Wi Ridwanto | University of Padjadjaran (UNPAD) (original) (raw)
Papers by Wi Ridwanto
Pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan yang seluas-luasnya, yaitu ... more Pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan yang seluas-luasnya, yaitu dengan mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang mampu meningkatkan pendapatan per-kapita penduduk sesuatu negara meningkat dalam jangka panjang.
Sektor ekonomi indonesia sangatlah luas, salah satunya adalah sektor perikanan dan kelautan. Indonesia memiliki potensi sumber daya yang harus dimanfaatkan dengan bijak. Potensi sumber daya ikan perlu dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat dan mengusahakanya secara berdaya guna dengan tetap memerhatikan kelestariannya.
Mikroba merupakan organisme berukuran kecil yang sulit untuk dilihat tanpa menggunakan peralatan ... more Mikroba merupakan organisme berukuran kecil yang sulit untuk dilihat tanpa menggunakan peralatan bantu. Banyak diantara mikroba yang memiliki kemiripan bentuk dan sifat sehingga tidak mudah untuk mempelajarinya. Diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk mempelajari mikroba. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempelajari mikroba adalah denganmengidentifikasinya. Ada empat tahapan yang harus dilaksanakan apabila hendak melakukanidentifikasi mikroba, yaitu inokulasi, inkubasi, isolasi dan identifikasi. Keempat tahapan ini dilaksanakan secara sistimatis dan benar sehingga mikroba dapat teridentifikasi.
Sifat penting yang dimiliki pestisida adalah daya racun atau toksisitas. Toksisitas adalah suatu ... more Sifat penting yang dimiliki pestisida adalah daya racun atau toksisitas. Toksisitas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek toksik/racun yang terdapat pada bahan sebagai sediaan single dose atau campuran. Pestisida yang digunakan dalam penelitian ini adalah pyretroid dengan konsentrasi 0,25ppm. Pyretroid sintetik merupakan insektisida sintetik buatan yang mempunyai bahan aktif menyerupai insektisida hasil alam yaitu pyrethrum. Piretroid sintetik lebih stabil dibandingkan piretroid alami. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 November 2015. Bertempat di Labratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada pukul 13.00 WIB, dengan hewan uji berupa benih ikan mas yang diperoleh dari Cimalaka. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mampu melaksanakan pelaksanaan, persiapan, pernapasan, dan pengamatan uji toksisitas akut. Waktu pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam. Hasil menunjukan bahwa ikan mengalami kematian 50% pasca pemaparan 8 jam. Dengan nilai LC50- 1.052 itu artinya dibutuhkan konsentrasi sebesar 1.052 ppm untuk mematikan 50% dari total hewan uji.
Kata kunci : pyretroid, toksisitas, LC50-24 Jam
Maraknya penggunaan formalin dan zat kimia berbahaya lainnya di Indonesia sebagai bahan pengawet ... more Maraknya penggunaan formalin dan zat kimia berbahaya lainnya di Indonesia sebagai bahan pengawet pada makanan terutama ikan segar merupakan bentuk penyalahgunaan fungsi dari formalin, karena dalam jangka panjang dapat memicu perkembangan sel-sel kanker. Hal ini dilakukan produsen karena belum menemukan jalan keluar untuk dapat mempertahankan kualitas ikan dalam jangka waktu yang lama dengan menggunakan pengawet alami makanan yang ada saat ini.
Penanggulangan masalah tersebut dapat diatasi dengan mencari alternatif bahan pengawet makanan yang mudah didapat dan efisien. Kombinasi fermentasi limbah kubis dan penyimpanan suhu rendah dapat memperpanjang masa simpan ikan. Limbah kubis yang umumnya sudah tidak dapat digunakan lagi ternyata bisa menjadi jalan keluar bagi masalah ini. Pemanfaatan limbah kubis dalam proses fermentasi dapat menghasilkan bakteri asam laktat yang dapat menghambat proses pembusukkan pada ikan karena bersifat membunuh bakteri pembusuk.
Penyimpanan ikan pada suhu rendah juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk karena sebagian besar bakteri tidak dapat hidup pada suhu 5 -10o C. Namun, meskipun telah disimpan pada suhu rendah masih ada saja bakteri pembusuk yang dapat bertahan. Oleh karena itu diperlukan penambahan bakteri asam laktat pada ikan untuk memperpanjang kualitas dan masa simpan ikan.
Fermentasi dideskripsikan sebagai suatu proses perubahan secara biokimia pada bahan pangan oleh aktivitas mikroorganisme dan metabolit aktivitas enzim, yang dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang (Hidayat, 2006).
Praktikum mengenai hidrolisis protein enzimatis bertujuan untuk dapat melakukan hidrolisis protei... more Praktikum mengenai hidrolisis protein enzimatis bertujuan untuk dapat melakukan hidrolisis protein yang terdapat pada susu sapi, telur ayam, tempe, dan daging ikan, secara enzimatis dengan menggunakan ekstrak nanas dan pepaya. Kemudian tujuan lainnya adalah untuk dapat memahami konsep pemutusan ikatan peptida dengan enzim protease dan memahami perubahan tingkat kekerasan pada protein. Alat yang digunakan dalam praktikum hidrolisis protein enzimatis yaitu cawan petri, blender, pisau, timbangan, gelas ukur, pH meter, tabung reaksi, pipet tetes, spatula, alumunium foil, kertas label, indikator universal, dan beaker glass. Sementara bahan yang digunbakan yaitu susu sapi, telur ayam, tempe, dan daging ikan (yang digunakan sebagai sampel), buah nanas dan pepaya (yang digunakan sebagai penghasil enzim), dan aqudes sebagai pelarut. Hasil dari praktikum ini menunjukan bahwa enzim bromelin dan papain memangaruhi sampel diatas (dalam hal ini adalah susu sapi) tekstur sampel yang diberi perlakuan penambahan enzim bromalin menjadi menggupal pada bagian bawah dan memiliki warna kuning pekat, sedangkan pada bagian atasnya encer dengan warna kuning cerah. Dan tekstur sampel yang diberi perlakuan penambahan enzim bromalin menjadi tercampur secara homogen, sedikit kental, dan berwarna oranye cerah. Enzim ini juga memengaruhi keadaan pH sampel yang awalnya 6 menjadi 5 pada masing-masing perlakuan. Kata kunci : bromalin, papain, protein, ikatan peptida PENDAHULUAN Gambar 1. Struktur asam amino Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino (NH 2), sebuah gugus asam karboksilat (COOH), dan salah satu gugus lainnya, terutama dari kelompok 20 senyawa yang memiliki rumus dasar NH2CHRCOOH, dan dihubungkan bersama oleh ikatan peptida untuk membentuk protein. Asam amino sering disebut blok bangunan kehidupan. Semua proses kehidupan tergantung pada protein yang berperan penting dalam tubuh sebagai
Praktikum mengenai hidrolisis pati enzimatis bertujuan untuk mengetahui nilai absorbansi, dimana ... more Praktikum mengenai hidrolisis pati enzimatis bertujuan untuk mengetahui nilai absorbansi, dimana nilai absorbansi ini dapat diketahui dengan memasukan sampel kedalam alat spektrofotometer, yang nantinya akan diubah dalam bentuk kurva standar. Absorbansi adalah suatu polarisasi cahaya yang terserap oleh bahan (komponen kimia) tertentu pada panjang gelombang tertentu sehingga akan memberikan warna tertentu terhadap sampel yang di praktikan. Alat yang digunakan dalam praktikum hidrolisis pati enzimatis yaitu gelas ukur, gelas kimia, spatula, hot plate, tabung reaksi, pipet tetes, inkubator, dan spektrofotometer. Sementara bahan yang digunbakan yaitu pati dari tepung beras, tepung maizena, tepung aci, tepung terigu (yang digunakan sebagai sampel), glukosa, aquades, enzim amylase (yang digunakan sebagai katalis), dan reagen iodien. Sampel yang telah dilarutkan kemudian ditambahkan iodin dan enzim amylase, dan diinkubasi. Hasil dari praktkum menunjukan bahwa nilai absorbansi sampel berupa aci sebanyak 4 mL dengan penambahan 6 tetes amilase adalah 1.00 dan penambahan 10 tetes amilase adalah 0.525, pada sampel yang lain pun cenderung serupa yakni nilai arsorbansinya lebih tinggi pada penambahan 6 tetes enzim amilase. Endapan yang dihasilkan pun lebih banyak atau pekat pada penambahan 6 tetes enzim amilase dibanding dengan penambahn 10 tetes. Kata kunci : alat, bahan, amilase, absorbansi PENDAHULUAN Salah satu rujukan penting dalam memilih bahan pangan pokok adalah kandungan karbohidrat dari bahan pangan tersebut.Karbohidrat ('hidrat darikarbon', hidrat arang) adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnyapati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Pati merupakan karbohidrat yang tersebar dalam tanaman terutama tanaman berklorofil. Bagi tanaman, pati merupakan cadangan makanan yang terdapat pada biji, batang dan pada bagian umbi tanaman. Banyaknya kandungan pati pada tanaman tergantung pada asal pati tersebut, misalnya pati yang berasal dari biji beras mengandung pati 50–60% dan pati yang berasal dari umbi singkong mengandung pati 80% (Winarno, 1986). Hidrolisis adalah istilah yang umum digunakan untuk reaksi yang menggunakan air. Hidrolisis merupakan pemecahan air (H2O) menjadi kation hidrogen (H +) dan anion
Praktikum pengujian sifat fisik kimiawi protein dengan penambahan asam dan basa bertujuan untuk m... more Praktikum pengujian sifat fisik kimiawi protein dengan penambahan asam dan basa bertujuan untuk mengetahui sifat fisik kimia protein yang tedenaturasi, denatures merupakan proses kimiawi yang terjadi pada protein struktur tersier atau sekunder dimana terjadi perubahan polipeptida tanpa adanya pemutusan ikatan peptida.. Alat yang digunakan dalam melakukan praktikum kali ini adalah beaker glass, hot plate, pH meter, mortar, alu, cawan petri, dan tabung reaksi, sedangkan bahan yang digunakan adalah Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalas sampel berupa telur ayam mentah, daging ikan, tulang ikan, kulit ikan, keudian ada NH 3 sebagai bahan basa lemah, KOH sebagai bahan basa kuat, H 2 SO 4 sebagai bahan asam kuat, CH 3 COOH sebagai bahan asam lemah, dan pereaksi ninhidrin untuk mereaksikan sampel sebagai uji protein. Hasil dari proses denaturasi adalah berubahnya susunan protein menjadi asam amino yang dtandai dengan hancurnya struktur sampel dan terjadi perubahan warna pada sampel. Pada sampel tulang ikan, terjadi perubahan pada kondisi asam maupun kondisi basa, demikian pula dengan pemanasan dan penambahan ninhidrin sebagai skala uji proses denaturasi protein. Hal ini menandakan bawha kandungan protein pada daging terdenaturasi. Kata kunci : protein, alat, bahan, denaturasi PENDAHULUAN Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi. Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini dapat juga di pakai sebagai sumber energi. Keistimewaan lain dari protein adalah strukturnya yang selain mengandung N, C, H, O, kadang mengandung S, P, dan Fe (Sudarmadji, 1989). Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen, protein mempunyai gugus −NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus −COOH. Rumus umum untuk asam amino ialah R−CH−COOH NH2
Pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan yang seluas-luasnya, yaitu ... more Pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan yang seluas-luasnya, yaitu dengan mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang mampu meningkatkan pendapatan per-kapita penduduk sesuatu negara meningkat dalam jangka panjang.
Sektor ekonomi indonesia sangatlah luas, salah satunya adalah sektor perikanan dan kelautan. Indonesia memiliki potensi sumber daya yang harus dimanfaatkan dengan bijak. Potensi sumber daya ikan perlu dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat dan mengusahakanya secara berdaya guna dengan tetap memerhatikan kelestariannya.
Mikroba merupakan organisme berukuran kecil yang sulit untuk dilihat tanpa menggunakan peralatan ... more Mikroba merupakan organisme berukuran kecil yang sulit untuk dilihat tanpa menggunakan peralatan bantu. Banyak diantara mikroba yang memiliki kemiripan bentuk dan sifat sehingga tidak mudah untuk mempelajarinya. Diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk mempelajari mikroba. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempelajari mikroba adalah denganmengidentifikasinya. Ada empat tahapan yang harus dilaksanakan apabila hendak melakukanidentifikasi mikroba, yaitu inokulasi, inkubasi, isolasi dan identifikasi. Keempat tahapan ini dilaksanakan secara sistimatis dan benar sehingga mikroba dapat teridentifikasi.
Sifat penting yang dimiliki pestisida adalah daya racun atau toksisitas. Toksisitas adalah suatu ... more Sifat penting yang dimiliki pestisida adalah daya racun atau toksisitas. Toksisitas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek toksik/racun yang terdapat pada bahan sebagai sediaan single dose atau campuran. Pestisida yang digunakan dalam penelitian ini adalah pyretroid dengan konsentrasi 0,25ppm. Pyretroid sintetik merupakan insektisida sintetik buatan yang mempunyai bahan aktif menyerupai insektisida hasil alam yaitu pyrethrum. Piretroid sintetik lebih stabil dibandingkan piretroid alami. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 November 2015. Bertempat di Labratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada pukul 13.00 WIB, dengan hewan uji berupa benih ikan mas yang diperoleh dari Cimalaka. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mampu melaksanakan pelaksanaan, persiapan, pernapasan, dan pengamatan uji toksisitas akut. Waktu pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam. Hasil menunjukan bahwa ikan mengalami kematian 50% pasca pemaparan 8 jam. Dengan nilai LC50- 1.052 itu artinya dibutuhkan konsentrasi sebesar 1.052 ppm untuk mematikan 50% dari total hewan uji.
Kata kunci : pyretroid, toksisitas, LC50-24 Jam
Maraknya penggunaan formalin dan zat kimia berbahaya lainnya di Indonesia sebagai bahan pengawet ... more Maraknya penggunaan formalin dan zat kimia berbahaya lainnya di Indonesia sebagai bahan pengawet pada makanan terutama ikan segar merupakan bentuk penyalahgunaan fungsi dari formalin, karena dalam jangka panjang dapat memicu perkembangan sel-sel kanker. Hal ini dilakukan produsen karena belum menemukan jalan keluar untuk dapat mempertahankan kualitas ikan dalam jangka waktu yang lama dengan menggunakan pengawet alami makanan yang ada saat ini.
Penanggulangan masalah tersebut dapat diatasi dengan mencari alternatif bahan pengawet makanan yang mudah didapat dan efisien. Kombinasi fermentasi limbah kubis dan penyimpanan suhu rendah dapat memperpanjang masa simpan ikan. Limbah kubis yang umumnya sudah tidak dapat digunakan lagi ternyata bisa menjadi jalan keluar bagi masalah ini. Pemanfaatan limbah kubis dalam proses fermentasi dapat menghasilkan bakteri asam laktat yang dapat menghambat proses pembusukkan pada ikan karena bersifat membunuh bakteri pembusuk.
Penyimpanan ikan pada suhu rendah juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk karena sebagian besar bakteri tidak dapat hidup pada suhu 5 -10o C. Namun, meskipun telah disimpan pada suhu rendah masih ada saja bakteri pembusuk yang dapat bertahan. Oleh karena itu diperlukan penambahan bakteri asam laktat pada ikan untuk memperpanjang kualitas dan masa simpan ikan.
Fermentasi dideskripsikan sebagai suatu proses perubahan secara biokimia pada bahan pangan oleh aktivitas mikroorganisme dan metabolit aktivitas enzim, yang dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang (Hidayat, 2006).
Praktikum mengenai hidrolisis protein enzimatis bertujuan untuk dapat melakukan hidrolisis protei... more Praktikum mengenai hidrolisis protein enzimatis bertujuan untuk dapat melakukan hidrolisis protein yang terdapat pada susu sapi, telur ayam, tempe, dan daging ikan, secara enzimatis dengan menggunakan ekstrak nanas dan pepaya. Kemudian tujuan lainnya adalah untuk dapat memahami konsep pemutusan ikatan peptida dengan enzim protease dan memahami perubahan tingkat kekerasan pada protein. Alat yang digunakan dalam praktikum hidrolisis protein enzimatis yaitu cawan petri, blender, pisau, timbangan, gelas ukur, pH meter, tabung reaksi, pipet tetes, spatula, alumunium foil, kertas label, indikator universal, dan beaker glass. Sementara bahan yang digunbakan yaitu susu sapi, telur ayam, tempe, dan daging ikan (yang digunakan sebagai sampel), buah nanas dan pepaya (yang digunakan sebagai penghasil enzim), dan aqudes sebagai pelarut. Hasil dari praktikum ini menunjukan bahwa enzim bromelin dan papain memangaruhi sampel diatas (dalam hal ini adalah susu sapi) tekstur sampel yang diberi perlakuan penambahan enzim bromalin menjadi menggupal pada bagian bawah dan memiliki warna kuning pekat, sedangkan pada bagian atasnya encer dengan warna kuning cerah. Dan tekstur sampel yang diberi perlakuan penambahan enzim bromalin menjadi tercampur secara homogen, sedikit kental, dan berwarna oranye cerah. Enzim ini juga memengaruhi keadaan pH sampel yang awalnya 6 menjadi 5 pada masing-masing perlakuan. Kata kunci : bromalin, papain, protein, ikatan peptida PENDAHULUAN Gambar 1. Struktur asam amino Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino (NH 2), sebuah gugus asam karboksilat (COOH), dan salah satu gugus lainnya, terutama dari kelompok 20 senyawa yang memiliki rumus dasar NH2CHRCOOH, dan dihubungkan bersama oleh ikatan peptida untuk membentuk protein. Asam amino sering disebut blok bangunan kehidupan. Semua proses kehidupan tergantung pada protein yang berperan penting dalam tubuh sebagai
Praktikum mengenai hidrolisis pati enzimatis bertujuan untuk mengetahui nilai absorbansi, dimana ... more Praktikum mengenai hidrolisis pati enzimatis bertujuan untuk mengetahui nilai absorbansi, dimana nilai absorbansi ini dapat diketahui dengan memasukan sampel kedalam alat spektrofotometer, yang nantinya akan diubah dalam bentuk kurva standar. Absorbansi adalah suatu polarisasi cahaya yang terserap oleh bahan (komponen kimia) tertentu pada panjang gelombang tertentu sehingga akan memberikan warna tertentu terhadap sampel yang di praktikan. Alat yang digunakan dalam praktikum hidrolisis pati enzimatis yaitu gelas ukur, gelas kimia, spatula, hot plate, tabung reaksi, pipet tetes, inkubator, dan spektrofotometer. Sementara bahan yang digunbakan yaitu pati dari tepung beras, tepung maizena, tepung aci, tepung terigu (yang digunakan sebagai sampel), glukosa, aquades, enzim amylase (yang digunakan sebagai katalis), dan reagen iodien. Sampel yang telah dilarutkan kemudian ditambahkan iodin dan enzim amylase, dan diinkubasi. Hasil dari praktkum menunjukan bahwa nilai absorbansi sampel berupa aci sebanyak 4 mL dengan penambahan 6 tetes amilase adalah 1.00 dan penambahan 10 tetes amilase adalah 0.525, pada sampel yang lain pun cenderung serupa yakni nilai arsorbansinya lebih tinggi pada penambahan 6 tetes enzim amilase. Endapan yang dihasilkan pun lebih banyak atau pekat pada penambahan 6 tetes enzim amilase dibanding dengan penambahn 10 tetes. Kata kunci : alat, bahan, amilase, absorbansi PENDAHULUAN Salah satu rujukan penting dalam memilih bahan pangan pokok adalah kandungan karbohidrat dari bahan pangan tersebut.Karbohidrat ('hidrat darikarbon', hidrat arang) adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnyapati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Pati merupakan karbohidrat yang tersebar dalam tanaman terutama tanaman berklorofil. Bagi tanaman, pati merupakan cadangan makanan yang terdapat pada biji, batang dan pada bagian umbi tanaman. Banyaknya kandungan pati pada tanaman tergantung pada asal pati tersebut, misalnya pati yang berasal dari biji beras mengandung pati 50–60% dan pati yang berasal dari umbi singkong mengandung pati 80% (Winarno, 1986). Hidrolisis adalah istilah yang umum digunakan untuk reaksi yang menggunakan air. Hidrolisis merupakan pemecahan air (H2O) menjadi kation hidrogen (H +) dan anion
Praktikum pengujian sifat fisik kimiawi protein dengan penambahan asam dan basa bertujuan untuk m... more Praktikum pengujian sifat fisik kimiawi protein dengan penambahan asam dan basa bertujuan untuk mengetahui sifat fisik kimia protein yang tedenaturasi, denatures merupakan proses kimiawi yang terjadi pada protein struktur tersier atau sekunder dimana terjadi perubahan polipeptida tanpa adanya pemutusan ikatan peptida.. Alat yang digunakan dalam melakukan praktikum kali ini adalah beaker glass, hot plate, pH meter, mortar, alu, cawan petri, dan tabung reaksi, sedangkan bahan yang digunakan adalah Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalas sampel berupa telur ayam mentah, daging ikan, tulang ikan, kulit ikan, keudian ada NH 3 sebagai bahan basa lemah, KOH sebagai bahan basa kuat, H 2 SO 4 sebagai bahan asam kuat, CH 3 COOH sebagai bahan asam lemah, dan pereaksi ninhidrin untuk mereaksikan sampel sebagai uji protein. Hasil dari proses denaturasi adalah berubahnya susunan protein menjadi asam amino yang dtandai dengan hancurnya struktur sampel dan terjadi perubahan warna pada sampel. Pada sampel tulang ikan, terjadi perubahan pada kondisi asam maupun kondisi basa, demikian pula dengan pemanasan dan penambahan ninhidrin sebagai skala uji proses denaturasi protein. Hal ini menandakan bawha kandungan protein pada daging terdenaturasi. Kata kunci : protein, alat, bahan, denaturasi PENDAHULUAN Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi. Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini dapat juga di pakai sebagai sumber energi. Keistimewaan lain dari protein adalah strukturnya yang selain mengandung N, C, H, O, kadang mengandung S, P, dan Fe (Sudarmadji, 1989). Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen, protein mempunyai gugus −NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus −COOH. Rumus umum untuk asam amino ialah R−CH−COOH NH2