RESPON PERTUMBUHAN SETEK BATANG HIJAU Indigofera sp. TERHADAP APLIKASI ZAT PENGATUR TUMBUH (original) (raw)
Related papers
Agriculture, 2021
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media tanam dan ZPT air kelapa terhadap pertumbuhan setek tanaman lada. Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Pondok Kubang, Kab Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) perlakuan 1 yaitu Komposisi media tanam K1(1:4:2), K2(1:4:4), K3(1:4:6). Perlakuan ke-2 yaitu Kosentrasi ZPT alami Z0(kontrol), Z1 15%(150 ml/L air), Z2 25%(250 ml/L air), Z3 35%(350 ml/L air). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 satuan percobaan dengan tanaman 6 tanaman setiap unit percobaan sehingga diperoleh 216 tanaman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas 73 HST, panjang tunas 43, 53, 73 HST, jumlah daun 43, 53, 73 HST, serta berat basah tunas, dan berat kering tunas tetapi tidak berpengaruh nyata pada, persentase tumbuh, berat basah akar, dan berat kering akar. Sedangkan perlakuan kosentrasi ZPT alami menunjukkan pengaruh nyata terhadap jumlah tunas 73 HST tetapi tidak berpengaruh nyata pada pengamatan jumlah panjang tunas, persentase tumbuh,berat basah tunas, berat basah akar, berat kering tunas dan berat kering akar. Interaksi antara keduanya berpengaruh pada jumlah tunas 73 HST dan panjang tunas 73 HST tetapi tidak berpengaruh nyata pada Jumlah daun, persentese tumbuh, berat basah akar, berat basah tunas, berat kering akar, dan berat kering tunas. Kata kunci : Setek Lada (Piper nigrum L), komposisi media tanam, dan ZPT alami.
Journal of Food Crop and Applied Agriculture
Penenlitian ini berjudul Respon Pemberian Beberapa Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Alami Terhadap Perkecambahan Biji Tanaman Jernang (Daemonoropssp) telah dilaksanakan di rumah kawat departemen Agroindustri FMIPA Universitas Negeri Padang kampus sijunjung pada bulan desember 2021 sampai bulan april 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui respon pertumbuhan perkecambahan biji jernang dengan pemberian beberapa zat pengatur tumbuh alami.Penelitian ini disusun berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan yaitu A (Kontrol), B (50% ZPT Air Kelapa), C (50% ZPT Tauge), D (50% ZPT Tomat) dan E (50% ZPT Jagung).Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5% dan apabila nilai F hitung > F tabel 5%, maka dilanjutkan dengan uji Duncans New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%.Parameter yang diamati adalah waktu muncul tunas, waktu muncul daun pertama, tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah akar, panjang akar dan persenta...
Jurnal Agrotek Tropika
Perbanyakan Indigofera sp. secara vegetatif perlu dilakukan karena perbanyakan secara generatif sulit dilakukan. Benih Indigofera sp. memiliki kulit luar yang keras dan memiliki masa dormansi sehingga perkecambahan benihnya tidak seragam. Stek merupakan cara yang dapat digunakan untuk memperbanyak Indigofera sp. secara massal. Stek dikatakan berhasil apabila terjadi pertumbuhan akar dan tunas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari jumlah mata tunas dan beberapa konsentrasi Asam Naftalen Asetat terhadap pertumbuhan dan perakaran stek Indigofera sp. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) faktorial (3x5). Faktor pertama yaitu jumlah mata tunas (1, 2 dan 3 mata tunas) dan faktor kedua yaitu konsentrasi Asam naftalen asetat (0, 500, 1000, 1500 dan 2000 ppm). Percobaan terdiri dari 15 kombinasi perlakuan, diulang 3 kali, dan setiap unit percobaan terdiri atas 4 stek. Homogenitas ragam diuji dengan Uji Bartlett, jika asumsi ...
RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN JAGUNG PULUT PADA APLIKASI BIOCHAR BAMBU
ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan vegetatif tanaman jagung pulut pada perlakuan biochar bambu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan dosis biochar, terdiri atas 5 taraf, yaitu: tanpa biochar (B0), 10 ton/ha biochar (B1), 20 ton/ha biochar (B2), 30 ton/ha biochar (B3), dan 40 ton/ha biochar (B4). Masing-masing taraf dosis biochar diulang tiga kali sehingga didapatkan 15 pot percobaan. Berat kering oven total per tanaman tertinggi diperoleh pada dosis biochar 10 ton/ha seberat 87,80 g atau meningkat sebesar 26,02% bila dibandingkan dengan berat kering total per tanaman yang diperoleh pada perlakuan tanpa biochar seberat 69,67 g. Dari hasil analisis regresi didapatkan dosis biochar bambu optimum yaitu 12,91 ton/ha, dengan berat kering oven total per tanaman maksimum 80,01 g. Kata Kunci : Biochar bambu, jagung pulut
RESPON TANAMAN JAGUNG (Zea mays. L) TERHADAP PEMBERIAN BIOCHAR SABUT KELAPA DAN PUPUK KANDANG SAPI
Jurnal Media Pertanian, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons tanaman jagung kultivar Bisma terhadap pupuk kandang sapi dan biochar sabut kelapa. Penelitian dilaksanakan di Teaching and Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang berlangsung selama 4 bulan yaitu dari bulan Mei hingga Agustus 2019. Lokasi penelitian berada pada ketinggian 35 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor. Faktor pertama biochar sabut kelapa dengan 3 taraf: Tanpa pemberian biochar sabut kelapa (0 ton/ha), 5 ton/ha, dan 10 ton/ha. Faktor kedua, pupuk kandang sapi dengan 3 taraf: Tanpa pemberian pupuk kandang sapi (0 ton/ha), 15 ton/ha dan 30 ton/ha. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, luas daun total, bobot biji per tongkol, dan hasil tanaman jagung. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati, maka data dianalisis secara statistik dengan menggunakan sidik ragam dan uji lanjut menggunakan BNT pada taraf p= 0,05. Hasil penelitian menu...
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian
This research was carried out at the Darul Mukhlisin Islamic Boarding School in Padang Lampe, Muslim University of Indonesia, Pangkep Regency, South Sulawesi, which took place from March to September 2019. The study was aimed at analyzing the effect of the composition of N: P: K on the growth of pepper seedlings, analyzing the effect of the concentration of Organic Fertilizers Liquid (POC) on the growth of pepper seedlings, analyzing the interaction between giving the composition of N: P: K and giving POC on the growth of pepper seedlings. This research was compiled using a Randomized Group Design (RBD) consisting of two factors. The first factor is the composition of N: P: K consisting of: N: PK 1 : 0 : 0 / plant, N: P: K 1 : 1 : 1 / plant, N: P: K 2 : 1 : 1 / plant and N : P: K 2 :1 : 2 / plant. The second factor is the concentration of Liquid Organic Fertilizer consisting of no POC, POC 0.05% / liter of water, POC 0.10% / liter of water and POC 0.15% / liter of water. The result...
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT(Ipomoea reptans Poir) TERHADAP PUPUK BIOBOOST DAN PUPUK ZA
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science), 2017
Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan upaya untuk meningkatkan produksi kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Tumbuh tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan mengamati kebutuhan dan perawatan intensif berkembang. Salah satu cara penting bahwa fertilisasi pemeliharaan. Tujuan dari belajar untuk mengetahui pengaruh pupuk dan pupuk kandang Bioboost ZA terhadap pertumbuhan dan produksi selada darat. Penelitian dilakukan di Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh, Lumajang pada 8 Juli 2015 sampai dengan 19 Agustus 2015. Metode penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi Bioboost pupuk terdiri dari: tanpa pupuk Bioboost 0 ml / l air, konsentrasi pupuk Bioboost dari 2 ml / l air, konsentrasi pupuk Bioboost dari 4 ml / l air dan Bioboost pupuk konsentrasi 6 ml / l air. Faktor kedua terdiri dari: tanpa ZA 0 g, 7,5 g dosis ZA, ZA dosis 15 g dan 22,5 dosis g ZA. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk Bioboost menunjukkan secara signifikan berbeda tanggapan dan sangat signifikan untuk tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, diameter dan volume akar batang. Untuk ZA menunjukkan respon yang sama. Namun, interaksi pupuk ZA Bioboost tidak menunjukkan respon terhadap kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Kata kunci: Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir), pupuk Bioboost, pupuk ZA. ABSTRAC The purpose of the research to determine the efforts to increase the production of Land cress (Ipomoea reptans Poir). Grew of the plant and high production could be achieved by observed the growing requirements and maintenance intensive. One important way that the maintenance fertilization. The purpose of the studied to determine the effect of fertilizer and manure Bioboost ZA on the growth and production of Land cress. The experiment was conducted in the village of Lempeni , District Tempeh , Lumajang on July 8th 2013 until August 19th 2013. The research method was implemented using randomized block design (RBD) factorial with two factors. The first factor was the concentration of fertilizer Bioboost consist of : without fertilizer Bioboost 0 ml / l of water , fertilizer Bioboost concentration of 2 ml / l of water , fertilizer Bioboost concentration of 4 ml / l of water and fertilizer Bioboost concentration of 6 ml / l of water. Second factor consist of: without ZA 0 g , 7.5 g dose ZA , ZA dose of 15 g and 22.5 g ZA dose. Each treatment combination was repeated three times. The results showed that the used of fertilizers Bioboost showed significantly different responses and highly significant for high of plant, number of leaves , leaf length , stem diameter and root volume. For ZA showed the same response. However, the interaction of ZA fertilizer Bioboost and showed no response to the Land cress (ipomoea reptans Poir). Keyword: Land cress (Ipomoea reptans poir), Bioboost fertilizer, ZA fertilizer PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) adalah tanaman semusim atau tahunan yang merupakan sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Sayuran kangkung mudah dibudidayakan, berumur pendek dan harga relatif murah. Karena itu, kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi masyarakat secara umum. Konsumsi kangkung mulai digemari oleh masyarakat terbukti dengan sadarnya masyarakat peduli dengan gizi yang terkandung disayuran kangkung. Kandungan gizi kangkung cukup tinggi terutama vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, potasium, dan fosfor (Sofiari, 2009). Di Indonesia dikenal dua tipe kangkung yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kangkung tergolong sayuran yang sangat populer, karena banyak peminatnya. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach, berasal dari India
RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea aquatica) TERHADAP PEMBERIAN BIOAKTIVATOR
AGRICA, 2021
The purpose of this research was to examine the response of water spinach plants to the application of bioactive fermented liquid organic fertilizer on plant growth. This research used a method consisting of two treatments and one combination, namely a combination of watering and spraying treatments, as well as watering, spraying, and control. This experimen was conducted in the outdoor laboratory of SMKN 63 Jakarta, on land Kale plants. From this research, it was found that the combination of watering and spraying treatments was significantly higher and gave the best results compared to the watering, spraying, and control treatments. Based on the results of the study, it is known that there are differences in harvest age between the treatments of Watering, Spraying, Watering & Spraying and Control. The fastest harvesting age in the treatment of Watering & Spraying. Bioactive has a positive effect on vegetative growth and has a biopesticide effect. This is presumably because Bioacti...
2011
The food flavor manufacture waste (called Sipramin) have a great potential to used as liquid organic fertilizer due to the nutrition contents that needed by plants. The objectives of this research were to evaluate the effect of sipramin as liquid organic fertilizer on soil condition, re-growth, and herbage productivity of Indigofera sp. For ruminants. This experiment used factorial completely randomized design; the first factor was fertilizer dosages (0, 10, 20 and 40%) and the second factor was fertilization times (30 and 15 days before harvested [dbh]). The observed variables were soil chemical and biological characteristic, re-growth and forage production, and nutritive value of Indigofera sp. for ruminants. The data were analyzed by analysis of variance. The result showed that the soil nitrogen, number of phosphate resolvability bacteria and Rhizobium sp. were significantly different (P<0.05) on 40% fertilizer dosage than the other treatments. The phosphate resolvability bact...
2017
Aplikasi pupuk hayati yang mengandung mikrob hidup dapat memacu pertumbuhan tanaman. Percobaan dimaksudkan untuk menguji viabilitas Bacillus sp., Pseudomonas sp., Azospirillum sp., dan Azotobacter sp. yang terdapat pada pupuk hayati dikeringkan dengan metode kering beku pada beberapa bulan penyimpanan. Viabilitas sel bakteri diuji setelah disimpan 0, 1, 2, 4, dan 6 bulan. Pupuk hayati tersebut diaplikasi pada tanaman jagung var. Bisma untuk diamati efektivitasnya. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 8 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan tanah tanpa pemupukan (P1); tanah dengan pupuk NPK (P2); tanah dengan kompos (P3); tanah dengan kompos dan pupuk hayati penyimpanan 0, 1, 2, 4, dan 6 bulan (P4-P8). Hasil uji menunjukkan viabilitas bakteri sedikit menurun setelah proses kering beku (freeze drying) kemudian stabil sampai penyimpanan 2 bulan. Setelah 2 bulan, viabilitas masing-masing bakteri yang terkandung d...