Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi dengan Menerapkan Metode Bercakap-Cakap pada Siswa Kelompok A TK Aisyiyah 1 Sawahan (original) (raw)
Related papers
2014
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi lisan melalui metode bercerita pada anak kelompok A TK Aisyiyah 21 Premulung tahun ajaran 2013/2014. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus merupakan perbaikan yang didasarkan atas hasil refleksi dari siklus sebelumnya. Setiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif Milles dan Huberman kegiatan pokok analisis meliputi reduksi data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa melalui metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi lisan pada anak kelompok A TK Aisyiyah 21 Premulung tahun ajaran 2013/2014. Kata Kunci: kemampuan berkomunikasi lisan, metode bercerita Abstract: This research aims to improve students verbal communication ability group A TK Aisyiyah 21 Premulung academic year 2013/2014 through a storytelling. This clas...
JURNAL PAUD AGAPEDIA
ABSTRACTThis study is based ob the background behind the learning process that is less varied and the skill of communicating children is still low. Enthusiastic children to communicate what has been observed and done is still very lacking, children only communicate verbally. Though the process of communicating can be conveyed nonverbally, for example images, movements, and tables. Based on observations, the teacher also gives less opportunities for children to try and express their opinions. The media used is also very limited, so the learning process becomes less fun for children. Even though scientific learning should be a fun learning for children because children can try the media in the scientific learning activities. The purpose of this study was to improve the communication skills in class B RA Al-Istiqomah in Tasikmalaya City. This study uses Classroom Action Research (CAR). This study was conducted in three cycles using the Kemmis Mc model. Taggart. The research subjects we...
As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Abstrak Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di TK Darussalam Pipitan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 4 sampai 5 tahun dengan menggunakan metode bercakap-cakap. Penelitian ini dilakukakan dengan 2 siklus dan hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berbicara pada anak usia 4 sampai 5 tahun di TK Darussalam Pipitan. Berdasarkan perolehan hasil pencapaian ketuntasan pada Siklus I sebesar 30% dan belum mencapai indikator keberhasilan tindakan Kata Kunci : kemampuan berbicara anak; metode bercakap-cakap
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Metode Bercakap-Cakap
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Berdasarkan studi pendahuluan melalui kegiatan observasi diperoleh informasi dari guru RA Bustanul Aulad bahwa di kelompok A RA Bustanul Aulad terdapat 4 dari 7 anak yang mengalami hambatan kemampuan berbicara. Hal ini terlihat dari respon anak terhadap pertanyaan sederhana yang disampaikan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung, tidak semua anak mampu menjawab pertanyaan bahkan ada anak yang cenderung diam dan tidak merespon pertanyaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Kemampuan berbicara anak usia dini sebelum diterapkan metode bercakap-cakap di kelompok A RA Bustanul Aulad Permata Biru Cileunyi Bandung; 2) Penerapan metode bercakap-cakap di kelompok A RA Bustanul Aulad Permata Biru Cileunyi Bandung pada setiap siklus; dan 3) Kemampuan berbicara anak usia dini setelah diterapkan metode bercakap-cakap di kelompok A RA Bustanul Aulad Permata Biru Cileunyi Bandung pada setiap siklus. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan gabungan...
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 2019
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manuasia karena bahasa merupakan alat komunikasi kehidupan sehari-hari. Salah satu masalah yang berkaitan dengan perkembangan bahasa anak usia dini adalah kemampuan berbicara. Oleh sebab itu, tugas guru dan orang tua untuk memberikan perhatian terhadap kemampuan berbicara anak melalui metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Kemampuan berbicara pada kelompok A TPA Cahaya Gemintang belum berkembang sesuai harapan, dibutuhkan upaya guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu melalui pendekatan mendongeng. Berdasarkan latar belakang tersebut Peneliti tertarik untuk meneliti tentang, bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kemampuan berbicara kelompok A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan kemampuan berbicara kelompok A. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat ...
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara melalui metode diskusi model tanam paksa (pengembangan dari model kepala bernomor) kelas X Pemasaran 1 di SMK PGRI 2 Kediri yang meliputi: (1) deskripsi pelibatan seluruh siswa secara aktif dalam kegiatan diskusi kelompok melalui penerapan diskusi model tanam paksa, (2) deskripsi cara mengatasi siswa yang kesulitan dalam mengemukakan pendapat dan memberikan tanggapan terhadap pendapat teman sekelasnya, dan (3) deskripsi peningkatan keterampilan berbicara melalui metode diskusi kelompok model tanam paksa siswa kelas X Pemasaran 1 SMK PGRI 2 Kediri dalam menanggapi pembacaan cerpen tahun pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 2 Kediri melibatkan 28 siswa kelas X Pemasaran 1. Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tindakan setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi kegiatan, dan refleksi. Data penelitian diambil melalui lembar observasi aktivitas siswa, tes pencapaian kompetensi belajar siswa, wawancara, dan angket. Hasil penelitian (1) metode diskusi model tanam paksa terbukti dapat melibatkan secara aktif seluruh siswa dalam kegiatan diskusi, (2) metode diskusi model tanam paksa terbukti efektif untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mengemukakan pendapat dan memberi tanggapan, (3) metode diskusi model tanam paksa terbukti efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam menanggapi pembacaan cerpen. Kata kunci: Keterampilan Berbicara, Diskusi, Model Tanam Paksa Abstract This study aimed to determine the increase conversational skills through discussion method model of cultivation (development of numbered head model) class X Marketing 1 in SMK PGRI 2 Kediri which includes: (1) a description of the involvement of all students actively in group discussions through the implementation of discussion models cultivation, (2) a description of how to cope with students who have difficulty in expressing opinions and provide feedback to the opinions of their classmates, and (3) a description of improvement of speaking skills through group discussion method model of cultivation class X Marketing 1 SMK PGRI 2 Kediri in response to readings short story in the 2015/2016 academic year. The research was conducted at SMK PGRI 2 Kediri involving 28 students of class X Marketing 1. This research is qualitative descriptive. This study was conducted in two cycles with each cycle includes action planning, action, observation of activities and reflection. The sources of the data were taken through observation sheet student activities, student learning competency achievement tests, interviews, and questionnaires. The results show that (1) the method of discussion model of cultivation proven to actively involve all students in discussions, (2) the method of discussion model of cultivation proved to be effective to address student difficulties in expressing opinions and give feedback, (3) the method of discussion model of cultivation proven effective to improve speaking skills in responding to the reading of short stories.
Buah Hati Journal, 2016
Penelitian ini berkaitan dengan problem yang dialami guru dan perlu mencari pendekatan atau metode pembelajaran yang sesuai, salah satunya adalah dengan menggunakan metode mendongeng. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan berbicara anak melalui mendongeng dan bagaimana respons anak terhadap mendongeng untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak di Tk Al-Ikhlas Lamlhom Kecamatan Lhoknga Aceh Besar. Subjek dalam penelitian ini seluruh anak di Tk Al-Ikhlas Lamlhom yang berjumlah 20 anak yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembaran observasi anak data yang terkumpul, kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa cara menggunakan metode mendongeng dalam pembelajaran berbicara bagi anak kelompok B2 di Tk Al-Ikhlas Lamlhom yaitu anak diperintahkan untuk menceritakan kembali dongeng yang telah didengarkannya, kemudian guru menilai sejauh mana kemampuan anak dalam berbicara diperintahkan oleh peneliti yang melakukan penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil terjadi peningkatan pada setiap siklus. Pada siklus I berkembang sesuai harapan (BSH) 51%, berkembang sangat baik (BSB) 5%, dan pada siklus II lebih meningkat lagi, berkembang sesuai harapan (BSH) 40% dan berkembang sangat baik (BSB) 60%.
Jurnal Teknologi Pendidikan
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak dan kemampuan bicara setelah diterapkannya metode bercerita. Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : (1). Apakah penerapan metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa TK Islam Al Azhar 27 Cibinong? (2) Apakah penerapan metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan bicara siswa TK Islam Al Azhar 27 Cibinong? (3). Bagaimanakah proses penerapan metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan bicara kelompok A TK Islam Al Azhar 27 Cibinong ? Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Sampel sebanyak 24 siswa pada kelompok A. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan analisis data kuantitatif Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan dokumentasi. Hasil pengolahan data kemampuan menyimak anak ditunjukkan dari prosentase tiap-tiap indikator dengan kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB) , yakni : (1) menonton film pada siklus 1 sebesar 46%,siklus 2 sebesar 83%,siklus 3 sebesar 95,8%, (2) Mendengarkan cerita siklus 1 sebesar 50%, siklus 2 menjadi 79% dan siklus 3 sebesar 87,5%, (3) auditory games siklus 1 sebesar 42%, siklus 2 sebesar 71%, siklus 3 meningkat menjadi 95,8%. Peningkatan kemampuan bicara ditunjukkan dari prosentase tiap-tiap indikator dengan kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB) , yakni: (1) menceritakan gambar siklus 1 sebesar 58%, siklus 2 sebesar 75%, dan siklus 3 sebesar 87,5%, (2) bermain boneka tangan siklus 1 sebesar 67%, siklus 2 menjadi 84% dan siklus 3 sebesar 91,5%, (3) bermain gambar seri siklus 1 sebesar 67%, siklus 2 sebesar 84%, dan siklus 3 menjadi 91,5%, melampaui indikator keberhasilan yang ditetapkan (80%). Proses penerapan kegiatan dengan menggunakan metode bercerita yang bervariatif dapat meningkatkan antusiasme aktivitas belajar siswa sehingga menunjukkan kenaikan yang sangat baik. Dengan demikian metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan bicara pada siswa kelompok A TK Islam Al Azhar 27 Cibinong Kabupaten Bogor.
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil belajar melalui kegiatan menggambar dalam meningkatkan kemampuan berbicara. Penelitian ini dilakukan di paud terpadu al-ikhlas kec. bangkinang kota pada bulan Juli 2018. Subjek penelitian adalah kelompok B sebanyak 16 siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan. Prosedur penelitian terdiri dari: perencanaan, tindakan dan observasi, refleksi. Dilakukan untuk 10 pertemuan dibagi menjadi dua siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Pra siklus dilakukan untuk menentukan persentase kemampuan berbicara sebesar 49,19%, meningkat menjadi 66,35% setelah siklus pertama, dan meningkat menjadi 87% setelah siklus kedua. Kemampuan berbicara dapat dikembangkan melalui kegiatan menggambar, di mana melalui menggambar anak-anak dapat mengkomunikasikan perasaan...
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa SMKN 5 Lhokseumawe
Gotong Royong : Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat
Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Komunikasi yang tidak efektif dapat terjadi karena ada hambatan-hambatan dalam berkomuniksi. Hal inilah yang menjadi dasar dilaksanakannya program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi interpersonal siswa/siswi SMKN 5 Lhokseumawe. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 4 tahap; tahap pertama adalah tahap persiapan dimana tim pengabdian melaksanakan survey lapangan untuk melihat permasalahan yang terjadi di lapangan, mendata informasi dari pihak sekolah. Kemudian, setelah diketahui permasalahan, tahap kedua yang dilakukan yaitu psikoedukasi mengenai strategi komunikasi interpersonal yang efektif pada siswa yang disampaikan melalui metode ceramah, diskusi, dan bermain games. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaa...