Pengaruh asap rokok terhadap frekuensi terjadinya penyakit ISPA pada balita di puskesmas Kedung Banteng Banyumas (original) (raw)
Related papers
Malahayati Nursing Journal, 2021
INTISARI : HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019 Pendahuluan :ISPA atau pneumonia merupakan penyakit yang paling sering diderita oleh balita yaitu sebanyak 78% balita datang berkunjung ke pelayanan kesehatan dengan kejadian ISPA. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 diketahui bahwa prevalensi ISPA menurut diagnosa Nakes mencapai 4,4%.Puskesmas Bandar agung merupakan wilayah kerja Puskesmas dengan kasus ISPA tertinggi di Kabupaten Lampung Tengah yaitu sebanyak 2.141 kasus. Kebiasaan merokok orang tua di dalam rumah menjadikan balita sebagai perokok pasif yang selalu terpapar asap rokok. Rumah yang orang tuanya mempunyai kebiasaan merokok berpeluang meningkatkan kejadian ISPA.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019.Met...
2021
Asap rokok dari orangtua yang merokok dapat menyebabkan pencemaran udara yang dapat merusak mekanisme paru-paru. Asap rokok yang berlebihan dapat merusak sel paru-paru baik sel saluran pernapasan maupun jaringan paru. Paparan asap rokok berpengaruh terhadap terjadinya ISPA pada anak. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. Penyakit ISPA paling banyak ditemukan pada anak-anak. ISPA akan menyerang seseorang yang ketahanan tubuh (immunologi) menurun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan orangtua terhadap bahaya asap rokok yang dapat memicu kejadian ISPA pada anak usia usia 0- 5 tahun di puskesmas Samudera. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan menggunakan metode Cross Sectional. Sampel penelitian sebanyak 55 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian ini dilakukan dengan cara membagi kuesioner kepada orang tua yang datang ke Puskesmas Samudera. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan orang tua tentang bahaya asap rokok ya...
MEDIA PUBLIKASI PROMOSI KESEHATAN INDONESIA (MPPKI), 2020
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang berlangsung kurang dari 14 hari disebabkan oleh mikroorganisme di saluran pernafasan mulai dari hidung, telinga, laring, trachea, bronchus, bronkhiolus, sampai dengan paruparu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan ventilasi rumah dan jenis bahan bakar memasak dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Juntinyuat Kabupaten Indramayu tahun 2018. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 87 balita. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai analisis bivariat yaitu ventilasi rumah (p value = 0,004) dan jenis bahan bakar memasak (p value = 0,000), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan ventilasi rumah dan jenis bahan bakar memasak dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Diharapkan masyarakat hendaknya meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, sehingga dapat menekanankan kejadian ISPA dan dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Pola Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air Padang Tahun 2012
Jurnal Kesehatan Andalas, 2014
Akut (ISPA) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu 1 dari 4 kematian yang terjadi. Kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas Anak Air Kota Padang tahun 2012. Masih menduduki peringkat pertama dari sepuluh penyakit terbanyak dan merupakan puskesmas dengan angka kejadian ISPA tertinggi di Kota Padang. Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan menggunakan catatan rekam medik anak yang menderita ISPA di puskemas Anak Air sebagai data sekunder. Hasil penelitian diperoleh bahwa frekuensi balita ISPA adalah 28,29% dari total penderita ISPA, dimana anak berusia 0-5 tahun yang terdiiri dari bayi sebanyak 21,5% dan balita sebanyak 78,5%. Distribusi antara balita laki-laki dan perempuan sebesar 50,04% dan 49,96%. Wilayah kerja kelurahan Batipuh Panjang memiliki frekuensi sebesar 51,71% dan kelurahan Padang Sarai sebesar 47,94 sementara luar wilayah sebesar 0,25%, distribusi dan frekuensi berdasarkan bulan didapatkan bulan November sebagai bulan dengan kejadian tertinggi atau sebesar 16,56% dan bulan September sebagai bulan dengan kejadian terendah sebesar 5,10%.
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) salah satu penyakit yang menyebabkan kematian pada kelompok balita. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita. Jenis penelitian ini adalah anilitik deskritif dengan desain cross sectional. Pengolahan data menggunakan teknik purposive sampling dan uji chi-square. Hasil analisis 77 sampel dengan mayoritas 45 balita (58,4%) dengan status gizi baik, 50 balita (64,9%) dengan imunisasi lengkap, 63 balita (81,8%) terpapar asap rokok, 52 balita (67,5%) ) keluarga berpenghasilan rendah, dan 58 anak balita (75,3%) jumlah anggota keluarga yang tidak memenuhi syarat. Analisis bivariat menunjukkan bahwa pendapatan berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita, dengan nilai p 0,015, dan jumlah anggota keluarga berkorelasi signifikan dengan kejadian ISPA pada balita, dengan nilai p 0,019. Ada 2 faktor yang berhubungan, yaitu faktor pendapatan dan jumlah anggota keluarga.Kata Kunci: Faktor Kejadian ISP...
Masker Medika
Penduluan: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernafasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit ISPA, merupakan salah satu penyebab kesakitan utama pada balita di negara berkembang. ISPA disebabkan juga oleh kondisi ventilasi dan kepadatan hunian yang tidak sesuai dengan peraturan kesehatan RI. Tujuan penelitian: ini untuk mengetahui hubungan ventilasi dan kepadatan hunian terhadap kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Sukajadi wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukaraya Kecamatan Baturaja Timur. Penelitian ini di lakukan pada bulan Juli 2019. Metode penelitian: ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan alat ukur kuesioner. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Hasil Penelitian: berdasarkan uji statistic Chi-Square didapatkan bahwa kondisi ventilasi dengan nilai (p value = 0,000) dan kepadatan hunian dengan nila...
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Balita adalah anak dengan umur di bawah lima tahun dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dan renta terhadap berbagai penyakit menular salah satunya Ispa. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan akut dengan perhatian pada radang paru (pneumonia), bukan telinga dan tenggorokan. ISPA akibat polusi adalah ISPA yang disebabkan oleh faktor risiko polusi udara seperti asap rokok, asap pembakaran di rumah tangga, gas buang transportasi dan industri, kebakaran hutan dan sampah. Paparan asap rokok berisi berbagai polutan yang berbahaya bagi kesehatan balita. Pengabdian msayarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan akan bahaya paparan asap rokok terhadap kesehatan balita utamanya penyakit Ispa dengan metode ceramah dan tanya jawab. Keluhan Ispa yang berulang pada balita, kurangnya pahaman mengenai residu asap rokok yang melakat pada alat-alat rumah tangga dan kebiasan menyentuh balita setelah merokok menjadi merupakan temua...
AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2017
Acute Respiratory Infection (ARI) is still one public health problem that is important to note, because it is an acute illness and can even cause death in infants in developing countries, including Indonesia. In general, there are three the risk factors of ARI namely environmental factors, individual factors of children, and behavioral factors. The aim of research to find out the environmental risk factors with the incidence of ARI in Toddlers in Public Health Center of Ingin Jaya, Aceh Besar district. This type of research is an analytic survey with cross-sectional study approach. The sample size is calculated using the formula Lemeshow of 100 respondents, samples were taken randomly. Data analysis using Chi-Square test. The results showed that the level of humidity in the home (p= 0,039), smoking habits of family members in the home (p= 0,001), and the habit of using mosquito coils in the home (p= 0,003) as a risk factor for ISPA to children in Region Public Health Center of Ing...