Rusuh Suporter Sepakbola vs Polisi dalam Bingkai Berita : Mempersoalkan Akurasi dan Verifikasi Berita (original) (raw)

Komodifikasi Berita Konflik Suporter Sepak Bola dalam Jurnalisme Olahraga

Jurnalisme di ranah olahraga secara idealis bisa dikaitkan dengan semangat fair play (bermain dengan jujur), sebuah slogan yang selalu didengungkan dalam berbagai event olah raga, mulai dari tingkat regional, nasional dan internasional. Pengharapan pada terjiwainya perlombaan dan pertandingan olahraga dengan semangat fair play ini bisa dilihat pemasangan dan pengibaran bendera dengan bertuliskan fair play.

Konflik Kewenangan Pemerintah dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Menyelesaikan Sengketa Pemain Sepakbola

Jurnal Cakrawala Hukum, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konflik kewenangan Pemerintah dan PSSI dalam menyelesaikan sengketa pemain sepakbola profesional yang terjadi di luar pertandingan sepakbola. Konflik kewenangan terjadi ketika PSSI menyelesaikan sengketa pemain sepakbola profesional yang tidak sesuai dengan hukum positif di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan antara lain; pertama kedudukan hukum kewenangan PSSI ketika menyelesaikan sengketa pemain sepakbola profesional tidak sesuai dengan tujuan hukum, karena tidak memenuhi salah satu unsur yaitu kepastian hukum, mekanisme penyelesaian sengketa yang diterapkan oleh PSSI tidak sesuai dengan doktrin hukum olahraga transnasional yang mengacu kepada FIFA, dan berakibat tidak terciptanya keadilan dan kemanfaatan; kedua dampak jika PSSI menyelesaikan sengketa dengan mengacu pada sistem hukum olahraga transnasional adalah kewenangan PSSI tersebut bertentangan dengan hukum positif

Motif dan Kelembagaan Konflik Supporter sepakbola pada AREMANIA

Seharusnya sepakbola dapat memberikan tontonan yang mengasyikan, memberikan suguhan yang atraktif, menghibur, dan juga bisa memberikan kepuasan bagi para penikmatnya, akan tetapi sepakbola yang ada di Indonesia selama ini lebih cenderung menggambarkan kondisi yang tidak baik, karena berita sepakbola dihiasi dengan persoalan korupsi, dualisme, hingga perkelahian supporter, terkait hal tersebut, seharusnya kita bisa mencermati, kenapa hal tersebut dapat terjadi, khususnya persoalan yang terkait dengan rivalitas sepakbola, ataupun konflik antar supporter, yakni konflik AREMANIA dengan BONEKMANIA. Fenomena kekerasan suporter yang ada di Indonesia, hal ini jika kita pahami dengan asumsi konflik maka akan memiliki bentuk dan pola, sehingga kita dituntut untuk mengetahui dan memahami kondisi tersebut supaya dapat menyelesaikan persolan itu. Kondisi ini perlu dikaji secara kontekstual di mana fakta–fakta tersebut akan dikaji secara kualitatif, menggunakan pendekatan kepustakaan (library Research), hal ini penting mengingat konflik yang sedang terjadi tidak memungkinkan untuk dilakukan suatu penelitian yang sifatnya observasi, maka kami merasa sangat tertarik untuk mengkaji persoalan tersebut secara kritis. Dari hasil analisis kami dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa konflik yang sedang terjadi antara Aremania dan juga Bonekmania, bukan persoalan tentang perihal salah dan benar, akan tetapi bagaimana para supporter memaknai konflik tersebut, sebagai reaksi atas berbagai peristiwa terkait proporsi keadilan, mengingat pada hakikatnya supporter itu menginginkan kompetisi yang berkualitas, prestasi yang membanggakan dari klub sepakbolanya, sehingga perlu pendewasaan terhadap perilaku atau tindak tanduk supporter baik di dalam maupun di luar lapangan, akibat rasa kecintaan, loyalitas, terhadap klub kesayangannya.

KONFLIK PSSI DALAM BERITA BOLANEWS.COM: MENELAAH REAKSI KHALAYAK DI MEDIA DIGITAL

Kemajuan teknologi mendorong terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan manusia. Kebiasaan yang dahulunya konvensional mulai beralih pada kebiasaan-kebiasaan terkini yang didukung dengan teknologi pada segmennya masing-masing. Dalam dunia jurnalistik, perubahan yang paling nyata adalah penggunaan berbagai media yang saling mendukung dalam penyampaian berita. Media cetak sebagai media massa pertama yang dahulunya hanya menggunakan media kertas, saat ini telah pula memanfaatkan media online dengan teknologi digital untuk menyampaikan berita yang sama, namun dengan sudut pandang dan teknik penulisan yang berbeda. Ternyata penggunaan media lain selain cetak, juga membawa dampak pada reaksi khalayak dalam menanggapi berita. Di media digital, pembaca dengan cepat dan mudah memberikan komentar, pendapat, bahkan hingga ketidaksukaan pada berita-berita tertentu.

Hubungan Konformitas Dengan Fanatisme Suporter Klub Sepak Bola Arsenal DI Kota Madiun

Experientia: Jurnal Psikologi Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konformitas dengan fanatisme suporter klub sepak bola Arsenal di Kota Madiun. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 45 orang yang tergabung dalam grup media sosial WhatsApp Arsenal Indonesia Suporter Madiun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan skala konformitas dan skala fanatisme sebagai alat pengumpul data. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil pengujian koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,826 dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan hipotesis diterima dan ada hubungan yang signifikan antara konformitas dengan fanatisme suporter klub sepak bola Arsenal di Kota Madiun.

KEWENANGAN KOMISI INFORMASI DALAM MENGADILI SENGKETA INFORMASI PUBLIK (Studi Kasus: Forum Diskusi Suporter Indonesia melawan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia)

Jurnal Hukum Adigama

Public information should be accessible to everyone. Information must be disclosed to the public without any limitation and transparent. Right of Information becomes very important along with more transparent state administration for public supervision and more accountable state administration. Upon enactment of Law Number 14 of 2008 on Public Disclosure, Information in the governmental public agency becomes more transparent. Public Disclosure may also over time create problems inspiring the establishment of Information Commission. Information Commission is the only agency vested with the authority to resolve Public Information Dispute. No other governmental agency or body is vested with the same authority. This is termed absolute authority of the Information Commission in resolving Public Information Dispute. However, in reality, Information Commission is proven unfair and acting beyond its authority in Decree Number 199/VI/KIP-PS-A/2014. How the Information Commission acts beyond ...

Kerusuhan Suporter PSIM dan PSS di Stadion Sultan Agung dalam Bingkai Media Lokal Yogyakarta

Penelitian ini dilatarbelakangi pemberitaan surat kabar lokal di Yogyakarata mengenai kerusuhan yang melibatkan suporter PSIM dan PSS pada 26 Juli 2018 di luar Stadion Sultan Agung yang mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. Kerusuhan di antara suporter PSIM dan PSS tersebut mengundang berbagai surat lokal di Yogyakarta menuliskan insiden ini sebagai headline selama tiga hari berturut-turut dari 27 Juli 2018 hingga 29 Juli 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembingkaian (framing) yang dibuat surat kabar lokal di Yogyakarta dalam memberitakan peristiwa bentrok antarsuporter PSIM dan PSS. Menggunakan pendekatan kualitatif, metode yang digunakan adalah analisis framing model William A. Gamson. Data penelitian bersumber dari pemberitaan yang ditayangkan beberapa surat kabar lokal di Yogyarakarta mengenai peristiwa bentrok antarsuporter PSIM dan PSS Sleman. Hasil penelitian menunjukkan (1) Harian Jogja membingkai berita tindak kekerasan suporter melibatkan pelajar; (2) Radar Jogja membingkai bahwa kontradiksi perdamaian elit vs kerusuhan di akar rumput; (3) Kedaulatan Rakyat membingkai beritanya dengan istilah kedamaian yang ternodai; (4). Koran Merapi membingkai berita kekerasan suporter di wilayah kriminalitas; (5). Tribun Jogja membingkai berita dengan kekerasan suporter sebagai ancaman. Kata Kunci: framing, kekerasan suporter, media lokal, Yogyakarta ABSTRCT This research is motivated by local newspaper in Yogyakarata about the riots involving PSIM and PSS supporters on July 26, 2018 outside the Sultan Agung Stadium, which resulted in dozens of injuries and one death. Riots between PSIM and PSS supporters invited various local newspapers in Yogyakarta to write this incident as headlines for three consecutive days from 27 July 2018 to 29 July 2018. This research aims to find out how the framing created by local newspapers in Yogyakarta in reporting the clash between PSIM and PSS supporters. Using qualitative approach, this study uses framing analysis method by William A. Gamson. The research data was obtained from reports broadcast by several local newspapers in Yogyarakarta about the clash between supporters of PSIM and PSS Sleman. The results showed (1) Harian Jogja frames news of supporters supporting violence involving students; (2) Radar Jogja frames the contradiction of elite peace vs. riots at the grassroots; (3) Kedaulatan Rakyat write news with a tarnished frame of peace; (4) Koran Merapi frame news about supporters of violence in crime areas; (5) Tribun Jogja framed the supporters' violence as a threat.

Keabsahan Bertindak Menurut Penilaian Sendiri Anggota Polisi Terhadap Pengamanan Massa Suporter Sepak Bola

Unes Law Review, 2023

The Kanjuruhan Tragedy Is the second biggest tragedy in the world, this tragedy killed 134 (one hundred and thirty-four) people, and this tragedy occurred because of the shooting of 45 shots of tear gas by the police. Security Regulation as a tool that may not enter the stadium area, while the Republic of Indonesia Police also has its own rules regarding tear gas to control the masses, the difference between these rules will be discussed in this article, regarding the legitimacy of the use of tear gas itself because in the rules there is an opacity of laws and rules that should be used in a football match, the method used in this article is a normative juridical method, namely reviewing legal aspects, principles, rules, doctrines, and others. This research contains a study of law that is conceptualized as a norm or rule that is applied to the social sphere.