UPPM MRH - Academia.edu (original) (raw)
Papers by UPPM MRH
STIKes Mitra RIA Husada, 2020
ABSTRAK Anemia merupakan salah satu masalah gizi di negara berkembang termaksud Indonesia. Angka ... more ABSTRAK Anemia merupakan salah satu masalah gizi di negara berkembang termaksud Indonesia. Angka kejadian anemia pada remaja putri usia 15-24 tahun menurut Riskedas 2018 sebesar 32%. 1 Akibat jangka panjang anemia pada remaja putri yaitu apabila remaja putri nantinya hamil, maka ia tidak akan mampu memenuhi zat-zat gizi bagi dirinya dan juga janin dalam kandungannya, sehingga dapat meningkatkan frekuensi komplikasi, resiko kematian maternal, angka prematuritas, BBLR, dan angka kematian perinatal. 2 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian tablet Fe terhadap kenaikan kadar Hb remaja putri yang mengalami anemia. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif eksperimental, populasi pada penelitian ini adalah 105 remaja putri yang mengalami anemia, sedangkan sampel yang diambil dengan cara quota sampling di SMK Bina Karya Mandiri Bekasi yaitu 38 responden. Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimen dengan one grup pre tes-post tes yaitu dimana tidak ada kelompok pembanding (control) 3 , menggunakan uji statistik T Test Dependen berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar Hb remaja putri yang anemia meningkat 1,550 dengan p value = 0,001 artinya ada pengaruh yang signifikan pemberian tablet Fe terhadap kenaikan kadar Hb remaja putri yang mengalami anemia. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan preventif, curatif, dan promotif dari pihak sekolah kerjasama dengan pihak Puskesmas terdekat untuk melakukan upaya promosi kesehatan lainnya. ABSTRACT Anemia is another nutritional problem in developing countries, including Indonesia. The incidence rate of anemia in teen aged 15-24 years according to Riskedas 2018 is 32%. 1 The long-term effect of anemia in teen if becomes pregnant, she will not be able to fulfill the nutrients for herself and the fetus in her womb, so as to increase the frequency of complications, risk of maternal death, prematurity, Low Baby Weigth (LBW), and perinatal mortality. 2 The aim of this study was to determine the effect intake of Fe tablets on the increase in hemoglobin levels of teens with anemia. This research is an experimental quantitative with samples taken by quota sampling at SMK Bina Karya Mandiri Bekasi, as much 38 respondents. This study used a pre-experimental design, with one group pre-test-post-test, where there was no control in the group 3 , and T test statistical test. The results showed that the average hemoglobin level increased by 1.550 with p value = 0.001, it's means that iron tablets had a significant effect on the increase in hemoglobin levels in adolescent girls who had anemia. Therefore it is necessary to take preventive, curative, and promotive actions from the school in collaboration with the nearest Puskesmas to carry out other health promotion efforts. PENDAHULUAN Anemia merupakan salah satu masalah gizi, dimana kadar haemoglobin (HB) dalam darah lebih rendah dari standar nilai normal yang telah ditetapkan WHO berdasarkan jenis kelamin dan kategori umur. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan proporsi anemia pada
Journal Ilmiah Kesehatan & Kebidanan, 2020
ABSTRAK Latar Belakang : Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentan 10... more ABSTRAK Latar Belakang : Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentan 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi, dimulai usia 9-10 tahun atau lebih lambat pada usia 17 tahun. Kesehatan reproduksi merupakan bagian kesehatan yang sangat penting namun sering dianggap tabu Sehingga pada sebagian remaja, mengalami rasa takut dan gelisah karena beranggapan bahwa darah haid adalah suatu penyakit. Hal ini pernah diteliti oleh Unicef pada tahun 2015 Tujuan : Diketahuinya perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan tentang kesehatan reproduksi di SD negeri kalisari 03 pagi tahun 2019 Jakarta Timur Metode : Analisis perbedaan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan, menggunakan uji T beda dua mean dependen (paired sampel). Populasi merupakan siswi Kelas 4 di SDN Kalisari 03 Pagi, Pasar Rebo-Jakarta Timur pada Tahun 2019. Dengan jumlah sampel sebanyak 39 siswi Hasil : Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan sebalum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan statistik nilai (P) 0001. Sehingga diperlukannya pendidikan kesehatan yang berkesinambungan dari pihak yang sekolah yang bekerjasama dengan petugas Kesehatan di bawah usaha Kesehatan sekolah sehingga dapat memberikan pemahaman lebih baik tentang Kesehatan reproduksi khususnya menstruasi, sehingga tidak ada pemahaman tentang hal tersebut. Kesimpulan : Terdapat disdribusi frekuensi kurang pada pengetahuan sebelum penyulhan, distribusi frekuensi baik setelah dilakkan penyuluhan dan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelumdan sesudah penyuluhan tentang Kesehatan reproduksi. ABSTRACT Background : The majority of students afed from 10 to years are not ready with menarche or menstruation.The health advocacy at school was really important to do, especially that related with the reproductive health. Objective : Find out the knowledge of elementary school students about menstruation trhough health advocacy at SDN Kalisari 03 Pagi. Methods : The research applied experimental quasy research using ; "One Group Pre Test Post Test" design. The population samples were the whole students of class III, IV, and V at SDN Kalisari 03 Pagi, in totaled there were 39 students.. The sampling technique used is total sampling. Result : Increased to 33.3%. Knowledge about menstruation before theadvocacy on menstruation majority in the good category is 10 respondents (25.6%) and after the advocacy on menstruation cthe majority in the good category as many as 30 students (76.9%). Conclusion : Student knowledge about menstruation increased after advocacyg.
UPPM-SMRH, 2018
ABSTRAK Seks pra nikah pada remaja meningkat dari tahun ke tahun. Badan Koordinasi Keluarga Beren... more ABSTRAK Seks pra nikah pada remaja meningkat dari tahun ke tahun. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2010 merilis data remaja yang sudah melakukan hubungan seksual di beberapa kota besar seperti, Jabodetabek 51%, Surabaya 54%, Medan 52%, Bandung 47%, dan Yogyakarta 37%. Dari survey pendahuluan yang dilakukan diketahui 20% remaja melakukan seks pra nikah. Melihat banyaknya yang melakukan perilaku seks pra nikah, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang perbedaan perilaku seks pra nikah pada remaja di SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku seks pra nikah pada remaja di SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Jenis data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner. Sampel sebagian remaja di SMAN 01 Cariu tahun 2016 sebanyak 56 siswa. Perilaku seks pra nikah pada remaja di SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor tahun 2016 diketahui sebanyak 46,6% remaja sudah melakukan seks pra nikah dengan pasangannya, tidak mampu membuktikan adanya perbedaan antara pengetahuan pada remaja dengan perilaku seks pra nikah pvalue (0,728). Adanya perbedaan pendidikan seks, pengaruh teman sebaya dan media pornografi pada remaja dengan perilaku seks pra nikah di SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor. Diharapkan sekolah dapat lebih meningkatkan pendidikan seksual kepada siswa dengan bahasa dan cara penyampaian yang benar dengan membuat ekstrakurikuler tentang kesehatan remaja yang meliputi bahaya seks pra nikah. Tenaga kesehatan hendaknya melaksanakan program KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja). Mengawasi pergaulan remaja dengan cara melibatkan peran orang tua dalam pergaulan putra-putrinya baik disekolah, dirumah ataupun lingkungan sekitar. Membatasi penggunaan internet dengan memblokir atau menutup situs porno dan mengawasi remaja saat sedang menonton tayangan televisi maupun diinternet. Kata Kunci : Perilaku seks pra nikah pada remaja Referensi: (2006-2015)
Diah Warastuti, 2016
ABSTRAK Promosi kesehatan disekolah merupakan langkah strategis sebagai upaya peningkatan kesehat... more ABSTRAK Promosi kesehatan disekolah merupakan langkah strategis sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat, yang merupakan investasi bagi pembanguan bangsa paling efektif. Golongan anak sekolah merupakan usia remaja. Menurut survei SDKI 2012 dibandingkan SDKI 2007 dan SDKI 2002, terjadi peningkatan hubungan seks pranikah remaja 8,3%. Berdasarkan survei pendahuluan didapatkan satu mahasiswi SMRH telah melakukan seks pra nikah lebih dari 50% mahasiswi beresiko melakukan seks pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan hubungan promosi kesehatan dengan perilaku seks pranikah mahasiswi D-III kebidanan di SMRH tahun 2016. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian menggunakan Cross Sectional. Sampelnya menggunakan total populasi mahasiswi D-III kebidanan SMRH, sebanyak 205 orang. Analisis menggunakan uji kai kuadrat dan uji regresi logistik ganda. Terdapat hubungan yang signifikan antara penegtahuan, sikap, lingkungan teman sebaya, efikasi diri dan penggunaan media informasi dengan perilaku seks pranikah. Efikasi diri merupakan variabel yang dominan berhubungan dengan perilaku seks pra nikah mahasiswi SMRH, dengan nilai OR 7.050. Untuk mencegah perilaku seks pranikah diharapkan adanya program promosi kesehatan dengan mengoptimalisasi web yang ada, serta SMRH memfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan prmbentukan mahasiswi yang berkarakter. ABSTRACT Health promotion in schools is an effective strategic move as an effort to improve public health, which is an investment in the development of the nation. According to Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 compared IDHS 2002 and 2007, an increase of premarital sex among adolescents is 8.3%. Based on the preliminary survey found that one student at SMRH have done premarital sex, more than 50% female students at risk of premarital sex. This research aims to study and explain the relationship of health promotion with premarital sexual behavior D-III student of midwifery in SMRH 2016. Analytical survey with quantitative approach. Using a cross sectional study design. The sample uses a total population of SMRH's diploma degree in obstetrics student, as many as 205 people. Analysis using chi-square test and multiple logistic regression.. There was a significant relationship between knowledge, attitudes, friends of the same age, self-efficacy and usage media information with premarital sexual behavior. Self-efficacy is the dominant variable related to student's premarital sex behavior in SMRH, with OR 7.050. To prevent premarital sexual behavior, the need for health promotion programs by optimizing the existing website, as well as facilitating SMRH facilities and infrastructure that support the formation of student character.
Sri Kubillawati, 2017
ABSTRAK Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Pros... more ABSTRAK Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai pada satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Semua individu akan menjadi tua dan ingin memiliki masa tua yang sehat, sejahtera, berguna, produktif, berkualitas dan bermartabat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan hubungan perilaku kesehatan dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cimanggis Depok. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan kuantitatif, dan menggunakan rancangan Cross Sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku kesehatan dengan pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cimanggis Depok. Populasi seluruh lansia yang tinggal di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis, yang berusia 60 tahun ke atas sebanyak 684 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 77 orang dengan menggunakan simple random sampling. Analisis menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan peran kader dengan pemanfaatan posyandu lansia. Sikap merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pemanfaatan posyandu lansia. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan lansia ke posyandu, diharapkan adanya evaluasi terhadap hasil cakupan pelayanan posyandu lansia setiap bulannya. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran lansia untuk berkunjung ke posyandu lansia, seperti pemberian penyuluhan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Melakukan evaluasi kinerja kader setiap tahun serta melakukan pembinaan dan pelatihan kepada kader. ABSTRACT Growing old is a condition that occurs in human life. The process of aging is a long life process, not only begin at one particular time, but starting from the beginning of life. All individuals will be older and want to have a good health, prosperous, useful, productive, quality and dignified. This research aims to study and explain the relationship the health behavior with elderly Posyandu utilization in Puskesmas Subdistrict Cimanggis Depok. The purpose of this analytic survey to analyze the relationship of health behavior with the use of Posyandu in Puskesmas Subdistrict Cimanggis Depok. The population of this study are all of elderly who live in the village of Curug Subdistrict Cimanggis, from 60 years and over as many as 684 people. Through simple random sampling technique, 77 of them were selected to be the samples for this study. The data obtained were analyzed through Chi Square test and multiple logistic regression test. The results of Chi-Square test showed that there are significant relationship between education, knowledge, attitude, family support and the role of cadres in Posyandu utilization. Attitude is the most dominant variable. To increase the number of elderly visits to Posyandu, the health extention workers are suggested to do some efforts to raise awareness of the elderly by giving planned, directed and sustainable health information. To evaluate the performance of cadres every year as well as to provide guidance and training to cadres.
Diah Warastuti, 2017
ABSTRAK Promosi kesehatan disekolah merupakan langkah strategis sebagai upaya peningkatan kesehat... more ABSTRAK Promosi kesehatan disekolah merupakan langkah strategis sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat, yang merupakan investasi bagi pembanguan bangsa paling efektif. Golongan anak sekolah merupakan usia remaja. Menurut survei SDKI 2012 dibandingkan SDKI 2007 dan SDKI 2002, terjadi peningkatan hubungan seks pranikah remaja 8,3%. Berdasarkan survei pendahuluan didapatkan satu mahasiswi SMRH telah melakukan seks pra nikah lebih dari 50% mahasiswi beresiko melakukan seks pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan hubungan promosi kesehatan dengan perilaku seks pranikah mahasiswi D-III kebidanan di SMRH tahun 2016. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian menggunakan Cross Sectional. Sampelnya menggunakan total populasi mahasiswi D-III kebidanan SMRH, sebanyak 205 orang. Analisis menggunakan uji kai kuadrat dan uji regresi logistik ganda. Terdapat hubungan yang signifikan antara penegtahuan, sikap, lingkungan teman sebaya, efikasi diri dan penggunaan media informasi dengan perilaku seks pranikah. Efikasi diri merupakan variabel yang dominan berhubungan dengan perilaku seks pra nikah mahasiswi SMRH, dengan nilai OR 7.050. Untuk mencegah perilaku seks pranikah diharapkan adanya program promosi kesehatan dengan mengoptimalisasi web yang ada, serta SMRH memfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan prmbentukan mahasiswi yang berkarakter. ABSTRACT Health promotion in schools is an effective strategic move as an effort to improve public health, which is an investment in the development of the nation. According to Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 compared IDHS 2002 and 2007, an increase of premarital sex among adolescents is 8.3%. Based on the preliminary survey found that one student at SMRH have done premarital sex, more than 50% female students at risk of premarital sex. This research aims to study and explain the relationship of health promotion with premarital sexual behavior D-III student of midwifery in SMRH 2016. Analytical survey with quantitative approach. Using a cross sectional study design. The sample uses a total population of SMRH's diploma degree in obstetrics student, as many as 205 people. Analysis using chi-square test and multiple logistic regression.. There was a significant relationship between knowledge, attitudes, friends of the same age, self-efficacy and usage media information with premarital sexual behavior. Self-efficacy is the dominant variable related to student's premarital sex behavior in SMRH, with OR 7.050. To prevent premarital sexual behavior, the need for health promotion programs by optimizing the existing website, as well as facilitating SMRH facilities and infrastructure that support the formation of student character.
Sri Kubillawati, 2017
ABSTRAK Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Pros... more ABSTRAK Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai pada satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Semua individu akan menjadi tua dan ingin memiliki masa tua yang sehat, sejahtera, berguna, produktif, berkualitas dan bermartabat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan hubungan perilaku kesehatan dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cimanggis Depok. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan kuantitatif, dan menggunakan rancangan Cross Sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku kesehatan dengan pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cimanggis Depok. Populasi seluruh lansia yang tinggal di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis, yang berusia 60 tahun ke atas sebanyak 684 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 77 orang dengan menggunakan simple random sampling. Analisis menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan peran kader dengan pemanfaatan posyandu lansia. Sikap merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pemanfaatan posyandu lansia. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan lansia ke posyandu, diharapkan adanya evaluasi terhadap hasil cakupan pelayanan posyandu lansia setiap bulannya. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran lansia untuk berkunjung ke posyandu lansia, seperti pemberian penyuluhan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Melakukan evaluasi kinerja kader setiap tahun serta melakukan pembinaan dan pelatihan kepada kader. ABSTRACT Growing old is a condition that occurs in human life. The process of aging is a long life process, not only begin at one particular time, but starting from the beginning of life. All individuals will be older and want to have a good health, prosperous, useful, productive, quality and dignified. This research aims to study and explain the relationship the health behavior with elderly Posyandu utilization in Puskesmas Subdistrict Cimanggis Depok. The purpose of this analytic survey to analyze the relationship of health behavior with the use of Posyandu in Puskesmas Subdistrict Cimanggis Depok. The population of this study are all of elderly who live in the village of Curug Subdistrict Cimanggis, from 60 years and over as many as 684 people. Through simple random sampling technique, 77 of them were selected to be the samples for this study. The data obtained were analyzed through Chi Square test and multiple logistic regression test. The results of Chi-Square test showed that there are significant relationship between education, knowledge, attitude, family support and the role of cadres in Posyandu utilization. Attitude is the most dominant variable. To increase the number of elderly visits to Posyandu, the health extention workers are suggested to do some efforts to raise awareness of the elderly by giving planned, directed and sustainable health information. To evaluate the performance of cadres every year as well as to provide guidance and training to cadres.
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Latar Belakang Survei Demografi Kesehatan Indonesia angka kematian anak berkisar 40 per 1... more ABSTRAK
Latar Belakang Survei Demografi Kesehatan Indonesia angka kematian anak berkisar 40 per 100.000 kelahiran hidup. Diare merupakan salah satu penyakit penyebab kematian anak atau balita. Tujuan didapatkan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Rumah Sakit Islam Bogor Jawa Barat Tahun 2017. Metode Penelitian ini merupkan studi analitik menggunakan pendekatan case control. Sumber data berasal dari data sekunder. Pengambilan sampel yaitu dengan cara (jumlah kelompok kasus sebanyak 41 orang dan kelompok kontrol 41 orang) dengan perbandingn sampel kasus dan kontrol 1 : 1 sehingga jumlah sampel seluruhnya adalah 82 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2017. Uji statistik menggunakan uji chi-square dan odds ratio (OR). Hasil Penelitian didapatkan balita yang mengalami diare dengan sosial ekonomi kurang baik sebanyak (76,8%), tidak diberikan ASI eksklusif (64,5%), dan status gizi yang kurang baik (61,0%). Dari hasil uji chi-square didapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara sosial ekonomi (P-value = 0,001 ; OR = 8,107), ASI eksklusif (P-value = 0,006 ; OR = 4,331), dan status gizi (P-value = 0,001 ; OR = 5,824). Simpulan dari ketiga variabel semuanya memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel independen yaitu sosial ekonomi, ASI eksklusif, dan status gizi dengan kejadian diare pada balita. Saran bekerjasama dengan tenaga medis Rumah Sakit Islam Bogor dalam pendekatan kepada orang tua balita seperti melakukan penyuluhan tentang pemberian makanan bergizi seimbang yang tidak perlu mahal namun kebutuhan balita tetap terpenuhi dengan media leaflet maupun poster.
Kata Kunci : Diare, Sosial Ekonomi, ASI Eksklusif, Status Gizi.
Daftar Pustaka : 22 (2007-2016)
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Nyeri persalinan adalah adanya kontraksi otot rahim yang menyebabkan pembukaan mulut rahi... more ABSTRAK
Nyeri persalinan adalah adanya kontraksi otot rahim yang menyebabkan pembukaan mulut rahim (serviks) sehingga timbul rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha. Ada beberapa cara dalam metode nonfarmakologi yang bisa menghilangkan rasa nyeri persalinan seperti dengan kompres hangat dan teknik masase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas kompres hangat dan teknik masase terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di Klinik Permata Bunda Kota Serang Tahun 2017. Desain penelitian ini adalah Quasy Eksperimental dengan pendekatan Two Group Pretest-Posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin kala I fase aktif, pengambilan sampel menggunakan Quota Sampling sehingga mendapatkan 30 sampel. Analisis data menggunakan dependent t-test dan independent t-test serta menggunakan alat ukur berupa lembar observasi skala nyeri. Hasil penelitian diketahui bahwa ada perbedaan nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat (p-value 0,000), dan ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan teknik masase pada ibu bersalin kala I fase aktif yaitu (p-value 0,000). Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai cara menurunkan nyeri pada saat persalinan agar lebih mengetahui teknik apa saja yang bisa dilakukan dalam menurunkan nyeri persalinan seperti kompres hangat dan teknik masase.
Kata Kunci : Kompres Hangat, Teknik Masase
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Produksi Air Susu Ibu (ASI) dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimulasi kelenj... more ABSTRAK
Produksi Air Susu Ibu (ASI) dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimulasi kelenjar payudara, adapun salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI antara lain status gizi ibu. Laktagogum merupakan zat yang dapat meningkatkan atau memperlancar produksi ASI. Buah papaya (Carica papaya.L) merupakan jenis tanaman yang mengandung laktagogum memiliki potensi dalam menstimulasi hormon oksitosin dan prolaktin yang berguna dalam meningkatkan dan memperlancar produksi ASI.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produksi ASI dalam pemberian olahan buah pepaya pada Ibu Postpartum diBPM Maria DSpada kelompok eksperimen
Metodologi : Penelitian quasi-experimental ini menggunakan rancangan pre and post test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling technique. Instrumen penelitian terdiri dari lembar observasi untuk mengetahui perbedaan produksi ASI dalam konsumsi olahanbuah pepaya. Data dianalisis menggunakan descriptive statistics yaitu paired t-test untuk mengetahui perbedaan skor antara sebelum dan setelah pemberian buah pepaya dalam satu kelompok.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada skor antara sebelum dan setelah pemberian olahan buah pepaya pada kelompok eksperimen (p<0,05).
Simpulan dan Saran : Konsumsi olahan buah pepaya mampu meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum. Penelitian ini dapat diaplikasikan di praktik kebidanan klinik khususnya pada ibu postpartum bahwa dengan mengkonsumsi olahan buah pepaya dapat meningkatkan produksi ASI.
Kata Kunci : Buah Pepaya, Ibu Postpartum, Produksi ASI.
UPPM MRH, 2018
Abstrak Salah satu penyebab perdarahan post partum adalah anemia dalam kehamilan. Jumlah ibu hami... more Abstrak
Salah satu penyebab perdarahan post partum adalah anemia dalam kehamilan. Jumlah ibu hamil dengan anemia di Indonesia cukup tinggi yaitu 63,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu, pendidikan ibu dan usia kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain observasional dan pendekatan studi cross sectional menggunakan data primer. Sampelnya adalah sebagian ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal pada bulan Mei 2018 sebanyak 25 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dengan kejadian anemia (p value 0,034), kemudian antara variabel umur dan pendidikan dengan kejadian anemia tidak ada hubungan yang signifikan dimana p value masing-masing adalah 0,626 dan 1,000. Dapat disimpulkan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil dipengaruhi oleh usia kehamilannya. Disarankan agar tenaga kesehatan secara rutin melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin serta memastikan setiap ibu hamil khususnya ibu hamil dengan usia kehamilan trimester III untuk mengkonsumsi tablet penambah darah secara rutin.
Kata kunci: anemia, hemoglobin
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Prevalensi kelelahan mata pada pekerja di Indonesia 74,4% mengalami berbagai keluhan kele... more ABSTRAK
Prevalensi kelelahan mata pada pekerja di Indonesia 74,4% mengalami berbagai keluhan kelelahan mata. Hasil survei pendahuluan diketahui dari 30 terdapat 18 orang pekerja mengalami kelelahan mata. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan faktor usia, masa kerja dan faktor lain terhadap terjadinya kelelahan mata.
Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. dilakukan di kapal X, pada bulan November 2017- Juni 2018 dengan jumlah populasi 30 orang pekerja dan sampel adalah total populasi. Instrumen penelitian menggunakan Lux meter untuk mengukur kapasitas tingkat pencahayaan dan kuesioner . analisa menggunakan chi-square.
Hasil penelitian didapatkan bahwa 18 responden (60,0%) mengalami kelelahan mata. Hasil analisis bivariat menunjukan adanya perbedaan antara variabel usia dengan kelelahan mata (p value 0,002), masa kerja (p value 0,004), riwayat penyakit (p value 0,002), tingkat pencahayaan (p value 0,002) sumber pencahayaan (p value 0,002).
Kesimpulan penelitian adanya perbedaan antara usia, masa kerja, riwayat penyakit, tingkat pencahayaan dan sumber pencahayaan dengan kelelahan mata. Saran peneliti kepada perusahaan adalah melakukan penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata, melakukan rotasi bagi pekerja dengan masa kerja diatas ≥ 5 tahun, Medical Check Up berkala untuk pekerja dan dilakukan pengukuran tingkat pencahayaan lingkungan kerja.
Kata Kunci : Kelelahan mata, Photo stress recovery time, Lux meter.
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Ibu hamil dalam pemilihan KB IUD Post Plasenta. Berdasarkan hasil studi pendahuluan penul... more ABSTRAK
Ibu hamil dalam pemilihan KB IUD Post Plasenta. Berdasarkan hasil studi pendahuluan penulis yang dilakukan pada Ibu Hamil sebanyak 10 responden di Kecamatan Ciracas Tahun 2017 didapatkan 80% Ibu Hamil yang tidak menggunakan KB IUD Post Plasenta. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia,pendidikan,pekerjaan,minat,sumber informasi dan ekonomi dengan pengetahuan ibu untuk pemilihan KB IUD Post Plasenta Tahun 2018.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan metode yang digunakan adalah metode analitik melalui pendekatan cross sectional yaitu untuk melihat hubungan antara variabel independen yang meliputi usia,pendidikan, pekerjaan, minat, sumber informasi dan ekonomi terhadap variabel dependen yaitu Pengetahuan ibu hamil terhadap pemilihan KB IUD Post Plasenta di Kecamatan Ciracas tahun 2018. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 94 Ibu hamil. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ciracas Tahun 2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia sebesar p-value 0,32, pendidikan sebesar p-value 0,007, minat sebesar p-value 0,016, sumber informasi sebesar p-value 0,032.
Kesimpulan menunjukkan terdapat hubungan antara usia, pendidikan, minat, dan sumber informasi dengan pengetahuan ibu hamil dalam pemilihan kontrasepasi IUD Post Plasenta. Diharapkan untuk meningkatkan upaya dan bekerja sama dengan puskesmas untuk melakukan upaya promotif agar ibu hamil ingin melakukan pemasangan KB IUD Post Plasenta.
Kata Kunci : KB IUD, Post Plasenta
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Di antara negara ASEAN, Indonesia dengan wilayah terbesar tetap menjadi negara dengan pen... more ABSTRAK
Di antara negara ASEAN, Indonesia dengan wilayah terbesar tetap menjadi negara dengan penduduk terbanyak, jauh diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) 2,6, Indonesia masih berada diatas rata-rata TFR negara ASEAN, yaitu 2,4. Sebagai salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak maka pemerintah melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)(Octasari,2014)(Kemenkes RI,2014).
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Rapid Assement Prosedures (RAP). Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriprif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Taylor, 1975 dalam Moleong). Pendekatan RAP ini memandu arah dan langkah-langkah penelitian selanjutnya dalam hal pemilihan sampel penelitian, waktu dan tempat penelitian, etika penelitian, prosedur pengumpulan data, alat pengumpulan data dan analisis data.
Kata kunci : Keluarga Berencana, penelitian kualitatif
ABSTRACT
UPPM MRH, Nov 20, 2018
ABSTRAK Penduduk di seluruh dunia dengan kelompok lanjut usia (lansia) yang berumur 60 tahun keat... more ABSTRAK
Penduduk di seluruh dunia dengan kelompok lanjut usia (lansia) yang berumur 60 tahun keatas mengalami pertumbuhan dengan cepat dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Senam dapat meningkatkan aktivitas metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan seberapa besar pegaruh semam lansia terhadap peuruan tekanan darah /hypertensi. Penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat analitik kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-posttest yaitu desain penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Jumlah populasi 35 lansia (Sugiyono, 2007). Dari hasil penelitian ini didapatkan diketahui rata-rata tekanan darah sistolik sebelum mengikuti senam adalah 147 mmHg dan setelahnya menjadi 130 mmHg. Kemudian diketahui nilai ties sebesar 14 yang menunjukan ada 14 responden yang sama atau tidak mengalami perubahan tekanan darah diastolik baik sebelum maupun sesudah mengikuti senam lansia. Hasil penelitian disimpulkan Rata-rata tekanan darah systole sebelum senam lansia, dan sesudah melakukan senam lansia mengalami penurunan. Rata-rata tekanan darah dyastol sebelum senam lansia, dan sesudah melakukan senam lansia mengalami penurunan. Adanya Pengaruh senam lansia terhadap TD systole dengan besar penjelasan varian 95%. Adanya Pengaruh senam lansia terhadap TD dyastole dengan besar penjelasan varian 95%.
Kata Kunci : Lansia, Hypertensi, Senam lansia
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Kanker serviks menduduki urutan kedua terbanyak setelah kanker payudara. Program deteksi ... more ABSTRAK
Kanker serviks menduduki urutan kedua terbanyak setelah kanker payudara. Program deteksi dini yang telah dilakukan di Indonesia adalah IVA TEST. kader merupakan perpanjangan tangan dari Puskesmas yang salah satu tugasnya juga memberikan informasi kepada peserta Posyandu tentang informasi tentang IVA TEST. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan kader khususnyatentang IVA TEST.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pra Eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test design. Desain penelitian one group pre test and post test design yaitu desain penelitian pra eksperimental yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding yang bertujuan untuk melihat Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Kader Tentang IVA TEST Di Wilayah Kerja Puskesmas Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Bogor Tahun 2018, yang berjumlah 62 kader dengan cara membagikan kuesioner yang di isi oleh kader. Variabel independen pada penelitian ini yang diteliti adalah Pengetahuan Kader.
Hasil uji perbedaan dalam dua kali pengukuran Paired-Samples T-Test yang menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi penyuluhan tentang IVA TEST rata-rata pengetahuan responden adalah pengetahuan kurang dengan 85% dan setelah diberikan intervensi penyuluhan tentang IVA TEST rata-rata pengetahuan responden adalah pengetahuan baik dengan 100% dari hasil uji statistik yang diperoleh adanya perbedaan bermakna pengetahuan kader tentang IVA TEST. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan kader tentang IVA TEST baik setelah dilakukan penyuluhan
Kata Kunci : Kanker serviks, IVA TEST
UPPM MRH 2018, Feb 20, 2018
ABSTRAK International Labour Organization (ILO) tahun 2005 mencatat lebih dari 30% PAK merupakan ... more ABSTRAK
International Labour Organization (ILO) tahun 2005 mencatat lebih dari 30% PAK merupakan penyakit paru. Hasil survei pendahuluan diketahui dari 61 terdapat 32 orang pekerja mengalami keluhan kesehatan selama bekerja meliputi sesak nafas, batuk-batuk dan bersin akibat paparan debu dalam ruangan bekerja yang merupakan gejala penurunan kapasitas fungsi paru. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan faktor usia, masa kerja dan faktor lain dengan kapasitas fungsi paru pada pekerja dalam duckdown room di PT. X tahun 2017.
Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. dilakukan di PT.X, pada bulan November 2017-Juli 2018 dengan jumlah populasi 61 orang pekerja dan sampel adalah total populasi. Instrumen penelitian menggunakan spirometri untuk mengukur kapasitas fungsi paru dan kuesioner . analisa menggunakan chi-square.
Hasil penelitian didapatkan bahwa 36 responden dari 61 pekerja(59,0%) memiliki kapasitas fungsi paru tidak normal. Hasil analisis bivariat yang diperoleh dengan cara pengukuran, wawancara dan observasi menunjukan adanya perbedaan antara variabel usia dengan kapasitas fungsi paru tidak normal (p value 0,002), status gizi (p value 0,001), riwayat penyakit paru (p value 0,003), masa kerja (p value 0,002) dan pemakaian APD (p value 0,001).
Kesimpulan penelitian adanya perbedaan antara usia, status gizi, riwayat penyakit paru, masa kerja, dan pemakaian APD dengan kapasitas fungsi paru. Saran peneliti kepada perusahaan adalah melakukan penyuluhan kesehatan mengenai cara dan pentingnya menjaga kesehatan kapasitas fungsi paru, pemakaian APD, Medical Check Up berkala untuk pekerja dan dilakukan pengukuran debu lingkungan kerja.
Kata Kunci : Kapasitas Fungsi Paru, APD, Spirometri.
(UPPM) MRH, 2018
ABSTRAK Kanker serviks disebabkan Human Papilloma Virus (HPV) menempati urutan kedua sebagai kank... more ABSTRAK
Kanker serviks disebabkan Human Papilloma Virus (HPV) menempati urutan kedua sebagai kanker yang paling umum terjadi di antara wanita di Indonesia. Namun, pengetahuan tentang kanker serviks masih rendah yang mengakibatkan sikap buruk terhadap pencegahannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur sebanyak 95 orang dengan teknik sampling Cluster Random Sampling. Data dianalisis secara statistik bivariat melalui uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan minat ada hubungan antara persepsi dengan minat, ada hubungan antara sikap dengan minat. Kesimpulannya adalah hubungan antara pengetahuan, persepsi dan sikap dengan minat untuk melakukan vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV). Agar pengetahuan, persepsi dan sikap meningkat perlu diberikannya informasi dari tenaga kesehatan tentang vaksin HPV melalui pendidikan kesehatan.
Kata Kunci: Pengetahuan, Persepsi, Minat, Vaksin HPV
UPPM, 2018
ABSTRAK Kecerdasan emosional meliputi dimensi mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi d... more ABSTRAK
Kecerdasan emosional meliputi dimensi mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, empati, dan membina hubungan merupakan faktor-faktor yang penting dalam proses pembelajaran mahasiswa, dalam hal ini adalah kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi kecerdasan emosional dengan kompetensi APN mahasiswa D-III Kebidanan, dan menganalisis dimensi yang dominan berkorelasi dengan kompetensi APN mahasiswa D-III Kebidanan.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan STIKES Mitra RIA Husada semester VI berjumlah 51 orang yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik pengambilan secara simple random sampling dan didapatkan 33 responden. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret-Mei 2018 dengan menggunakan kuesioner dan daftar tilik. Data yang terkumpul dilakukan analisis statistik secara bivariabel menggunakan Chi Square dan multivariabel dengan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kecerdasan emosional mempunyai korelasi positif yang bermakna terhadap kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan mengenal emosi (p 0,008), mengelola emosi (p 0,009), motivasi diri (p 0,013) empati (p 0,016), membina hubungan baik (p 0,027), Sedangkan pengujian secara parsial dari kelima dimensi kecerdasan emosional, variabel yang dominan berkorelasi pada kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan adalah dimensi mengelola emosi (p = 0,010 dengan OR 86,1). Variabel mengelola emosi mempunyai pengaruh paling kuat terhadap kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dengan kecerdasan emosional yang baik mahasiswa D-III Kebidanan memiliki kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) dan dimensi mengelola emosi yang dominan berkorelasi dengan kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan.
Kata kunci : Kecerdasan emosional, mengenal emosi, mengelola emosi, motivasi diri, empati, membina hubungan baik, kompetensi, Asuhan Persalinan Normal (APN
STIKes Mitra RIA Husada, 2020
ABSTRAK Anemia merupakan salah satu masalah gizi di negara berkembang termaksud Indonesia. Angka ... more ABSTRAK Anemia merupakan salah satu masalah gizi di negara berkembang termaksud Indonesia. Angka kejadian anemia pada remaja putri usia 15-24 tahun menurut Riskedas 2018 sebesar 32%. 1 Akibat jangka panjang anemia pada remaja putri yaitu apabila remaja putri nantinya hamil, maka ia tidak akan mampu memenuhi zat-zat gizi bagi dirinya dan juga janin dalam kandungannya, sehingga dapat meningkatkan frekuensi komplikasi, resiko kematian maternal, angka prematuritas, BBLR, dan angka kematian perinatal. 2 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian tablet Fe terhadap kenaikan kadar Hb remaja putri yang mengalami anemia. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif eksperimental, populasi pada penelitian ini adalah 105 remaja putri yang mengalami anemia, sedangkan sampel yang diambil dengan cara quota sampling di SMK Bina Karya Mandiri Bekasi yaitu 38 responden. Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimen dengan one grup pre tes-post tes yaitu dimana tidak ada kelompok pembanding (control) 3 , menggunakan uji statistik T Test Dependen berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar Hb remaja putri yang anemia meningkat 1,550 dengan p value = 0,001 artinya ada pengaruh yang signifikan pemberian tablet Fe terhadap kenaikan kadar Hb remaja putri yang mengalami anemia. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan preventif, curatif, dan promotif dari pihak sekolah kerjasama dengan pihak Puskesmas terdekat untuk melakukan upaya promosi kesehatan lainnya. ABSTRACT Anemia is another nutritional problem in developing countries, including Indonesia. The incidence rate of anemia in teen aged 15-24 years according to Riskedas 2018 is 32%. 1 The long-term effect of anemia in teen if becomes pregnant, she will not be able to fulfill the nutrients for herself and the fetus in her womb, so as to increase the frequency of complications, risk of maternal death, prematurity, Low Baby Weigth (LBW), and perinatal mortality. 2 The aim of this study was to determine the effect intake of Fe tablets on the increase in hemoglobin levels of teens with anemia. This research is an experimental quantitative with samples taken by quota sampling at SMK Bina Karya Mandiri Bekasi, as much 38 respondents. This study used a pre-experimental design, with one group pre-test-post-test, where there was no control in the group 3 , and T test statistical test. The results showed that the average hemoglobin level increased by 1.550 with p value = 0.001, it's means that iron tablets had a significant effect on the increase in hemoglobin levels in adolescent girls who had anemia. Therefore it is necessary to take preventive, curative, and promotive actions from the school in collaboration with the nearest Puskesmas to carry out other health promotion efforts. PENDAHULUAN Anemia merupakan salah satu masalah gizi, dimana kadar haemoglobin (HB) dalam darah lebih rendah dari standar nilai normal yang telah ditetapkan WHO berdasarkan jenis kelamin dan kategori umur. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan proporsi anemia pada
Journal Ilmiah Kesehatan & Kebidanan, 2020
ABSTRAK Latar Belakang : Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentan 10... more ABSTRAK Latar Belakang : Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentan 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi, dimulai usia 9-10 tahun atau lebih lambat pada usia 17 tahun. Kesehatan reproduksi merupakan bagian kesehatan yang sangat penting namun sering dianggap tabu Sehingga pada sebagian remaja, mengalami rasa takut dan gelisah karena beranggapan bahwa darah haid adalah suatu penyakit. Hal ini pernah diteliti oleh Unicef pada tahun 2015 Tujuan : Diketahuinya perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan tentang kesehatan reproduksi di SD negeri kalisari 03 pagi tahun 2019 Jakarta Timur Metode : Analisis perbedaan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan, menggunakan uji T beda dua mean dependen (paired sampel). Populasi merupakan siswi Kelas 4 di SDN Kalisari 03 Pagi, Pasar Rebo-Jakarta Timur pada Tahun 2019. Dengan jumlah sampel sebanyak 39 siswi Hasil : Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan sebalum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan statistik nilai (P) 0001. Sehingga diperlukannya pendidikan kesehatan yang berkesinambungan dari pihak yang sekolah yang bekerjasama dengan petugas Kesehatan di bawah usaha Kesehatan sekolah sehingga dapat memberikan pemahaman lebih baik tentang Kesehatan reproduksi khususnya menstruasi, sehingga tidak ada pemahaman tentang hal tersebut. Kesimpulan : Terdapat disdribusi frekuensi kurang pada pengetahuan sebelum penyulhan, distribusi frekuensi baik setelah dilakkan penyuluhan dan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelumdan sesudah penyuluhan tentang Kesehatan reproduksi. ABSTRACT Background : The majority of students afed from 10 to years are not ready with menarche or menstruation.The health advocacy at school was really important to do, especially that related with the reproductive health. Objective : Find out the knowledge of elementary school students about menstruation trhough health advocacy at SDN Kalisari 03 Pagi. Methods : The research applied experimental quasy research using ; "One Group Pre Test Post Test" design. The population samples were the whole students of class III, IV, and V at SDN Kalisari 03 Pagi, in totaled there were 39 students.. The sampling technique used is total sampling. Result : Increased to 33.3%. Knowledge about menstruation before theadvocacy on menstruation majority in the good category is 10 respondents (25.6%) and after the advocacy on menstruation cthe majority in the good category as many as 30 students (76.9%). Conclusion : Student knowledge about menstruation increased after advocacyg.
UPPM-SMRH, 2018
ABSTRAK Seks pra nikah pada remaja meningkat dari tahun ke tahun. Badan Koordinasi Keluarga Beren... more ABSTRAK Seks pra nikah pada remaja meningkat dari tahun ke tahun. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2010 merilis data remaja yang sudah melakukan hubungan seksual di beberapa kota besar seperti, Jabodetabek 51%, Surabaya 54%, Medan 52%, Bandung 47%, dan Yogyakarta 37%. Dari survey pendahuluan yang dilakukan diketahui 20% remaja melakukan seks pra nikah. Melihat banyaknya yang melakukan perilaku seks pra nikah, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang perbedaan perilaku seks pra nikah pada remaja di SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku seks pra nikah pada remaja di SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Jenis data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner. Sampel sebagian remaja di SMAN 01 Cariu tahun 2016 sebanyak 56 siswa. Perilaku seks pra nikah pada remaja di SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor tahun 2016 diketahui sebanyak 46,6% remaja sudah melakukan seks pra nikah dengan pasangannya, tidak mampu membuktikan adanya perbedaan antara pengetahuan pada remaja dengan perilaku seks pra nikah pvalue (0,728). Adanya perbedaan pendidikan seks, pengaruh teman sebaya dan media pornografi pada remaja dengan perilaku seks pra nikah di SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor. Diharapkan sekolah dapat lebih meningkatkan pendidikan seksual kepada siswa dengan bahasa dan cara penyampaian yang benar dengan membuat ekstrakurikuler tentang kesehatan remaja yang meliputi bahaya seks pra nikah. Tenaga kesehatan hendaknya melaksanakan program KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja). Mengawasi pergaulan remaja dengan cara melibatkan peran orang tua dalam pergaulan putra-putrinya baik disekolah, dirumah ataupun lingkungan sekitar. Membatasi penggunaan internet dengan memblokir atau menutup situs porno dan mengawasi remaja saat sedang menonton tayangan televisi maupun diinternet. Kata Kunci : Perilaku seks pra nikah pada remaja Referensi: (2006-2015)
Diah Warastuti, 2016
ABSTRAK Promosi kesehatan disekolah merupakan langkah strategis sebagai upaya peningkatan kesehat... more ABSTRAK Promosi kesehatan disekolah merupakan langkah strategis sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat, yang merupakan investasi bagi pembanguan bangsa paling efektif. Golongan anak sekolah merupakan usia remaja. Menurut survei SDKI 2012 dibandingkan SDKI 2007 dan SDKI 2002, terjadi peningkatan hubungan seks pranikah remaja 8,3%. Berdasarkan survei pendahuluan didapatkan satu mahasiswi SMRH telah melakukan seks pra nikah lebih dari 50% mahasiswi beresiko melakukan seks pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan hubungan promosi kesehatan dengan perilaku seks pranikah mahasiswi D-III kebidanan di SMRH tahun 2016. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian menggunakan Cross Sectional. Sampelnya menggunakan total populasi mahasiswi D-III kebidanan SMRH, sebanyak 205 orang. Analisis menggunakan uji kai kuadrat dan uji regresi logistik ganda. Terdapat hubungan yang signifikan antara penegtahuan, sikap, lingkungan teman sebaya, efikasi diri dan penggunaan media informasi dengan perilaku seks pranikah. Efikasi diri merupakan variabel yang dominan berhubungan dengan perilaku seks pra nikah mahasiswi SMRH, dengan nilai OR 7.050. Untuk mencegah perilaku seks pranikah diharapkan adanya program promosi kesehatan dengan mengoptimalisasi web yang ada, serta SMRH memfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan prmbentukan mahasiswi yang berkarakter. ABSTRACT Health promotion in schools is an effective strategic move as an effort to improve public health, which is an investment in the development of the nation. According to Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 compared IDHS 2002 and 2007, an increase of premarital sex among adolescents is 8.3%. Based on the preliminary survey found that one student at SMRH have done premarital sex, more than 50% female students at risk of premarital sex. This research aims to study and explain the relationship of health promotion with premarital sexual behavior D-III student of midwifery in SMRH 2016. Analytical survey with quantitative approach. Using a cross sectional study design. The sample uses a total population of SMRH's diploma degree in obstetrics student, as many as 205 people. Analysis using chi-square test and multiple logistic regression.. There was a significant relationship between knowledge, attitudes, friends of the same age, self-efficacy and usage media information with premarital sexual behavior. Self-efficacy is the dominant variable related to student's premarital sex behavior in SMRH, with OR 7.050. To prevent premarital sexual behavior, the need for health promotion programs by optimizing the existing website, as well as facilitating SMRH facilities and infrastructure that support the formation of student character.
Sri Kubillawati, 2017
ABSTRAK Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Pros... more ABSTRAK Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai pada satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Semua individu akan menjadi tua dan ingin memiliki masa tua yang sehat, sejahtera, berguna, produktif, berkualitas dan bermartabat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan hubungan perilaku kesehatan dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cimanggis Depok. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan kuantitatif, dan menggunakan rancangan Cross Sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku kesehatan dengan pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cimanggis Depok. Populasi seluruh lansia yang tinggal di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis, yang berusia 60 tahun ke atas sebanyak 684 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 77 orang dengan menggunakan simple random sampling. Analisis menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan peran kader dengan pemanfaatan posyandu lansia. Sikap merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pemanfaatan posyandu lansia. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan lansia ke posyandu, diharapkan adanya evaluasi terhadap hasil cakupan pelayanan posyandu lansia setiap bulannya. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran lansia untuk berkunjung ke posyandu lansia, seperti pemberian penyuluhan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Melakukan evaluasi kinerja kader setiap tahun serta melakukan pembinaan dan pelatihan kepada kader. ABSTRACT Growing old is a condition that occurs in human life. The process of aging is a long life process, not only begin at one particular time, but starting from the beginning of life. All individuals will be older and want to have a good health, prosperous, useful, productive, quality and dignified. This research aims to study and explain the relationship the health behavior with elderly Posyandu utilization in Puskesmas Subdistrict Cimanggis Depok. The purpose of this analytic survey to analyze the relationship of health behavior with the use of Posyandu in Puskesmas Subdistrict Cimanggis Depok. The population of this study are all of elderly who live in the village of Curug Subdistrict Cimanggis, from 60 years and over as many as 684 people. Through simple random sampling technique, 77 of them were selected to be the samples for this study. The data obtained were analyzed through Chi Square test and multiple logistic regression test. The results of Chi-Square test showed that there are significant relationship between education, knowledge, attitude, family support and the role of cadres in Posyandu utilization. Attitude is the most dominant variable. To increase the number of elderly visits to Posyandu, the health extention workers are suggested to do some efforts to raise awareness of the elderly by giving planned, directed and sustainable health information. To evaluate the performance of cadres every year as well as to provide guidance and training to cadres.
Diah Warastuti, 2017
ABSTRAK Promosi kesehatan disekolah merupakan langkah strategis sebagai upaya peningkatan kesehat... more ABSTRAK Promosi kesehatan disekolah merupakan langkah strategis sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat, yang merupakan investasi bagi pembanguan bangsa paling efektif. Golongan anak sekolah merupakan usia remaja. Menurut survei SDKI 2012 dibandingkan SDKI 2007 dan SDKI 2002, terjadi peningkatan hubungan seks pranikah remaja 8,3%. Berdasarkan survei pendahuluan didapatkan satu mahasiswi SMRH telah melakukan seks pra nikah lebih dari 50% mahasiswi beresiko melakukan seks pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan hubungan promosi kesehatan dengan perilaku seks pranikah mahasiswi D-III kebidanan di SMRH tahun 2016. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian menggunakan Cross Sectional. Sampelnya menggunakan total populasi mahasiswi D-III kebidanan SMRH, sebanyak 205 orang. Analisis menggunakan uji kai kuadrat dan uji regresi logistik ganda. Terdapat hubungan yang signifikan antara penegtahuan, sikap, lingkungan teman sebaya, efikasi diri dan penggunaan media informasi dengan perilaku seks pranikah. Efikasi diri merupakan variabel yang dominan berhubungan dengan perilaku seks pra nikah mahasiswi SMRH, dengan nilai OR 7.050. Untuk mencegah perilaku seks pranikah diharapkan adanya program promosi kesehatan dengan mengoptimalisasi web yang ada, serta SMRH memfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan prmbentukan mahasiswi yang berkarakter. ABSTRACT Health promotion in schools is an effective strategic move as an effort to improve public health, which is an investment in the development of the nation. According to Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 compared IDHS 2002 and 2007, an increase of premarital sex among adolescents is 8.3%. Based on the preliminary survey found that one student at SMRH have done premarital sex, more than 50% female students at risk of premarital sex. This research aims to study and explain the relationship of health promotion with premarital sexual behavior D-III student of midwifery in SMRH 2016. Analytical survey with quantitative approach. Using a cross sectional study design. The sample uses a total population of SMRH's diploma degree in obstetrics student, as many as 205 people. Analysis using chi-square test and multiple logistic regression.. There was a significant relationship between knowledge, attitudes, friends of the same age, self-efficacy and usage media information with premarital sexual behavior. Self-efficacy is the dominant variable related to student's premarital sex behavior in SMRH, with OR 7.050. To prevent premarital sexual behavior, the need for health promotion programs by optimizing the existing website, as well as facilitating SMRH facilities and infrastructure that support the formation of student character.
Sri Kubillawati, 2017
ABSTRAK Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Pros... more ABSTRAK Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai pada satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Semua individu akan menjadi tua dan ingin memiliki masa tua yang sehat, sejahtera, berguna, produktif, berkualitas dan bermartabat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan hubungan perilaku kesehatan dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cimanggis Depok. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan kuantitatif, dan menggunakan rancangan Cross Sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku kesehatan dengan pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cimanggis Depok. Populasi seluruh lansia yang tinggal di Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis, yang berusia 60 tahun ke atas sebanyak 684 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 77 orang dengan menggunakan simple random sampling. Analisis menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan peran kader dengan pemanfaatan posyandu lansia. Sikap merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pemanfaatan posyandu lansia. Untuk meningkatkan jumlah kunjungan lansia ke posyandu, diharapkan adanya evaluasi terhadap hasil cakupan pelayanan posyandu lansia setiap bulannya. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran lansia untuk berkunjung ke posyandu lansia, seperti pemberian penyuluhan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Melakukan evaluasi kinerja kader setiap tahun serta melakukan pembinaan dan pelatihan kepada kader. ABSTRACT Growing old is a condition that occurs in human life. The process of aging is a long life process, not only begin at one particular time, but starting from the beginning of life. All individuals will be older and want to have a good health, prosperous, useful, productive, quality and dignified. This research aims to study and explain the relationship the health behavior with elderly Posyandu utilization in Puskesmas Subdistrict Cimanggis Depok. The purpose of this analytic survey to analyze the relationship of health behavior with the use of Posyandu in Puskesmas Subdistrict Cimanggis Depok. The population of this study are all of elderly who live in the village of Curug Subdistrict Cimanggis, from 60 years and over as many as 684 people. Through simple random sampling technique, 77 of them were selected to be the samples for this study. The data obtained were analyzed through Chi Square test and multiple logistic regression test. The results of Chi-Square test showed that there are significant relationship between education, knowledge, attitude, family support and the role of cadres in Posyandu utilization. Attitude is the most dominant variable. To increase the number of elderly visits to Posyandu, the health extention workers are suggested to do some efforts to raise awareness of the elderly by giving planned, directed and sustainable health information. To evaluate the performance of cadres every year as well as to provide guidance and training to cadres.
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Latar Belakang Survei Demografi Kesehatan Indonesia angka kematian anak berkisar 40 per 1... more ABSTRAK
Latar Belakang Survei Demografi Kesehatan Indonesia angka kematian anak berkisar 40 per 100.000 kelahiran hidup. Diare merupakan salah satu penyakit penyebab kematian anak atau balita. Tujuan didapatkan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Rumah Sakit Islam Bogor Jawa Barat Tahun 2017. Metode Penelitian ini merupkan studi analitik menggunakan pendekatan case control. Sumber data berasal dari data sekunder. Pengambilan sampel yaitu dengan cara (jumlah kelompok kasus sebanyak 41 orang dan kelompok kontrol 41 orang) dengan perbandingn sampel kasus dan kontrol 1 : 1 sehingga jumlah sampel seluruhnya adalah 82 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2017. Uji statistik menggunakan uji chi-square dan odds ratio (OR). Hasil Penelitian didapatkan balita yang mengalami diare dengan sosial ekonomi kurang baik sebanyak (76,8%), tidak diberikan ASI eksklusif (64,5%), dan status gizi yang kurang baik (61,0%). Dari hasil uji chi-square didapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara sosial ekonomi (P-value = 0,001 ; OR = 8,107), ASI eksklusif (P-value = 0,006 ; OR = 4,331), dan status gizi (P-value = 0,001 ; OR = 5,824). Simpulan dari ketiga variabel semuanya memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel independen yaitu sosial ekonomi, ASI eksklusif, dan status gizi dengan kejadian diare pada balita. Saran bekerjasama dengan tenaga medis Rumah Sakit Islam Bogor dalam pendekatan kepada orang tua balita seperti melakukan penyuluhan tentang pemberian makanan bergizi seimbang yang tidak perlu mahal namun kebutuhan balita tetap terpenuhi dengan media leaflet maupun poster.
Kata Kunci : Diare, Sosial Ekonomi, ASI Eksklusif, Status Gizi.
Daftar Pustaka : 22 (2007-2016)
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Nyeri persalinan adalah adanya kontraksi otot rahim yang menyebabkan pembukaan mulut rahi... more ABSTRAK
Nyeri persalinan adalah adanya kontraksi otot rahim yang menyebabkan pembukaan mulut rahim (serviks) sehingga timbul rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha. Ada beberapa cara dalam metode nonfarmakologi yang bisa menghilangkan rasa nyeri persalinan seperti dengan kompres hangat dan teknik masase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas kompres hangat dan teknik masase terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di Klinik Permata Bunda Kota Serang Tahun 2017. Desain penelitian ini adalah Quasy Eksperimental dengan pendekatan Two Group Pretest-Posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin kala I fase aktif, pengambilan sampel menggunakan Quota Sampling sehingga mendapatkan 30 sampel. Analisis data menggunakan dependent t-test dan independent t-test serta menggunakan alat ukur berupa lembar observasi skala nyeri. Hasil penelitian diketahui bahwa ada perbedaan nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat (p-value 0,000), dan ada perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan teknik masase pada ibu bersalin kala I fase aktif yaitu (p-value 0,000). Diharapkan kepada petugas kesehatan dapat meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai cara menurunkan nyeri pada saat persalinan agar lebih mengetahui teknik apa saja yang bisa dilakukan dalam menurunkan nyeri persalinan seperti kompres hangat dan teknik masase.
Kata Kunci : Kompres Hangat, Teknik Masase
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Produksi Air Susu Ibu (ASI) dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimulasi kelenj... more ABSTRAK
Produksi Air Susu Ibu (ASI) dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimulasi kelenjar payudara, adapun salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI antara lain status gizi ibu. Laktagogum merupakan zat yang dapat meningkatkan atau memperlancar produksi ASI. Buah papaya (Carica papaya.L) merupakan jenis tanaman yang mengandung laktagogum memiliki potensi dalam menstimulasi hormon oksitosin dan prolaktin yang berguna dalam meningkatkan dan memperlancar produksi ASI.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan produksi ASI dalam pemberian olahan buah pepaya pada Ibu Postpartum diBPM Maria DSpada kelompok eksperimen
Metodologi : Penelitian quasi-experimental ini menggunakan rancangan pre and post test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling technique. Instrumen penelitian terdiri dari lembar observasi untuk mengetahui perbedaan produksi ASI dalam konsumsi olahanbuah pepaya. Data dianalisis menggunakan descriptive statistics yaitu paired t-test untuk mengetahui perbedaan skor antara sebelum dan setelah pemberian buah pepaya dalam satu kelompok.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada skor antara sebelum dan setelah pemberian olahan buah pepaya pada kelompok eksperimen (p<0,05).
Simpulan dan Saran : Konsumsi olahan buah pepaya mampu meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum. Penelitian ini dapat diaplikasikan di praktik kebidanan klinik khususnya pada ibu postpartum bahwa dengan mengkonsumsi olahan buah pepaya dapat meningkatkan produksi ASI.
Kata Kunci : Buah Pepaya, Ibu Postpartum, Produksi ASI.
UPPM MRH, 2018
Abstrak Salah satu penyebab perdarahan post partum adalah anemia dalam kehamilan. Jumlah ibu hami... more Abstrak
Salah satu penyebab perdarahan post partum adalah anemia dalam kehamilan. Jumlah ibu hamil dengan anemia di Indonesia cukup tinggi yaitu 63,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu, pendidikan ibu dan usia kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain observasional dan pendekatan studi cross sectional menggunakan data primer. Sampelnya adalah sebagian ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal pada bulan Mei 2018 sebanyak 25 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dengan kejadian anemia (p value 0,034), kemudian antara variabel umur dan pendidikan dengan kejadian anemia tidak ada hubungan yang signifikan dimana p value masing-masing adalah 0,626 dan 1,000. Dapat disimpulkan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil dipengaruhi oleh usia kehamilannya. Disarankan agar tenaga kesehatan secara rutin melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin serta memastikan setiap ibu hamil khususnya ibu hamil dengan usia kehamilan trimester III untuk mengkonsumsi tablet penambah darah secara rutin.
Kata kunci: anemia, hemoglobin
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Prevalensi kelelahan mata pada pekerja di Indonesia 74,4% mengalami berbagai keluhan kele... more ABSTRAK
Prevalensi kelelahan mata pada pekerja di Indonesia 74,4% mengalami berbagai keluhan kelelahan mata. Hasil survei pendahuluan diketahui dari 30 terdapat 18 orang pekerja mengalami kelelahan mata. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan faktor usia, masa kerja dan faktor lain terhadap terjadinya kelelahan mata.
Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. dilakukan di kapal X, pada bulan November 2017- Juni 2018 dengan jumlah populasi 30 orang pekerja dan sampel adalah total populasi. Instrumen penelitian menggunakan Lux meter untuk mengukur kapasitas tingkat pencahayaan dan kuesioner . analisa menggunakan chi-square.
Hasil penelitian didapatkan bahwa 18 responden (60,0%) mengalami kelelahan mata. Hasil analisis bivariat menunjukan adanya perbedaan antara variabel usia dengan kelelahan mata (p value 0,002), masa kerja (p value 0,004), riwayat penyakit (p value 0,002), tingkat pencahayaan (p value 0,002) sumber pencahayaan (p value 0,002).
Kesimpulan penelitian adanya perbedaan antara usia, masa kerja, riwayat penyakit, tingkat pencahayaan dan sumber pencahayaan dengan kelelahan mata. Saran peneliti kepada perusahaan adalah melakukan penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata, melakukan rotasi bagi pekerja dengan masa kerja diatas ≥ 5 tahun, Medical Check Up berkala untuk pekerja dan dilakukan pengukuran tingkat pencahayaan lingkungan kerja.
Kata Kunci : Kelelahan mata, Photo stress recovery time, Lux meter.
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Ibu hamil dalam pemilihan KB IUD Post Plasenta. Berdasarkan hasil studi pendahuluan penul... more ABSTRAK
Ibu hamil dalam pemilihan KB IUD Post Plasenta. Berdasarkan hasil studi pendahuluan penulis yang dilakukan pada Ibu Hamil sebanyak 10 responden di Kecamatan Ciracas Tahun 2017 didapatkan 80% Ibu Hamil yang tidak menggunakan KB IUD Post Plasenta. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia,pendidikan,pekerjaan,minat,sumber informasi dan ekonomi dengan pengetahuan ibu untuk pemilihan KB IUD Post Plasenta Tahun 2018.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan metode yang digunakan adalah metode analitik melalui pendekatan cross sectional yaitu untuk melihat hubungan antara variabel independen yang meliputi usia,pendidikan, pekerjaan, minat, sumber informasi dan ekonomi terhadap variabel dependen yaitu Pengetahuan ibu hamil terhadap pemilihan KB IUD Post Plasenta di Kecamatan Ciracas tahun 2018. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 94 Ibu hamil. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ciracas Tahun 2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia sebesar p-value 0,32, pendidikan sebesar p-value 0,007, minat sebesar p-value 0,016, sumber informasi sebesar p-value 0,032.
Kesimpulan menunjukkan terdapat hubungan antara usia, pendidikan, minat, dan sumber informasi dengan pengetahuan ibu hamil dalam pemilihan kontrasepasi IUD Post Plasenta. Diharapkan untuk meningkatkan upaya dan bekerja sama dengan puskesmas untuk melakukan upaya promotif agar ibu hamil ingin melakukan pemasangan KB IUD Post Plasenta.
Kata Kunci : KB IUD, Post Plasenta
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Di antara negara ASEAN, Indonesia dengan wilayah terbesar tetap menjadi negara dengan pen... more ABSTRAK
Di antara negara ASEAN, Indonesia dengan wilayah terbesar tetap menjadi negara dengan penduduk terbanyak, jauh diatas 9 negara anggota lain. Dengan angka fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) 2,6, Indonesia masih berada diatas rata-rata TFR negara ASEAN, yaitu 2,4. Sebagai salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak maka pemerintah melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)(Octasari,2014)(Kemenkes RI,2014).
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Rapid Assement Prosedures (RAP). Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriprif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bogdan dan Taylor, 1975 dalam Moleong). Pendekatan RAP ini memandu arah dan langkah-langkah penelitian selanjutnya dalam hal pemilihan sampel penelitian, waktu dan tempat penelitian, etika penelitian, prosedur pengumpulan data, alat pengumpulan data dan analisis data.
Kata kunci : Keluarga Berencana, penelitian kualitatif
ABSTRACT
UPPM MRH, Nov 20, 2018
ABSTRAK Penduduk di seluruh dunia dengan kelompok lanjut usia (lansia) yang berumur 60 tahun keat... more ABSTRAK
Penduduk di seluruh dunia dengan kelompok lanjut usia (lansia) yang berumur 60 tahun keatas mengalami pertumbuhan dengan cepat dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Senam dapat meningkatkan aktivitas metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan seberapa besar pegaruh semam lansia terhadap peuruan tekanan darah /hypertensi. Penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat analitik kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-posttest yaitu desain penelitian yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Jumlah populasi 35 lansia (Sugiyono, 2007). Dari hasil penelitian ini didapatkan diketahui rata-rata tekanan darah sistolik sebelum mengikuti senam adalah 147 mmHg dan setelahnya menjadi 130 mmHg. Kemudian diketahui nilai ties sebesar 14 yang menunjukan ada 14 responden yang sama atau tidak mengalami perubahan tekanan darah diastolik baik sebelum maupun sesudah mengikuti senam lansia. Hasil penelitian disimpulkan Rata-rata tekanan darah systole sebelum senam lansia, dan sesudah melakukan senam lansia mengalami penurunan. Rata-rata tekanan darah dyastol sebelum senam lansia, dan sesudah melakukan senam lansia mengalami penurunan. Adanya Pengaruh senam lansia terhadap TD systole dengan besar penjelasan varian 95%. Adanya Pengaruh senam lansia terhadap TD dyastole dengan besar penjelasan varian 95%.
Kata Kunci : Lansia, Hypertensi, Senam lansia
UPPM MRH, 2018
ABSTRAK Kanker serviks menduduki urutan kedua terbanyak setelah kanker payudara. Program deteksi ... more ABSTRAK
Kanker serviks menduduki urutan kedua terbanyak setelah kanker payudara. Program deteksi dini yang telah dilakukan di Indonesia adalah IVA TEST. kader merupakan perpanjangan tangan dari Puskesmas yang salah satu tugasnya juga memberikan informasi kepada peserta Posyandu tentang informasi tentang IVA TEST. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan kader khususnyatentang IVA TEST.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pra Eksperimental dengan rancangan one group pre test and post test design. Desain penelitian one group pre test and post test design yaitu desain penelitian pra eksperimental yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding yang bertujuan untuk melihat Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Kader Tentang IVA TEST Di Wilayah Kerja Puskesmas Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Bogor Tahun 2018, yang berjumlah 62 kader dengan cara membagikan kuesioner yang di isi oleh kader. Variabel independen pada penelitian ini yang diteliti adalah Pengetahuan Kader.
Hasil uji perbedaan dalam dua kali pengukuran Paired-Samples T-Test yang menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi penyuluhan tentang IVA TEST rata-rata pengetahuan responden adalah pengetahuan kurang dengan 85% dan setelah diberikan intervensi penyuluhan tentang IVA TEST rata-rata pengetahuan responden adalah pengetahuan baik dengan 100% dari hasil uji statistik yang diperoleh adanya perbedaan bermakna pengetahuan kader tentang IVA TEST. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan kader tentang IVA TEST baik setelah dilakukan penyuluhan
Kata Kunci : Kanker serviks, IVA TEST
UPPM MRH 2018, Feb 20, 2018
ABSTRAK International Labour Organization (ILO) tahun 2005 mencatat lebih dari 30% PAK merupakan ... more ABSTRAK
International Labour Organization (ILO) tahun 2005 mencatat lebih dari 30% PAK merupakan penyakit paru. Hasil survei pendahuluan diketahui dari 61 terdapat 32 orang pekerja mengalami keluhan kesehatan selama bekerja meliputi sesak nafas, batuk-batuk dan bersin akibat paparan debu dalam ruangan bekerja yang merupakan gejala penurunan kapasitas fungsi paru. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan faktor usia, masa kerja dan faktor lain dengan kapasitas fungsi paru pada pekerja dalam duckdown room di PT. X tahun 2017.
Penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. dilakukan di PT.X, pada bulan November 2017-Juli 2018 dengan jumlah populasi 61 orang pekerja dan sampel adalah total populasi. Instrumen penelitian menggunakan spirometri untuk mengukur kapasitas fungsi paru dan kuesioner . analisa menggunakan chi-square.
Hasil penelitian didapatkan bahwa 36 responden dari 61 pekerja(59,0%) memiliki kapasitas fungsi paru tidak normal. Hasil analisis bivariat yang diperoleh dengan cara pengukuran, wawancara dan observasi menunjukan adanya perbedaan antara variabel usia dengan kapasitas fungsi paru tidak normal (p value 0,002), status gizi (p value 0,001), riwayat penyakit paru (p value 0,003), masa kerja (p value 0,002) dan pemakaian APD (p value 0,001).
Kesimpulan penelitian adanya perbedaan antara usia, status gizi, riwayat penyakit paru, masa kerja, dan pemakaian APD dengan kapasitas fungsi paru. Saran peneliti kepada perusahaan adalah melakukan penyuluhan kesehatan mengenai cara dan pentingnya menjaga kesehatan kapasitas fungsi paru, pemakaian APD, Medical Check Up berkala untuk pekerja dan dilakukan pengukuran debu lingkungan kerja.
Kata Kunci : Kapasitas Fungsi Paru, APD, Spirometri.
(UPPM) MRH, 2018
ABSTRAK Kanker serviks disebabkan Human Papilloma Virus (HPV) menempati urutan kedua sebagai kank... more ABSTRAK
Kanker serviks disebabkan Human Papilloma Virus (HPV) menempati urutan kedua sebagai kanker yang paling umum terjadi di antara wanita di Indonesia. Namun, pengetahuan tentang kanker serviks masih rendah yang mengakibatkan sikap buruk terhadap pencegahannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia subur sebanyak 95 orang dengan teknik sampling Cluster Random Sampling. Data dianalisis secara statistik bivariat melalui uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan minat ada hubungan antara persepsi dengan minat, ada hubungan antara sikap dengan minat. Kesimpulannya adalah hubungan antara pengetahuan, persepsi dan sikap dengan minat untuk melakukan vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV). Agar pengetahuan, persepsi dan sikap meningkat perlu diberikannya informasi dari tenaga kesehatan tentang vaksin HPV melalui pendidikan kesehatan.
Kata Kunci: Pengetahuan, Persepsi, Minat, Vaksin HPV
UPPM, 2018
ABSTRAK Kecerdasan emosional meliputi dimensi mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi d... more ABSTRAK
Kecerdasan emosional meliputi dimensi mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, empati, dan membina hubungan merupakan faktor-faktor yang penting dalam proses pembelajaran mahasiswa, dalam hal ini adalah kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi kecerdasan emosional dengan kompetensi APN mahasiswa D-III Kebidanan, dan menganalisis dimensi yang dominan berkorelasi dengan kompetensi APN mahasiswa D-III Kebidanan.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan STIKES Mitra RIA Husada semester VI berjumlah 51 orang yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik pengambilan secara simple random sampling dan didapatkan 33 responden. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret-Mei 2018 dengan menggunakan kuesioner dan daftar tilik. Data yang terkumpul dilakukan analisis statistik secara bivariabel menggunakan Chi Square dan multivariabel dengan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kecerdasan emosional mempunyai korelasi positif yang bermakna terhadap kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan mengenal emosi (p 0,008), mengelola emosi (p 0,009), motivasi diri (p 0,013) empati (p 0,016), membina hubungan baik (p 0,027), Sedangkan pengujian secara parsial dari kelima dimensi kecerdasan emosional, variabel yang dominan berkorelasi pada kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan adalah dimensi mengelola emosi (p = 0,010 dengan OR 86,1). Variabel mengelola emosi mempunyai pengaruh paling kuat terhadap kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dengan kecerdasan emosional yang baik mahasiswa D-III Kebidanan memiliki kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) dan dimensi mengelola emosi yang dominan berkorelasi dengan kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan.
Kata kunci : Kecerdasan emosional, mengenal emosi, mengelola emosi, motivasi diri, empati, membina hubungan baik, kompetensi, Asuhan Persalinan Normal (APN