Pengolahan Air Bersih Research Papers (original) (raw)

Sungai Cisadane merupakan sungai terbesar di Kota Tanggerang yang dijadikan sumber air baku dalam pengolahan air di PDAM Tirta Benteng Kota Tanggerang. Metode pengolahan yang digunakan yaitu metode kimia dan fisika. Namun parameter yang... more

Sungai Cisadane merupakan sungai terbesar di Kota Tanggerang yang dijadikan sumber air baku dalam pengolahan air di PDAM Tirta Benteng Kota Tanggerang. Metode pengolahan yang digunakan yaitu metode kimia dan fisika. Namun parameter yang digunakan adalah parameter kimia, fisika dan biologi.

Sedimentasi merupakan proses pengolahan air dengan menggunakan proses pengendapan partikel-partikel zat padat dalam suatu cairan sebagai akibat gaya gravitasi baik individu atau bersama-sama sehingga menghasilkan cairan yang lebih jernih... more

Sedimentasi merupakan proses pengolahan air dengan menggunakan proses pengendapan partikel-partikel zat padat dalam suatu cairan sebagai akibat gaya gravitasi baik individu atau bersama-sama sehingga menghasilkan cairan yang lebih jernih dan suspensi yang lebih kental. Pada percobaan kali ini, praktikan menggunakan air gambut. Percobaan ini bertujuan untuk menjernihkan air gambut dengan memanfaatkan tawas dan variasi laju alir sedimentasi serta menghitung efisiensi Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolved Solid (TDS), dan Massa Zat Organik yang terdapat dalam air. Berat TSS pada sample air tanpa penambahan tawas adalah 7.10-4 gr/ml, sedangkan untuk sample air yang sudah di beri tawas dengan debit 10 cm 3 /s dan 15 cm 3 /s berturut-turut adalah 2.10-4 gr/ml dan 3.10-4 gr/ml. Nilai effesiensi pada debit 10 cm 3 /s adalah 71%, dan pada debit 15 cm 3 /s adalah 57%. Nilai TDS pada Sample air tanpa penambahan tawas adalah 24 ppm, sedangkan untuk sample air yang sudah di beri tawas dengan debit 10 cm 3 /s dan 15 cm 3 /s berturut-turut adalah 446 ppm dan 450 ppm. Massa zat organik yang teruapkan pada sample air tanpa penambahan tawas adalah 5.10-4 gr/ml, sedangkan untuk sample air yang sudah di beri tawas dengan debit 10 cm 3 /s dan 15 cm 3 /s adalah 2.10-4 gr/ml.

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk kehidupan orang banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kepentingan manusia maupun mahluk... more

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk kehidupan orang banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kepentingan manusia maupun mahluk hidup lain.
Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air antara lain menyebabkan penurunan kualitas air.
Seperti yang disampaikan Jacques Diouf, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), saat ini penggunaan air di dunia naik dua kali lipat lebih dibandingkan dengan seabad silam, namun ketersediaannya justru menurun. Akibatnya, terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari 40 persen penduduk bumi. Kondisi ini akan kian parah menjelang tahun 2025 karena 1,8 miliar orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air secara absolut. Kekurangan air telah berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air minum yang higienis mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Begitu peliknya masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada suatu saat nanti, akan terjadi “pertarungan” untuk memperebutkan air bersih ini. Sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak dan gas bumi.
Disamping bertambahnya populasi manusia, kerusakan lingkungan merupakan salah satu penyebab berkurangnya sumber air bersih. Abrasi pantai menyebabkan rembesan air laut ke daratan, yang pada akhirnya akan mengkontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah permukaan tanah. Pembuangan sampah yang sembarang di sungai juga menyebabkan air sungai menjadi kotor dan tidak sehat untuk digunakan. Di Indonesia sendiri diperkirakan, 60 persen sungainya, terutama di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, tercemar berbagai limbah, mulai dari bahan organik hingga bakteri coliform dan fecal coli penyebab diare. Menurut data Departemen Kesehatan tahun 2002 terjadi 5.789 kasus diare yang menyebabkan 94 orang meninggal. Pembabatan hutan dan penebangan pohon yang mengurangi daya resap tanah terhadap air turut serta pula dalam menambah berkurangnya asupan air bersih ini. Selain itu pendistribusian air yang tidak merata juga ikut andil dalam permasalahan ini. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi mahluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama.

Dalam rangka meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat khususnya mengenai kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan, maka perlu disesuaikan dengan sumber air baku serta teknologi yang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi dalam... more

Dalam rangka meningkatkan kebutuhan dasar masyarakat khususnya mengenai kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan, maka perlu disesuaikan dengan sumber air baku serta teknologi yang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi dalam masyarakat itu sendiri. Salah satu alternatif yakni dengan menggunakan teknologi pengolahan air sederhana dengan "Saringan Pasir Lambat". Sistem saringan pasir lambat adalah merupakan teknologi pengolahan air yang sangat sederhana dengan hasil air bersih dengan kualitas yang baik. Sistem saringan pasir lambat ini mempunyai keunggulan antara lain tidak memerlukan bahan kimia (koagulan) yang mana bahan kimia ini merupakan kendala sering dialami pada proses pengolahan air di daerah pedesaan. Di dalam sistem pengolahan ini proses pengolahan yang utama adalah penyaringan dengan media pasir dengan kecepatan penyaringan 5-10 m3/m2/hari.. Air baku dialirkan ke tangki penerima, kemudian dialirkan ke bak pengendap tanpa memakai zat kimia untuk mengedapkan kotoran yang ada dalam air baku. selanjutnya di saring dengan saringan pasir lambat. Setelah disaring dilakukan proses khlorinasi dan selanjutnya ditampung di bak penampung air bersih, seterusnya di alirkan ke konsumen. Jika air baku baku dialirkan ke saringan pasir lambat, maka kotoran-kotoran yang ada di dalamnya akan tertahan pada media pasir. Oleh karena adanya akumulasi kotoran baik dari zat organik maupun zat anorganik pada media filternya akan terbentuk lapisan (film) biologis. Dengan terbentuknya lapisan ini maka di samping proses penyaringan secara fisika dapat juga menghilangkan kotoran (impuritis) secara bio-kimia. Biasanya ammonia dengan konsetrasi yang rendah, zat besi, mangan dan zat-zat yang menimbulkan bau dapat dihilangkan dengan cara ini. Hasil dengan cara pengolahan ini mempunyai kualitas yang baik. Cara ini sangat sesuai untuk pengolahan yang air bakunya mempunyai kekeruhan yang rendah dan relatif tetap. Biaya operasi rendah karena proses pengendapan biasanya tanpa bahan kimia. Tetapi jika kekeruhan air baku cukup tinggi, pengendapan dapat juga memakai baghan kimia (koagulan) agar beban filter tidak terlalu berat. 1.2. Tujuan dan Sasaran Menyebar luaskan teknologi pengolahan air dengan proses saringan pasir lambat dengan arah penyaringan dari bawah ke atas (Up Flow). Sasarannya adalah agar teknologi ini dapat ditiru atau dimanfaatkan oleh masyarakat. 1.3. Manfaat Dengan menggunakan teknologi saringan pasir lambat Up Flow, dapat dihasilkan air olahan dengan kualitas yang baik dengan biaya operasional sangat murah. Pengopersiannya sangat mudah dan sederhana. II. PROSES PENGOLAHAN 2.1. Saringan Pasir Lambat Konvensional Secara umum, proses pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat konvensional terdiri atas unit proses yakni bangunan penyadap, bak penampung, saringan pasir lambat dan bak penampung air bersih. Unit pengolahan air dengan saringan pasir lambat merupakan suatu paket. Air baku yang digunakan yakni air sungai atau air danau yang tingkat kekeruhannya tidak terlalu tinggi. Jika tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada waktu musim hujan, maka agar supaya beban saringan pasir lambat tidak

PENGOLAHAN AIR BERSIH SECARA TRAADISIONAL DAN INDUSTRI

. The Santa Maria Orphanage seeks to be financially independent by making a food business. The business has been running for two years. The problem is that the manager does not yet understand the importance of Home Industry Food (P-IRT)... more

. The Santa Maria Orphanage seeks to be financially independent by making a food business. The business has been running for two years. The problem is that the manager does not yet understand the importance of Home Industry Food (P-IRT) and the unavailability of clean water at the Santa Maria Orphanage. The main sources of water used in the Orphanage are two rainwater and well water. Well water is only used for bathing and washing purposes because it is thought to have high acid levels. The activities carried out were intended to motivate business owners both the Business Manager of Santa Maria Orphanage (SanMa Business) and their two partners to seek P-IRT certificates and identify the water content used at the Santa Maria Orphanage. Based on the results of the activity feedback it is known that there is an increased understanding of the PIRT. While the results of laboratory analysis show that there are several parameters that exceed the permissible levels, namely smell, taste, co...

. The Santa Maria Orphanage seeks to be financially independent by making a food business. The business has been running for two years. The problem is that the manager does not yet understand the importance of Home Industry Food (P-IRT)... more

. The Santa Maria Orphanage seeks to be financially independent by making a food business. The business has been running for two years. The problem is that the manager does not yet understand the importance of Home Industry Food (P-IRT) and the unavailability of clean water at the Santa Maria Orphanage. The main sources of water used in the Orphanage are two rainwater and well water. Well water is only used for bathing and washing purposes because it is thought to have high acid levels. The activities carried out were intended to motivate business owners both the Business Manager of Santa Maria Orphanage (SanMa Business) and their two partners to seek P-IRT certificates and identify the water content used at the Santa Maria Orphanage. Based on the results of the activity feedback it is known that there is an increased understanding of the PIRT. While the results of laboratory analysis show that there are several parameters that exceed the permissible levels, namely smell, taste, co...