Analisis Strategi Tarjamah Konten Budaya Arab Dalam Novel Khan El-Khalili Karya Najib Mahfuz (original) (raw)
Related papers
Analisis Konten Budaya dalam Buku Ajar BIPA "Ramah Berbahasa Jilid I" bagi Penutur Arab
Arabi : Journal of Arabic Studies
This research is aimed at examining the BIPA teaching book "Language Friendly Volume 1" published by Antasari Banjarmasin State Islamic University from several aspects: First, a review of the suitability of the material with the Graduate Competency Standards (SKL) stipulated in the Permendikbub from its accuracy and cultural content. Second, this research is aimed at examining the suitability of material for Arabic speakers, this refers to the fact that Arabs often dominate BIPA participants at UIN Antasari. This study uses a qualitative approach because the data are in the form of narratives or text. The method used by researchers is content analysis. The indicators used in analyzing the book's content were adopted from Muslich, and the rating interval was adopted from the scale developed by Nurgiyantoro. The results of this study revealed that the BIPA textbook "Language Friendly Volume 1" designed for the A1 level of need, was still "not appropriate&q...
Warisan Budaya Melayu Dalam Novel ‘Kasyaf Ain’
Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH)
Novel adalah karya sastera berbentuk prosa yang menonjolkan persoalan kompleks tentang sesebuah masyarakat. Antara persoalan penting yang turut ditonjolkan dalam novel adalah mengenai nilai warisan budaya sesebuah masyarakat termasuklah budaya Melayu dengan tujuan untuk mendidik masyarakat agar lebih mendalami lagi tentang nilai warisan budaya Melayu di samping memberikan kesedaran tentang kepentingan mencintai dan menghargai warisan budaya Melayu. Pendedahan mengenai warisan budaya Melayu yang digambarkan melalui novel akan menjadi lebih menarik dan jelas serta memanusiakan pembacanya. Novel Melayu ‘Kasyaf Ain’, hasil tulisan novelis Malaysia iaitu Ramlee Awang Mursyid, turut memaparkan nilai warisan budaya masyarakat Melayu. Novel ini dipilih sebagai bahan kajian kerana ada memaparkan tentang gaya bahasa dan tradisi masyarakat Melayu sebagai sebahagian daripada warisan budaya Melayu. Sehubungan dengan itu, kajian ini bertujuan untuk membincangkan warisan budaya Melayu dalam novel ...
Sirok Bastra
Karya sastra berusaha untuk mengungkapkan apa yang sedang terjadi di sekitar manusia dengan memanfaatkan genre sastra tertentu agar karya tersebut dapat memaparkan nilai-nilai luhur yang dapat menyelamatkan jiwa dan raga manusia. Di sisi lain karya sastra menjadi media untuk mengelaborasi beberapa budaya yang bertentangan dengan fitrah manusia. Berdasarkan latar belakang di atas, pokok masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah makna apa saja yang terkandung dalam cerpen “Hadza al-Qurn” (HQ) karya Najib Mahfuz. Metode penelitian tersusun dari tiga tahap: (1) penjaringan data yang diambil dari teks HQ, (2) analisis data dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dan (3) pelaporan hasil berkaitan dengan budaya hedonisme, materialisme, dan kolusi dalam cerpen HQ. Masalah pertama terkait dengan kajian struktural cerpen HQ. Sementara itu, rumusan masalah kedua lebih terfokus pada kajian semiotik cerpen HQ. Penjabaran makna semiotik cerpen HQ, secara keseluruhan, dalam li...
2021
Kajian ini memfokuskan penterjemahan makna unsur budaya dalam novel Arab yang bertajuk “Saacah Baghdad: Riwayah” ke bahasa Inggeris melalui aplikasi e-Translasi Google. Budaya dimiliki oleh masyarakat tertentu dan dipraktikkan daripada satu generasi kepada generasi yang lain dalam satu kelompok manusia berdasarkan tempat dan situasi. Budaya mempunyai kaitan dengan norma serta tatacara hidup dan bahasa yang dipertuturkan dalam masyarakat tersebut. Unsur budaya yang terbahagi kepada budaya kebendaan (material) dan budaya bukan kebendaan (bukan material). Bagi penterjemahan makna unsur budaya tersebut, selalunya berlaku kesulitan dan cabaran yang dihadapi bagi mendapatkan kesepadanan makna kata budaya tidak kira sama ada oleh penterjemah itu sendiri mahupun mesin yang mengendalikan terjemahan atau aplikasi e-Translasi seperti Google Translate (GT). Kesukaran ini disebabkan oleh jurang serta kelainan budaya dan bahasa yang wujud antara teks sumber dan teks sasaran. Faktor inilah yang me...
Konstruksi Kausatif Dalam Novel Berbahasa Arab Richlatu Ilal-Ghad Karya Taufik El-Hakim
2019
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konstruksi kausatif pada novel berbahasa Arab ‘ Richlatu Ilal-Ghad ’ karya Taufik El-Hakim. Penelitian ini menggunakan pendekatan tipologi linguistik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak dengan menggunakan Teknik catat. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung. Teknik lanjutan menggunakan teknik baca markah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) Konstruksi kausatif leksikal dapat ditemukan beberapa contoh dan pola verba yang dipakai merupakan verba pola I. (2) Konstruksi kausatif morfologis dapat ditemukan pada verba pola II, IV, dan X. (3) Konstruksi kausatif perifratis dapat ditemukan pada pola verba.
ANALISIS METODOLOGIS-FILOSOFIS KONSEP TAFSIR JAMÂL AL-BANNÂ
Abstrak: Artikel ini mencoba untuk mengulas metode penafsiran Jamâl al-Bannâ secara metodologis dan filosofis. Dimulai dengan upaya untuk mendekonstruksi interpretasi hasil dari semua mufasir klasik, Jamâl al-Bannâ mengusulkan tiga tahap dalam penafsiran al-Qur'an, yaitu pendekatan seni, pendekatan psikologis, dan pendekatan rasional. Ketiganya merupakan tahapan hierarkis untuk bisa sampai pada sebuah penafsiran. Setelah bisa sampai pada tahap penafsiran, Jamâl al-Bannâ tidak merekomendasikan metode tertentu atau membatasi ilmu pengetahuan tertentu sebagai metode analisa penafsiran. Ia menolak jika salah satu metode tertentu memiliki garansi sebagai satu-satunya cara untuk menemukan kebenaran, karena al-Qur'an tidak harus dibatasi. Dalam sosiologi pengetahuan, pemikirannya mirip dengan Against Method (Anarkisme Metode) Paul K. Feyerabend. Bagi Jamâl al-Bannâ, manusia sangat otonom dan bebas untuk menafsirkan selama itu sejalan dengan prinsip-prinsip humanis dan universal yang terkandung dalam al-Qur'an. Abstract: Methodological and Philosophical Analysis of Jamâl al-Bannâ's Qur'anic Exegesis. This article seeks to analyze the method of Jamâl al-Bannâ's interpretation. Beginning with an attempt to deconstruct the interpretation of the results of all classical mufassir, Jamâl al-Bannâ proposed three stages in the interpretation of the Qur'an that include such approaches as stylistic, psychological, and rational method. All three approaches are utilized hierarchically in order to come to an interpretation. At the rational stage of Qur'anic exegesis, Jamâl al-Bannâ didn't recommend a specific method or limit the science to a particular method. He refused that one particular method has the warranty as the only interpretation to seek the way for the truth, because the Qur'an should not be restricted. In the sociology of knowledge, his thinking is similar to that of Paul K. Feyerabend's Against Method. According to Jamâl al-Bannâ, human beings are very autonomous and free to interpret the Qur'an as long as it is in line with the principles of humanistic and universal values as enshrined there in.
Kritik Sastra Arab Era Jahili Menurut Perspektif Mustafa Abdurrahman Ibrahim
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
This article aims to describe about literary criticism during the period of ignorance from the perspective of Muhammad Abdurrahman Ibrahim. The method used in collecting historical research data is the library method. The results of his research show that jahiliah literary criticism appears simultaneously with Arabic poetry which is often read in the markets so that people instinctively and spontaneously want to judge whether poetry is good or bad. Based on Ibrahim's point of view, the characteristics of ignorant literary criticism are that it is subjective-impressive and results from thought and patience. Subjective criticism includes linguistic aspects, meaning, 'aruḍ, and the way of delivery. While the criticism that comes from thinking and patience includes tathqĪf and tanqĪm, al-riwāyah wa al-talammudhah, and al-ikhtiyār. The five features of literary criticism are dhawq fiṭry, spontaneity, partial, general, and concise. The principles aren't based on technical rules, but rather the personal judgment of the critic.
2019
Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk : meneliti tentang ketidaksepadanan penerjemahan dalam tataran kata serta strategi penerjemahan dalam mengatasi masalah ketidaksepadanan hasil terjemahan bahasa Indonesia yang terdapat dalam buku Biografi Habib ‘Ali al-Habsyi Mu’allif Simthu ad-Durar . Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan strategi catat kemudian dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data dan mengemukakan kesimpulan. Lalu hasil analisis tersebut diuraikan dalam tulisan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh jenis strategi yang diaplikasikan untuk mengatasi 65 data yang dianggap tidak sepadan. Ketidaksepadanan tersebut diklasifikasikan menjadi tujuh jenis. Strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi menggunakan kata pungutan dan penjelasan (33.85%) sedangkan strategi yang paling sedikit digunakan adalah strategi menggunakan kata yang lebih umum(superordinat) (1,53%). Kata kunci : penerjemahan Arab-Indonesia, b...