Ramli Harahap | STT Abdi Sabda, Medan (original) (raw)

Uploads

Papers by Ramli Harahap

Research paper thumbnail of KOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS Minggu

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Kedelapanbelas Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita aka... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu Kedelapanbelas Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema "Pertolongan Kita adalah dalam Nama TUHAN". Tema ini menegaskan bahwa sumber pertolongan sejati kita bukanlah manusia, kekuatan, kekayaan, atau kemampuan kita sendiri, melainkan Tuhan. Ini menunjukkan bahwa kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri atau hal-hal duniawi untuk menghadapi tantangan dan bahaya hidup. Sebaliknya, kita perlu sepenuhnya bergantung pada Tuhan sebagai satu-satunya Penolong yang dapat diandalkan.

Research paper thumbnail of MENDEKAT KEPADA ALLAH

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu Ketujuhbelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ad... more Minggu ini kita memasuki Minggu Ketujuhbelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Mendekat kepada Allah". Kita akan belajar dari surat Yakobus 4:1-10 tentang bagaimana kita bisa sungguh-sungguh mendekat kepada Allah dan apa yang diperlukan dari kita sebagai umat-Nya.

Research paper thumbnail of TUHAN TELAH BERBUAT BAIK KEPADAMU

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu Keenambelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ada... more Minggu ini kita memasuki Minggu Keenambelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “TUHAN telah Berbuat Baik Kepadamu”. Dalam pasal ini, pemazmur menggambarkan pengalaman pribadi tentang bagaimana Tuhan telah bertindak dengan penuh kasih dan penyelamatan dalam hidupnya. Ia memuji Tuhan yang telah mendengar doanya dan menyelamatkannya dari segala kesesakan.

Research paper thumbnail of YESUS MENJADIKAN SEGALA-GALANYA BAIK

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu Kelimabelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ada... more Minggu ini kita memasuki Minggu Kelimabelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Yesus Menjadikan Segala-galanya Baik”. Dalam perikop ini, kita melihat bagaimana Yesus menunjukkan belas kasih dan kuasa-Nya yang tak terbatas dengan menjadikan segala sesuatu menjadi baik. Pesan ini sangat relevan bagi kita yang sering kali merasa terbebani oleh berbagai masalah hidup.

Research paper thumbnail of BERPEGANG PADA PERINTAH TUHAN

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu Keempatbelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ad... more Minggu ini kita memasuki Minggu Keempatbelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Berpegang pada Perintah TUHAN". Dalam bagian ini, kita diajak untuk memahami betapa pentingnya perintah Tuhan dalam hidup kita dan bagaimana kita dapat menghidupi perintah-perintah tersebut.

Research paper thumbnail of KUAT DI DALAM TUHAN

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu Ketigabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ada... more Minggu ini kita memasuki Minggu Ketigabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Kuat di Dalam TUHAN". Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus memberikan nasihat yang sangat relevan bagi kita yang hidup di tengah tantangan dan pergumulan dunia ini. Dia mengingatkan kita bahwa kekuatan sejati hanya dapat ditemukan di dalam Tuhan.

Research paper thumbnail of MEMBUANG KEBODOHAN DAN MENGIKUTI JALAN PENGERTIAN

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keduabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungka... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keduabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Membuang Kebodohan dan Mengikuti Jalan Pengertian”. Dalam pasal ini, kita diajak untuk memilih jalan pengertian dan meninggalkan kebodohan. Ayat-ayat ini menggambarkan hikmat sebagai seorang wanita yang mendirikan rumah, mempersiapkan hidangan, dan mengundang orang-orang untuk datang. Ini menunjukkan bahwa hikmat tidak hanya menunggu, tetapi aktif mencari dan mengundang kita.

Research paper thumbnail of Melayani Dengan Kasih

Minggu ini kita memasuki Minggu Ketigabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ada... more Minggu ini kita memasuki Minggu Ketigabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Melayani dengan Kasih". Paulus menekankan prinsip "melayani dengan kasih" sebagai tanggapan terhadap kondisi perekonomian yang sulit di antara umat percaya di Makedonia. Jemaat-jemaat di Makedonia, yang meliputi jemaat-jemaat di Filipi, Tesalonika, dan Berea, sedang mengalami kesulitan ekonomi yang serius. Meskipun mereka menghadapi keterbatasan dan cobaan, mereka masih bersedia memberikan dengan murah hati untuk membantu sesama umat percaya yang membutuhkan.

Research paper thumbnail of HIDUP BARU DALAM KASIH KRISTUS

Ramli Harahap, 2024

Kita telah memasuki Minggu Kesebelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Hi... more Kita telah memasuki Minggu Kesebelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Hidup Baru dalam Kasih Kristus". Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana kita, sebagai orang-orang percaya, harus hidup dalam terang kasih dan anugerah yang telah kita terima. Dalam perikop ini kita pelajari beberapa hal berkaitan dengan hidup baru dalam Kasih Kristus, yakni:

Research paper thumbnail of KOTBAH MINGGU X SETELAH TRINITATIS Minggu, 04 Agustus 2024 "ALLAH MENURUNKAN ROTI KEHIDUPAN" Kotbah: Keluaran 16:2-8 Bacaan: Yohanes 6:24-35

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu kesepuluh setelah Trinitatis. Tema yang akan kita gumuli ada... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu kesepuluh setelah Trinitatis. Tema yang akan kita gumuli adalah “ALLAH Menurunkan Roti Kehidupan”. Dalam perikop ini, kita melihat bagaimana Allah dengan kasih-Nya yang luar biasa memelihara umat-Nya di padang gurun. Kita akan belajar tentang bagaimana Allah menyediakan kebutuhan kita, apa arti roti kehidupan yang sejati, dan bagaimana kita dapat menerima dan menghargai pemberian-Nya.

Research paper thumbnail of YESUS BERKUASA MEMENUHI KEBUTUHAN KITA

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu kesembilan setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan me... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu kesembilan setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Yesus Berkuasa Memenuhi Kebutuhan Kita”. Tema ini diangkat dari kisah Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan. Kisah ini menunjukkan kuasa Yesus dalam memenuhi kebutuhan kita, baik fisik maupun rohani. Mari kita bersama-sama menggali pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa ini.

Research paper thumbnail of TUHAN MENGGEMBALAKAN UMATNYA

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu kedelapan setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan mem... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu kedelapan setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “TUHAN Menggembalakan Umat-Nya”. Dalam perikop ini, Nabi Yeremia menegur para pemimpin Israel yang telah gagal menggembalakan umat Tuhan dengan benar. Namun, di tengah teguran itu, terdapat janji yang indah tentang datangnya seorang Gembala yang sejati, yaitu Mesias, yang akan menggembalakan umat-Nya dengan adil dan benar.

Research paper thumbnail of BERANI MENYUARAKAN KEBENARAN

Ramli Harahap, 2024

Kita telah memasuki Minggu 7 Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Berani Men... more Kita telah memasuki Minggu 7 Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Berani Menyuarakan Kebenaran". Dalam kisah ini, kita belajar dari Yohanes Pembaptis yang dengan tegas dan berani menyuarakan kebenaran, meskipun harus menghadapi konsekuensi yang berat. Yohanes Pembaptis dikenal sebagai nabi yang berani dan tanpa kompromi. Dia dipanggil untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan menyerukan pertobatan. Namun, keberanian Yohanes untuk menyuarakan kebenaran membawanya berhadapan dengan Herodes dan Herodias. Dalam Markus 6:18, Yohanes secara langsung menegur Herodes karena pernikahannya yang tidak sah dengan Herodias, istri saudaranya. Tindakan ini menunjukkan keberanian Yohanes dalam menyampaikan kebenaran tanpa memandang status atau kekuasaan orang yang ditegur.

Research paper thumbnail of ALLAH BENTENG BAGI KITA

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keenam Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membah... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keenam Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema "ALLAH Benteng bagi Kita". Tema ini menarik untuk kita ulas sebab dalam menjalani dan mengarungi gelombang kehidupan ini hanya Allah benteng bagi kita. Makna "Allah Benteng Bagi Kita" berdasarkan Mazmur 48:1-15 memiliki beberapa lapisan yang dalam dan kaya akan pengertian teologis serta praktis dalam kehidupan iman. Berikut adalah beberapa makna yang dapat kita ambil dari Mazmur 48:1-15:

Research paper thumbnail of IMAN YANG MENYEMBUHKAN

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Kelima Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membah... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu Kelima Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Iman yang Menyembuhkan”. Dalam bacaan kita hari ini, kita menemukan dua kisah penyembuhan yang luar biasa. Pertama, kisah seorang wanita yang menderita pendarahan selama dua belas tahun. Kedua, kisah tentang Yairus, seorang pemimpin rumah ibadat, yang anak perempuannya hampir mati. Kedua kisah ini menunjukkan bahwa iman kepada Yesus mampu mengatasi segala rintangan dan memberikan penyembuhan yang sejati.

Research paper thumbnail of "BERSERU KEPADA TUHAN DALAM KESESAKAN"

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keempat setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan memba... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keempat setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema "Berseru kepada TUHAN dalam Kesesakan". Dalam bagian ini, kita akan melihat bagaimana Tuhan menolong umat-Nya yang berseru kepada-Nya dalam kesesakan. Firman Tuhan ini sangat relevan bagi kita semua, karena dalam kehidupan ini, kita pasti akan mengalami masa-masa sulit dan penuh tantangan. Namun, kita diingatkan bahwa Tuhan selalu ada bagi kita, siap menolong dan menyelamatkan kita dari segala kesesakan.

Research paper thumbnail of HIDUP KARENA PERCAYA BUKAN KARENA MELIHAT

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu ketiga setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membah... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu ketiga setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Hidup karena Percaya bukan karena Melihat”. Ungkapan "Hidup karena percaya bukan karena melihat" merujuk pada konsep kehidupan berdasarkan iman yang kuat kepada Tuhan, meskipun kita tidak selalu melihat atau merasakan kehadiran-Nya secara langsung. Ungkapan ini dapat dijelaskan dari beberapa sudut pandang yang mendalam:

Research paper thumbnail of TUHAN MENGUATKAN HAMBANYA

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu kedua setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membaha... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu kedua setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “TUHAN Menguatkan Hamba-Nya”. Setiap manusia pasti menghadapi tantangan dan pergumulan dalam hidupnya. Dalam situasi-situasi tersebut, sering kali kita merasa lemah dan tidak berdaya. Namun, sebagai umat Allah, kita memiliki janji bahwa Tuhan selalu hadir untuk menguatkan kita. Pada kotbah kali ini, kita akan merenungkan bagaimana Tuhan menguatkan hamba-Nya melalui kisah Samuel di 1 Samuel 8:4-11.

Research paper thumbnail of KEKUATAN BERASAL DARI ALLAH

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu I Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Kekua... more Minggu ini kita memasuki Minggu I Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Kekuatan Berasal dari Allah”. Kekuatan yang berasal dari Allah adalah konsep yang sangat penting dalam iman Kristen. Berdasarkan 2 Korintus 4:5-12, kekuatan ini diilustrasikan melalui berbagai cara Allah bekerja dalam hidup orang percaya. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang bagaimana kekuatan ini dapat dipahami dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari:

Research paper thumbnail of KUDUS, KUDUS, KUDUSLAH TUHAN

Ramli Harahap, 2024

Hari ini kita memasuki Minggu Trinitatis. Dalam ibadah ini tema yang akan kita renungkan adalah “... more Hari ini kita memasuki Minggu Trinitatis. Dalam ibadah ini tema yang akan kita renungkan adalah “Kudus, Kudus, Kuduslah TUHAN”. Pengulangan kata "kudus" tiga kali dalam ayat 3 menekankan kekudusan Tuhan secara luar biasa. Dalam bahasa Ibrani, pengulangan digunakan untuk menekankan pentingnya suatu konsep. Dengan menyebut Tuhan sebagai "kudus" tiga kali, para serafim menekankan bahwa Tuhan adalah kudus dalam esensi-Nya, sifat-Nya, dan perbuatan-Nya. Ini menggambarkan kekudusan Tuhan sebagai kualitas utama dan mutlak-Nya, jauh melebihi segala sesuatu yang lain.

Research paper thumbnail of KOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS Minggu

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Kedelapanbelas Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita aka... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu Kedelapanbelas Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema "Pertolongan Kita adalah dalam Nama TUHAN". Tema ini menegaskan bahwa sumber pertolongan sejati kita bukanlah manusia, kekuatan, kekayaan, atau kemampuan kita sendiri, melainkan Tuhan. Ini menunjukkan bahwa kita tidak bisa mengandalkan diri sendiri atau hal-hal duniawi untuk menghadapi tantangan dan bahaya hidup. Sebaliknya, kita perlu sepenuhnya bergantung pada Tuhan sebagai satu-satunya Penolong yang dapat diandalkan.

Research paper thumbnail of MENDEKAT KEPADA ALLAH

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu Ketujuhbelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ad... more Minggu ini kita memasuki Minggu Ketujuhbelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Mendekat kepada Allah". Kita akan belajar dari surat Yakobus 4:1-10 tentang bagaimana kita bisa sungguh-sungguh mendekat kepada Allah dan apa yang diperlukan dari kita sebagai umat-Nya.

Research paper thumbnail of TUHAN TELAH BERBUAT BAIK KEPADAMU

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu Keenambelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ada... more Minggu ini kita memasuki Minggu Keenambelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “TUHAN telah Berbuat Baik Kepadamu”. Dalam pasal ini, pemazmur menggambarkan pengalaman pribadi tentang bagaimana Tuhan telah bertindak dengan penuh kasih dan penyelamatan dalam hidupnya. Ia memuji Tuhan yang telah mendengar doanya dan menyelamatkannya dari segala kesesakan.

Research paper thumbnail of YESUS MENJADIKAN SEGALA-GALANYA BAIK

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu Kelimabelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ada... more Minggu ini kita memasuki Minggu Kelimabelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Yesus Menjadikan Segala-galanya Baik”. Dalam perikop ini, kita melihat bagaimana Yesus menunjukkan belas kasih dan kuasa-Nya yang tak terbatas dengan menjadikan segala sesuatu menjadi baik. Pesan ini sangat relevan bagi kita yang sering kali merasa terbebani oleh berbagai masalah hidup.

Research paper thumbnail of BERPEGANG PADA PERINTAH TUHAN

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu Keempatbelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ad... more Minggu ini kita memasuki Minggu Keempatbelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Berpegang pada Perintah TUHAN". Dalam bagian ini, kita diajak untuk memahami betapa pentingnya perintah Tuhan dalam hidup kita dan bagaimana kita dapat menghidupi perintah-perintah tersebut.

Research paper thumbnail of KUAT DI DALAM TUHAN

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu Ketigabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ada... more Minggu ini kita memasuki Minggu Ketigabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Kuat di Dalam TUHAN". Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus memberikan nasihat yang sangat relevan bagi kita yang hidup di tengah tantangan dan pergumulan dunia ini. Dia mengingatkan kita bahwa kekuatan sejati hanya dapat ditemukan di dalam Tuhan.

Research paper thumbnail of MEMBUANG KEBODOHAN DAN MENGIKUTI JALAN PENGERTIAN

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keduabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungka... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keduabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Membuang Kebodohan dan Mengikuti Jalan Pengertian”. Dalam pasal ini, kita diajak untuk memilih jalan pengertian dan meninggalkan kebodohan. Ayat-ayat ini menggambarkan hikmat sebagai seorang wanita yang mendirikan rumah, mempersiapkan hidangan, dan mengundang orang-orang untuk datang. Ini menunjukkan bahwa hikmat tidak hanya menunggu, tetapi aktif mencari dan mengundang kita.

Research paper thumbnail of Melayani Dengan Kasih

Minggu ini kita memasuki Minggu Ketigabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan ada... more Minggu ini kita memasuki Minggu Ketigabelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Melayani dengan Kasih". Paulus menekankan prinsip "melayani dengan kasih" sebagai tanggapan terhadap kondisi perekonomian yang sulit di antara umat percaya di Makedonia. Jemaat-jemaat di Makedonia, yang meliputi jemaat-jemaat di Filipi, Tesalonika, dan Berea, sedang mengalami kesulitan ekonomi yang serius. Meskipun mereka menghadapi keterbatasan dan cobaan, mereka masih bersedia memberikan dengan murah hati untuk membantu sesama umat percaya yang membutuhkan.

Research paper thumbnail of HIDUP BARU DALAM KASIH KRISTUS

Ramli Harahap, 2024

Kita telah memasuki Minggu Kesebelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Hi... more Kita telah memasuki Minggu Kesebelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Hidup Baru dalam Kasih Kristus". Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana kita, sebagai orang-orang percaya, harus hidup dalam terang kasih dan anugerah yang telah kita terima. Dalam perikop ini kita pelajari beberapa hal berkaitan dengan hidup baru dalam Kasih Kristus, yakni:

Research paper thumbnail of KOTBAH MINGGU X SETELAH TRINITATIS Minggu, 04 Agustus 2024 "ALLAH MENURUNKAN ROTI KEHIDUPAN" Kotbah: Keluaran 16:2-8 Bacaan: Yohanes 6:24-35

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu kesepuluh setelah Trinitatis. Tema yang akan kita gumuli ada... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu kesepuluh setelah Trinitatis. Tema yang akan kita gumuli adalah “ALLAH Menurunkan Roti Kehidupan”. Dalam perikop ini, kita melihat bagaimana Allah dengan kasih-Nya yang luar biasa memelihara umat-Nya di padang gurun. Kita akan belajar tentang bagaimana Allah menyediakan kebutuhan kita, apa arti roti kehidupan yang sejati, dan bagaimana kita dapat menerima dan menghargai pemberian-Nya.

Research paper thumbnail of YESUS BERKUASA MEMENUHI KEBUTUHAN KITA

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu kesembilan setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan me... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu kesembilan setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Yesus Berkuasa Memenuhi Kebutuhan Kita”. Tema ini diangkat dari kisah Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan. Kisah ini menunjukkan kuasa Yesus dalam memenuhi kebutuhan kita, baik fisik maupun rohani. Mari kita bersama-sama menggali pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa ini.

Research paper thumbnail of TUHAN MENGGEMBALAKAN UMATNYA

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu kedelapan setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan mem... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu kedelapan setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “TUHAN Menggembalakan Umat-Nya”. Dalam perikop ini, Nabi Yeremia menegur para pemimpin Israel yang telah gagal menggembalakan umat Tuhan dengan benar. Namun, di tengah teguran itu, terdapat janji yang indah tentang datangnya seorang Gembala yang sejati, yaitu Mesias, yang akan menggembalakan umat-Nya dengan adil dan benar.

Research paper thumbnail of BERANI MENYUARAKAN KEBENARAN

Ramli Harahap, 2024

Kita telah memasuki Minggu 7 Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Berani Men... more Kita telah memasuki Minggu 7 Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah "Berani Menyuarakan Kebenaran". Dalam kisah ini, kita belajar dari Yohanes Pembaptis yang dengan tegas dan berani menyuarakan kebenaran, meskipun harus menghadapi konsekuensi yang berat. Yohanes Pembaptis dikenal sebagai nabi yang berani dan tanpa kompromi. Dia dipanggil untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan menyerukan pertobatan. Namun, keberanian Yohanes untuk menyuarakan kebenaran membawanya berhadapan dengan Herodes dan Herodias. Dalam Markus 6:18, Yohanes secara langsung menegur Herodes karena pernikahannya yang tidak sah dengan Herodias, istri saudaranya. Tindakan ini menunjukkan keberanian Yohanes dalam menyampaikan kebenaran tanpa memandang status atau kekuasaan orang yang ditegur.

Research paper thumbnail of ALLAH BENTENG BAGI KITA

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keenam Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membah... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keenam Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema "ALLAH Benteng bagi Kita". Tema ini menarik untuk kita ulas sebab dalam menjalani dan mengarungi gelombang kehidupan ini hanya Allah benteng bagi kita. Makna "Allah Benteng Bagi Kita" berdasarkan Mazmur 48:1-15 memiliki beberapa lapisan yang dalam dan kaya akan pengertian teologis serta praktis dalam kehidupan iman. Berikut adalah beberapa makna yang dapat kita ambil dari Mazmur 48:1-15:

Research paper thumbnail of IMAN YANG MENYEMBUHKAN

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Kelima Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membah... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu Kelima Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Iman yang Menyembuhkan”. Dalam bacaan kita hari ini, kita menemukan dua kisah penyembuhan yang luar biasa. Pertama, kisah seorang wanita yang menderita pendarahan selama dua belas tahun. Kedua, kisah tentang Yairus, seorang pemimpin rumah ibadat, yang anak perempuannya hampir mati. Kedua kisah ini menunjukkan bahwa iman kepada Yesus mampu mengatasi segala rintangan dan memberikan penyembuhan yang sejati.

Research paper thumbnail of "BERSERU KEPADA TUHAN DALAM KESESAKAN"

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keempat setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan memba... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keempat setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema "Berseru kepada TUHAN dalam Kesesakan". Dalam bagian ini, kita akan melihat bagaimana Tuhan menolong umat-Nya yang berseru kepada-Nya dalam kesesakan. Firman Tuhan ini sangat relevan bagi kita semua, karena dalam kehidupan ini, kita pasti akan mengalami masa-masa sulit dan penuh tantangan. Namun, kita diingatkan bahwa Tuhan selalu ada bagi kita, siap menolong dan menyelamatkan kita dari segala kesesakan.

Research paper thumbnail of HIDUP KARENA PERCAYA BUKAN KARENA MELIHAT

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu ketiga setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membah... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu ketiga setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Hidup karena Percaya bukan karena Melihat”. Ungkapan "Hidup karena percaya bukan karena melihat" merujuk pada konsep kehidupan berdasarkan iman yang kuat kepada Tuhan, meskipun kita tidak selalu melihat atau merasakan kehadiran-Nya secara langsung. Ungkapan ini dapat dijelaskan dari beberapa sudut pandang yang mendalam:

Research paper thumbnail of TUHAN MENGUATKAN HAMBANYA

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita akan memasuki Minggu kedua setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membaha... more Minggu ini kita akan memasuki Minggu kedua setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “TUHAN Menguatkan Hamba-Nya”. Setiap manusia pasti menghadapi tantangan dan pergumulan dalam hidupnya. Dalam situasi-situasi tersebut, sering kali kita merasa lemah dan tidak berdaya. Namun, sebagai umat Allah, kita memiliki janji bahwa Tuhan selalu hadir untuk menguatkan kita. Pada kotbah kali ini, kita akan merenungkan bagaimana Tuhan menguatkan hamba-Nya melalui kisah Samuel di 1 Samuel 8:4-11.

Research paper thumbnail of KEKUATAN BERASAL DARI ALLAH

Ramli Harahap, 2024

Minggu ini kita memasuki Minggu I Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Kekua... more Minggu ini kita memasuki Minggu I Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Kekuatan Berasal dari Allah”. Kekuatan yang berasal dari Allah adalah konsep yang sangat penting dalam iman Kristen. Berdasarkan 2 Korintus 4:5-12, kekuatan ini diilustrasikan melalui berbagai cara Allah bekerja dalam hidup orang percaya. Berikut adalah penjelasan mendalam tentang bagaimana kekuatan ini dapat dipahami dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari:

Research paper thumbnail of KUDUS, KUDUS, KUDUSLAH TUHAN

Ramli Harahap, 2024

Hari ini kita memasuki Minggu Trinitatis. Dalam ibadah ini tema yang akan kita renungkan adalah “... more Hari ini kita memasuki Minggu Trinitatis. Dalam ibadah ini tema yang akan kita renungkan adalah “Kudus, Kudus, Kuduslah TUHAN”. Pengulangan kata "kudus" tiga kali dalam ayat 3 menekankan kekudusan Tuhan secara luar biasa. Dalam bahasa Ibrani, pengulangan digunakan untuk menekankan pentingnya suatu konsep. Dengan menyebut Tuhan sebagai "kudus" tiga kali, para serafim menekankan bahwa Tuhan adalah kudus dalam esensi-Nya, sifat-Nya, dan perbuatan-Nya. Ini menggambarkan kekudusan Tuhan sebagai kualitas utama dan mutlak-Nya, jauh melebihi segala sesuatu yang lain.

Research paper thumbnail of Book Review

Ramli Harahap, 2020

The Nature of Doctrine: Religion and Theology in a Postliberal Age, P hiladelphia: The Westminste... more The Nature of Doctrine: Religion and Theology in a Postliberal Age, P hiladelphia: The Westminster Press, 1984 Ramli Harahap1 Karyanya George A.Lindbeck ini menawarkan apa yang dia anggap sebagai pendekatan yang tepat untuk membangun teologi. Dia meletakkan dasar "teologi pascaliberal" yang didasarkan pada pendekatan kultural-linguistik dengan agama dan teori aturan doktrin. Lindbeck menyatakan bahwa bukunya adalah produk dari "ketidakpuasan yang tumbuh dengan cara-cara berpikir biasa" ketika datang ke doktrin dan dogma dari gereja-gereja. Ia terutama terganggu oleh gagasan yang berlaku bahwa doktrin rekonsiliasi tanpa perubahan doktrinal adalah kontradiksi-diri. Dalam bab pertama, Lindbeck membahas pendekatan tradisional untuk teologi. Pendekatan pertama menekankan aspek kognitif atau proposisional agama dan melihat agama sebagai serangkaian proposisi dan klaim kebenaran tentang realitas obyektif. Ini telah menjadi pandangan dominan dari gereja Kristen sepanjang sejarahnya. Pendekatan kedua, yang dia sebut "pengalaman-ekspresif," menafsirkan doktrin sebagai simbol noninformative dan nondiscursive perasaan batin, sikap, atau orientasi eksistensial. Pendekatan ketiga, yang dilakukan oleh Katolik Roma cenderung mencoba untuk menggabungkan dua penekanan pertama tadi. Lindbeck percaya bahwa ketiga pendekatan tadi akhirnya gagal. Dalam semua perspektif sulit untuk membayangkan kemungkinan doktrinal rekonsiliasi tanpa menyerah atau mengalah. Lindbeck menawarkan "alternatif" yang tepat untuk tiga model standar. Dia menyebut cara konseptualisasi pendekatan agama "budaya-linguistik", dan pandangannya tentang doktrin gereja sebagai teori "regulatif" atau "aturan". Pendekatan kultural-linguistik tidak didasarkan pada aspek kognitif atau pengalaman-ekspresif agama. Sebaliknya, menempatkan penekanan pada bidang-bidang di mana "agama mirip dengan bentuk bahasa korelatif hidup mereka dan dengan demikian mirip dengan budaya". 1

Research paper thumbnail of BUNGA RAMPAI: SERATUS LIMAPULUH TAHUN KEKRISTENAN  DI LUAT ANGKOLA

“Bunga Rampai: Seratus Limapuluh Tahun Kekristenan di Luat (Daerah) Angkola” merupakan Bunga Ramp... more “Bunga Rampai: Seratus Limapuluh Tahun Kekristenan di Luat (Daerah) Angkola” merupakan Bunga Rampai yang terdiri dari 10 tulisan yang disunting oleh Ramli SN Harahap pada 2011 dalam rangka memperingati seratus lima puluh tahun kekristenan di Tanah Batak Angkola. Buku setebal 119 halaman ini diterbitkan untuk kalangan sendiri. Dalam buku ini ada beberapa orang yang memberikan kata sambutannya seperti: Pucuk Pimpinan GKPA, Ketua Umum Panitia, Ketua Umum PGI, Mitra GKPA dari Ausschuss des Krirchenkreises Braunfels Jerman, dari dari FKUB Kabupaten Tapanuli Selatan.

Research paper thumbnail of A HISTORY OF LUTHERANISM

Penulis buku A History oof Lutheranism ini adalah Eric W.Gritsch. Gritsch adalah seorang Profesor... more Penulis buku A History oof Lutheranism ini adalah Eric W.Gritsch. Gritsch adalah seorang Profesor Emeritus Sejarah Gereja pada Seminary Gettysburg Lutheran, Pennsylvania. Menurut Gritsch, buku ini memberikan sebuah saringan sejarah gerakan pembaharuan. Lebih tegas lagi Gritsch mengatakan bahwa hingga sekarang (2002) tidak seorang pun yang telah mecoba untuk menulis sejarah umum Lutheranisme. Gritsch mengakui bahwa penulisan buku ini adalah sebuah tugas yang menakutkan dikarenakan perubahan-perubahan sejarah Lutheranisme di seluruh benua di dunia ini. Sehingga Gritsch memutuskan untuk menulis buku ini sebab para mahasiswa Sekolah-sekolah Lutheran, para pendeta, dan yang lainnya selalu mencari sebuah sejarah yang komprehensif. Gritsch menyadari bahwa buku-buku yang membahas sejarah Lutheranisme memang sudah ada, namun buku-buku tersebut hanya membahas sejarah Lutheranisme yang khusus, misalnya Lutheranisme di Amerika Utara, tetapi dari semua penulis buku-buku tersebut tidak seorang pun yang mencoba membahas sejarah Lutheranisme secara menyeluruh (worldwide).
Dalam rangka mempermudah para pembaca buku ini untuk mengerti sejarah Lutheranisme tanpa dibingungkan oleh ragam informasi, maka Gritsch mencoba membuat beberapa volume dan risalah. Gritsch berharap agar banyak orang termotivasi untuk memperbaiki bukunya ini agar semakin sempurna.
Dalam menulis buku ini, Gritsch mencantumkan beberapa sumber-sumber yang menjadi buku pegangannya seperti: Theologische Realenzyklopädie (TRE), The Histrorical Dictionary of Lutheranism, dan The Encyclopedia of the Lutheran Church.

Ramli SN Harahap

Research paper thumbnail of A HISTORY OF CHRISTIAN DOCTRINE

Buku yang berjudul A History of Christian Doctrine ini merupakan kumpulan tulisan para ahli Sejar... more Buku yang berjudul A History of Christian Doctrine ini merupakan kumpulan tulisan para ahli Sejarah Gereja yang diedit oleh Hubert Cunliffe-Jones. Rencana semula buku ini mulai dikerjakan tahun 1968 dan diharapkan bahan tulisan diselesaikan dan diberikan kepada editor pada tahun 1970. Namun karena berbagai faktor maka bahan tulisan tidak dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dan bahkan ada tulisan yang tidak bisa diselesaikan oleh penulis, sehingga dilanjutkan oleh penulis lain agar sempurna. Hanya dua penulis yang dapat menyelesaikannya tepat waktu yaitu Professor Lampe dan Dr.Ware.
Akhirnya dengan kesabaran yang sungguh, Hubert Cunliffe-Jones, mantan guru besar teologi dan pensiunan dari Ketua Jurusan Teologi Universitas Manchester tahun 1973 ini dapat menyelesaikan editing buku ini. Tebal buku ini adalah 591 halaman yang dilengkapi dengan indeks nama-nama dan subyek

Ramli SN Harahap

Research paper thumbnail of MENGHAYATI KALAM DALAM HENING: KUMPULAN KARYA  TERPILIH PROF. DR. PROF. LIEM KIEM YANG

Hal pertama yang disoroti Yonky Karman adalah mengenai membaca Alkitab bersama Gereja. Menurut Pd... more Hal pertama yang disoroti Yonky Karman adalah mengenai membaca Alkitab bersama Gereja. Menurut Pdt. Dr. Yongky Karman, sekalipun Prof. Liem akrab dengan metode-metode kajian Alkitab seperti kritik sumber, kritik redaksi, sejarah tradisi, kritik tekstual, kritik bentuk, krititk feminis dan sebagainya, namun ia tidak mau menjadikan metode kajian Alkitab itu sebagai kriteria kebenaran Alkitab. Bahkan, dalam karya tulis ilmiahnya Prof. Liem membiarkan metode-metode kajian Alkitab tersebut ditinggalkan dalam dapur interpretasinya karena Prof. Liem lebih menekankan pada tafsiran dan hasil refleksinya atas Alkitab dalam bentuk yang siap saji. Selanjutnya Yongky Karman mengatakan bahwa tulisan ilmiah Prof. Liem jauh dari kesan rumit. Kesederhanaannya dalam menafsirkan teks dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, menurut keyakinan teologisnya, firman Tuhan tetap, sedangkan dunia berubah-ubah. Kedua, dalam membaca Alkitab, Prof. Liem tidak bisa meninggalkan tradisi pietisnya dan menjadikannya sebagai lapisan pertama kerangka interpretatifnya, sedangkan analitis kritis dijadikannya sebagai lapisan kedua. Ketiga, bagi Liem, pembacaan Alkitab yang sesuai dengan integritas teks adalah pembacaan naratif. Menurut Liem, pembacaan Alkitab dalam konteks akademis, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, hanya akan membongkar narasi Alkitab dan kemudian merusak keutuhan teks. Itulah sebabnya Prof. Liem tidak mau berhenti pada proses tafsir yang hanya memenggal-menggal teks, tetapi lebih jauh dia menekankan perlunya menghayati teks dalam keutuhannya. Dengan kata lain, Prof. Liem megatakan daripada sibuk dengan ”the story behind the teks”, lebih baik ditekankan pada ”the whole story” Menurut Yongky Karman, Prof. Liem dalam bukunya ingin mengatakan bahwa objek tafsir adalah teks itu sendiri. Daripada mengembangkan (hermeneutics of suspicious), selalu bersikap mencurigai teks, Prof. Liem lebih menempatkan diri di bawah teks. Hal ini jelas dikatakan Prof. Liem dalam bukunya mengatakan, ”kita punya our story, jadi biarkan the biblical story itu mengorek story kita”. Dengan begitu Prof. Liem belajar menanti dalam hening untuk bisa mendengarkan apa yang mau dikatakan teks. Dengan pemahaman Prof. Liem dalam membaca Alkitab, Yongky Karman mengatakan bahwa Prof. Liem membaca Alkitab bersama gereja. Selanjutnya Yongky Karman menekankan bahwa Alkitab pertama-pertama tidak diberikan kepada penafsiran Alkitab atau teolog, tetapi umat. Tuhan tidak memberikan firman kepada umat sebagai teka-teki, tetapi sebagai penyingkapan wahyu.

Research paper thumbnail of Book Riview: A WORLD HISTORY OF CHRISTIANITY by  ADRIAN HASTINGS Cassel: The Bath Press, 1999 Bab 5-6 dan 9-10

Research paper thumbnail of LAPORAN  BUKU  A HISTORY OF CHRISTIANITY by  KURT ALAND Philadelpia: Fortress Press, 1986, Vol.II

Research paper thumbnail of A HISTORY OF CHRISTIANITY

Research paper thumbnail of BOOK REVIEW

Research paper thumbnail of THE GOSPEL IN A PLURALIST SOCIETY by  LESSLIE NEWBIGIN

Research paper thumbnail of Deklarasi Bersama Tentang Ajaran Pembenaran Oleh Iman PENERBIT PT KANISIUS Ramli SN Harahap

Ramli Harahap, 2015

Sejak munculnya gerakan Reformasi pada 1500-an, khususnya Reformasi Martin Luther (1517), Gereja ... more Sejak munculnya gerakan Reformasi pada 1500-an, khususnya Reformasi Martin Luther (1517), Gereja Katolik Roma menganggap Gereja Reformasi atau Protestan sebagai musuh, bahkan bidat. Kecaman demi kecaman disampaikan Gereja Katolik Roma kepada para Reformator seperti Martin Luther yang dianggap sebagai penyesat.1 Kutukan ini tidak hanya dikenakan kepada para Reformator itu saja, melainkan juga kepada para pengikut Reformator. Banyak hal yang diprotes oleh para Reformator terhadap Gereja Katolik Roma, baik dalam ajaran maupun dalam ritus-ritus keagamaan.

Research paper thumbnail of Manusia Diciptakan Menurut Gambar Allah: Apa Artinya Untuk Hidup, Pekerjaan dan Pola Pikir Kita Masa Kini

Ginda P. Harahap2, 2020

Kita telah sering mendengar bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah atau Imago Dei sebagaim... more Kita telah sering mendengar bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah atau Imago Dei sebagaimana tertulis dalam kitab Kejadian 1:26-27: "Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadi-kan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." Bahkan Nas ini sering menjadi ayat yang dihafal atau dibacakan oleh jemaat dalam kaitannya dengan acara perayaan Natal. Namun, barangkali masih banyak diantara kita yang belum begitu memahami apa sebenarnya yang mau disampaikan Nas ini kepada kita masa kini. Atau dengan kata lain, apa sebenarnya artinya jika dikatakan bahwa "Manusia diciptakan menurut gambar Allah," terutama dalam hidup, pekerjaan, dan pola berpikir kita masa kini. Boleh saja pertanyaan tentang gambar Allah ini sama sekali tidak lagi mendapat perhatian kita saat ini. Atau beberapa orang barangkali masih menanyakan pertanyaan ini dalam diri mereka sendiri tanpa memperoleh jawaban yang jelas terhadap pokok doktrin Alkitab yang penting ini.

Research paper thumbnail of B U K U E N D E ANGKOLA -MANDAILING GEREJA KRISTEN PROTESTAN ANGKOLA

GKPA, 2015

Buku Ende Angkola-Mandailing (BEAM) adalah Buku nyanyian yang digunakan oleh orang Angkola-Mandai... more Buku Ende Angkola-Mandailing (BEAM) adalah Buku nyanyian yang digunakan oleh orang Angkola-Mandailing dalam setiap ibadah. Buku nyanyian ini sudah beberapa kali direvisi demi menjawab kebutuhan warga jemaat GKPA.

Kiranya Buku Ende Angkola-Mandailing ini dapat menjadi peneguh iman percaya semua warga GKPA dan umat percaya.

Research paper thumbnail of DEKLARASI BERSAMA TENTANG AJARAN PEMBENARAN OLEH IMAN

PERSETERUAN GEREJA KATOLIK ROMA (GKR) DAN GEREJA PROTESTAN (LUTHER) SUDAH BERLANGSUNG HAMPIR LIMA... more PERSETERUAN GEREJA KATOLIK ROMA (GKR) DAN GEREJA PROTESTAN (LUTHER) SUDAH BERLANGSUNG HAMPIR LIMA ABAD LAMANYA. KEDUA BELAH PIHAK SALING MENGUTUK DAN BERTIKAI DALAM HAL AJARAN GEREJA MASING-MASING. PERSETERUAN INI AKHIRNYA DIHENTIKAN MELALUI SEBUAH DOKUMEN BERSAMA YAKNI: DEKLARASI BERSAMA TENTANG AJARAN PEMBENARAN OLEH IMAN PADA 31 OKTOBER 1999 YANG LALU DI WITTENBERGH JERMAN. DOKUMEN INI PERLU DIKAJI LEBIH DALAM DAMPAKNYA BAGI GEREJA KATOLIK DI INDONESIA DAN GEREJA PROTESTAN DI INDONESIA. TULISAN INI TELAH DITERBITKAN MENJADI BUKU OLEH PT.KANISIUS YOGYAKARTA PADA 2015 YANG LALU. (rsnh)