduduk yang banyak ini tidak berbanding lurus dengan kualitas sumber daya manusia yang baik. Contoh tersebut antara lain membuka lahan baru secara besar untuk dijadikan tempat tinggal, pembakaran hutan, dan pembuatan teluk reklamasi. Apabila hal tersebut terus dilakukan tanpa adanya tinjauan dan perbaikan terhadap lingkungan maka secara tidak langsung kerusakan ekosistem akan terjadi. Salah satu cara untuk mencegahnya yaitu memberikan pelajaran literasi ekologis (literacy) kepada anak sebagai generasi penerus yang diharapkan mampu menjadi agen perubahan, penyelemat pelestari lingkungan alam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada. Pengumpulan data menggunakan dua teknik pengumpulan, yaitu studi observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan strategi pelaksanaan penguatan pendidikan karakter peduli lingkungan dengan konsep ecoliteracy pada kegiatan pembelajaran peserta didik kelas IV di SDN Cikande 3 berkaitan erat dengan peran guru sebagai pendidik dan pengarah bagi peserta didik tentang membangun karakter kesadaran peduli lingkungan.

Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Dasar

Jurnal Basicedu, 2021

Pendidikan karakter perlu disiapkan sejak dini, mulai dari jenjang sekolah dasar. Siswa yang memiliki karakter peduli lingkungan akan akan berdampak pada kondisi lingkungan masa depan. Potret kepedulian siswa sekolah dasar pada lingkungan perlu mendapatkan perhatian untuk mempersiapkan generasi unggul di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dan hambatan pendidikan karakter peduli lingkungan di sekolah dasar. Penelitan ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian kepala sekolah, guru dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan karakter peduli lingkungan di SD dilaksanakan melalui pembiasaan rutin, spontan, keteladanan, pengkondisian, budaya sekolah, kesehatan lingkungan. Hambatan dalam penerapan karakter peduli lingkungan seperti kebiasaan buruk peserta didik yang acuh terhadap kebersihan pada dirinya, rendahnya pengetahuan dengan kepedu...

PENGARUH PROGRAM GREEN SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR, TINGKAT KEBAHAGIAN SISWA DI SEKOLAH, DAN SIKAP PRO LINGKUNGAN SERTA EVALUASI PENERAPANNYA (STUDI KASUS PADA SDN LALAREUN, SEKOLAH DAMPINGAN DOMPET DHUAFA – PT. PGE)

Dewasa ini, begitu banyak masalah dan isu lingkungan yang kerap terjadi seperti global warming, semakin menipisnya lapisan ozon, banjir, kebakaran hutan, tanah longsor, dan sebagainya yang akan merusak ekosistem bumi. Beragam persoalan lingkungan yang ada tentunya tidak terlepas dari bagaimana manusia berelasi dengan lingkungannya. Manusia dalam konteks ini ditengarai turut andil dalam mempercepat proses kiamat di planet bumi ini. Sederetan kasus lingkungan tersebut merupakan realitas terkini harus dihadapi. Masalah ini tentunya tidak dapat diatasi hanya melalui reposisi hubungan manusia dan lingkungan alamnya (modernisasi ekologi), tetapi juga harus melalui reorientasi nilai, etika, dan norma-norma kehidupan yang kemudian tersimpul dalam tindakan kolektif, serta restrukturisasi hubungan sosial antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, dan antara kelompok dengan organisasi yang lebih besar. PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelola panas bumi telah berkomitmen dan menjalankan kegiatan usaha dengan tetap menjaga dan melestarikan lingkungan hidup yang ada di sekitarnya dengan membuat program berbasis lingkungan hidup, diantaranya program Green School yang bekerjasama dengan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa untuk meningkatkan kualitas sekolah melalui pendampingan sekolah yang dilaksanakan di SDN Lalareun dan SDN Kamojang Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas program Green School untuk meningkatkan motivasi belajar, tingkat kebahagian siswa di sekolah, dan sikap pro-lingkungan, serta evaluasi penerapannya. Sampel dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas, siswa (kelas 5 dan 6), dan orangtua siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dan In Depth Interview. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dan implementasi konsep Green School oleh siswa berada pada kategori baik (79,4% dan 68,2%). Namun penerapan konsep Green School selama di rumah masih sangat rendah (34,0%). Secara rata-rata, pengetahuan dan implementasi konsep Green School oleh guru berada pada kategori sangat baik (91,92% dan 80,9%). Program Green School cukup berpengaruh terhadap motivasi belajar (49,8) walaupun nilai rata-rata skornya masih dibawah standar dan membutuhkan peningkatan yang signifikan. Program Green School cukup berpengaruh untuk meningkatkan rasa bahagia siswa SDN Lalareun selama di sekolah (62,9%). Sementara itu, program Green School berpengaruh terhadap sikap pro lingkungan siswa (74,5%) dan sebagian besar siswa (sebanyak 74,4%) memiliki sikap pro-lingkungan pada kategori baik. Kata Kunci: Green School, Pengetahuan, Motivasi Belajar, Kebahagian, Pro Lingkungan

Penerapan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Sebagai Pengembangan Nilai Karakter Peduli Lingkungan Pada Kelas 5 DI SDN Serang 7

2020

ABSTRAK PENERAPAN KONSEP 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) SEBAGAI PENGEMBANGAN NILAI KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN PADA KELAS 5 DI SDN SERANG 7 Anggun Murdaningsih Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Daerah Serang, Universitas Pendidikan Indonesia Karakter peduli lingkungan sangat penting untuk dimiliki oleh siswa, namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum memiliki karakter tersebut, dilihat dari kebiasaan siswa yang masih membuang sampah sembarangan dan kurang pekanya siswa dalam kebersihan lingkungan sekitar. Sehingga perlu adanya penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam upaya menumbuhkan karakter peduli lingkungan. Dalam penelitian ini dijelaskan proses dan hasil penerapan konsep 3R dalam mengembangkan nilai karakter peduli lingkungan pada siswa kelas 5 di SDN Serang 7. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode action research. Kemudian menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket sebagai pengumpulan datanya. Berdasarkan h...