Muhammad Al Kautsar - Academia.edu (original) (raw)
Related Authors
University of the Basque Country, Euskal Herriko Unibertsitatea
Uploads
Papers by Muhammad Al Kautsar
Jurnal Geodesi Undip, Oct 26, 2013
Wilayah pantai di kepulauan Indonesia memiliki potensi pembangunan yang sangat bagus. Kawasan lau... more Wilayah pantai di kepulauan Indonesia memiliki potensi pembangunan yang sangat bagus. Kawasan laut memiliki dimensi pengembangan yang lebih luas dari daratan karena mempunyai keragaman potensi alam yang dapat dikelola. Kawasan pantai adalah wilayah yang paling berpotensi untuk dikembangkan, sedangkan wilayah tersebut memiliki kedalaman yang dangkal. Untuk perencanaan pembangunan di wilayah perairan, maka dibutuhkan survei hidrografi. Salah satu alat yang digunakan untuk survei hidrografi adalah echosounder . Echosounder menggunakan prinsip akustik untuk merekam kedalaman dasar laut. Terdapat dua tipe echosounder, yaitu Echosounder Multi Beam dan Echosounder Single Beam . Echosounder Hi-Target HD 370 merupakan jenis Single Beam . Berdasarkan pengolahan data hasil, Echosounder Hi-Target HD 370 memiliki akurasi kedalaman yang teliti sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Semakin rapat titik-titik pemeruman, maka akurasi data semakin teliti. Kata Kunci : Kawasan Pantai, Echosounder, Standar Nasional Indonesia
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science
Earthquake parameters such as the hypocenter location and the magnitude size are important in the... more Earthquake parameters such as the hypocenter location and the magnitude size are important in the development of reliable Earthquake Early Warning (EEW) and Tsunami Early Warning System (TEWS). The Global Navigation Satellitte System (GNSS) data have been used to estimate the earthquake parameters rapidly over the last 15 years. In this study, we present the result and analysis of the scaling properties of Peak Ground Displacement (PGD) as measured by high-rate (sampled at 1 Hz or higher) GPS recordings from Lombok earthquake on August 05 th , 2018. The earthquake magnitude from the kinematic solution of CMAT GNSS station is equal to Mw 6.8. This value is achieved between 15 - 20 seconds after the origin time of the earthquake. Our result shows that the displacements from kinematic GNSS data can be used to rapidly determine the earthquake magnitude, typically within the first minute of rupture initiation. Rapid earthquake magnitude determination will be very useful to support EEW an...
Informasi geospasial yang baik dihasilkan melalui referensi geospasial yang berkualitas. Referens... more Informasi geospasial yang baik dihasilkan melalui referensi geospasial yang berkualitas. Referensi geospasial di Indonesia diatur dalam Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial (Perka BIG) Nomor 15 tahun 2013 tentang Sistem Referensi Geospasial Indonesia 2013. Berdasarkan Perka BIG No. 15 tahun 2013 datum yang digunakan di Indonesia untuk seluruh kegiatan penyelenggaraan informasi geospasial adalah SRGI2013. Datum SRGI2013 merupakan referensi tunggal yang digunakan dalam pemetaan untuk mewujudkan Kebijakan Satu Peta sehingga seluruh informasi geospasial yang dihasilkan tidak saling tumpang tindih antara satu dengan yang lain. Infrastruktur yang digunakan dalam percepatan implementasi satu referensi geospasial adalah Jaring Kontrol Geodesi (JKG). JKG berupa stasiun pengamatan geodetik tetap/kontinu atau yang biasa disebut stasiun InaCORS merupakan JKG yang beroperasi secara terus menerus serta mendukung tersedianya informasi geospasial yang bereferensi ke datm SRGI2013. Namun demi...
Jurnal Geodesi Undip, Oct 26, 2013
Wilayah pantai di kepulauan Indonesia memiliki potensi pembangunan yang sangat bagus. Kawasan lau... more Wilayah pantai di kepulauan Indonesia memiliki potensi pembangunan yang sangat bagus. Kawasan laut memiliki dimensi pengembangan yang lebih luas dari daratan karena mempunyai keragaman potensi alam yang dapat dikelola. Kawasan pantai adalah wilayah yang paling berpotensi untuk dikembangkan, sedangkan wilayah tersebut memiliki kedalaman yang dangkal. Untuk perencanaan pembangunan di wilayah perairan, maka dibutuhkan survei hidrografi. Salah satu alat yang digunakan untuk survei hidrografi adalah echosounder . Echosounder menggunakan prinsip akustik untuk merekam kedalaman dasar laut. Terdapat dua tipe echosounder, yaitu Echosounder Multi Beam dan Echosounder Single Beam . Echosounder Hi-Target HD 370 merupakan jenis Single Beam . Berdasarkan pengolahan data hasil, Echosounder Hi-Target HD 370 memiliki akurasi kedalaman yang teliti sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Semakin rapat titik-titik pemeruman, maka akurasi data semakin teliti. Kata Kunci : Kawasan Pantai, Echosounder, Standar Nasional Indonesia
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science
Earthquake parameters such as the hypocenter location and the magnitude size are important in the... more Earthquake parameters such as the hypocenter location and the magnitude size are important in the development of reliable Earthquake Early Warning (EEW) and Tsunami Early Warning System (TEWS). The Global Navigation Satellitte System (GNSS) data have been used to estimate the earthquake parameters rapidly over the last 15 years. In this study, we present the result and analysis of the scaling properties of Peak Ground Displacement (PGD) as measured by high-rate (sampled at 1 Hz or higher) GPS recordings from Lombok earthquake on August 05 th , 2018. The earthquake magnitude from the kinematic solution of CMAT GNSS station is equal to Mw 6.8. This value is achieved between 15 - 20 seconds after the origin time of the earthquake. Our result shows that the displacements from kinematic GNSS data can be used to rapidly determine the earthquake magnitude, typically within the first minute of rupture initiation. Rapid earthquake magnitude determination will be very useful to support EEW an...
Informasi geospasial yang baik dihasilkan melalui referensi geospasial yang berkualitas. Referens... more Informasi geospasial yang baik dihasilkan melalui referensi geospasial yang berkualitas. Referensi geospasial di Indonesia diatur dalam Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial (Perka BIG) Nomor 15 tahun 2013 tentang Sistem Referensi Geospasial Indonesia 2013. Berdasarkan Perka BIG No. 15 tahun 2013 datum yang digunakan di Indonesia untuk seluruh kegiatan penyelenggaraan informasi geospasial adalah SRGI2013. Datum SRGI2013 merupakan referensi tunggal yang digunakan dalam pemetaan untuk mewujudkan Kebijakan Satu Peta sehingga seluruh informasi geospasial yang dihasilkan tidak saling tumpang tindih antara satu dengan yang lain. Infrastruktur yang digunakan dalam percepatan implementasi satu referensi geospasial adalah Jaring Kontrol Geodesi (JKG). JKG berupa stasiun pengamatan geodetik tetap/kontinu atau yang biasa disebut stasiun InaCORS merupakan JKG yang beroperasi secara terus menerus serta mendukung tersedianya informasi geospasial yang bereferensi ke datm SRGI2013. Namun demi...