Pembangunan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (original) (raw)

Pembangunan Berbasis Masyarakat

Pembangunan menurut pengertian umum adalah suatu upaya terencana untuk merubah wilayah dan masyarakat menuju keadaan lebih baik (Boserup, E., 2017). Dari tinjauan Ilmu sosial, pembangunan diartikan perubahan masyarakat yang berlangsung secara terus menerus sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara optimal (Rahman, 2011). Strategi Pembangunan berkembang dari masa ke masa secara dinamis sesuai dengan konteks peradaban.

Pemberdayaan Masyarakat Melalui BUMDES

Majalah Ilmiah Pelita Ilmu

Potensi Desa di Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember masih butuh perhatian dari pemerintah desa. Dimana pengembangan potensi Desa dibidang Pertanian, sumber Daya Alam, Produksi usaha, dan bidang Wisata belum dikembangkan secara keseluruhan serta Sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah Desa untuk berpartisipasi dalam pengembangan potensi Desa di Desa Kertonegoro masih belum maksimal. Pengembangan Potensi Desa dibidang Pertanian dengan kondisi lahan dan jenis pertanian yang sangat banyak masih belum maksimal dikembangkan oleh Pemerintah Desa Kertonegoro, hasil pertanian masyarakat susah untuk dikembangkan sehingga masyarakat harus berjuang untuk mengelola pertanian secara pribadi . Pengembangan Potensi Desa dibidang Sumber Daya Alam secara program sudah berjalan dengan baik dimana pemerintah Desa Kertonegoro mampu menciptakan saluran air bersih bagi seluruh masyarakat dan potensi ini sudah dirasakan masyarakat kegunaannya dan masyarakat sangat puas dengan kinerja ...

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal

The tourism village is one of the community empowerment programs to maximize the potential of a village to improve the welfare of its people. Community empowerment is done by optimizing the rural tourism program to be a tourism commodity based on the local potential of the community. (1) With the aim of which is to change the mindset of the people so that they become more creative and innovative. (2) So that the community can utilize and develop the potentials contained in Jatimulyo Village to be used as a tourist destination (3) So that the community can introduce Jatimulyo Village through existing tours. This activity was carried out for three months, several methods of implementation, namely observation for one week, socialization of tourism villages carried out one week and the development of tourism villages through several activities carried out for two months and evaluation. With the methods used (1) Establishment of tourism village development organization in Jatimulyo, (2) An increase in knowledge and insight for young people about the importance of developing the potential of natural tourism in the village of Jatimulyo. (3) There is an increase in the quality of life of rural communities through improved village facilities to make it worth visiting. So that with this activity young people especially Karang Taruna in Jatimulyo Village become motivated in following up this activity as their business activities in creating new economic opportunities for they are in their responsibilities as managers of tourism-aware villages.

Pemberdayaan Masyarakat

Sesuai dengan tujuan mata kuliah ini yaitu, untuk membahas konsep-konsep pembangunan yang bertumpu pada masyarakat sebagai jembatan antara pembangunan mikro dan makro, maka pada kesempatan ini bahasan pokok yang akan disampaikan adalah tentang pemberdayaan masyarakat.

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan yang diadaptasikan dari istilah empowerment berkembang di Eropa mulai abad pertengahan, terus berkembang hingga diakhir 70-an, 80-an, dan awal 90-an. Konsep pemberdayaan tersebut kemudian mempengaruhi teori-teori yang berkembang belakangan. Jika dilihat dari proses operasionalisasinya, maka ide pemberdayaan memiliki dua kecenderungan, antara lain : pertama, kecenderungan primer, yaitu kecenderungan proses yang memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan (power) kepada masyarakat atau individu menjadi lebih berdaya. Proses ini dapat dilengkapi pula dengan upaya membangun asset material guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi; dan kedua, kecenderungan sekunder, yaitu kecenderungan yang menekankan pada proses memberikan stimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog. Dua kecenderungan tersebut memberikan (pada titik ekstrem) seolah berseberangan, namun seringkali untuk mewujudkan kecenderungan primer harus melalui kecenderungan sekunder terlebih dahulu. Beberapa pandangan tentang pemberdayaan masyarakat, antara lain sebagai berikut : (Ife, 1996:59)

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid

El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat

This study aims to determine the management of the mosque, namely, the Al-Ikhlas Mosque which is located on Jl. Harmonika Setia Budi Pasar II Graha Tanjung Sari, Medan, North Sumatra. As one of the productive mosques in empowering the community. Where the management of this mosque is held by the Mosque Prosperity Board. And the type of research used is qualitative research through a descriptive approach. And from the research conducted, it shows that the empowerment managed at the Al-Ikhlas mosque is going well even though it is not optimal. Keywords: mosque-based, community empowerment

Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah pembangunan terutama di negara-negara berkembang sering disampaikan oleh aparat pemerintah, baik di tingkat pusat maupun didaerah. Pembangunnan seringkali disamakan dengan pembuatan gedung, jembatan, rumah atau pembangunan fisik, mental, kecerdasan, moral, tatanan nilai dan norma dalam meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan.