Dr. Ramaiyulis, S.Pt, MP | Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (original) (raw)
Papers by Dr. Ramaiyulis, S.Pt, MP
International Journal of Scientific & Technology Research, 2017
Current conditions, especially in urban agricultural land is getting narrower, due to the rapid d... more Current conditions, especially in urban agricultural land is getting narrower, due to the rapid development. If left untreated it can lead to food security and environmental problems. One solution to allow the fulfillment of foodstuffs such as vegetables can be fulfilled for the people to exploit the potential of the narrow yard with continuous production of hydroponic systems. Interest dedication to the community to find ways to introduce a hydroponic vegetable crops that can supplement the family income of farmers. Benefits of the service is expected to increase people's income and the public generally in Community Economic Zone (KEM) Kanagarian Tikalak in particular and can provide lucrative benefits for the environment. Devotion execution method implemented by a lecture and demonstration. The materials used such as husks, seeds of vegetables (kale, collards, caisin), hydroponic media such as slug biogas, rope, bamboo to place the plants grow. The results of this activity the...
The objective of this study was to examine the interaction effect of additions cattle feed supple... more The objective of this study was to examine the interaction effect of additions cattle feed supplement (CFS) with feed concentrate on rumen fermentability and fiber degradability of low-quality tropical forages. The forage used is Paspalum conjugatum contain 5.44% of crude protein, feed concentrate contains 7.52% of crude protein and the CFS is containing 22.07% crude protein and 1.17% condensed tannin. The study was conducted in vitro using a split plot design with 2 main plots of full forage ration (FF) and forage + concentrate ration 60: 40% DM basis (FC), each plot was split with 4 levels of CFS (0, 5, 10 and 15% DM basis). The results showed the interaction effect of CFS addition and concentrate to crude fiber and fiber fraction degradation (P<0.05), but no interaction on rumen fermentability (P>0.05). The addition of CFS had a linear effect to increasing the rumen pH (P = 0.01), decreasing the VFA total (P = 0.03), decreasing the iso-VFA (P = 0.03) and decreasing the ratio of acetate / propionate (P=0.03). Dry matter degradability increased in CFS 10% (P <0.01), but not significant on organic matter degradability (P = 0.18). The interaction effect of CFS and concentrate was shown by decreased degradability of ADF (P = 0.03) and cellulose (P <0.01) in FF ration but an increase in FC ration and a higher linear increase to degradability of crude fiber, NDF and hemicellulose in FC than FF ration (P <0.01). The best, the CFS are given with feed concentrate at the level of 10%.
Peranan penting mikroba rumen dalam proses pencernaan dan sistesis protein mikroba sangat menduku... more Peranan penting mikroba rumen dalam proses pencernaan dan sistesis protein mikroba sangat mendukung produktivitas sapi potong. Optimalisasi sintesis protein mikroba dilakukan dengan penyediaan nutrisi dalam bentuk pakan suplemen yang diiringi dengan penambahan ampas gambir (AG) yang mengandung tanin kondensasi 9,96% sebagai senyawa antiprotozoa rumen. Penambahan empat taraf AG 0%, 2,5%, 5% dan 7,5% dalam suplemen berkadar protein 29% dan TDN 76% diuji secara in vitro dengan inkubasi selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukan penambahan AG mampu menekan populasi protozoa rumen dari 1,952 x 10 4 pada kontrol menjadi 0,325 x 10 4 sel/ml cairan rumen atau menurun 83,35% dari kontrol dengan penambahan AG 7,5%. Penambahan empat taraf AG tetap menghasilkan karakteristik fermentasi rumen yang mendukung pertumbuhan mikroba yaitu pH berkisar 6,6-6,7, total VFA 107,5 mM pada kontrol meningkat signifikan pada taraf AG 2,5% dan menurun dengan peningkatan taraf diatas 2,5%. Konsentrasi NH 3 -N 5,23 mg/dl pada kontrol, meningkat linier menjadi 7,15 mg/dl pada taraf AG 7,5%. Produksi biomassa mikroba pada kontrol 175,27 mg/dl dengan laju produksi 3,35 mg/dl/jam, meningkat akibat penambahan AG hingga taraf 5% yaitu 285,32 mg/dl dengan laju 6,93 mg/dl/jam dan turun kembali pada taraf 7,5% yaitu 225,34 mg/dl dengan laju 5,63 mg/dl/jam. Fenomena yang sama ditemukan pula pada sintesis protein mikroba yaitu 92,37 mg/dl pada kontrol dengan laju sintesis 2,82 mg/dl/jam, meningkat akibat penambahan AG hingga taraf 5% menjadi 156,22 mg/dl dengan laju 3,80 mg/dl/jam dan turun kembali pada taraf 7,5% dengan laju 3,15 mg/dl/jam. Penambahan AG yang tepat dalam pakan suplemen adalah taraf 5% untuk mendapatkan sintesis protein mikroba yang optimal.
teknologi biogas skala rumah tangga yang sederhana dengan biaya relatif murah perlu dilakukan men... more teknologi biogas skala rumah tangga yang sederhana dengan biaya relatif murah perlu dilakukan mengingat potensi penggunaan energi terbarukan dan pengembangan peternakan sapi berwawasan lingkungan. Pengembangan digester biogas ini menggunakan tangki polyethilene kapasitas 3.000 liter dilengkapi bak inlet dan outlet dari beton. Tangki ditanam ke dalam tanah dengan posisi terbalik dan disambung ke bak inlet dan outlet menggunakan pipa PVC 4’’, serta saluran gas ke kompor dengan selang plastik, sedangkan kompor menggunakan kompor elpiji yang dimodifikasi. Hasil pengujian kinerja digester didapatkan bahwa laju produksi biogas berkisar antara 96-104 liter/jam sehingga terakumulasi biogas pada pagi hari sebanyak 1.244 liter, siang 576 liter dan sore 589 liter. Total gas yang teakumulasi dalam digester memberikan tekanan antara 358-424 mmH2O dan cukup untuk mendorong biogas dari digester ke kompor. Pemakaian biogas mampu menghidupkan kompor 2 pengapian sekaligus pagi selama 1 jam 55 menit, siang selama 52 menit dan sore selama 56 menit. Kondisi lingkungan dalam digester dengan pH 7,5 dan suhu konstan 250C mampu mendukung proses fermentasi anaerob dalam digester sehingga menghasilkan laju produksi biogas yang optimal dan konstan.
Penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat suplementasi ... more Penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat suplementasi Permen Sapi® pada beberapa metode fermentasi kulit buah kakao terhadap kualitas Pakan Kaya Protein Sel Tunggal (PKPST). Penelitian ini menggunakan dua faktor yaitu Jenis Inokulan dan tingkat suplementasi Permen Sapi®. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi penggunaan inokulan dan supelementasi Permen Sapi® memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,05). Perlakuan terbaik didapat dari penggunaan kapang Rhizopus oligosporus dengan penambahan suplemen Permen Sapi® 15% yang dapat menghasilkan kandungan gizi PKPST dengan protein 15,96%, serat kasar 15,38% dan BETN 36,55%, pH 5,93 dengan nilai palatabilitas 1,33.
Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) telah dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan produksi air s... more Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) telah dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan produksi air susu kambing dan mengolah susu kambing menjadi dadih. Produksi air susu kambing ditingkatkan dengan pemberian pakan suplemen Rumen Microbial Supplement (RMS) sedangkan pengolahan susu dilakukan dengan memasukan susu ke dalam tabung bambu dan diinkubasi dalam inkubator dadih. Hasil yang didapatkan menunjukan Rumen microbial supplement dapat digunakan sebagai pakan suplemen untuk meningkatkan produksi air susu kambing. Penggunaan inkubator dalam produksi dadih dapat meningkatkan mutu produk dadih baik dari segi kandungan gizi maupun organoleptik.
Community services activities were conducted at the farmer group Saiyo as well with the women far... more Community services activities were conducted at the farmer group Saiyo as well with the
women farmer group of Berkat Yakin located at the Desa Olo Bangau Kecamatan Batang
Anai Padang Pariaman. Both of the partner farmer groups have their own cacao
plantations and domestic cows breeding with simple integrated technology. To date the
farmers discard cacao pericarps as domestic garbage, this attitude can be changed by
introducing technology which convert the waste materials of cacao to be animal feed. On
the other hand, domestic animal waste product can be utilized to produce biogas and high
quality of organic fertilizers. By performing and utilizing these waste materials to
produce biogas and organic fertilizer, farmers will get extra benefit with a daily extra
income of Rp.26.100.
Science and technology programs for community (IBM) has been implemented with the aim of improvi... more Science and technology programs for community (IBM) has been implemented with the
aim of improving technology intensive cattle raising in the cage. The introduction of a
given technology is integrated quail and cattle farms. Quail feces processed into cattle feed
concentrate and cow manure is processed into fish feed. The results obtained indicate
faecal fermentation quail worthy of cattle feed concentrate containing 22.92% protein,
18.90% crude fiber, fat 3.39%, ash 24.70% and 30.09% BETN. Provision of quail feces
fermentation as concentrates cows resulted in increased body weight gain cows from 0.52
kg / day to 0.64 kg / day, an increase of 24% and increase the income over feed costs
increased 16% from Rp 15,220 / kg be Rp 17.643/kg.
Teaching Documents by Dr. Ramaiyulis, S.Pt, MP
Kesulitan dalam penyediaan rumput untuk sapi dapat diatasi dengan substitusi sebagian atau seluru... more Kesulitan dalam penyediaan rumput untuk sapi dapat diatasi dengan substitusi sebagian atau seluruhnya dengan jerami padi. Faktor pembatas dalam penggunaan jerami adalah rendahnya nilai gizi, kecernaan dan palatabilitas serta daya tahan simpan. Pengolahan jerami menjadi tape jerami merupakan pengolahan secara fermentasi menggunakan jamur tempe (Rhizopus sp.) dapat meningkatkan nilai gizi terutama protein dari massa jamur yang tumbuh pada jerami, kecernaan juga meningkat dengan proses amoniasi yang terjadi selama fermentasi dan palatabilitas juga meningkat karena aroma jerami berubah menjadi aroma fermentasi serta tahan dalam penyimpanan. Jerami fermentasi dapat diberikan sebagai hijauan pakan ternak diiringi dengan pemberian konsentrat untuk mencukupi ternak sapi dalam kebutuhan gizi.
Fluktuasi produksi hijauan sangat dipengaruhi musin, ketika musim hujan produksi tinggi dan sebal... more Fluktuasi produksi hijauan sangat dipengaruhi musin, ketika musim hujan produksi tinggi dan sebaliknya ketika musim panas. Pengawetan hijauan pada saat produksi melimpah baik rumput ketika musim hujan atau limbah pertanian ketika saat panen dapat dilakukan dengan teknologi Silase.
Penggemukan sapi potong yang hanya mengandalkan pakan berupa hijauan rumput dan limbah pertanian ... more Penggemukan sapi potong yang hanya mengandalkan pakan berupa hijauan rumput dan limbah pertanian menghasilkan produktivitas ternak yang rendah. Defisiensi nutrisi merupakan faktor pembatas dalam produktivitas, karena itu perlu pemberian pakan suplemen untuk melengkapi nutrisi agar produktivitas optimal bisa dicapai.
Kebutuhan pakan konsentrat untuk penggemukan sapi potong menjadi dilema ketika bahan pakan penyus... more Kebutuhan pakan konsentrat untuk penggemukan sapi potong menjadi dilema ketika bahan pakan penyusun konsentrat berharga mahal dan semakin bersaing dengan kebutuhan manusia dan atau dengan ternak lainnya. Feses puyuh menjadi potensi digunakan sebagai bakan pakan konsentrat sapi setelah dilakukan pengolahan.
Kotoran sapi sebagai limbah bagi usaha peternakan sapi yang bisa mencemari lingkungan bila tidak ... more Kotoran sapi sebagai limbah bagi usaha peternakan sapi yang bisa mencemari lingkungan bila tidak dikelola dengan baik, sebaliknya kotoran sapi menyimpan sejumlah manfaat yang sangat menguntungkan terutama untuk pupuk kandang dan potensi menghasilkan biogas.
Seiring dengan krisis energi dengan sulitnya mendapatkan bahan bakar, maka sudah saatnya kotoran sapi diolah menjadi biogas untuk bahan bakar.
Penggunaan kulit buah kakao sebagai bahan pakan konsentrat menghadapi suatu kendala berupa nilai ... more Penggunaan kulit buah kakao sebagai
bahan pakan konsentrat menghadapi suatu
kendala berupa nilai gizi yang rendah, cepat
rusak atau busuk dan tidak tahan lama untuk
disimpan serta adanya zat pembatas berupa
Theobromida serta asam fitat yang dapat
mengakibatkan diare pada ternak. Kandungan
asam fitat yang tinggi juga dapat
menurunkan kemampuan usus ruminansia
(sapi, kambing, kerbau) dalam menyerap zatzat
makanan.
Conference Presentations by Dr. Ramaiyulis, S.Pt, MP
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh taraf penambahan ampas gambir (Uncaria gambier) (A... more Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh taraf penambahan ampas gambir (Uncaria gambier) (AG) guna memproteksi protein dalam pakan suplemen terhadap laju degradasinya dalam rumen. Pakan suplemen dibuat dari bahan gula merah, bungkil kedele, bungkil kelapa, dedak, tapioka, urea dan mineral. Perlakuan penambahan ampas gambir dilakukan 4 taraf yaitu 0, 2,5%, 5% dan 7,5% dalam formula pakan suplemen ya ng diuji secara in vitro. Hasil penelitian menunjukan penambahan AG berpengaruh nyata menurunkan kecernaan bahan kering pakan suplemen dari 62,21% pada kontrol menjadi 53,66% pada taraf AG 5%. Laju degradasi protein dalam pakan suplemen menurun dari 1,01%/ jam pada kontrol menjadi 0,77, 0,68, dan 0,74 %/ jam masing untuk taraf AG 2,5%, 5% dan 7,5% serta berakibat menurunkan konsentrasi NH3 cairan rumen. Persentase Rumen Undegraded Dietaty Protein (RUDP) meningkat dari kontrol 30,13% dan pada perlakuan berturut-turut adalah 41,26%, 44,16% dan 38,74%. Produk akhir RUDP ditambah protein mikroba yang terukur dalam variabel protein total menunjukan peningkatan dibandingkan kontrol yaitu 319,14 mg/g pada kontrol menjadi 345,46 mg/g, 462,00 mg/g dan 401,16 mg/g masing untuk taraf AG 2,5%, 5% dan 7,5%. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan taraf terbaik penambahan ampas gambir dalam pakan suplemen adalah taraf 5%.
International Journal of Scientific & Technology Research, 2017
Current conditions, especially in urban agricultural land is getting narrower, due to the rapid d... more Current conditions, especially in urban agricultural land is getting narrower, due to the rapid development. If left untreated it can lead to food security and environmental problems. One solution to allow the fulfillment of foodstuffs such as vegetables can be fulfilled for the people to exploit the potential of the narrow yard with continuous production of hydroponic systems. Interest dedication to the community to find ways to introduce a hydroponic vegetable crops that can supplement the family income of farmers. Benefits of the service is expected to increase people's income and the public generally in Community Economic Zone (KEM) Kanagarian Tikalak in particular and can provide lucrative benefits for the environment. Devotion execution method implemented by a lecture and demonstration. The materials used such as husks, seeds of vegetables (kale, collards, caisin), hydroponic media such as slug biogas, rope, bamboo to place the plants grow. The results of this activity the...
The objective of this study was to examine the interaction effect of additions cattle feed supple... more The objective of this study was to examine the interaction effect of additions cattle feed supplement (CFS) with feed concentrate on rumen fermentability and fiber degradability of low-quality tropical forages. The forage used is Paspalum conjugatum contain 5.44% of crude protein, feed concentrate contains 7.52% of crude protein and the CFS is containing 22.07% crude protein and 1.17% condensed tannin. The study was conducted in vitro using a split plot design with 2 main plots of full forage ration (FF) and forage + concentrate ration 60: 40% DM basis (FC), each plot was split with 4 levels of CFS (0, 5, 10 and 15% DM basis). The results showed the interaction effect of CFS addition and concentrate to crude fiber and fiber fraction degradation (P<0.05), but no interaction on rumen fermentability (P>0.05). The addition of CFS had a linear effect to increasing the rumen pH (P = 0.01), decreasing the VFA total (P = 0.03), decreasing the iso-VFA (P = 0.03) and decreasing the ratio of acetate / propionate (P=0.03). Dry matter degradability increased in CFS 10% (P <0.01), but not significant on organic matter degradability (P = 0.18). The interaction effect of CFS and concentrate was shown by decreased degradability of ADF (P = 0.03) and cellulose (P <0.01) in FF ration but an increase in FC ration and a higher linear increase to degradability of crude fiber, NDF and hemicellulose in FC than FF ration (P <0.01). The best, the CFS are given with feed concentrate at the level of 10%.
Peranan penting mikroba rumen dalam proses pencernaan dan sistesis protein mikroba sangat menduku... more Peranan penting mikroba rumen dalam proses pencernaan dan sistesis protein mikroba sangat mendukung produktivitas sapi potong. Optimalisasi sintesis protein mikroba dilakukan dengan penyediaan nutrisi dalam bentuk pakan suplemen yang diiringi dengan penambahan ampas gambir (AG) yang mengandung tanin kondensasi 9,96% sebagai senyawa antiprotozoa rumen. Penambahan empat taraf AG 0%, 2,5%, 5% dan 7,5% dalam suplemen berkadar protein 29% dan TDN 76% diuji secara in vitro dengan inkubasi selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukan penambahan AG mampu menekan populasi protozoa rumen dari 1,952 x 10 4 pada kontrol menjadi 0,325 x 10 4 sel/ml cairan rumen atau menurun 83,35% dari kontrol dengan penambahan AG 7,5%. Penambahan empat taraf AG tetap menghasilkan karakteristik fermentasi rumen yang mendukung pertumbuhan mikroba yaitu pH berkisar 6,6-6,7, total VFA 107,5 mM pada kontrol meningkat signifikan pada taraf AG 2,5% dan menurun dengan peningkatan taraf diatas 2,5%. Konsentrasi NH 3 -N 5,23 mg/dl pada kontrol, meningkat linier menjadi 7,15 mg/dl pada taraf AG 7,5%. Produksi biomassa mikroba pada kontrol 175,27 mg/dl dengan laju produksi 3,35 mg/dl/jam, meningkat akibat penambahan AG hingga taraf 5% yaitu 285,32 mg/dl dengan laju 6,93 mg/dl/jam dan turun kembali pada taraf 7,5% yaitu 225,34 mg/dl dengan laju 5,63 mg/dl/jam. Fenomena yang sama ditemukan pula pada sintesis protein mikroba yaitu 92,37 mg/dl pada kontrol dengan laju sintesis 2,82 mg/dl/jam, meningkat akibat penambahan AG hingga taraf 5% menjadi 156,22 mg/dl dengan laju 3,80 mg/dl/jam dan turun kembali pada taraf 7,5% dengan laju 3,15 mg/dl/jam. Penambahan AG yang tepat dalam pakan suplemen adalah taraf 5% untuk mendapatkan sintesis protein mikroba yang optimal.
teknologi biogas skala rumah tangga yang sederhana dengan biaya relatif murah perlu dilakukan men... more teknologi biogas skala rumah tangga yang sederhana dengan biaya relatif murah perlu dilakukan mengingat potensi penggunaan energi terbarukan dan pengembangan peternakan sapi berwawasan lingkungan. Pengembangan digester biogas ini menggunakan tangki polyethilene kapasitas 3.000 liter dilengkapi bak inlet dan outlet dari beton. Tangki ditanam ke dalam tanah dengan posisi terbalik dan disambung ke bak inlet dan outlet menggunakan pipa PVC 4’’, serta saluran gas ke kompor dengan selang plastik, sedangkan kompor menggunakan kompor elpiji yang dimodifikasi. Hasil pengujian kinerja digester didapatkan bahwa laju produksi biogas berkisar antara 96-104 liter/jam sehingga terakumulasi biogas pada pagi hari sebanyak 1.244 liter, siang 576 liter dan sore 589 liter. Total gas yang teakumulasi dalam digester memberikan tekanan antara 358-424 mmH2O dan cukup untuk mendorong biogas dari digester ke kompor. Pemakaian biogas mampu menghidupkan kompor 2 pengapian sekaligus pagi selama 1 jam 55 menit, siang selama 52 menit dan sore selama 56 menit. Kondisi lingkungan dalam digester dengan pH 7,5 dan suhu konstan 250C mampu mendukung proses fermentasi anaerob dalam digester sehingga menghasilkan laju produksi biogas yang optimal dan konstan.
Penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat suplementasi ... more Penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat suplementasi Permen Sapi® pada beberapa metode fermentasi kulit buah kakao terhadap kualitas Pakan Kaya Protein Sel Tunggal (PKPST). Penelitian ini menggunakan dua faktor yaitu Jenis Inokulan dan tingkat suplementasi Permen Sapi®. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi penggunaan inokulan dan supelementasi Permen Sapi® memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,05). Perlakuan terbaik didapat dari penggunaan kapang Rhizopus oligosporus dengan penambahan suplemen Permen Sapi® 15% yang dapat menghasilkan kandungan gizi PKPST dengan protein 15,96%, serat kasar 15,38% dan BETN 36,55%, pH 5,93 dengan nilai palatabilitas 1,33.
Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) telah dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan produksi air s... more Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) telah dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan produksi air susu kambing dan mengolah susu kambing menjadi dadih. Produksi air susu kambing ditingkatkan dengan pemberian pakan suplemen Rumen Microbial Supplement (RMS) sedangkan pengolahan susu dilakukan dengan memasukan susu ke dalam tabung bambu dan diinkubasi dalam inkubator dadih. Hasil yang didapatkan menunjukan Rumen microbial supplement dapat digunakan sebagai pakan suplemen untuk meningkatkan produksi air susu kambing. Penggunaan inkubator dalam produksi dadih dapat meningkatkan mutu produk dadih baik dari segi kandungan gizi maupun organoleptik.
Community services activities were conducted at the farmer group Saiyo as well with the women far... more Community services activities were conducted at the farmer group Saiyo as well with the
women farmer group of Berkat Yakin located at the Desa Olo Bangau Kecamatan Batang
Anai Padang Pariaman. Both of the partner farmer groups have their own cacao
plantations and domestic cows breeding with simple integrated technology. To date the
farmers discard cacao pericarps as domestic garbage, this attitude can be changed by
introducing technology which convert the waste materials of cacao to be animal feed. On
the other hand, domestic animal waste product can be utilized to produce biogas and high
quality of organic fertilizers. By performing and utilizing these waste materials to
produce biogas and organic fertilizer, farmers will get extra benefit with a daily extra
income of Rp.26.100.
Science and technology programs for community (IBM) has been implemented with the aim of improvi... more Science and technology programs for community (IBM) has been implemented with the
aim of improving technology intensive cattle raising in the cage. The introduction of a
given technology is integrated quail and cattle farms. Quail feces processed into cattle feed
concentrate and cow manure is processed into fish feed. The results obtained indicate
faecal fermentation quail worthy of cattle feed concentrate containing 22.92% protein,
18.90% crude fiber, fat 3.39%, ash 24.70% and 30.09% BETN. Provision of quail feces
fermentation as concentrates cows resulted in increased body weight gain cows from 0.52
kg / day to 0.64 kg / day, an increase of 24% and increase the income over feed costs
increased 16% from Rp 15,220 / kg be Rp 17.643/kg.
Kesulitan dalam penyediaan rumput untuk sapi dapat diatasi dengan substitusi sebagian atau seluru... more Kesulitan dalam penyediaan rumput untuk sapi dapat diatasi dengan substitusi sebagian atau seluruhnya dengan jerami padi. Faktor pembatas dalam penggunaan jerami adalah rendahnya nilai gizi, kecernaan dan palatabilitas serta daya tahan simpan. Pengolahan jerami menjadi tape jerami merupakan pengolahan secara fermentasi menggunakan jamur tempe (Rhizopus sp.) dapat meningkatkan nilai gizi terutama protein dari massa jamur yang tumbuh pada jerami, kecernaan juga meningkat dengan proses amoniasi yang terjadi selama fermentasi dan palatabilitas juga meningkat karena aroma jerami berubah menjadi aroma fermentasi serta tahan dalam penyimpanan. Jerami fermentasi dapat diberikan sebagai hijauan pakan ternak diiringi dengan pemberian konsentrat untuk mencukupi ternak sapi dalam kebutuhan gizi.
Fluktuasi produksi hijauan sangat dipengaruhi musin, ketika musim hujan produksi tinggi dan sebal... more Fluktuasi produksi hijauan sangat dipengaruhi musin, ketika musim hujan produksi tinggi dan sebaliknya ketika musim panas. Pengawetan hijauan pada saat produksi melimpah baik rumput ketika musim hujan atau limbah pertanian ketika saat panen dapat dilakukan dengan teknologi Silase.
Penggemukan sapi potong yang hanya mengandalkan pakan berupa hijauan rumput dan limbah pertanian ... more Penggemukan sapi potong yang hanya mengandalkan pakan berupa hijauan rumput dan limbah pertanian menghasilkan produktivitas ternak yang rendah. Defisiensi nutrisi merupakan faktor pembatas dalam produktivitas, karena itu perlu pemberian pakan suplemen untuk melengkapi nutrisi agar produktivitas optimal bisa dicapai.
Kebutuhan pakan konsentrat untuk penggemukan sapi potong menjadi dilema ketika bahan pakan penyus... more Kebutuhan pakan konsentrat untuk penggemukan sapi potong menjadi dilema ketika bahan pakan penyusun konsentrat berharga mahal dan semakin bersaing dengan kebutuhan manusia dan atau dengan ternak lainnya. Feses puyuh menjadi potensi digunakan sebagai bakan pakan konsentrat sapi setelah dilakukan pengolahan.
Kotoran sapi sebagai limbah bagi usaha peternakan sapi yang bisa mencemari lingkungan bila tidak ... more Kotoran sapi sebagai limbah bagi usaha peternakan sapi yang bisa mencemari lingkungan bila tidak dikelola dengan baik, sebaliknya kotoran sapi menyimpan sejumlah manfaat yang sangat menguntungkan terutama untuk pupuk kandang dan potensi menghasilkan biogas.
Seiring dengan krisis energi dengan sulitnya mendapatkan bahan bakar, maka sudah saatnya kotoran sapi diolah menjadi biogas untuk bahan bakar.
Penggunaan kulit buah kakao sebagai bahan pakan konsentrat menghadapi suatu kendala berupa nilai ... more Penggunaan kulit buah kakao sebagai
bahan pakan konsentrat menghadapi suatu
kendala berupa nilai gizi yang rendah, cepat
rusak atau busuk dan tidak tahan lama untuk
disimpan serta adanya zat pembatas berupa
Theobromida serta asam fitat yang dapat
mengakibatkan diare pada ternak. Kandungan
asam fitat yang tinggi juga dapat
menurunkan kemampuan usus ruminansia
(sapi, kambing, kerbau) dalam menyerap zatzat
makanan.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh taraf penambahan ampas gambir (Uncaria gambier) (A... more Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh taraf penambahan ampas gambir (Uncaria gambier) (AG) guna memproteksi protein dalam pakan suplemen terhadap laju degradasinya dalam rumen. Pakan suplemen dibuat dari bahan gula merah, bungkil kedele, bungkil kelapa, dedak, tapioka, urea dan mineral. Perlakuan penambahan ampas gambir dilakukan 4 taraf yaitu 0, 2,5%, 5% dan 7,5% dalam formula pakan suplemen ya ng diuji secara in vitro. Hasil penelitian menunjukan penambahan AG berpengaruh nyata menurunkan kecernaan bahan kering pakan suplemen dari 62,21% pada kontrol menjadi 53,66% pada taraf AG 5%. Laju degradasi protein dalam pakan suplemen menurun dari 1,01%/ jam pada kontrol menjadi 0,77, 0,68, dan 0,74 %/ jam masing untuk taraf AG 2,5%, 5% dan 7,5% serta berakibat menurunkan konsentrasi NH3 cairan rumen. Persentase Rumen Undegraded Dietaty Protein (RUDP) meningkat dari kontrol 30,13% dan pada perlakuan berturut-turut adalah 41,26%, 44,16% dan 38,74%. Produk akhir RUDP ditambah protein mikroba yang terukur dalam variabel protein total menunjukan peningkatan dibandingkan kontrol yaitu 319,14 mg/g pada kontrol menjadi 345,46 mg/g, 462,00 mg/g dan 401,16 mg/g masing untuk taraf AG 2,5%, 5% dan 7,5%. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan taraf terbaik penambahan ampas gambir dalam pakan suplemen adalah taraf 5%.