Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) (original) (raw)

Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Pada Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (Kia) DI Puskesmas Wilayah Surabaya Selatan

2018

Puskesmas sebagai fasilitas layanan kesehatan pertama memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dunia kesehatan telah mengalami perkembangan yang begitu pesat, tak terkecuali Puskesmas yang telah mengalami pergeseran peran dan fungsi. Lingkup pelayanan puskesmas yang begitu luas, tentunya berpotensi menimbulkan permasalahan yang kompleks sehingga keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal mutlak diperlukan. Sistem informasi perannya tidak hanya sebagai pengumpul data dan informasi berupa laporan saja, tetapi mempunyai peran yang lebih penting dalam menyediakan informasi bagi manajemen Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kesuksesan SIMPUS pada pelayanan KIA di Puskesmas wilayah Surabaya Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif, menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebesar 32 orang yang merupakan pegawai IT dan petugas Poli KIA. Pengumpulan dat...

Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Dengan Metode Hot-Fit DI Puskesmas Gatak

Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)

Information system evaluation is the process of knowing the extent of the information system. From a preliminary study of researchers in the health center gatak about the number of human resources has been found that the lack of human resources is competent in the it field, not all officers understand the use of the Health Center Management Information System (HCMIS), sometimes an error server causes a breakdown in service processes. The purpose of this study is to evaluate the application of Health Center Management Information System in the health center gatak and know the use of quality services indicator Health Center Management Information System by explaining the compatible systems component that is human, technology and organization. This type of research is a descriptive analytic study with a qualitative approach. Research subject exist six is the head of medical records, one operator polyclinic, Hcmis coordinator, one Hcmis operator, head of the medical center, and one pharmacist. The sample retrieval technique used is purposive sampling. The results of this study, is known to what extent the Health Center Management Information System program is running, to provide input for an evaluation at health center gatak for the front because human, technology, and organization compatibility really does affect information systems. It is hoped that there will be periodic training so that the implementation of Health Center Management Information System use becomes easier.

Kesiapan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) DI Kota Bima

2020

Latar Belakang: Manajemen informasi berbasis teknologi komputer seperti SIMPUS dapat membantu meningkatkan kinerja organisasi Dinas Kesehatan, Penerapan sistem informasi menjadi lebih optimal jika mendapat dukungan dari lingkungan internal dan eksternal organisasi. Puskesmas di Kota Bima pernah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) pada tahun 2007, namun SIMPUS yang diterapkan tersebut gagal dan boleh dibilang saat ini di Puskesmas tidak ada aplikasi SIMPUS. Dalam upaya memperkuat Penerapan Manajemen Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas yang ada di Kota Bima dibutuhkan kesiapan puskesmas dalam adopsi sistem pencatatan berbasis elektronik yang digunakan sebagai alat bantu pencatatan data transaksi kesehatan, sehingga dalam penerapan sistem betul-betul telah melihat aspek kesiapan. Tujuan: Untuk mengeksplorasi Kesiapan 5 (lima) Puskesmas yang ada di Kota Bima yang dilihat dari beberapa indikator pendukung kesiapan penerapan sistem informasi dalam organisasi anta...

Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) untuk Mendukung Penerapan SIKDA Generik Menggunakan Metode HOT (fit) di Kabupaten Purworejo

2014

Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo telah mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) demi tersedianya informasi yang cepat, tepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan dan kebijakan pelayanan Puskesmas, namun pada kenyataannya ada pelaporan yang kosong dan puskesmas yang tidak menggunakan SIMPUS. Untuk standarisasi SIK Kementerian Kesehatan mengeluarkan konsep SIKDA Generik. Untuk itu SIMPUS DKK Purworejo perlu dievaluasi, evaluasi yang diterapkan pada penelitian ini menggunakan model HOT fit. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi langsung. Informan utama dalam penelitian ini adalah Sembilan petugas operator data dan enam informan triangulasi Puskesmas serta lima informan triangulasi Dinas kesehatan. Teknik analisis data dengan analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa SIMPUS DKK Purworejo dari sisi aplikasi yang digunakan telah setara dengan SIKDA Generik. SIMPUS telah digunakan secara rutin namun belum didukung dengan adanya prosedur penggunaan dan pelatihan. Personil telah mencukupi dalam jumlah, belum dibentuk TIM Pengelola SIK sesuai kompetensi. Belum ada monitoring yang rutin dan terjadwal, dan anggaran yang ada belum dapat mengatasi kebutuhan pemeliharaan perangkat pendukung SIMPUS. Kualitas SIMPUS yang digunakan baik, mudah digunakan dan tersedia menu untuk mengkomunikasikan data. Kualitas informasi yang dihasilkan belum akurat dan tidak lengkap karena tidak memuat data pelayanan di PUSTU dan PKD. Kuallitas layanan lambat berkaitan dengan prosedur pendanaan. SIMPUS DKK Purworejo telah setara dengan SIKDA Generik namun belum dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan. Disarankan agar Dinas Kesehatan meningkatkan pelatihan, monitoring, pengadaan perangkat keras dan jaringan, serta bagi Puskesmas diperlukan komitmen untuk menerapkan SIMPUS secara maksimal oleh PUSTU dan PKD.

Implementasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Menuju Smart City Di Kota Kediri

2020

Computer-based SIMPUS or information technology has advantages in speed and accuracy for data and information management, so that this capability is expected to make managing, monitoring data and information easier, faster and more precise. This research aims to find out how the SIMPUS implementation process in terms of policy aspects, SIM aspects and service aspects, then to find out the problems faced along with the factors causing the problem and solutions to solve problems that arise in the process of implementing SIMPUS towards Smart City at Sukorame Health Center, Kediri City. Data collection techniques in this study using snowbolling sampling and purposive sampling. This type of research is a qualitative descriptive study which uses the path of data analysis in the form of data reduction, data presentation in qualitative research, and drawing conclusions. The results of this study indicate that the implementation process of SIMPUS towards Smart City at the Sukorame Health Center, Kediri City has a good impact on the successful achievement of the program objectives itself and more broadly is the sustainability of the program in the community and more specifically because SIMPUS is included in the Smart City program in the dimensions of Smart Living. then the aim is to improve the quality of health services optimally with the support of a monitored service-based information system and increase the viability of public health life.

Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) dalam Penerimaan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Adimulyo Kabupaten Kebumen

2 ABSTRAK Latar Belakang: Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Adimulyo, SIMPUS tidak digunakan lagi dalam kegiatan pelayanan penerimaan pasien rawat jalan sejak tahun 2012 sampai sekarang. Selama ini kegiatan pelayanan penerimaan pasien rawat jalan di Puskesmas Adimulyo dilakukan secara manual, hal ini mengakibatkan proses kegiatan pelayanan membutuhkan waktu yang lama. Terutama pada saat proses pencarian nomor rekam medis pasien yang tidak membawa kartu berobat. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor penyebab kegagalan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam kegiatan penerimaan pasien rawat jalan di Puskesmas Adimulyo. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif dan rancangan penelitian fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini adalah petugas penerimaan pasien rawat jalan dan objeknya SIMPUS. Teknik pengambilan datanya menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analasis data yang dilakukan peneliti meliputi tahap reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil: Faktor-faktor yang menjadi penyebab tidak digunakannya SIMPUS adalah faktor man meliputi kurangnya dukungan dari kepala puskesmas dan kurangnya pemahaman petugas mengenai pentingnya penggunaan SIMPUS. Faktor method yaitu tidak adanya prosedur penggunaan SIMPUS pada penerimaan pasien rawat jalan. Kesimpulan: Faktor-faktor yang menjadi penyebab tidak digunakannya SIMPUS dalam penerimaan pasien rawat jalan adalah faktor man (manusia) dan method (metode). Kata Kunci: Analisis, SIMPUS, penerimaan pasien rawat jalan. ABSTRACT Background: Based on the first research at Adimulyo Primary Health Center, the researches got information that since 2012 Adimulyo Primary Health Center not use the primary health center information system also known as SIMPUS again for the outpatient services. Now the outpatient services use manual system, that use more time for the process. Especially for the process to search the patient's medical record number who are not carrying card medical treatment. Objective: To analyze the factors that causes the failure of not using SIMPUS as system for outpatient admission services. Methods: This research used descriptive research with qualitative research and phenomenological research design. The subjects were outpatients admissions officers and the object was SIMPUS. The technique of collecting data used interviews, observation and study documentation. Data analysis was conducted by the researcher including the step of data reduction, data presentation and drawin a coclusion. Results: Factor that be the cause of the problem for not using SIMPUS is man's factors that the head of Adimulyo Primary Health Center was not given support about the important of using SIMPUS. The second factors is method factors because there is no procedure for using SIMPUS at Adimulyo Primary Health Center. Conclusion: Factors that be the causes of the problem for not using SIMPUS are man and method.

Sistem Informasi Evaluasi Kinerja Bidang Kesehatan DI Upt Puskesmas Asembagus

JUSTIFY : Jurnal Sistem Informasi Ibrahimy

Abstrak Evaluasi kinerja merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengatur standar penilaian kesehatan di kecamatan Asembagus Situbondo untuk yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Asembagus. Proses penginputan data masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara pencatatan menggunakan Microsoft Office Excel dan dilakukan oleh satu analisis data. Selain itu penginputan data dibutuhkan waktu yang lama, dikarenakan terdiri dari 7 program kesehatan dan 12 indikator bidang kesehatan. Dengan adanya sistem informasi evaluasi kinerja diharapkan petugas analis data dapat dengan mudah melakukan penginputan data secara terstruktur dan efesien.

Evaluasi Penerapan Simpus Dengan Technology Acceptance Model (Tam) DI Puskesmas Patuk 1

JCOMENT (Journal of Community Empowerment)

Penerapan SIMPUS di Puskesmas Patuk 1 masih mengalami hambatan yaitu kekurangan jumlah komputer yang belum memadai mengakibatkan pengentrian data pasien terganggu karena harus bergantian dalam mengetrikan data-data pasien, tampilan SIMPUS tidak mudah digunakan karena pada saat pengetryan masih kesulitan dalam entry alamat desa pada menu pendaftaran. Tujuan, mengetahui persepsi kemudahan penggunaan SIMPUS, mengetahui persepsi kemanfaatan penggunaan SIMPUS, serta mengetahui pengaruh antara persepsi kemudahandan persepsi kemanfaatan penggunaan SIMPUS. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan dan penelitian dengan menggunakan studi dokumentasi, observasi dan kuesioner tertutup. Teknik analisis data berupa analisis stastistik deskriptif dan analisis stastistik non parametris. Populasi subjek adalah 20 orang petugas yang menggunakan SIMPUS dan populasi objeknya adalah penggunaan SIMPUS Jojok. Hasil, tingkat persetujuan responden terhadap persepsi kemudahan pe...

Analisis Penerimaan SIMPUS Ditinjau dari Persepsi Pengguna di Puskesmas Mojoagung dengan Metode TAM

2021

Puskesmas Mojoagung telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) hingga saat ini, akan tetapi dalam penggunaanya masih sering terdapat keluhan dari beberapa pengguna SIMPUS yang merasa tidak puas dengan SIMPUS yang telah berjalan, hal tersebut dapat dilihat dari ketidakpercayaan pengguna terhadap data pasien yang dihasilkan SIMPUS. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan analisis tehadap penerimaan SIMPUS ditinjau dari persepsi pengguna di Puskesmas Mojoagung dengan menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM). Jenis penelitian yaitu analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yaitu seluruh pengguna SIMPUS di Puskesmas Mojoagung berjumlah 33 orang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner guna memperoleh informasi mengenai persepsi pengguna SIMPUS. Tahap penelitian dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang ada pada SIMPUS di Puskesmas Mojoagung, lalu penyusunan instrument yaitu kuesioner yang selanjutnya disebarkan ...

Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Sim-Pus) Pada Unit Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan DI Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang

2020

Sistem rujukan yang terdapat pada puskesmas menggunakan sebuah sistem informasi yang biasa dinamakan SIMPUS. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas merupakan suatu tatanan atau peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya (Depkes RI, 1997). Sistem informasi di Puskesmas banyak dikembangkan untuk mengatasi permasalahan sepertinya pengimputan data Rekam Medis sebagai sumber data primer yang digunakan untuk mengolah data asuhan medis menjadi statistik kesehatan. Oleh karena itu seorang perekam medis dituntut untuk bisa mengelola data yang ada sehingga menghasilkan sebuah informasi. Sistem informasi merupakan sarana untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan organisasi dan menambah pengetahuan sehingga dapat mengurangi ketidak pastian bagi para pemakai informasi (Deni Maisa Putra & Dila Vadriasmi, 2020). Tahap PKM diawali dengan penjajakan dan studi pendahuluan dalam rangka pengumpulan data, per...