Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam | UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (original) (raw)

Papers by Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam

Research paper thumbnail of Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Islam (Sebuah Analisis Implementasi GLS di MI Muhammadiyah Gunungkidul)

Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Islam (Sebuah Analisis Implementasi GLS di MI Muhammadiyah Gunungkidul), 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di sekolah ... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di sekolah Islam, kesadaran civitas akademik dalam budaya literasi, faktor pendukung dan penghambat implementasi GLS dan analisa tentang implementasi di sekolah Islam. Adapun penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah warga sekolah dan objek dalam penelitian adalah segala hal yang menyangkut implementasi program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di MI Muhammadiyah Pengkol Gunungkidul. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa ada kesadaran bersama warga sekolah dalam menggerakkan program GLS dan terdapat beberapa strategi dalam pengimplementasian program GLS. Faktor pendukung program GLS di sekolah ini salah satunya adalah kesadaran yang tinggi, komunikasi yang baik antara sekolah dengan orang tua dan banyak strategi yang dilakukan. Sedangkan faktor penghambat salah satunya adalah fasilitas sangat minim dan belum ada dukungan yang maksimal dari pemerintah. Dalam konteks agama, semestinya umat Islam harus menjalankan budaya literasi karena hal itu sebagai ajaran pertama dalam Al-Qur'an. Tantangan ke depan, anak-anak harus memiliki kesadaran untuk meningkatkan kualitas literasi. Saat ini, kualitas bacaan masyarakat secara tekstual melalui buku semakin rendah, maka perlu keseimbangan dalam memahami fenomena tersebut. Perlu juga sebuah 'revolusi' dalam merubah pola pikir masyarakat dalam berliterasi. ABSTRACT This study aims to determine the implementation of School Literacy Movement (GLS) in Islamic school, awareness of academic civitas in cultural literacy, supporting and inhibiting factors in GLS' implementation and analysis on implementation in Islamic school. The study used is qualitative research. Subjects in this study are

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Penggunaan Media Teka-Teki Silang (Crossword Puzzle) dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Kosakata Bahasa Arab Peserta Didik Kelas III MI Ma'arif Giriloyo 1 Bantul

Penggunaan Media Teka-Teki Silang (Crossword Puzzle) dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Kosakata Bahasa Arab Peserta Didik Kelas III MI Ma'arif Giriloyo 1 Bantul, 2018

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan media teka-teki silang (crossword puzzle) unt... more Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan media teka-teki silang (crossword puzzle) untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis kosakata bahasa Arab peserta didik di MI Ma'arif Giriloyo 1 Imogiri Bantul. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III MI Ma'arif Giriloyo 1 Imogiri Bantul yang berjumlah 37 orang. Data tentang kemampuan membaca dan menulis kosakata bahasa Arab dikumpulkan melalui lembar observasi, wawancara, dan tes. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif deskriptif. Pada siklus I, persentase kemampuan membaca dan menulis kosakata bahasa Arab peserta didik diperoleh hasil signifikan dari prasiklus yaitu 83% untuk kemampuan membaca dan 72% untuk kemampuan menulis, kemudian terus naik pada hasil siklus II yaitu 90% untuk kemampuan membaca dan 80% untuk kemampuan menulis. Berdasarkan penelitian ini, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca dan menulis kosakata bahasa Arab melalui penggunaan media teka-teki silang (crossword puzzle) yang mencakup (1) pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan, (2) peserta didik lebih mudah membaca kosakata bahasa Arab, (3) peserta

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun dan Syair dengan Model Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas V MI Ma'arif Candran Godean

Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun dan Syair dengan Model Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas V MI Ma'arif Candran Godean, 2018

Penggunaan metode, strategi dan pendekatan yang relevan dalam pembelajaran sangat dibutuhkan, ter... more Penggunaan metode, strategi dan pendekatan yang relevan dalam pembelajaran sangat dibutuhkan, termasuk penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam peningkatan keterampilan menulis pantun dan syair siswa kelas V di MI Ma'arif Candran Godean tahun pelajaran 2016-2017. Penggunaan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki potensi untuk mengembangkan ranah pengetahuan dan keterampilan proses dan mengembangkan sikap, nilai serta kreativitas siswa dalam memecahkan masalah yang terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari, melalui interaksi dengan sesama teman dan juga mengembangkan keterampilan sosial. Hambatan-hambatan pembelajaran melalui model kontekstual dalam menulis pantun diantaranya siswa kesulitan dalam menyusun kalimat dalam baris pantun baik yang berupa sampiran maupun isi yang sesuai tema, dalam bekerja kelompok hanya didominasi oleh siswa yang mempunyai keterampilan menulis yang potensi lebih tinggi, siswa kurang berani mengeluarkan pendapat dalam menanggapi pembacaan pantun dan syair. Gambaran pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dan syair yaitu proses pembelajarannya menekankan pada kegiatan siswa

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Konsep Dasar Gerakan Literasi Sekolah pada Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti

Konsep Dasar Gerakan Literasi Sekolah pada Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, 2018

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan ... more Gerakan Literasi Sekolah (GLS) memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik. Penerapan kegiatan ini juga perlu memperhatikan konsep dasar pelaksanaan gerakan literasi sekolah sesuai pada Permendikbud nomor 23 Tahun 2015, sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsep dasar literasi sekolah pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis isi. Sumber data yang digunakan berupa dokumen dan informan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) literasi adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa dan gambar dalam bentuk yang kaya dan beragam untuk membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan dan berpikir kritis tentang ide-ide sehingga mampu menjelaskan praktik sosial dan budaya serta makna yang terkandung dengan berorientasi pada teks

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Literasi Sains Peserta Didik Kelas V di MIN Tanuraksan Kebumen

Literasi Sains Peserta Didik Kelas V di MIN Tanuraksan Kebumen, 2018

Hasil survei terbaru Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2015 terhadap kem... more Hasil survei terbaru Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2015 terhadap kemampuan literasi sains di Indonesia sangat memprihatinkan. Indonesia memperoleh nilai rata-rata skor 493 dan berada di peringkat 62 dari 70 negara anggota. Meskipun demikian, kemampuan literasi sains pada jenjang madrasah ibtidaiyah belum tercakup dalam survey tersebut. Karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan literasi sains peserta didik pada jenjang madrasah ibtidaiyah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif non eksperimental dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen Tes berbentuk soal pilihan ganda yang telah di validasi isi dan konstruk oleh ahli dan validasi empiris keterpakaian menggunakan program Anates V-4. Populasinya yakni peserta didik kelas V MIN Tanuraksan. Analisis data yang digunakan yakni dengan statiska deskriptif. Menurut PISA, literasi sains memiliki tiga dimensi yakni dimensi konteks, dimensi proses dan dimensi sikap. Mengacu pada tiga dimensi tersebut, hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains peserta didik MIN Tanuraksan menunjukkan skor dengan kategori tinggi dengan presentase 62,16%. Kata kunci: PISA, Kemampuan Literasi Sains, MIN Tanuraksan Kebumen.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Tingkat Literasi Membaca Peserta Didik Kelas IV di SD Muhammdiyah Bantul Kota

Tingkat Literasi Membaca Peserta Didik Kelas IV di SD Muhammdiyah Bantul Kota, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi membaca peserta didik kelas IV SD Muha... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi membaca peserta
didik kelas IV SD Muhammadiyah Bantul Kota. Penelitian kuantitatif
noneksperimen dengan metode kuantitatif deskripstif dilaksanakan di
kelas IV SD Muhammadiyah Bantul Kota dengan penentuan sampel
menggunkan teknik random sampling sehingga diperoleh kelas IV
A sebagai sampel. Instrumen tes yang digunakan adalah tes PIRLS
Framework yang bersifat internasional dan tes buatan penulis serta
angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi membaca
dari aspek tujuan membaca dan proses pemahaman terbagi menjadi 5
kriteria, yaitu terdapat 10 peserta didik yang memperoleh kriteria A,
10 peserta didik dengan kriteria B, 3 peserta didik dengan kriteria C,
3 peserta didik dengan Kriteria D, dan 5 peserta didik dengan kriteria
E. Kemudian untuk rata-rata persentasenya adalah 67 dengan kriteria B
yaitu tinggi.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Metode Struktural Analitik Sintetik dalam Pembelajaran Anak Disleksia

Metode Struktural Analitik Sintetik dalam Pembelajaran Anak Disleksia, 2018

Membaca merupakan salah satu kemampuan penting yang perlu dimiliki oleh anak. Tidak semua anak da... more Membaca merupakan salah satu kemampuan penting yang perlu dimiliki oleh anak. Tidak semua anak dapat belajar membaca dengan mudah, pada beberapa kasus ditemukan anak yang kesulitan belajar membaca atau dikenal dengan istilah disleksia. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan merupakan angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari wawancara, catatan lapangan dan dokumen resmi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian di SDN Watuaji 1 Jepara dapat diketahui bahwa beberapa anak yang mengalami kesulitan membaca disebabkan oleh perhatian orang tua yang kurang dan faktor intelegensi maupun sosio-ekonomi. Pelaksanaan metode struktural analitik sintetik dalam pembelajaran anak disleksia dapat membantu anak dalam mempermudah belajar membaca. Pelaksanaan metode struktural analitik sintetik dilakukan dengan menyajikan kalimat secara utuh, kemudian kalimat itu dianalisis menjadi kata, suku kata, dan huruf, serta unsur huruf tersebut dirangkaikan hingga menjadi kalimat kembali. Penggunaan metode struktural analitik sintetik selain dapat membantu kesulitan membaca juga dapat meningkatkan kerjasama anak dalam proses pembelajaran.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Pengaruh Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Kelas I di SD Muhammadiyah Kleco 1 Yogyakarta

Pengaruh Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Kelas I di SD Muhammadiyah Kleco 1 Yogyakarta, 2018

Kemampuan membaca siswa di sekolah tingkat sekolah dasar (SD/ MI) saat ini memiliki kecenderungan... more Kemampuan membaca siswa di sekolah tingkat sekolah dasar (SD/ MI) saat ini memiliki kecenderungan yang rendah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, peneliti menemukan permasalahan anak yang mengalami kendala terkait kemampuan membaca permulaan kelas 1 di SD Muhammadiyah Kleco 1 Yogyakarta. Salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan yakni dengan menggunakan metode SAS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh metode SAS terhadap kemampuan membaca permulaan kelas 1 di SD Muhammadiyah Kleco 1 Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan eksperimen semu (quasi experiment) dengan pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas I berjumlah 155 orang, teknik sampel menggunakan Cluster sampling. Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes membaca secara lisan. Analisis data yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu uji-t, dan uji normalized gain (N-gain). Hasil penelitian menunjukan bahwa, terdapat pengaruh pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode SAS (Struktur Analitik Sintetik), hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t dengan pengambilan keputusan menujukan taraf signifikansi (sig. 2-tailed) = 0,000 < α = (0,05), yang artinya Ha diterima sehingga terdapat perbedaan antara rata-rata kemampuan membaca permulaan kelas eksperimen dan kontrol.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Model Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal

Model Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal, 2018

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Hakikat pembelajaran tematik; (2) Langkah-langka... more Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Hakikat pembelajaran tematik; (2) Langkah-langkah pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal; (3) Hakikat pendidikan kearifan lokal dalam lingkup pembelajaran tematik; (4) Tujuan dan pentingnya pendidikan kearifan lokal dalam lingkup pembelajaran tematik; serta (5) Pengajaran model tematik berbasis kearifan lokal. Artikel ini merupakan penelitian analisis konten/ meta analisis yang dilaksanakan melalui lima tahap, yaitu: (1) Pengumpulan data; (2) Penentuan sampel; (3) Pencatatan data; (4) Reduksi; dan (5) Penarikan kesimpulan. Sumber data dalam artikel ini adalah jurnal dan buku yang berkaitan dengan pembelajaran tematik dan pendidikan kearifan lokal. Selanjutnya, objek penelitian adalah proses adaptasi dan kaitannya dengan urgensi kearifan lokal dalam menjawab tantangan zaman. Kesimpulan artikel menunjukkan bahwa: (1) Pembelajaran tematik menggunakan tema-tema sebagai objek pembelajarannya; (2) Langkah-langkah model pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal diantaranya guru terlebih dahulu membuat RPP, kemudiaan mensisipkan kearifan lokal pada konten materi; (3) Kearifan lokal dalam lingkup model pembelajaran tematik adalah nilai kebaikan yang terkandung dalam kebudayaan sebagai upaya mempertahankan identitas diri anak: (4) Tujuan dan pentingnya pendidikan kearifan lokal dalam lingkup pembelajaran tematik diantaranya untuk mempersiapkan generasi muda yang tanggap akan keunggulan lokal daerahnya; (5) Pengajaran model tematik berbasis kearifan lokal ini akan menjadi koneksi dalam

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Keterampilan Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran Tematik di Kelas V MI Muhammdiyah Selo Kulon Progo

Keterampilan Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran Tematik di Kelas V MI Muhammdiyah Selo Kulon Progo, 2018

Keterampilan sosial peserta didik mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah pembelajaran. ... more Keterampilan sosial peserta didik mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana keterampilan sosial peserta didik dalam pembelajaran tematik di kelas V MI Muhammadiyah Selo Kulon Progo. Jenis metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, implementasi pembelajaran tematik dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu yaitu tahap perencanaan yang meliputi mengambil tema dari Kemendikbud RI, mengecek/ melihat SKL, KI, KD, melakukan Pemetaan KI,KD, membuat jaringan tema, menyusun silabus, dan merancang RPP, tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, dan tahap evaluasi. Kedua, keterampilan sosial peserta didik meliputi keterampilan bekerja sama dengan orang lain, keterampilan mengontrol diri dan keterampilan berbagi pikiran dan pengalaman dengan orang lain. Ketiga, faktor pendukung pengembangan keterampilan sosial peserta didik adalah guru, peserta didik, dan lingkungan. Faktor penghambatnya yaitu belum terpenuhinya sarana prasarana madrasah, dan distribusi sumber belajar terlambat. Keempat, dampak pengembangan keterampilan sosial peserta didik yaitu sikap disiplin, tanggung jawab, dan peduli terhadap orang lain.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Pengembangan Subject Specific Pedagogy Tematik untuk Meningkatkan Hasil Belajar HOTS pada Peserta Didik  Kelas IV MI Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup

Pengembangan Subject Specific Pedagogy Tematik untuk Meningkatkan Hasil Belajar HOTS pada Peserta Didik Kelas IV MI Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup, 2018

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) dan kelayakan... more Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) dan kelayakan Subject Specific Pedagogy (SSP) untuk meningkatkan hasil belajar HOTS peserta didik kelas IV MI. Adapun jenis penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan Research and Development (R&D). Teknik pengumpulan data penelitian ini meliputi wawancara, kuesioner, observasi, dan tes. Adapun instrumen yang digunakan meliputi: pedoman wawancara, lembar penilaian produk, lembar observasi, lembar angket, lembar soal. Teknik analisis data yang diperoleh dari ahli materi, ahli bahasa, ahli instrumen, guru, dan peserta didik kelas IV MIN 2 Kulon Progo berupa data kuantitatif yang diubah dalam bentuk kualitatif. Data kuantitatif tersebut ditabulasi dan dianalisis pada tiap aspek penilainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) tematik: pendahuluan, perencanaan, penyusunan draft SSP dan validasi SSP divalidasikan kepada ahli bahasa, ahli materi, dan ahli instrumen. Tahap selanjutnya produk direvisi dan diuji cobakan di MIN 2 Kulon Progo. Tahap terakhir adalah merevisi kembali produk sebagai akhir dari pengembangan produk pembelajaran Subject Spesific Pedagogy (SSP) tematik. 2) Kualitas kelayakan produk pembelajaran Subject Spesific Pedagogy (SSP) tematik didasarkan pada hasil validasi ahli bahasa, ahli materi, dan ahli instrumen. Hasil validasi ahli bahasa mendapatkan skor 3,50 dengan kategori sangat baik. Skor validasi ahli materi ialah 3,30 dan

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Analisis Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif yang Ramah Anak

Analisis Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif yang Ramah Anak, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang pendidikan inklusif yang ramah anak dalam Per... more Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang pendidikan inklusif yang ramah anak dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 tahun 2009. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah analisis isi yang bertujuan untuk menelaah isi dari suatu dokumen. Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah dokumen. Sumber data dokumen yaitu berupa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif yang Ramah Anak. Analisis isi yaitu dengan mencatat dokumen atau arsip yang berkaitan erat dengan tujuan penelitian yakni pendidikan inklusif ramah anak. Prosedur analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan inklusif ramah anak adalah pendidikan yang tidak membedakan kelainan atau kebutuhan khusus peserta didik dalam hal fisik, mental, emosional, dan sosial dengan berpijak pada prinsip persamaan, keadilan, dan hak individu. Ada beberapa persoalan yang berkaitan dengan subtansi isi, seperti adanya segregasi pendidikan khusus dan reguler, adanya ketidaksinkronan peraturan perundangan yang berkaitan, kurangnya guru pembimbing khusus (GPK) dan keadaan masyarakat yang kurang mendukung dalam hal pelaksanaan pendidikan inklusif ramah anak. Kata Kunci: Pendidikan, Inklusif, Ramah Anak.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Studi tentang Best Practice yang Dilakukan Guru Sekolah Dasar dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian Kurikulum 2013

Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Studi tentang Best Practice yang Dilakukan Guru Sekolah Dasar dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian Kurikulum 2013, 2018

Penerapan kurikulum baru, yaitu implementasi Kurikulum 2013 di sekolah telah dimulai sejak bulan ... more Penerapan kurikulum baru, yaitu implementasi Kurikulum 2013 di sekolah telah dimulai sejak bulan Juli 2013. Implementasi Kurikulum tersebut diharapkan mendorong peningkatan kualitas manajemen dan proses pendidikan pada setiap satuan pendidikan yang mengarah pada upaya peningkatan mutu pendidikan. Dilatarbelakangi oleh adanya penerapan kurikulum 2013 yang berorientasi pada pencapaian kompetensi abad-21 dan pendidikan karakter dalam rangka menyongsong revolusi industri 4.0 tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon guru terhadap implementasi kurikulum 2013 dan "best practice" implementasi kurikulum 2013. Metode penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner dan daftar isian untuk menyampaikan pengalaman. Analisis data menggunakan statistik deskripsi-prosentase dan deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Respon guru SD terhadap terhadap implementasi Kurikulum 2013 di Kota Bandung berada pada kategori positif. Untuk kegiatan perencanaan berada pada kategori sangat positif, sedangkan untuk kegiatan pelaksanaan dan penilaian kurikulum berada pada kategori positif. Terdapat beberapa "best practice" yang dapat dicontoh dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dari guru SD di Kota Bandung terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 berupa kegiatan "sharing", "hearing", "in house training", dan "modelling real teaching" yang dilaksanakan di KKG atau KKG gugus.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Layanan Guru Kelas Bagi Siswa Slow Learner di Sekolah Inklusi (SDN Bangunrejo 2 Yogyakarta)

Layanan Guru Kelas Bagi Siswa Slow Learner di Sekolah Inklusi (SDN Bangunrejo 2 Yogyakarta), 2018

SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta merupakan sekolah yang berbasis inklusi. Sekolah tersebut memiliki b... more SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta merupakan sekolah yang berbasis inklusi. Sekolah tersebut memiliki beberapa golongan siswa berkebutuhan khusus, termasuk slow learner di dalamnya. Siswa slow learner yang ada di SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta merupakan salah satu siswa berkebutuhan khusus dengan jumlah yang cukup besar. Siswa slow learner tersebut belajar berdampingan dengan siswa normal dan siswa dengan kebutuhan khusus lainnya. Hal tersebut menjadikan peneliti ingin mencari tahu lebih lanjut mengenai layanan yang diberikan guru kelas bagi siswa slow learner di sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini digunakan untuk menggali data tentang layanan yang diberikan guru kelas kepada siswa slow learner di sekolah inklusi. Objek dari penelitian ini adalah layanan guru kelas bagi siswa slow learner di sekolah inklusi. Sedangkan subjeknya adalah guru kelas yang berjumlah lima orang. Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi, dan teknik triangulasi data. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian layanan oleh guru kelas bagi siswa slow learner di SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta yang mencakup 3 hal, yaitu modifikasi alokasi waktu, modifikasi isi atau materi, dan modifikasi proses pembelajaran sudah terlaksana. Selain itu, ditemukan juga adanya penggunaan media dalam proses pembelajaran. Layanan yang diberikan oleh guru kelas belum terlaksana dengan maksimal, belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan siswa slow learner. Selain itu, belum adanya program pebelajaran individu bagi siswa slow learner.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Model Pelayanan Pendidikan Inklusi di Madrasah: Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaul Falah Dawe-Kudus

Model Pelayanan Pendidikan Inklusi di Madrasah: Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaul Falah Dawe-Kudus, 2018

Pendidikan inklusi sebagai layanan pendidikan yang menerima anak disabilitas bersama dengan anak ... more Pendidikan inklusi sebagai layanan pendidikan yang menerima anak disabilitas bersama dengan anak normal di sekolah biasa dalam perjalannya masih banyak mengalami hambatan, baik terkait dengan kekurang siapanya guru, sekolah,dan masyarakat. Dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang merata dan adil bagi anak disabilitas, maka perlu dipikirkan untuk membangun pendidikan inklusi di madrasah. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan inklusi di madrasah dan bagaimana model pendidikan inklusi di madrasah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) madrasah ini telah melaksanakan pembelajaran inklusi bagi siswa disabilitas, karena secara legal formal belum memiliki ijin operasional dari Dinas Pendidikan ataupun dari Kementerian Agama, maka dikatakan sebagai rintisan madrasah inklusi; 2) Model madrasah inklusi ini menggunakan model "pullout" yaitu anak disabilitas belajar bersama temannya di kelas regular dalam kelompok khusus, dan dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas regular ke ruang sumber untuk belajar dengan guru pembimbing khusus. Hal ini didasarkan pada pertimbangan: 1) anak disabilitas di madrasah ini termasuk anak lambat belajar; 2) memiliki kesulitan dalam belajar pada mata pelajaran tertentu sehingga perlu penanganan pembimbing khusus; 3) pada pelajaran yang lainnya anak disabilitas ini masih bisa selesai pada kelas biasa. Kata Kunci: Pendidikan Inklusi, Disabilitas, Madrasah Ibtidaiyah.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KAULINAN BUDAK BAHEULA: STUDI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN ANAK TRADISIONAL SORODOT GAPLOK DARI JAWA BARAT

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KAULINAN BUDAK BAHEULA: STUDI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN ANAK TRADISIONAL SORODOT GAPLOK DARI JAWA BARAT, 2018

Sorodot Gaplok adalah salah satu jenis permainan anak tradsional (kulianan budak baheula) yang po... more Sorodot Gaplok adalah salah satu jenis permainan anak tradsional (kulianan budak baheula) yang popular di Desa Manggung Jaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Permainan tradisional ini bukan hanya dilakukan oleh anak-anak, tapi juga oleh orang dewasa. Dilihat dari bentuk dan karakter permainannya, Sorodot Gaplok dipandang bukan saja sebagai permainan mengisi waktu luang, tetapi juga sarat nilai-nilai moral dan pendidikan karakter. Atas dasar itu, studi ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai moral dan pendidikan karakter dalam permainan sorodot gaplok. Studi ini menggunakan metode studi kasus dengan landasarn teori dari Rogers & Sawyers tentang nilai-nilai dalam aktifitas bermain anak. Hasil studi menunjukkan bahwa: 1) Permainan sorodot gaplok bersifat rekreatif, kompetitif, dan edukatif; 2) Permainan sorodot gaplok termasuk ke dalam model pembelajaran outdoor education; 3) Permainan sorodot gaplop dapat menstimuli enam aspek yaitu motorik, kognitif, emosi, sosial, ekologi, dan moral; 4) Permianan sorodot gaplok memiliki empat dimensi pendidikan karakter yaitu problem solving, kekuatan verbal dan nonverbal, keterampilan sosial, serta ekspresi emosi. Studi ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi kajian tentang pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya lokal sebagai salah satu model penguatan pembentukan dan pendidikan karakter.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Pengaruh Metode Token Economy Terhadap Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas III B MI Ma'arif Giriloyo 2

Pengaruh Metode Token Economy Terhadap Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas III B MI Ma'arif Giriloyo 2, 2019

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode token economy terhadap motivasi belajar mat... more Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode token economy terhadap motivasi belajar matematika dan sumbangan pengaruh metode token economy terhadap motivasi belajar matematika peserta didik kelas III B MI Ma'arif Giriloyo 2. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan metode pengumpulan data menggunakan observasi, angket dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan: 1) terdapat pengaruh antara penggunaan metode token economy terhadap motivasi belajar matematika yang ditunjukkan dengan nilai P sebesar 0,036 dan 0,001 atau P < 0,05. Artinya, H0 ditolak dan H1 diterima. Pengaruh positif ini menunjukkan nilai token economy meningkat maka motivasi belajar matematika meningkat. Sumbangan pengaruh metode token economy terhadap motivasi belajar peserta didik kelas III B MI Ma'arif Giriloyo 2 sebesar 0,484 atau 48,4% ditunjukkan dalam kolom R square (R 2), sedangkan sisanya sebesar 51,6 % disebabkan oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Kata kunci: Metode Token Economy, Motivasi Belajar Matematika, Regresi Linier Sederhana. ABSTRACT The study aimed to determine the effect of the token economy method on motivation to learn mathematics and the contribution of the effect of the token economy method on the motivation to learn mathematics in grade 3 students of MI Ma'arif Giriloyo 2. The research method used was quasi-experimental with data collection

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Sebagai Upaya Optimalisasi Penerapan Nilai-nilai yang Terkandung dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah

Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Sebagai Upaya Optimalisasi Penerapan Nilai-nilai yang Terkandung dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah, 2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk menil... more Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi sikap dalam mata pelajaran Akidah Akhlak untuk Madrasah Ibtidaiyah kelas 4. Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (research and development) model Borg and Gall. Dari sepuluh langkah dalam model Borg and Gall tersebut, penelitian ini hanya menggunakan langkah pertama hingga langkah ketujuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk instrumen penilaian sikap mata pelajaran Akidah Akhlak kelas 4 pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah setelah menjalani uji validitas dari ahli menunjukkan skornya mencapai 3,73 dengan katagori sangat baik. Skor tersebut diperoleh dari rata-rata skor yang diberikan oleh ahli penilaian 3,76, ahli materi 3,72, guru Akidah Akhlak MIN 2 Kulon Progo 3,64 guru MI Ma'arif Karangwuni 3,70, dan guru MI Ma'arif Dondong 3,83. Ini artinya, berdasarkan uji validitas ahli produk ini layak digunakan. Kata Kunci: Akidah Akhlak, Instrumen Penilaian, Madrasah Ibtidaiyah, Penilaian Sikap. ABSTRACT This study aims to develop assessment instruments that can be used to assess attitudinal competencies in Aqidah Akhlaq subjects for 4th grade Madrasah Ibtidaiyah (Islamic Elementary

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Hubungan Kompetensi Sosial  Guru dengan Interaksi Edukatif dalam Perspektif Peserta Didik

Hubungan Kompetensi Sosial Guru dengan Interaksi Edukatif dalam Perspektif Peserta Didik, 2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Seberapa tinggi kompetensi sosial guru SDIT Salsabi... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Seberapa tinggi kompetensi sosial guru SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul; 2) Seberapa kuat interaksi edukatif peserta didik SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul; 3) Hubungan kompetensi sosial guru dengan interaksi edukatif peserta didik SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi korelasi. Populasinya adalah seluruh kelas atas dan wali kelas SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh. Pengumpulan data utama menggunakan angket atau kuesioner yang terlebih dahulu divalidasi oleh ahli, lalu pengumpulan data sekundernya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data angket dihitung menggunakan statistik parametrik untuk memperoleh data yang diinginkan, lalu dilakukan uji prasyarat analisis menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov. Setelah dilakukan uji prasyarat analisis dilakukan pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan kompetensi sosial guru di SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul Yogyakarta mayoritas pada kategori cukup/sedang. Hasil pengukuran interaksi edukatif peserta didik kelas atas di SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul Yogyakarta mayoritas pada kategori cukup/sedang. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan yang positif antara kompetensi sosial guru terhadap interaksi edukatif peserta didik. Dengan menggunakan teknik pengujian korelasi product momentyang dibantu dengan program perhitungan SPSS 22,00,diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,777. Ini artinya hubungan antara kompetensi sosial guru terhadap interaksi edukatif peserta didik dinyatakan kuat.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Disposisi Matematis pada Materi FPB dan KPK SD/MI Tunanetra

Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Disposisi Matematis pada Materi FPB dan KPK SD/MI Tunanetra, 2019

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan dan menilai kelayakan produk instrumen penilai... more Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan dan menilai kelayakan produk instrumen penilaian disposisi matematis pada materi Faktor Persekutuan Terbesar dan Kelipatan Persekutuan Terkecil di Sekolah Dasar Luar Biasa untuk tunanetra. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian dan pengembangan model 4D yang meliputi 4 tahap: Define, Design, Development dan Dissemination Penelitian ini berhasil mengembangkan instrumen penilaian disposisi matematis pada materi FPB dan KPK untuk siswa tunanetra di Sekolah Dasar Luar Biasa dengan kelayakan produk ditunjukkan dengan koefisien reliabel pada uji coba ketiga sudah memenuhi 0,7 sehingga error datanya sebesar 30%. Di samping itu melalui uji para ahli, produk ini juga mendapatkan penilaian layak. ABSTRACT This research aims to develop and assess the feasibility of the product of a mathematical disposition assessment instrument in the material of the Biggest Guild Factor (BGF) and the Smallest Multiple Multiplication (SMM) in the Extraordinary Primary School for the blind. This research was conducted with research and development of the 4D model which includes 4 stages: Define, Design, Development and Dissemination This study succeeded in developing mathematical disposition assessment instruments for BGF and SMM material for blind students in Extraordinary Primary Schools with product feasibility indicated by reliable coefficients in the third trial it has fulfilled 0.7 so that the data

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Islam (Sebuah Analisis Implementasi GLS di MI Muhammadiyah Gunungkidul)

Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Islam (Sebuah Analisis Implementasi GLS di MI Muhammadiyah Gunungkidul), 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di sekolah ... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di sekolah Islam, kesadaran civitas akademik dalam budaya literasi, faktor pendukung dan penghambat implementasi GLS dan analisa tentang implementasi di sekolah Islam. Adapun penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah warga sekolah dan objek dalam penelitian adalah segala hal yang menyangkut implementasi program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di MI Muhammadiyah Pengkol Gunungkidul. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa ada kesadaran bersama warga sekolah dalam menggerakkan program GLS dan terdapat beberapa strategi dalam pengimplementasian program GLS. Faktor pendukung program GLS di sekolah ini salah satunya adalah kesadaran yang tinggi, komunikasi yang baik antara sekolah dengan orang tua dan banyak strategi yang dilakukan. Sedangkan faktor penghambat salah satunya adalah fasilitas sangat minim dan belum ada dukungan yang maksimal dari pemerintah. Dalam konteks agama, semestinya umat Islam harus menjalankan budaya literasi karena hal itu sebagai ajaran pertama dalam Al-Qur'an. Tantangan ke depan, anak-anak harus memiliki kesadaran untuk meningkatkan kualitas literasi. Saat ini, kualitas bacaan masyarakat secara tekstual melalui buku semakin rendah, maka perlu keseimbangan dalam memahami fenomena tersebut. Perlu juga sebuah 'revolusi' dalam merubah pola pikir masyarakat dalam berliterasi. ABSTRACT This study aims to determine the implementation of School Literacy Movement (GLS) in Islamic school, awareness of academic civitas in cultural literacy, supporting and inhibiting factors in GLS' implementation and analysis on implementation in Islamic school. The study used is qualitative research. Subjects in this study are

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Penggunaan Media Teka-Teki Silang (Crossword Puzzle) dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Kosakata Bahasa Arab Peserta Didik Kelas III MI Ma'arif Giriloyo 1 Bantul

Penggunaan Media Teka-Teki Silang (Crossword Puzzle) dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Kosakata Bahasa Arab Peserta Didik Kelas III MI Ma'arif Giriloyo 1 Bantul, 2018

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan media teka-teki silang (crossword puzzle) unt... more Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan media teka-teki silang (crossword puzzle) untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis kosakata bahasa Arab peserta didik di MI Ma'arif Giriloyo 1 Imogiri Bantul. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III MI Ma'arif Giriloyo 1 Imogiri Bantul yang berjumlah 37 orang. Data tentang kemampuan membaca dan menulis kosakata bahasa Arab dikumpulkan melalui lembar observasi, wawancara, dan tes. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif deskriptif. Pada siklus I, persentase kemampuan membaca dan menulis kosakata bahasa Arab peserta didik diperoleh hasil signifikan dari prasiklus yaitu 83% untuk kemampuan membaca dan 72% untuk kemampuan menulis, kemudian terus naik pada hasil siklus II yaitu 90% untuk kemampuan membaca dan 80% untuk kemampuan menulis. Berdasarkan penelitian ini, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca dan menulis kosakata bahasa Arab melalui penggunaan media teka-teki silang (crossword puzzle) yang mencakup (1) pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan, (2) peserta didik lebih mudah membaca kosakata bahasa Arab, (3) peserta

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun dan Syair dengan Model Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas V MI Ma'arif Candran Godean

Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun dan Syair dengan Model Contextual Teaching and Learning Siswa Kelas V MI Ma'arif Candran Godean, 2018

Penggunaan metode, strategi dan pendekatan yang relevan dalam pembelajaran sangat dibutuhkan, ter... more Penggunaan metode, strategi dan pendekatan yang relevan dalam pembelajaran sangat dibutuhkan, termasuk penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam peningkatan keterampilan menulis pantun dan syair siswa kelas V di MI Ma'arif Candran Godean tahun pelajaran 2016-2017. Penggunaan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki potensi untuk mengembangkan ranah pengetahuan dan keterampilan proses dan mengembangkan sikap, nilai serta kreativitas siswa dalam memecahkan masalah yang terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari, melalui interaksi dengan sesama teman dan juga mengembangkan keterampilan sosial. Hambatan-hambatan pembelajaran melalui model kontekstual dalam menulis pantun diantaranya siswa kesulitan dalam menyusun kalimat dalam baris pantun baik yang berupa sampiran maupun isi yang sesuai tema, dalam bekerja kelompok hanya didominasi oleh siswa yang mempunyai keterampilan menulis yang potensi lebih tinggi, siswa kurang berani mengeluarkan pendapat dalam menanggapi pembacaan pantun dan syair. Gambaran pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dan syair yaitu proses pembelajarannya menekankan pada kegiatan siswa

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Konsep Dasar Gerakan Literasi Sekolah pada Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti

Konsep Dasar Gerakan Literasi Sekolah pada Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, 2018

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan ... more Gerakan Literasi Sekolah (GLS) memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik. Penerapan kegiatan ini juga perlu memperhatikan konsep dasar pelaksanaan gerakan literasi sekolah sesuai pada Permendikbud nomor 23 Tahun 2015, sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsep dasar literasi sekolah pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis isi. Sumber data yang digunakan berupa dokumen dan informan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) literasi adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa dan gambar dalam bentuk yang kaya dan beragam untuk membaca, menulis, mendengarkan, berbicara, melihat, menyajikan dan berpikir kritis tentang ide-ide sehingga mampu menjelaskan praktik sosial dan budaya serta makna yang terkandung dengan berorientasi pada teks

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Literasi Sains Peserta Didik Kelas V di MIN Tanuraksan Kebumen

Literasi Sains Peserta Didik Kelas V di MIN Tanuraksan Kebumen, 2018

Hasil survei terbaru Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2015 terhadap kem... more Hasil survei terbaru Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2015 terhadap kemampuan literasi sains di Indonesia sangat memprihatinkan. Indonesia memperoleh nilai rata-rata skor 493 dan berada di peringkat 62 dari 70 negara anggota. Meskipun demikian, kemampuan literasi sains pada jenjang madrasah ibtidaiyah belum tercakup dalam survey tersebut. Karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan literasi sains peserta didik pada jenjang madrasah ibtidaiyah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif non eksperimental dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen Tes berbentuk soal pilihan ganda yang telah di validasi isi dan konstruk oleh ahli dan validasi empiris keterpakaian menggunakan program Anates V-4. Populasinya yakni peserta didik kelas V MIN Tanuraksan. Analisis data yang digunakan yakni dengan statiska deskriptif. Menurut PISA, literasi sains memiliki tiga dimensi yakni dimensi konteks, dimensi proses dan dimensi sikap. Mengacu pada tiga dimensi tersebut, hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains peserta didik MIN Tanuraksan menunjukkan skor dengan kategori tinggi dengan presentase 62,16%. Kata kunci: PISA, Kemampuan Literasi Sains, MIN Tanuraksan Kebumen.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Tingkat Literasi Membaca Peserta Didik Kelas IV di SD Muhammdiyah Bantul Kota

Tingkat Literasi Membaca Peserta Didik Kelas IV di SD Muhammdiyah Bantul Kota, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi membaca peserta didik kelas IV SD Muha... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi membaca peserta
didik kelas IV SD Muhammadiyah Bantul Kota. Penelitian kuantitatif
noneksperimen dengan metode kuantitatif deskripstif dilaksanakan di
kelas IV SD Muhammadiyah Bantul Kota dengan penentuan sampel
menggunkan teknik random sampling sehingga diperoleh kelas IV
A sebagai sampel. Instrumen tes yang digunakan adalah tes PIRLS
Framework yang bersifat internasional dan tes buatan penulis serta
angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi membaca
dari aspek tujuan membaca dan proses pemahaman terbagi menjadi 5
kriteria, yaitu terdapat 10 peserta didik yang memperoleh kriteria A,
10 peserta didik dengan kriteria B, 3 peserta didik dengan kriteria C,
3 peserta didik dengan Kriteria D, dan 5 peserta didik dengan kriteria
E. Kemudian untuk rata-rata persentasenya adalah 67 dengan kriteria B
yaitu tinggi.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Metode Struktural Analitik Sintetik dalam Pembelajaran Anak Disleksia

Metode Struktural Analitik Sintetik dalam Pembelajaran Anak Disleksia, 2018

Membaca merupakan salah satu kemampuan penting yang perlu dimiliki oleh anak. Tidak semua anak da... more Membaca merupakan salah satu kemampuan penting yang perlu dimiliki oleh anak. Tidak semua anak dapat belajar membaca dengan mudah, pada beberapa kasus ditemukan anak yang kesulitan belajar membaca atau dikenal dengan istilah disleksia. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan merupakan angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari wawancara, catatan lapangan dan dokumen resmi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian di SDN Watuaji 1 Jepara dapat diketahui bahwa beberapa anak yang mengalami kesulitan membaca disebabkan oleh perhatian orang tua yang kurang dan faktor intelegensi maupun sosio-ekonomi. Pelaksanaan metode struktural analitik sintetik dalam pembelajaran anak disleksia dapat membantu anak dalam mempermudah belajar membaca. Pelaksanaan metode struktural analitik sintetik dilakukan dengan menyajikan kalimat secara utuh, kemudian kalimat itu dianalisis menjadi kata, suku kata, dan huruf, serta unsur huruf tersebut dirangkaikan hingga menjadi kalimat kembali. Penggunaan metode struktural analitik sintetik selain dapat membantu kesulitan membaca juga dapat meningkatkan kerjasama anak dalam proses pembelajaran.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Pengaruh Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Kelas I di SD Muhammadiyah Kleco 1 Yogyakarta

Pengaruh Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Kelas I di SD Muhammadiyah Kleco 1 Yogyakarta, 2018

Kemampuan membaca siswa di sekolah tingkat sekolah dasar (SD/ MI) saat ini memiliki kecenderungan... more Kemampuan membaca siswa di sekolah tingkat sekolah dasar (SD/ MI) saat ini memiliki kecenderungan yang rendah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, peneliti menemukan permasalahan anak yang mengalami kendala terkait kemampuan membaca permulaan kelas 1 di SD Muhammadiyah Kleco 1 Yogyakarta. Salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan yakni dengan menggunakan metode SAS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh metode SAS terhadap kemampuan membaca permulaan kelas 1 di SD Muhammadiyah Kleco 1 Yogyakarta. Desain penelitian menggunakan eksperimen semu (quasi experiment) dengan pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas I berjumlah 155 orang, teknik sampel menggunakan Cluster sampling. Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes membaca secara lisan. Analisis data yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu uji-t, dan uji normalized gain (N-gain). Hasil penelitian menunjukan bahwa, terdapat pengaruh pembelajaran membaca permulaan menggunakan metode SAS (Struktur Analitik Sintetik), hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t dengan pengambilan keputusan menujukan taraf signifikansi (sig. 2-tailed) = 0,000 < α = (0,05), yang artinya Ha diterima sehingga terdapat perbedaan antara rata-rata kemampuan membaca permulaan kelas eksperimen dan kontrol.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Model Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal

Model Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal, 2018

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Hakikat pembelajaran tematik; (2) Langkah-langka... more Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Hakikat pembelajaran tematik; (2) Langkah-langkah pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal; (3) Hakikat pendidikan kearifan lokal dalam lingkup pembelajaran tematik; (4) Tujuan dan pentingnya pendidikan kearifan lokal dalam lingkup pembelajaran tematik; serta (5) Pengajaran model tematik berbasis kearifan lokal. Artikel ini merupakan penelitian analisis konten/ meta analisis yang dilaksanakan melalui lima tahap, yaitu: (1) Pengumpulan data; (2) Penentuan sampel; (3) Pencatatan data; (4) Reduksi; dan (5) Penarikan kesimpulan. Sumber data dalam artikel ini adalah jurnal dan buku yang berkaitan dengan pembelajaran tematik dan pendidikan kearifan lokal. Selanjutnya, objek penelitian adalah proses adaptasi dan kaitannya dengan urgensi kearifan lokal dalam menjawab tantangan zaman. Kesimpulan artikel menunjukkan bahwa: (1) Pembelajaran tematik menggunakan tema-tema sebagai objek pembelajarannya; (2) Langkah-langkah model pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal diantaranya guru terlebih dahulu membuat RPP, kemudiaan mensisipkan kearifan lokal pada konten materi; (3) Kearifan lokal dalam lingkup model pembelajaran tematik adalah nilai kebaikan yang terkandung dalam kebudayaan sebagai upaya mempertahankan identitas diri anak: (4) Tujuan dan pentingnya pendidikan kearifan lokal dalam lingkup pembelajaran tematik diantaranya untuk mempersiapkan generasi muda yang tanggap akan keunggulan lokal daerahnya; (5) Pengajaran model tematik berbasis kearifan lokal ini akan menjadi koneksi dalam

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Keterampilan Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran Tematik di Kelas V MI Muhammdiyah Selo Kulon Progo

Keterampilan Sosial Peserta Didik dalam Pembelajaran Tematik di Kelas V MI Muhammdiyah Selo Kulon Progo, 2018

Keterampilan sosial peserta didik mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah pembelajaran. ... more Keterampilan sosial peserta didik mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana keterampilan sosial peserta didik dalam pembelajaran tematik di kelas V MI Muhammadiyah Selo Kulon Progo. Jenis metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, implementasi pembelajaran tematik dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu yaitu tahap perencanaan yang meliputi mengambil tema dari Kemendikbud RI, mengecek/ melihat SKL, KI, KD, melakukan Pemetaan KI,KD, membuat jaringan tema, menyusun silabus, dan merancang RPP, tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, dan tahap evaluasi. Kedua, keterampilan sosial peserta didik meliputi keterampilan bekerja sama dengan orang lain, keterampilan mengontrol diri dan keterampilan berbagi pikiran dan pengalaman dengan orang lain. Ketiga, faktor pendukung pengembangan keterampilan sosial peserta didik adalah guru, peserta didik, dan lingkungan. Faktor penghambatnya yaitu belum terpenuhinya sarana prasarana madrasah, dan distribusi sumber belajar terlambat. Keempat, dampak pengembangan keterampilan sosial peserta didik yaitu sikap disiplin, tanggung jawab, dan peduli terhadap orang lain.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Pengembangan Subject Specific Pedagogy Tematik untuk Meningkatkan Hasil Belajar HOTS pada Peserta Didik  Kelas IV MI Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup

Pengembangan Subject Specific Pedagogy Tematik untuk Meningkatkan Hasil Belajar HOTS pada Peserta Didik Kelas IV MI Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup, 2018

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) dan kelayakan... more Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) dan kelayakan Subject Specific Pedagogy (SSP) untuk meningkatkan hasil belajar HOTS peserta didik kelas IV MI. Adapun jenis penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan Research and Development (R&D). Teknik pengumpulan data penelitian ini meliputi wawancara, kuesioner, observasi, dan tes. Adapun instrumen yang digunakan meliputi: pedoman wawancara, lembar penilaian produk, lembar observasi, lembar angket, lembar soal. Teknik analisis data yang diperoleh dari ahli materi, ahli bahasa, ahli instrumen, guru, dan peserta didik kelas IV MIN 2 Kulon Progo berupa data kuantitatif yang diubah dalam bentuk kualitatif. Data kuantitatif tersebut ditabulasi dan dianalisis pada tiap aspek penilainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pengembangan Subject Specific Pedagogy (SSP) tematik: pendahuluan, perencanaan, penyusunan draft SSP dan validasi SSP divalidasikan kepada ahli bahasa, ahli materi, dan ahli instrumen. Tahap selanjutnya produk direvisi dan diuji cobakan di MIN 2 Kulon Progo. Tahap terakhir adalah merevisi kembali produk sebagai akhir dari pengembangan produk pembelajaran Subject Spesific Pedagogy (SSP) tematik. 2) Kualitas kelayakan produk pembelajaran Subject Spesific Pedagogy (SSP) tematik didasarkan pada hasil validasi ahli bahasa, ahli materi, dan ahli instrumen. Hasil validasi ahli bahasa mendapatkan skor 3,50 dengan kategori sangat baik. Skor validasi ahli materi ialah 3,30 dan

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Analisis Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif yang Ramah Anak

Analisis Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif yang Ramah Anak, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang pendidikan inklusif yang ramah anak dalam Per... more Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang pendidikan inklusif yang ramah anak dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 tahun 2009. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah analisis isi yang bertujuan untuk menelaah isi dari suatu dokumen. Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah dokumen. Sumber data dokumen yaitu berupa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif yang Ramah Anak. Analisis isi yaitu dengan mencatat dokumen atau arsip yang berkaitan erat dengan tujuan penelitian yakni pendidikan inklusif ramah anak. Prosedur analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan inklusif ramah anak adalah pendidikan yang tidak membedakan kelainan atau kebutuhan khusus peserta didik dalam hal fisik, mental, emosional, dan sosial dengan berpijak pada prinsip persamaan, keadilan, dan hak individu. Ada beberapa persoalan yang berkaitan dengan subtansi isi, seperti adanya segregasi pendidikan khusus dan reguler, adanya ketidaksinkronan peraturan perundangan yang berkaitan, kurangnya guru pembimbing khusus (GPK) dan keadaan masyarakat yang kurang mendukung dalam hal pelaksanaan pendidikan inklusif ramah anak. Kata Kunci: Pendidikan, Inklusif, Ramah Anak.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Studi tentang Best Practice yang Dilakukan Guru Sekolah Dasar dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian Kurikulum 2013

Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Studi tentang Best Practice yang Dilakukan Guru Sekolah Dasar dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penilaian Kurikulum 2013, 2018

Penerapan kurikulum baru, yaitu implementasi Kurikulum 2013 di sekolah telah dimulai sejak bulan ... more Penerapan kurikulum baru, yaitu implementasi Kurikulum 2013 di sekolah telah dimulai sejak bulan Juli 2013. Implementasi Kurikulum tersebut diharapkan mendorong peningkatan kualitas manajemen dan proses pendidikan pada setiap satuan pendidikan yang mengarah pada upaya peningkatan mutu pendidikan. Dilatarbelakangi oleh adanya penerapan kurikulum 2013 yang berorientasi pada pencapaian kompetensi abad-21 dan pendidikan karakter dalam rangka menyongsong revolusi industri 4.0 tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon guru terhadap implementasi kurikulum 2013 dan "best practice" implementasi kurikulum 2013. Metode penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner dan daftar isian untuk menyampaikan pengalaman. Analisis data menggunakan statistik deskripsi-prosentase dan deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Respon guru SD terhadap terhadap implementasi Kurikulum 2013 di Kota Bandung berada pada kategori positif. Untuk kegiatan perencanaan berada pada kategori sangat positif, sedangkan untuk kegiatan pelaksanaan dan penilaian kurikulum berada pada kategori positif. Terdapat beberapa "best practice" yang dapat dicontoh dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dari guru SD di Kota Bandung terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 berupa kegiatan "sharing", "hearing", "in house training", dan "modelling real teaching" yang dilaksanakan di KKG atau KKG gugus.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Layanan Guru Kelas Bagi Siswa Slow Learner di Sekolah Inklusi (SDN Bangunrejo 2 Yogyakarta)

Layanan Guru Kelas Bagi Siswa Slow Learner di Sekolah Inklusi (SDN Bangunrejo 2 Yogyakarta), 2018

SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta merupakan sekolah yang berbasis inklusi. Sekolah tersebut memiliki b... more SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta merupakan sekolah yang berbasis inklusi. Sekolah tersebut memiliki beberapa golongan siswa berkebutuhan khusus, termasuk slow learner di dalamnya. Siswa slow learner yang ada di SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta merupakan salah satu siswa berkebutuhan khusus dengan jumlah yang cukup besar. Siswa slow learner tersebut belajar berdampingan dengan siswa normal dan siswa dengan kebutuhan khusus lainnya. Hal tersebut menjadikan peneliti ingin mencari tahu lebih lanjut mengenai layanan yang diberikan guru kelas bagi siswa slow learner di sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini digunakan untuk menggali data tentang layanan yang diberikan guru kelas kepada siswa slow learner di sekolah inklusi. Objek dari penelitian ini adalah layanan guru kelas bagi siswa slow learner di sekolah inklusi. Sedangkan subjeknya adalah guru kelas yang berjumlah lima orang. Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi, dan teknik triangulasi data. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian layanan oleh guru kelas bagi siswa slow learner di SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta yang mencakup 3 hal, yaitu modifikasi alokasi waktu, modifikasi isi atau materi, dan modifikasi proses pembelajaran sudah terlaksana. Selain itu, ditemukan juga adanya penggunaan media dalam proses pembelajaran. Layanan yang diberikan oleh guru kelas belum terlaksana dengan maksimal, belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan siswa slow learner. Selain itu, belum adanya program pebelajaran individu bagi siswa slow learner.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Model Pelayanan Pendidikan Inklusi di Madrasah: Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaul Falah Dawe-Kudus

Model Pelayanan Pendidikan Inklusi di Madrasah: Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaul Falah Dawe-Kudus, 2018

Pendidikan inklusi sebagai layanan pendidikan yang menerima anak disabilitas bersama dengan anak ... more Pendidikan inklusi sebagai layanan pendidikan yang menerima anak disabilitas bersama dengan anak normal di sekolah biasa dalam perjalannya masih banyak mengalami hambatan, baik terkait dengan kekurang siapanya guru, sekolah,dan masyarakat. Dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang merata dan adil bagi anak disabilitas, maka perlu dipikirkan untuk membangun pendidikan inklusi di madrasah. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan inklusi di madrasah dan bagaimana model pendidikan inklusi di madrasah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) madrasah ini telah melaksanakan pembelajaran inklusi bagi siswa disabilitas, karena secara legal formal belum memiliki ijin operasional dari Dinas Pendidikan ataupun dari Kementerian Agama, maka dikatakan sebagai rintisan madrasah inklusi; 2) Model madrasah inklusi ini menggunakan model "pullout" yaitu anak disabilitas belajar bersama temannya di kelas regular dalam kelompok khusus, dan dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas regular ke ruang sumber untuk belajar dengan guru pembimbing khusus. Hal ini didasarkan pada pertimbangan: 1) anak disabilitas di madrasah ini termasuk anak lambat belajar; 2) memiliki kesulitan dalam belajar pada mata pelajaran tertentu sehingga perlu penanganan pembimbing khusus; 3) pada pelajaran yang lainnya anak disabilitas ini masih bisa selesai pada kelas biasa. Kata Kunci: Pendidikan Inklusi, Disabilitas, Madrasah Ibtidaiyah.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KAULINAN BUDAK BAHEULA: STUDI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN ANAK TRADISIONAL SORODOT GAPLOK DARI JAWA BARAT

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KAULINAN BUDAK BAHEULA: STUDI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN ANAK TRADISIONAL SORODOT GAPLOK DARI JAWA BARAT, 2018

Sorodot Gaplok adalah salah satu jenis permainan anak tradsional (kulianan budak baheula) yang po... more Sorodot Gaplok adalah salah satu jenis permainan anak tradsional (kulianan budak baheula) yang popular di Desa Manggung Jaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Permainan tradisional ini bukan hanya dilakukan oleh anak-anak, tapi juga oleh orang dewasa. Dilihat dari bentuk dan karakter permainannya, Sorodot Gaplok dipandang bukan saja sebagai permainan mengisi waktu luang, tetapi juga sarat nilai-nilai moral dan pendidikan karakter. Atas dasar itu, studi ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai moral dan pendidikan karakter dalam permainan sorodot gaplok. Studi ini menggunakan metode studi kasus dengan landasarn teori dari Rogers & Sawyers tentang nilai-nilai dalam aktifitas bermain anak. Hasil studi menunjukkan bahwa: 1) Permainan sorodot gaplok bersifat rekreatif, kompetitif, dan edukatif; 2) Permainan sorodot gaplok termasuk ke dalam model pembelajaran outdoor education; 3) Permainan sorodot gaplop dapat menstimuli enam aspek yaitu motorik, kognitif, emosi, sosial, ekologi, dan moral; 4) Permianan sorodot gaplok memiliki empat dimensi pendidikan karakter yaitu problem solving, kekuatan verbal dan nonverbal, keterampilan sosial, serta ekspresi emosi. Studi ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi kajian tentang pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya lokal sebagai salah satu model penguatan pembentukan dan pendidikan karakter.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Pengaruh Metode Token Economy Terhadap Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas III B MI Ma'arif Giriloyo 2

Pengaruh Metode Token Economy Terhadap Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas III B MI Ma'arif Giriloyo 2, 2019

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode token economy terhadap motivasi belajar mat... more Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode token economy terhadap motivasi belajar matematika dan sumbangan pengaruh metode token economy terhadap motivasi belajar matematika peserta didik kelas III B MI Ma'arif Giriloyo 2. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan metode pengumpulan data menggunakan observasi, angket dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan: 1) terdapat pengaruh antara penggunaan metode token economy terhadap motivasi belajar matematika yang ditunjukkan dengan nilai P sebesar 0,036 dan 0,001 atau P < 0,05. Artinya, H0 ditolak dan H1 diterima. Pengaruh positif ini menunjukkan nilai token economy meningkat maka motivasi belajar matematika meningkat. Sumbangan pengaruh metode token economy terhadap motivasi belajar peserta didik kelas III B MI Ma'arif Giriloyo 2 sebesar 0,484 atau 48,4% ditunjukkan dalam kolom R square (R 2), sedangkan sisanya sebesar 51,6 % disebabkan oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Kata kunci: Metode Token Economy, Motivasi Belajar Matematika, Regresi Linier Sederhana. ABSTRACT The study aimed to determine the effect of the token economy method on motivation to learn mathematics and the contribution of the effect of the token economy method on the motivation to learn mathematics in grade 3 students of MI Ma'arif Giriloyo 2. The research method used was quasi-experimental with data collection

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Sebagai Upaya Optimalisasi Penerapan Nilai-nilai yang Terkandung dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah

Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Sebagai Upaya Optimalisasi Penerapan Nilai-nilai yang Terkandung dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah, 2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk menil... more Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi sikap dalam mata pelajaran Akidah Akhlak untuk Madrasah Ibtidaiyah kelas 4. Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (research and development) model Borg and Gall. Dari sepuluh langkah dalam model Borg and Gall tersebut, penelitian ini hanya menggunakan langkah pertama hingga langkah ketujuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk instrumen penilaian sikap mata pelajaran Akidah Akhlak kelas 4 pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah setelah menjalani uji validitas dari ahli menunjukkan skornya mencapai 3,73 dengan katagori sangat baik. Skor tersebut diperoleh dari rata-rata skor yang diberikan oleh ahli penilaian 3,76, ahli materi 3,72, guru Akidah Akhlak MIN 2 Kulon Progo 3,64 guru MI Ma'arif Karangwuni 3,70, dan guru MI Ma'arif Dondong 3,83. Ini artinya, berdasarkan uji validitas ahli produk ini layak digunakan. Kata Kunci: Akidah Akhlak, Instrumen Penilaian, Madrasah Ibtidaiyah, Penilaian Sikap. ABSTRACT This study aims to develop assessment instruments that can be used to assess attitudinal competencies in Aqidah Akhlaq subjects for 4th grade Madrasah Ibtidaiyah (Islamic Elementary

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Hubungan Kompetensi Sosial  Guru dengan Interaksi Edukatif dalam Perspektif Peserta Didik

Hubungan Kompetensi Sosial Guru dengan Interaksi Edukatif dalam Perspektif Peserta Didik, 2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Seberapa tinggi kompetensi sosial guru SDIT Salsabi... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Seberapa tinggi kompetensi sosial guru SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul; 2) Seberapa kuat interaksi edukatif peserta didik SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul; 3) Hubungan kompetensi sosial guru dengan interaksi edukatif peserta didik SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi korelasi. Populasinya adalah seluruh kelas atas dan wali kelas SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul. Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh. Pengumpulan data utama menggunakan angket atau kuesioner yang terlebih dahulu divalidasi oleh ahli, lalu pengumpulan data sekundernya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data angket dihitung menggunakan statistik parametrik untuk memperoleh data yang diinginkan, lalu dilakukan uji prasyarat analisis menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov. Setelah dilakukan uji prasyarat analisis dilakukan pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan kompetensi sosial guru di SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul Yogyakarta mayoritas pada kategori cukup/sedang. Hasil pengukuran interaksi edukatif peserta didik kelas atas di SDIT Salsabila 3 Banguntapan Bantul Yogyakarta mayoritas pada kategori cukup/sedang. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan yang positif antara kompetensi sosial guru terhadap interaksi edukatif peserta didik. Dengan menggunakan teknik pengujian korelasi product momentyang dibantu dengan program perhitungan SPSS 22,00,diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,777. Ini artinya hubungan antara kompetensi sosial guru terhadap interaksi edukatif peserta didik dinyatakan kuat.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Disposisi Matematis pada Materi FPB dan KPK SD/MI Tunanetra

Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Disposisi Matematis pada Materi FPB dan KPK SD/MI Tunanetra, 2019

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan dan menilai kelayakan produk instrumen penilai... more Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan dan menilai kelayakan produk instrumen penilaian disposisi matematis pada materi Faktor Persekutuan Terbesar dan Kelipatan Persekutuan Terkecil di Sekolah Dasar Luar Biasa untuk tunanetra. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian dan pengembangan model 4D yang meliputi 4 tahap: Define, Design, Development dan Dissemination Penelitian ini berhasil mengembangkan instrumen penilaian disposisi matematis pada materi FPB dan KPK untuk siswa tunanetra di Sekolah Dasar Luar Biasa dengan kelayakan produk ditunjukkan dengan koefisien reliabel pada uji coba ketiga sudah memenuhi 0,7 sehingga error datanya sebesar 30%. Di samping itu melalui uji para ahli, produk ini juga mendapatkan penilaian layak. ABSTRACT This research aims to develop and assess the feasibility of the product of a mathematical disposition assessment instrument in the material of the Biggest Guild Factor (BGF) and the Smallest Multiple Multiplication (SMM) in the Extraordinary Primary School for the blind. This research was conducted with research and development of the 4D model which includes 4 stages: Define, Design, Development and Dissemination This study succeeded in developing mathematical disposition assessment instruments for BGF and SMM material for blind students in Extraordinary Primary Schools with product feasibility indicated by reliable coefficients in the third trial it has fulfilled 0.7 so that the data

Bookmarks Related papers MentionsView impact