Standarisasi Mutu Pembelajaran: Studi di IAIN Surakarta dan Kasem Bundit University Thailand (original) (raw)

STANDARISASI MUTU PEMBELAJARAN (STUDI KASUS DI IAIN SURAKARTA DAN KASEM BUNDIT UNIVERSITY THAILAND)

Pembelajaran di perguruan tinggi memiliki posisi yang strategis untuk menentukan mutu lembaga secara keseluruhan. Untuk mengangkat mutu lembaga dibutuhkan standarisasi mutu yang jelas mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi pembelajarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) standar mutu perencanaan pembelajaran di IAIN Surakarta dan Kasem Bundit University, (2) standar mutu proses pembelajaran di IAIN Surakarta dan Kasem Bundit University, dan (3) standar mutu monitoring dan evaluasi pembelajaran di IAIN Surakarta dan Kasem Bundit University. Penelitian ini dilaksanakan di IAIN Surakarta dan Kasem Bundit University di Bangkok Thailand dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini lebih banyak menggunakan analisis dokumen yang diperoleh dari dokumen penjaminan mutu maupun panduan-panduan akademik. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah interaktif model. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa; secara umum baik di IAIN Surakarta maupun di Kasem Bundit University memiliki rumusan-rumusan terkait standarisasi mutu pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasinya. Namun demikian terdapat perbedaan yang cukup besar, yaitu di IAIN Surakarta dokumen yang sudah tersedia lebih bersifat administratif karena berupa pedoman prosedur dan itupun belum lengkap. Sementara itu di Kasem Bundit University dokumen yang ada lebih bersifat manual mutu yang merumuskan berbagai standar mutu pembelajaran dalam berbagai komponen, indikator, dan deskripsi indikatornya. Dengan rumusan tersebut cukup jelas keterkaitan antara penelitian, pembelajaran, dan pengabdian masyarakat serta bagaimana mekanisme pelaksanaannya.

Gaya Belajar Mahasiswa Thailand di Universitas Islam Riau

GERAM

Learning styles are the ways, attitudes, and habits undertaken by students to gain comfort in learning. In this case, the researcher analyzed the foreign students’ learning style from Thailand who are studying at the Islamic University of Riau. The result of study showed that foreign students’ learning style from Thailand tended to use Kinesthetic learning style. This was based on research findings, learning style that has the highest value of kinestetik with an average of 84.6%, followed by an auditory learning style with an average of 76.9% and then visual learning style with an average of 61.5 %. As the findings in research are: First, for visual learning style students prefered to use the media in the lecture process. They were more able to concentrate when the lecturer explains the lecture material when looking at the face. Students could not memorize the material while listening to music. Students understood the material written on the board rather than read more quickly. Seco...

Kajian Standar Nasional Pendidikan Sma Batik 1 Surakarta

INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA, 2020

Setiap warga Negara Republik Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai pendidikan yang bermutu, maka ditetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Tujuan penelitian ini untuk mengkaji Standar Nasional Pendidikan di SMA Batik 1 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh dengan wawancara. Hasil penelitian terdapat temuan gap pada standar isi sebesar 1,42%, standar proses sebesar 2,36%, standar kelulusan sebesar 1,42%, standar pendidik dan tenaga kependidikan sebesar 0,94%, standar sarana dan prasarana sebesar 4,72%, standar pengelolaan sebesar 0%, standar pembiyaan sebesar 0,94%, dan standar penilaian sebesar 3,77%.

Telaah Komparatif Kurikulum Lembaga Pendidikan Islam di Singapura dan Thailand

Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman

Kajian komparatif konteks lembaga pendidikan Islam harus terus dilakukan demi perbaikan dan pembaharuan sistem lembaga pendidikan Islam yang ada pada suatu negara. Perlu dipahami bahwa setiap negara di dunia memiliki kearifan lokalnya masing-masing sebagai ciri khasnya. Baik dasar negara, sistem sosial, budaya, sistem hukum maupun sistem pendidikan yang diimplementasikan di dalamnya. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menelaah kurikulum pendidikan Islam yang ada di dua negara rumpun Melayu, membandingkan dan menganalisis baik persamaan maupun perbedaan sistem kurikulum institusi lembaga pendidikan Islam di Madrasah al-Juneid al-Islamiyah Victoria Lane Singapura dan Sekolah Puyud Pracharak Patani Thailand, untuk selanjutnya ditarik formula positif sebagai tambahan wawasan kajian kislaman khususnya pada bidang pendidikan Islam. Metode penelitian pada kajian ini, menggunakan studi pustaka (library research). Yang mana menelusuri literatur kepustakaan terkait komparasi lembaga pendidik...

Upaya Peningkatan Kualitas Menulis Dan Berdiskusi Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Hasyim Asy'Ari Jombang Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (Stad)

2017

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas menulis dan berdiskusi peserta didik melalui penerapan teknik metode dan strategi pembelajaran yang variatif serta kontekstual. Variatif yang berarti menggunakan metode yang beraneka ragam sehingga tidak membosankan, dan kontekstual berarti metode yang digunakan sangat familiar dilingkungan mahasiswa dan salah satu metode yang dapat digunakan serta memenuhi kedua syarat tersebut adalah metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang bertujuan untuk memperbaiki kekuarangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan pada penelitian ini adalah model spiral yang tahapan penelitiannya dibagi menjadi empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dan seterusnya hingga perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai, sedangkan sub...

Implementasi Standar Pengelolaan untuk Peningkatan Mutu Layanan Pembelajaran Pada SMAN 1 Nagrak Sukabumi dan SMAS Pasundan Bandung

Jurnal At-Tadbir : Media Hukum dan Pendidikan, 2021

Pandemi Covid-19 berdampak besar pada segenap lini kehidupan, tidak terkecuali pendidikan. Lembaga pendidikan terpaksa mengubah kegiatan belajar mengajar dari konvensional ke daring. Pemerintah mengonstruksi regulasi agar mutu pelayanan pembelajaran sesuai tujuan nasional pendidikan, termasuk dalam menghadapi kondisi darurat seperti Pandemi COVID-19. Penelitian ini mencoba menganalisis penerapan instrumen akreditasi Standar Pengelolaan sebagai kajian mutu pelayanan pembelajaran di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan sampel sekolah yang digunakan adalah dua yakni SMAN 1 Nagrak Kabupaten Sukabumi dan SMA 3 Pasundan Bandung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa dokumen KTSP dan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Berdasarkan hasil analisis melalui intrumen akreditasi standar pengelolaan pada dua sekolah yang diteliti didapatkan poin yang cukup besar yakni SMA Negeri 1 Nagrak: 9...

Standarisasi Mutu Lulusan sebagai Kesiapan Mahasiswa Calon Guru Profesional pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Journal of Islamic Education Research, 2021

This article discusses the standardization of graduate quality as the readiness of prospective professional teacher students at the Islamic Religious Education Study Program, Faculty of Education and Teacher Training, Kiai Haji Achmad Siddiq State Islamic University Jember. This study uses a qualitative method by conducting semi-structured interviews, observation, and documentation. Sample selection using the purposive method. The findings of this study are that the standardization of graduate quality consists of 4 components: Student Quality Assistance Books, Curriculum Equivalent Books, Comprehensive Examination Quality Assistance Books, and Internal Quality Assurance Systems. Quality standards for graduates are formulated by the Faculty Quality Assurance Team, along with the Study Program Quality Control Team, as well as lecturers. The implementation of graduate quality standards includes quality bills that must be mastered by students, namely bills for memorizing the letters of ...

Standarisasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam

Setiap saat, masalah mutu pendidikan Indonesia (termasuk pendidikan Islam Indonesia) selalu hangat dibicarakan. Ada tiga faktor yang menyebabkan disparitas mutu pendidikan di Indonesia. Pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan education function dan input-output analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Kedua, penyelenggaraan pendidikan nasional dilakukan secara birokratik sentralistik sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat bergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur sangat panjang dan kadang-kadang tidak sesuai dengan kondisi setempat. Ketiga, peran serta warga sekolah khususnya guru dan peran serta masyarakat khususnya orang tua murid dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Pasang surut mutu pendidikan Indonesia (termasuk pendidikan Islam) dapat diwakili oleh hasil penelitian. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Paramadina Jakarta –sebagai lembaga penelitian nasional- yang dipublikasikan di majalah Mossaik edisi 2004. Hasil penelitian tersebut cukup membuat kita terhenyak, menyatakan bahwa mutu pendidikan di Indonesia menduduki peringkat keempat dari bawah (peringkat 102 dari 106 negara). Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sebagai lembaga penelitian internasional. Program unggulan mereka adalah Programme for International Student Assessment (PISA). Pada 2006-2007, lembaga ini telah merilis urutan kualitas negara-negara di dunia dan menempatkan Finlandia di urutan pertama di atas Korea Selatan, China, dan Jepang. Indonesia berada di urutan kedua negara dengan skor terrendah di atas Tunisia. Pada PISA 2012, Indonesia kembali menempati urutan ke 64 dari 65 negara, di atas Peru. Sementara 5 besar ditempati oleh Shanghai China, Singapura, Hongkong China, Chinesse Taipei dan Korea. Data ini seharusnya memacu kita untuk berbuat lebih baik lagi –dalam skala kecil sekalipun—untuk peningkatan mutu pendidikan. Stop cursing darkness, let’s light more and more candles. Ada tiga konsep dasar yang perlu dibedakan dalam peningkatan mutu yaitu kontrol mutu (quality control), jaminan mutu (quality assurance) dan mutu terpadu (total quality). Kontrol mutu secara historis merupakan konsep mutu yang paling tua. Kegiatannya melibatkan deteksi dan eliminasi terhadap produk-produk gagal yang tidak sesuai dengan standar. Tujuannya hanya untuk menerima produk yang berhasil dan menolak produk yang gagal. Jaminan mutu (quality assurance) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan sejak awal proses produksi. Jaminan mutu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin proses produksi agar dapat menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi tertentu. Jaminan mutu adalah sebuah cara menghasilkan produk yang bebas dari cacat dan kesalahan. Lanjutan dari konsep jaminan mutu adalah Total Quality Management (TQM) yang berusaha menciptakan sebuah budaya mutu dengan cara mendorong semua anggota stafnya untuk dapat memuaskan para pelanggan. Dalam konsep TQM pelanggan adalah raja. Inilah yang merupakan pendekatan yang sangat populer termasuk dalam dunia pendidikan. Sifat TQM adalah perbaikan yang terus menerus (continuous improvement) untuk memenuhi harapan pelanggan. Kontrol mutu (quality control) dan jaminan mutu (quality assurance) pendidikan menyediakan tiga keuntungan untuk praktisi mutu terpadu (total quality). Kontrol mutu (quality control) dan jaminan mutu (quality assurance) dapat mengidentifikasi gejala masalah untuk dipecahkan, dapat menyediakan data dasar yang didapat dari hasil pengukuran usaha-usaha mutu terpadu (total quality) serta dapat menyediakan perbaikan jangka pendek yang cepat untuk hasil jangka pendek. Dengan demikian, quality control dan quality assurance tidak memperbaiki masalah-masalah pendidikan. Keduanya seharusnya tidak dipandang sebagai harapan organisasi sekolah jangka panjang. Secara tidak sengaja, quality control dan quality assurance menciptakan garis finish untuk perlombaan yang tidak mempunyai garis finish. Dalam TQM, mutu adalah kesesuaian fungsi dengan tujuan, kesesuaian dengan spesifikasi dan standar yang ditentukan, sesuai dengan kegunaannya, produk yang memuaskan pelanggan, sifat dan karakteristik produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Sistem manajemen mutu pendidikan adalah suatu sistem manajemen untuk mengarahkan dan mengendalikan satuan pendidikan dalam penetapan kebijakan, sasaran, rencana dan proses/prosedur mutu serta pencapaiannya secara berkelanjutan (quality continuous improvement). Masalah mutu dalam dunia pendidikan merupakan kebutuhan yang harus disampaikan dan dirasakan oleh para siswa, guru, orang tua, masyarakat dan para stakeholders pendidikan (pihak-pihak yang menaruh kepentingan terhadap pendidikan). Sallis dalam Total Quality Manajemen in Education sebagaimana dikutip Abdul Hadis dan Nurhayati B., menemukakan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan sumber mutu pendidikan di antaranya perawatan gedung yang baik, guru-guru yang berkualifikasi, nilai moral staf yang tinggi, hasil ujian yang baik, spesialisasi, dukungan orang tua, dukungan dunia usaha, dan dukungan masyarakat setempat; sumber yang memadai, aplikasi teknologi baru, kepemimpinan yang kuat, perhatian penuh pada murid dan mahasiswa serta kurikulum yang seimbang atau kombinasi dari beberapa faktor tersebut. Di sisi lain, stakeholder pendidikan seperti orang tua, masyarakat, pemerintah dan dunia industri memiliki persepsi yang berbeda tentang mutu. Perbedaan persepsi ini berimplikasi bagi institusi pendidikan akan perlunya menetapkan standar mutu sebagai acuan dalam mencapai mutu pendidikan. Tujuan penulisan ini membahas standarisasi manajemen mutu pendidikan islam tentang konsep standar mutu, konsep pendidikan Islam, standar mutu pendidikan Internasional dan standar mutu pendidikan nasional berisi regulasi standar mutu pendidikan nasional, Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan mutu pendidikan dan indikator pemenuhan standar nasional pendidikan.

Potret Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Hasil-hasil Studi Internasional

Qualified human resources belong to the crucial factor in this global era today. It is more important compared to abundant natural resources. The policy on enhancing education quality is directed to achieve education quality which is used as the basis to conduct evaluation on unit performance and education program, ranging from PAUD, elementary education, middle level education, informal education to high level education.