Pembuatan Sistem Jaringan Instalasi Pengolahan Air Limbah Laboratorium Lingkungan (original) (raw)
Related papers
Jurnal Teknik ITS
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur merupakan suatu lembaga yang salah satu fungsinya adalah melakukan pengujian dan analisis untuk seluruh komponen lingkungan baik itu kandungan air tanah, air permukaan, air limbah, udara ambien, udara emisi, limbah B3 (limbah padat, slurry, cairan) dan lain-lain yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan DLH. Akan tetapi, serangkaian prosedur pengujian yang dilakukan masih tergolong manual dan dengan data yang tidak terpusat. Maka dari itu dibangunlah Sistem Layanan UPT Laboratorium Lingkungan DLH Provinsi Jawa Timur berbasis web yang dapat mengotomatiskan dan mengintegrasikan data. Hasil dari studi ini adalah terbuatnya aplikasi yang mampu memenuhi kebutuhan pihak UPT dalam pengerjaan pengujian sampel, membantu dan mempercepat prosedur pengerjaan pengujian, memusatkan datadata terkait pengujian, dan menanggulangi kesalahan atau kehilangan data pada Laboratorium Lingkungan UPT DLH Provinsi Jawa Timur.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik DI Industri Pengolahan Makanan
Jurnal Air Indonesia, 2021
Industri pengolahan makanan dalam melakukan kegiatannya membutuhkan air bersih untuk memenuhi keperluan domestiknya. Sebanyak 80% dari pemakaian air bersih tersebut akan dibuang sebagai air limbah. Air limbah ini bila tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu air limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran umum. Teknologi biofilter dapat diaplikasikan untuk mengolah air limbah domestik sehingga menghasilkan air olahan yang layak dibuang ke saluran umum. Tujuan dari kegiatan ini adalah merencanakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik di Industri Pengolahan Makanan dengan menggunakan teknologi biofilter.Kata Kunci: Limbah domestik, industri pengalahan makanan, biofilter
Rancang Bangun Peralatan Dan Proses Pengolahan Limbah Laboratorium Baristand Industri Banda Aceh
Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Universitas Asahan, 2020
Limbah cair merupakan salah satu sumber pencemar bagi lingkungan yang dapat memberi dampak negatif berupa gangguan terhadap kesehatan,kehidupan biotik serta gangguan terhadap keindahan sehingga harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang kelingkungan. Setiap air limbah yang dihasilkan dari setiap kegiatan perlu dikelola secara baik berdasarkan karakteristiknya agar dapat menurunkan kualitas bahan pencemar yang terkandung di dalamnya. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) laboratorium Baristand Industri Banda Aceh merupakan sistem pengolahan air limbah yang dilakukan secara terpusat dari beberapa laboratorium yang dimiliki Baristand Industri Banda Aceh. Proses Teknologi IPAL yang digunakan adalah gabungan antara anaerobic fluidized bed bio-filter dan imhoff tank dilanjutkan dengan proses grafitasi filtrasi, absorbansi, microfiltrasi dan ultraviolet.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari hasil rancang bangun dan menganalisa kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Laboratorium Baristand Industri Banda Aceh. Penelitian ini diawalidengan melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui jumlah penambahan koagulan Poli Alumina Chlorin (PAC) dan NaOH teknis 10 % untuk mencapai pH 9 sampai dengan 12 dan dilanjutkan penelitian aplikasi ke IPAL, pada tahap aplikasi dilakukan pengujian terhadap air sampel inlet dan outlet dari IPAL lalu membandingkannya dengan baku mutu PermenLH No. 5 Tahun 2014(Lampiran XLIV) agar diketahui efektifitas dari pengolahan IPAL tersebut. Hasil uji labortorium yang telah dilakukan pada sampel air limbah outlet IPAL diperoleh bahwa nilai uji phenol, clorin bebas dan nitrit belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik System Lumpur Aktif DI Gedung Trans Mart
JURNAL TECHLINK
This study aims to design a waste water treatment plant (WWTP) design; reference in making WWTP in another place; and do waste water treatment so it is not harmful to the surrounding environment. The location of the research in the Jakarta Transmart building, when this research was conducted in March to June 2018. The method used in the implementation of this study planning was the preparation of reports that included analysis of waste characteristics; review of literature studies that are used to study supporting theories during conducting problem analysis and discussion so that they can be considered into the planning of wastewater treatment institu- tions that will be carried out; collection of primary data and secondary data as material for study of wastewater treatment plant planning; and design, calculation of the dimensions of the wastewater treatment plant, technical specifications. Planning criteria, among others: processing efficiency and achieving target results in accord...
Desain Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri PT Natura Perisa Aroma Lampung
Jurnal Air Indonesia, 2020
PT Natura Perisa Aroma Lampung Selatan merupakan salah satu perusahaan yang bekerja di bidang industri bahan makanan. Di dalam kegiatannya, PT Natura Perisa Aroma yang berlokasi di Insinyur Sutami KM 9 Sukanegara, Kecamatan Tanjung Bintang Kali Asin, Tj. Bintang, Kabupaten Lampung Selatan membuka pabrik baru yaitu Unit Minyak Atsiri dengan bahan baku pala, cengkeh, kayu manis, sereh wangi dan lada hitam. Dengan adanya unit pabrik baru ini, akan membutuhkan unit pengolahan air limbah produksi yang berbeda dari pabrik yang lama. Hal ini dikarenakan perbedaan karakteristik air limbah yang dihasilkan dan kapasitas produksi yang membutuhkan unit IPAL yang baru. Limbah cair yang dihasilkan dari unit minyak atsiri masih mengandung sisa minyak dan organik tinggi, bersifat asam dan suhunya tinggi sehingga untuk pengolahannya memerlukan unit pretreatment berupa bak pengumpul penurun suhu, unit pemisah minyak (oil trap) dan unit netralisasi. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT Natura P...
Desain Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Kapasitas 40 M3/HARI
Jurnal Rekayasa Lingkungan
Air limbah rumah sakit merupakan salah satu polutan yang paling potensial bagilingkungan, karena sifatnya yang merupakan campuran beragam material organik dan bahkan bersifat patogen. Dengan demikian limbah harus diolah dengan benarsebelum dibuang ke badan lingkungan. Namun, dana dan lahan yang terbatasbiasanya menjadi kendala saat rumah sakit akan membangun fasilitas pengolahanlimbah, terutama untuk rumah sakit menengah dan kecil. Mengingat permasalahannya, pengembangan fasilitas pengolahan limbah yang tepat dan murah dalam hal teknologi, harga dan kemudahan pengoperasian sangat penting. Dalam makalah ini dijelaskan desain instalasi pengolahan air limbah (IPAL) denganpengolahan biologis untuk rumah sakit yang sesuai yaitu dengan proses pengolahanair limbah biofilter anaerob aerob dengan kapasitas 40 m3/hari, atau kurang lebihuntuk kapasitas jumlah tempat tidur di rumah sakit sebanyak 50 tempat tidur. Dengan menerapkan sistem biofilter anaerob - aerob ini, konsentrasi COD, BOD dan b...
Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih Dan Air Limbah DI Rumah Sakit X Bandung
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)
Rumah Sakit X dibangun untuk memenuhi kebutuhan fasilitas rumah sakit di Kota Bandung. Salah satu sarana penunjang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan rumah sakit adalah prasarana sanitasi mencakup sistem plambing. Perencanaan sistem plambing sangat dibutuhkan untuk menunjang penyediaan air bersih dan penyaluran air limbah. Penyediaan kebutuhan air bersih dapat ditentukan berdasarkan jumlah populasi. Sistem pengaliran yang dugunakan adalah sistem tangki atap, dimana air akan ditampung terlebih dahulu pada tangki bawah kemudian dipompa menuju tangki atap lalu dialirkan secara gravitasi ke setiap alat plambing. Penyaluran air limbah menggunakan sistem gravitasi, dimana air limbah yang dihasilkan dari setiap alat plambing dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Sewage Treatment Plant (STP). Perencanaan jalur dan dimensi pipa mengacu pada SNI 8153-2015. Jenis pipa yang digunakan untuk air bersih adalah Poly Propilene Random (PPR) dan untuk air limbah adalah PolyVinyl ...
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Kota Palembang
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat (2,13% tiap tahun) dan didukung dengan peningkatan di sektor pembangunan perekonomian telah memicu terjadinya perubahan terhadap kualitas lingkungan di Kota Palembang. Salah satu permasalahan yang akan dihadapi ialah peningkatan jumlah timbulan air buangan domestik. Selama ini sarana pembuangan air limbah domestik yang ada berupa pemakaian tangki septik bahkan ada yang langsung dibuang begitu saja ke saluran drainase atau langsung ke badan air penerima yakni Sungai Musi. Perilaku ini akan berpotensi untuk menurunkan kualitas lingkungan.Oleh karena itu, diperlukan suatu instalasi pengolahan air limbah (IPAL) domestik terpusat. Melalui sistem pengelolaan ini diharapkan akan mengurangi beban pencemaran yang terjadinya bada air Sungai Musi. Direncananakan IPAL akan melayani hingga 70% total populasi pada tahap II dengan debit mencapai 1,373 m3/detik. Jumlah penduduk akan diproyeksikan dengan menggunakan metode logaritmik, diperoleh sebesar 1.052.722 jiwa pada tahun 2028. Parameter utama yang diolah pada IPAL ini adalah BOD5 dan TSS sesuai KepMenLH No.112 tahun 2003, yakni BOD5 sebesar 273 mg/l dan TSS sebesar 248 mg/l. Sistem IPAL yang akan digunakan ialah pengolahan fisika dan biologi dengan kapasitas maksimum pada Tahap I yakni 1,114 m3/detik dan Tahap II sebesar 2,279 m3/detik. Dalam pengolahan biologi terdapat beberapa sistem unit yang akan dijadikan alternatif pemilihan yakni Complete Mixed Activated Sludge, Oxydation Ditch, dan Aerated Lagoon. Pemilihan alternatif terbaik dilakukan dengan melihat efektifitas pengolahan dan present value annual cost. Dari pertimbangan-pertimbangan ini maka dipilih sistem Complete Mixed Activated Sludge sebagai sistem pengolahan biologi yang memiliki efektifitas terbaik. Unit-unit yang digunakan pada IPAL ini antara lain bar screen dan grit chamber sebagai pengolahan primer, tangki aerasi dan clarifier sebagai pengolahan sekunder, gravity thickener dan sludge digester sebagai pengolahan lumpur dan bak klorinasi sebagai unit desinfeksi. Total biaya yang diperlukan untuk membangun sistem IPAL ini adalah Rp. 27 milyar atau Rp 17 juta per m3 per detik debit air buangan. Kata kunci : IPAL, CMAS, BOD5, TSS