Noer Soetrisno - Academia.edu (original) (raw)

Papers by Noer Soetrisno

Research paper thumbnail of Peranan Perbankan Sebagai Sumber Pembiayaan Usaha Golongan Ekonomi Lemah Dan Koperasi

Research paper thumbnail of Peranan Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menegah Dalam Sektor Energi Dan Kelistrikan Di Indonesia

Research paper thumbnail of Indonesia: Crises, Reform, Globalisation and SMEs

New Asian Regionalism, 2003

The financial crisis of 1997/98 that subsequently, over the next five years, developed into an ec... more The financial crisis of 1997/98 that subsequently, over the next five years, developed into an economic and multidimensional crisis in Indonesia, made the country aware of the role of SMEs, including co-operatives, in its national life. In addition, the country is greatly indebted to the three pillars of the grass root economy, known as the ‘people’s economy’,1 since the middle of 1997, when the financial and economic crisis hit Asia including that of Indonesia. Since then the country has realised that the government’s past policies, emphasising economic growth based upon giving preferential treatment to large businesses, the so-called conglomerates, resulted in considerable problems that required correction.

Research paper thumbnail of Ekonomi minyak goreng di Indonesia

Research paper thumbnail of Farmers, Millers and Sugar Production In Indonesia (Vol. II)

Universitas Gadjah Mada, 2014

Research paper thumbnail of Menuju Pembangunan Pangan Efisien dan Efektif: Ketahanan Pangan Berpandu Gizi Toward the Development ofEffective and Efficient Food: Nutrition-Guided Food Security

Indonesia dengan pendapatan perkapita di atas USD 3.000 saat ini masih menghadapi persoalan ketah... more Indonesia dengan pendapatan perkapita di atas USD 3.000 saat ini masih menghadapi persoalan ketahanan pangan secara berulang, di balikketersediaan pangan rata-rata secara cukup dan stabil dalam waktu dua dasawarsa. Disisi lain rawan pangan terjadi secara lokal atau berulang dan kekurangan beras muncul dan tenggelam dari tahun ke tahun, sehingga mengundang debat tentang sebab musababnya. Usaha tani padi terus mengalami penurunan rangsangan berproduksi di mata petani kecil namun masalah ini belum mendapat tanggapan secara memadai. Tulisan ini mempersembahkan analisis non konvensional dengan menyoroti aspek gizi, kerawanan pendapatan rumah tangga dan ketidaktepatan perumusan kebijakan beras yang mengarah pada kebijakan tidak efektif dengan biaya yang mahal. Hal ini disebabkan karena kebijakan beras belum menyentuh persoalan dasar. Kebijakan pangan berpandu gizi akan membuka ruang bagi peningkatan pendapatan petani kecil, mendorong wirausaha tani pangan baru yang kompetitif, mengefisien...

Research paper thumbnail of Bunga rampai tempe Indonesia

Research paper thumbnail of Supply Response of Sugar Cane in Indonesia

The Philippine review of economics, 1984

The paper investigates the supply response of sugar cane using an extended Nerlovian model, The a... more The paper investigates the supply response of sugar cane using an extended Nerlovian model, The analysis is separated into sugar mills and farmers’ responses. Output response is decomposed into area response and yield response. An important finding shows farmers to be responsive to price while millers are not, The insignificant results on sugar mills indicate that when they are under strict control, and are no longer profit maximizing, the Nerlovian supply response does not apply.

Research paper thumbnail of Posisi Dan Peran Pembangunan Ukm 2004-2009

Periode 2004-2009 adalah periode yang sangat penting untuk meletakkan tonggak bagi membawa pereko... more Periode 2004-2009 adalah periode yang sangat penting untuk meletakkan tonggak bagi membawa perekonomian Indonesia kembali pada posisi yang lebih baik. Sudah disadari bahwa tahun 2004 adalah tahun di mana secara makro perekonomian Indonesia telah kembali pada posisi sebelum krisis, meskipun masih menyisakan sektor yang belum berfungsi secara baik seperti perbankan. Di sisi lain dilihat dari persfektif pelaku usaha, kelompok usaha menengah masih belum pada posisi sebelum krisis sehingga keterkaitan antar struktur pelaku yang mempunyai dimensi penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia masih terganggu.

Research paper thumbnail of Politik Pangan Menghadapi Tantangan Krisis Energi dan Finansial Global

Tulisan ini mencoba memberikan ulasan posisi ketahanan pangan Indonesia serta memahami problema m... more Tulisan ini mencoba memberikan ulasan posisi ketahanan pangan Indonesia serta memahami problema mendasar persoalan pangan dan instrumen kebijakan pangan yang ada terutama politik produksi dan stabilisasi harga. Kemudian memberikan gambaran akan fenomena perubahan lingkungan intemasional di bidang perdagangan dan investasi terkait dengan semakin berhimpitnya pasar komoditi pangan-energi-pasar finansial. Selanjutnya dicari arah bagaimana seharusnya Indonesia menanggapi perubahan tersebut dengan merumuskan politik pertanian untuk ketahanan pangan yang berlandaskan pada politik pendapatan dan kesejahteraan petani, bukan politik komoditas, serta menjadikan gizi dan kesehatan penduduk menjadi arah politik intervensi pangan. Orientasi stabilisasi harus dikembalikan pada orientasi ketahanan pangan rumah tangga, didukung fungsi penyangga (iron stock) pemerintah, dan status gizi masyarakat.

Research paper thumbnail of Struktur Unit Usaha Pertanian, Pendapatan Petani Dan Ketahanan Pangan: Sebuah Cara Pandang Alternatif

Masalah pembangunan pertanian di Indonesia tidak hanya bisa dilihat dari dimensi produksi komodit... more Masalah pembangunan pertanian di Indonesia tidak hanya bisa dilihat dari dimensi produksi komoditas pertanian belaka, apalagi sekedar untuk politik swasembada SSS (super sempit sekali) atas dasar komoditas, daerah (propinsi/kabupaten) dan situasional/tahunan, sementara masalah unit usaha pertanian rakyat tidak dilihat dalam konteks produktivitas atas dasar nilai tambah yang menjadi sumber pendapatan usaha tani. Melihat kondisi pertanian lahan sempit Indonesia cara pandang alternatif perlu diperkenalkan dan instrumen pendalaman modal dan teknologi menjadi input utama. Orientasi komoditas harus ditinggalkan dan orientasi skala bisnis dikedepankan. Ruang untuk melihat ini secara empiris masih sangat luas dan menakjubkan, sementara politik pertanian secara makro, baik swasembada untuk ketahanan pangan maupun politik anggaran/subsidi untuk pertanian yang sering membelenggu kreatifitas ke arah cara pandang alternatif itu. Globalisasi dan perubahan iklim harus menjauhi pola pengerahan dan ...

Research paper thumbnail of Etika sebagai Landasan Moral Pengembangan Kelembagaan Ekonomi

Research paper thumbnail of Fungsi Biaya Pabrik Gula di Jawa

Journal of Indonesian Economy and Business, 1986

pada dasarnya di bawah pengendalian pemerintah, disamping pabrik-pabriknya sebagian terbesar dimi... more pada dasarnya di bawah pengendalian pemerintah, disamping pabrik-pabriknya sebagian terbesar dimiliki pemerintah, harga gula juga ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga cara untuk memperoleh keuntungan yang maksimal bagi pabrik gula dalam pembuatan keputusan produksinya akan dapat ditempuh de-ngan membuat biaya produksi/unit yang sekecil mungkin. Disamping itu fungsi biaya juga dapat menjelaskan ukuran skala hasil ("Returns to scale") dari industri gula. Meskipun hal tersebut juga dapat didekati melalui fungsi produksi maupun hubungan antara keuntungan dengan besarnya pabrik serta biaya total jangka panjang secara teknis (engineering long run total cost). Pendekatan melalui fungsi biaya memiliki berbagai kelebihan dibanding fungsi produksi antara lain karena cara tersebut dapat memecahkan kesulitan-kesulitan yang timbul dalam pengukuran faktor produksi yang digunakan, disamping itu fungsi biaya juga sering digunakan sebagai alat dalam analisis kebijaksanaan untuk mengatur industri. Dengan pertimbangan-pertimbangan yang dikemukakan di atas untuk mempelajari pembuatan keputusan dan skala hasil pabrik gula maka digunakan analisis fungsi biaya. Dengan analisis tersebut diharapkan dapat menjelaskan dampak perubahan sistem sewa kepada sistem Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI), khususnya perubahan status pabrik gula dan keputusan produksi. Latar Belakang Untuk memberikan gambaran mengenai situasi pabrik-pabrik gula, khususnya yang menyangkut segi pengolahan atau pabrikasi, disini disajikan gambaran umum industri pengolahan dan pemurnian gula di Jawa. Jawa menjadi perhatian khusus, karena sebagian besar pabrik gula berlokasi di Jawa dan telah mengalami berbagai * Tulisan ini merupakan ringkasan dan penulisan kembali sebagian dari disertasi penulis, yang

Research paper thumbnail of Rekonstruksi pemahaman koperasi: merajut kekuatan ekonomi rakyat

Research paper thumbnail of Peranan Perbankan Sebagai Sumber Pembiayaan Usaha Golongan Ekonomi Lemah Dan Koperasi

Research paper thumbnail of Peranan Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menegah Dalam Sektor Energi Dan Kelistrikan Di Indonesia

Research paper thumbnail of Indonesia: Crises, Reform, Globalisation and SMEs

New Asian Regionalism, 2003

The financial crisis of 1997/98 that subsequently, over the next five years, developed into an ec... more The financial crisis of 1997/98 that subsequently, over the next five years, developed into an economic and multidimensional crisis in Indonesia, made the country aware of the role of SMEs, including co-operatives, in its national life. In addition, the country is greatly indebted to the three pillars of the grass root economy, known as the ‘people’s economy’,1 since the middle of 1997, when the financial and economic crisis hit Asia including that of Indonesia. Since then the country has realised that the government’s past policies, emphasising economic growth based upon giving preferential treatment to large businesses, the so-called conglomerates, resulted in considerable problems that required correction.

Research paper thumbnail of Ekonomi minyak goreng di Indonesia

Research paper thumbnail of Farmers, Millers and Sugar Production In Indonesia (Vol. II)

Universitas Gadjah Mada, 2014

Research paper thumbnail of Menuju Pembangunan Pangan Efisien dan Efektif: Ketahanan Pangan Berpandu Gizi Toward the Development ofEffective and Efficient Food: Nutrition-Guided Food Security

Indonesia dengan pendapatan perkapita di atas USD 3.000 saat ini masih menghadapi persoalan ketah... more Indonesia dengan pendapatan perkapita di atas USD 3.000 saat ini masih menghadapi persoalan ketahanan pangan secara berulang, di balikketersediaan pangan rata-rata secara cukup dan stabil dalam waktu dua dasawarsa. Disisi lain rawan pangan terjadi secara lokal atau berulang dan kekurangan beras muncul dan tenggelam dari tahun ke tahun, sehingga mengundang debat tentang sebab musababnya. Usaha tani padi terus mengalami penurunan rangsangan berproduksi di mata petani kecil namun masalah ini belum mendapat tanggapan secara memadai. Tulisan ini mempersembahkan analisis non konvensional dengan menyoroti aspek gizi, kerawanan pendapatan rumah tangga dan ketidaktepatan perumusan kebijakan beras yang mengarah pada kebijakan tidak efektif dengan biaya yang mahal. Hal ini disebabkan karena kebijakan beras belum menyentuh persoalan dasar. Kebijakan pangan berpandu gizi akan membuka ruang bagi peningkatan pendapatan petani kecil, mendorong wirausaha tani pangan baru yang kompetitif, mengefisien...

Research paper thumbnail of Bunga rampai tempe Indonesia

Research paper thumbnail of Supply Response of Sugar Cane in Indonesia

The Philippine review of economics, 1984

The paper investigates the supply response of sugar cane using an extended Nerlovian model, The a... more The paper investigates the supply response of sugar cane using an extended Nerlovian model, The analysis is separated into sugar mills and farmers’ responses. Output response is decomposed into area response and yield response. An important finding shows farmers to be responsive to price while millers are not, The insignificant results on sugar mills indicate that when they are under strict control, and are no longer profit maximizing, the Nerlovian supply response does not apply.

Research paper thumbnail of Posisi Dan Peran Pembangunan Ukm 2004-2009

Periode 2004-2009 adalah periode yang sangat penting untuk meletakkan tonggak bagi membawa pereko... more Periode 2004-2009 adalah periode yang sangat penting untuk meletakkan tonggak bagi membawa perekonomian Indonesia kembali pada posisi yang lebih baik. Sudah disadari bahwa tahun 2004 adalah tahun di mana secara makro perekonomian Indonesia telah kembali pada posisi sebelum krisis, meskipun masih menyisakan sektor yang belum berfungsi secara baik seperti perbankan. Di sisi lain dilihat dari persfektif pelaku usaha, kelompok usaha menengah masih belum pada posisi sebelum krisis sehingga keterkaitan antar struktur pelaku yang mempunyai dimensi penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia masih terganggu.

Research paper thumbnail of Politik Pangan Menghadapi Tantangan Krisis Energi dan Finansial Global

Tulisan ini mencoba memberikan ulasan posisi ketahanan pangan Indonesia serta memahami problema m... more Tulisan ini mencoba memberikan ulasan posisi ketahanan pangan Indonesia serta memahami problema mendasar persoalan pangan dan instrumen kebijakan pangan yang ada terutama politik produksi dan stabilisasi harga. Kemudian memberikan gambaran akan fenomena perubahan lingkungan intemasional di bidang perdagangan dan investasi terkait dengan semakin berhimpitnya pasar komoditi pangan-energi-pasar finansial. Selanjutnya dicari arah bagaimana seharusnya Indonesia menanggapi perubahan tersebut dengan merumuskan politik pertanian untuk ketahanan pangan yang berlandaskan pada politik pendapatan dan kesejahteraan petani, bukan politik komoditas, serta menjadikan gizi dan kesehatan penduduk menjadi arah politik intervensi pangan. Orientasi stabilisasi harus dikembalikan pada orientasi ketahanan pangan rumah tangga, didukung fungsi penyangga (iron stock) pemerintah, dan status gizi masyarakat.

Research paper thumbnail of Struktur Unit Usaha Pertanian, Pendapatan Petani Dan Ketahanan Pangan: Sebuah Cara Pandang Alternatif

Masalah pembangunan pertanian di Indonesia tidak hanya bisa dilihat dari dimensi produksi komodit... more Masalah pembangunan pertanian di Indonesia tidak hanya bisa dilihat dari dimensi produksi komoditas pertanian belaka, apalagi sekedar untuk politik swasembada SSS (super sempit sekali) atas dasar komoditas, daerah (propinsi/kabupaten) dan situasional/tahunan, sementara masalah unit usaha pertanian rakyat tidak dilihat dalam konteks produktivitas atas dasar nilai tambah yang menjadi sumber pendapatan usaha tani. Melihat kondisi pertanian lahan sempit Indonesia cara pandang alternatif perlu diperkenalkan dan instrumen pendalaman modal dan teknologi menjadi input utama. Orientasi komoditas harus ditinggalkan dan orientasi skala bisnis dikedepankan. Ruang untuk melihat ini secara empiris masih sangat luas dan menakjubkan, sementara politik pertanian secara makro, baik swasembada untuk ketahanan pangan maupun politik anggaran/subsidi untuk pertanian yang sering membelenggu kreatifitas ke arah cara pandang alternatif itu. Globalisasi dan perubahan iklim harus menjauhi pola pengerahan dan ...

Research paper thumbnail of Etika sebagai Landasan Moral Pengembangan Kelembagaan Ekonomi

Research paper thumbnail of Fungsi Biaya Pabrik Gula di Jawa

Journal of Indonesian Economy and Business, 1986

pada dasarnya di bawah pengendalian pemerintah, disamping pabrik-pabriknya sebagian terbesar dimi... more pada dasarnya di bawah pengendalian pemerintah, disamping pabrik-pabriknya sebagian terbesar dimiliki pemerintah, harga gula juga ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga cara untuk memperoleh keuntungan yang maksimal bagi pabrik gula dalam pembuatan keputusan produksinya akan dapat ditempuh de-ngan membuat biaya produksi/unit yang sekecil mungkin. Disamping itu fungsi biaya juga dapat menjelaskan ukuran skala hasil ("Returns to scale") dari industri gula. Meskipun hal tersebut juga dapat didekati melalui fungsi produksi maupun hubungan antara keuntungan dengan besarnya pabrik serta biaya total jangka panjang secara teknis (engineering long run total cost). Pendekatan melalui fungsi biaya memiliki berbagai kelebihan dibanding fungsi produksi antara lain karena cara tersebut dapat memecahkan kesulitan-kesulitan yang timbul dalam pengukuran faktor produksi yang digunakan, disamping itu fungsi biaya juga sering digunakan sebagai alat dalam analisis kebijaksanaan untuk mengatur industri. Dengan pertimbangan-pertimbangan yang dikemukakan di atas untuk mempelajari pembuatan keputusan dan skala hasil pabrik gula maka digunakan analisis fungsi biaya. Dengan analisis tersebut diharapkan dapat menjelaskan dampak perubahan sistem sewa kepada sistem Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI), khususnya perubahan status pabrik gula dan keputusan produksi. Latar Belakang Untuk memberikan gambaran mengenai situasi pabrik-pabrik gula, khususnya yang menyangkut segi pengolahan atau pabrikasi, disini disajikan gambaran umum industri pengolahan dan pemurnian gula di Jawa. Jawa menjadi perhatian khusus, karena sebagian besar pabrik gula berlokasi di Jawa dan telah mengalami berbagai * Tulisan ini merupakan ringkasan dan penulisan kembali sebagian dari disertasi penulis, yang

Research paper thumbnail of Rekonstruksi pemahaman koperasi: merajut kekuatan ekonomi rakyat