Pengembangan bahan ajar menulis teks prosedur kompleks dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa SMA (original) (raw)

Pebedaan Hasil Belajar Siswa Dalam Memproduksi Teks Prosedur Kompleks Dari Cerita Pendek �pisppot� Karya Hamsad Rangkuti Dengan Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Dan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas X Iis Sma Negeri 3 Kuningan Tahun Ajaran 2014/2015

FON : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2017

Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X IIS SMA Negeri 3 Kuningan dalam memproduksi teks prosedur kompleks dari cerita pendek tergolong rendah. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah metode pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebegai berikut. 1) Bagaimana hasil belajar siswa dalam memproduksi teks prosedur kompleks dari cerita pendek �Pispot� karya Hamsad Rangkuti dengan menggunakan metode two stay two stray pada siswa kelas X IIS SMA Negeri 3 Kuningan Tahun Ajaran 2014/2015? 2)Bagaimana hasil belajar siswa dalam memproduksi teks prosedur kompleks dari cerita pendek �Pispot� karya Hamsad Rangkuti dengan menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas X IIS SMA Negeri 3 Kuningan Tahun Ajaran 2014/2015? 3)Adakah perbedaan hasil belajar siswa dalam memproduksi teks prosedur kompleks dari cerita pendek �Pispot� karya Hamsad Rangkuti dengan menggunakan metode two stay two stray d...

Peningkatan Kemampuan Menulis Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Jurnal Teknodik

This research is aimed to know students’ writing ability of Pekanbaru Open University through jigsaw type of learning the cooperative model. The research methode used is Classroom Action Research conducted in two cycles. Research object is 22 sixth semester students of Pekanbaru Open University in 2015.2 academic years. The research data were collected by using test and non-test techniques. The first is used to obtain students’ writing ability data and the second is used to obtain lecturers’ and students’ observation data. The writing ability data is analyzed by assessing the students’ composition, i.e. ideas/topics (20%), contents (40%), enhanced spelling (20%), and writing system (20%). Every item was scored to find out the students’ individual completeness. The observation result data are analyzed qualitatively by describing any learning process of lecturers’ as well as the students’ activities. The reseach result shows that the implementation of the jigsaw type o...

Jurnal Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh aktivitas siswa yang rendah dan mengakibatkan hasil belajar yang turut rendah. Metode pembelajaran yang diterapkan, khususnya pada materi bangun ruang sisi datar, belum efisien dan efektif pada kegiatan belajar mengajar (KBM). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII K SMP Negeri 1 Mataram Tahun Ajaran 2014/2015 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah model pembelajaran yang membuat siswa aktif di dalam kelas karena di dalam langkah-langkahnya mengharuskan siswa untuk berpindah dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain. Tahap membaca dan tahap laporan tim dalam model ini membuat siswa memiliki rasa tanggung jawab terhadap materinya karena siswa tersebut nantinya harus mampu mengajarkannya kepada kelompoknya yang berdampak pada penanaman konsep yang lebih mendalam pada siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII K SMP Negeri 1 Mataram sebanyak 44 siswa. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan aktivitas siswa dan minimal berkategori aktif dan hasil belajar dengan ratarata tes evaluasi siswa setiap siklusnya ≥ 75 dengan ketuntasan klasikal ≥ 85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus 1 adalah 12,5 yang berkategori aktif, siklus 2 dengan skor 18 berkategori sangat aktif, dan siklus 3 dengan skor 19 berkategori sangat aktif. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar 79,85 dengan ketuntasan klasikal 71,59%, siklus 2 sebesar 87,66 dengan ketuntasan klasikal 87,50%, dan siklus 3 sebesar 91,28 dengan ketuntasan klasikal 94,32%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, indikator keberhasilan penelitian ini terpenuhi sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar di kelas VIII K SMP Negeri 1 Mataram tahun ajaran 2014/2015.

Peningkatan Keterampilan Menulis Berita Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas VIII D MTS Pondok Pesantren As-Salam Naga Beralih Kabupaten Kampar

GERAM

Based oninitial observation the fiel, the student news writing skills MTs Boarding School As-Salam Naga Beralih Kampar regency still low. This isi caused by several factors, one of which is the selection of the learning modeling accuracies. Learning model used is still the main choice in lecture learning. Another factor that comes from the students was the lack of motivation to write the story bacauce it was though that writing astoryisa difficult activity. To correct this condition carried through Classroom Action Research type Jigsaw Cooperative Learning Model. Purpose of this research class action (1) describing the process of improving the student skill in writing news items in class VIII D of class VIII d MTs boarding School As-Salam Naga Beralih Kampar regency increases trough Jigsaw cooperative learning model, and (2) describing the supporting factors improved writing skills class VIII D news MTs Boarding School As-Salam Naga beralih Kampar regency increases trough jigsaw...

Penerapan Metode Group Investigations Dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Pada Siswa Kelas XI SMK

2019

In learning procedure text writing the majority of students get low grades, especially in developing their ideas into written material. In this study, the authors want to see the effectiveness of learning outcomes in the procedure of writing text skills by trying to apply the Group Investigations method to students to see how the writing results in writing procedure texts. This study aims to determine the differences in the learning outcomes of writing procedure texts with the application of the Group Investigations method to the learning of writing procedure texts of students in class XI Vocational High School. The research method used in this study is a descriptive qualitative method that describes the comparison of the results of student scores on learning to write procedure texts using the Group investigation method. The results show that there is an increase in the value of students after being given treatment. The average score at pretest was 72.5, the lowest score was 60, the...

Pembelajaran Menulis Teks Drama Menggunakan Model Jigsaw

2019

This research is motivated by the difficulties of students when learning to write drama texts. Students feel less confident and don't focus on expressing their ideas or ideas. This affects low student learning outcomes. The formulation of the problem proposed in this study is whether the jigsaw learning model can improve the learning outcomes of junior high school students in writing drama texts. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the jigsaw learning model to improve student learning outcomes in writing drama texts. The method used in this study, namely the quantitative method in the form of a pretest-posttest one group. Experiments were conducted on one class which was given a drama text writing ability test. A pretest was conducted to determine the initial ability while the posttest was conducted to determine the ability of students after being given treatment in the form of learning to write drama text using a jigsaw learning model. The results sh...

Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Dengan Model "Picture and Picture

Dinamika

Artikel ini akan membahas tentang pembelajaran menulis teks prosedur dengan model pembelajaran picture and picture. Materi teks prosedur yang digunakan adalah tentang pencak silat Cimande. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis teks prosedur, materi pencak silat Cimande, dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dikategorikan dengan baik. Terbukti pada kemampuan siswa atau nilai rata-rata siswa dalam proses pembelajaran tersbut sudah mencapai KKM 75,00%. Nilai yang diperoleh siswa mulai dari yang terendah 20 sampai nilai tertinggi yaitu 90. Hasil angket menunjukkan bahwa pada umumnya respon siswa positif terhadap penggunaan model pembelajaran picture and picture tersebut dan sementara pada materi pencak silat Cimande pada umumnya respon siswa kurang baik.Kata kunci: teks prosedur, silat Cimande, model picture and pictureThis article will discuss about learning to write procedure texts...

Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMK Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014

EDUKASI KULTURA : JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan efektivitas model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X SMK Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 13 Medan sebanyak 361 orang.Sampel diambil secara acak sebanyak 72 orang, 36 orang untuk kelas eksperimen (menggunakan model pembelajaran berbasis masalah) dan 36 orang untuk kelas kontrol (model pembelajaran ekspositori).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.Instrumen yang digunakan adalah tes menulis teks prosedur kompleks dalam bentuk penugasan. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 80,28 sedangkan untuk kelas kontrol adalah 70,14. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kemampuan menulis teks prosedur kompleks lebih tinggi daripada kelas kontrol. Ini terbukti dari hasil uji “t” diperoleh yaitu 6,14>2,00. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran be...

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Resensi Cerpen Siswa Kelas XI Sma Negeri 1 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2015/2016

Asas: Jurnal Sastra, 2016

Guru menempati posisi penting dan penentu keberhasilan proses pembelajaran. Salah satu tugas guru, adalah menggunakan metode/model pembelajaran yang tepat, seingga siswa menjadi aktif. Realitasnya berdasarkan observasi awal di MTs Al-Fauzul Kabir, hanya sebahagian kecil saja yang aktif. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran cooperative tipe jigsaw khususnya pada pembelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII MTs Al-Fauzul Kabir, yang bertujuan untuk mengaktifkan seluruh siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan PTK yang berlangsung selama dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan model cooperative tipe jigsaw pada pembelajaran Aqidah Akhlak dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Aktivitas guru pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 2, 75 dengan persentase 68, 7%, pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 3,6 dengan persentase 89,6%. Sedangkan pada aktivitas siswa, siklus 1 memperoleh nilai rata-rata 2, 7 dengan persentase 66, 6%, sedangkan pada siklus II dengan rata-rata 3,5 dengan persentse 87,5. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa menggunakan model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Kata kunci: Model Jigsaw, keaktifan belajar, MTs Al-Fauzul Kabir Pendahuluan Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan dan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. 1 Untuk memperoleh ilmu pengetahuan, diperlukan adanya kegiatan belajar _____________