ANALISA KARAKTERISTIK REFRIGERAN R134a DENGAN VARIASI PUTARAN KIPAS (FAN) PADA EVAPORATOR (original) (raw)

STUDI PERBANDINGAN KINERJA FREEZER 1/5PK DENGAN R134a DAN MUSICOOL (MC-134)

TURBULEN Jurnal Teknik Mesin

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang bangun sistem freezer yang digunakan untuk mengkaji perbandingan kinerja mesin freezer 1/5 PK dengan fluida kerja R-134a dan Musicool MC-134. Pada penelitian ini komponen utama yang digunakan adalah kompresor hermetic 1/5 PK, evaporator jenis plate surface evaporator, kondensor jenis air cooled condenser, dan pipa kapiler. Pelaksanaan penelitiannya dilakukan dengan mengganti refrigeran R134a dengan Musicool MC-134 tanpa mengubah komponen pendukung sistemnya (retrofit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa retrofit dari R-134a menjadi Musicool MC-134 sangat bisa dan layak untuk diterapkan. Sistemnya akan aman bila komponen-komponen sistem yang dipakai sesuai dengan prasyarat yang seharusnya (dari fluida kerja yang lama, R-134a), hal sebaliknya akan menyebabkan ketidakamanan karena kerentanan terhadap kebocoran (karena fluida kerja substitusi, MC-134, bersifat lebih mudah terbakar). Selain itu, penggunaan MC-134 akan menghasilkan penurunan temperatur yang jauh lebih cepat dibandingkan R-134a, dengan kata lain "lebih cepat dingin" yang nilainya 30% lebih cepat (untuk temperatur set point-18 o C).

ANALISA TRANSFER PANAS PADA KONDENSASI LUAR DENGAN MENGGUNAKAN REFRIGERANT R-134a

Jurnal Rekayasa Mesin

An experimental study in condensation has been conducted to analyse the condensation phenomena. The enhancement heat transfer performance is as always highlighted phenomenon for being investigated. The modified surface is a common method for enhancing the performance of condensation since inducing the droplet on the surface. The droplet leads to increasing heat-transfer area, decreasing thermal resistance, and shorten the condensing cycle. The condensation by using water successfully induces droplets on the surface and enhances the heat transfer. But water and refrigerant have different fluid properties which induce different phenomena whereas refrigerant is widely used in industry. In this case, the condensation is conducted on the modified surface by using a commercial promotor to investigate the phenomena. The investigation results show that the surface tension immensely influences the condensate on the surface. Refrigerant is low surface tension fluid which leads to the difficul...

EFESIENSI KOMPRESOR TERHADAP MODIFIKASI SUSUNAN PIPA EVAPORATOR REFRIGERATOR

Kompresor dengan pembebanan yang sama dalam keadaan modifikasi ataupun standart sangatlah berbeda efesiensinya dan Coefisien prestasi dalam suatu mesin pendingin,dalam hal ini pengujian dalam keadaan standart lalu modifikasi evaporator berbentuk segitiga tanpa sirip(plat) dan pengujian setelah dimodifikasi sangatlah memperjelas perbedaan efesiensi kompresor yang terjadi dalam suatu sistem pendingin. Dari hasil pengujian kompresor pada Refrigerator merk Samsung model DA99-01516R dengan pembebanan yang sama, nilai efesiensi tertinggi 99,51% dengan Coefisien prestasi 2,58 di dapat pada keadaan standart dan nilai efesiensi tertinggi 98,86 dengan Coefisien prestasi 2,47 dalam keadaan modifikasi susunan pipa evaporator. Sehingga dari hasil pengujian efesiensi kompresor keadaan standart lebih baik dari efesiensi dalam keadaan modifikasi evaporator.

ANALISIS VARIASI JARAK FIN KONDENSOR KULKAS MENGGUNAKAN DOUBLE EVAPORATOR RANGKAIAN PARALEL REFRIGERANT LIQUEFIED PETROLEUM GAS

2021

The cooling machine today is not a luxury machine. Indonesian people use a cooling machine in the form of a refrigerator to keep their food ingredients so that they are preserved. The cooling machine is known as the refrigeration system, which means a system that functions to regulate the temperature of each substance so that the substance has a lower temperature than its surroundings. In this study, the aim of this research is to determine the effect of cooling engine performance when using distance variations in the fin condenser and standard fin condenser by using a double evaporator in a parallel circuit of liquefied petroleum gas refrigerant. In this study using a variation of 5 mm condenser fin 1 mm diameter, 5 mm diameter 2 mm condenser fin, standard condenser fin, 10 mm diameter 1 mm condenser fin, 10 mm diameter 2 mm condenser fin, and double evaporator in parallel circuit. From the test results, it was found that the best COP value was found in the variation of the fin distance of 5 mm in diameter of 2 mm with an average value of 11.77 while the standard fin with an average value of 7.48. The greater the COP value, the better the performance of the cooling machine because the value of the impact of refrigeration increases and the working value of the compression decreases which results in a lighter flow of the refrigerant cycle to the system.

PENGARUH VARIASI MASSA REFRIGERAN R-12 DAN PUTARAN BLOWER EVAPORATOR TERHADAP COP PADA SISTEM PENGKONDISIAN UDARA MOBIL

Refrigeran merupakan salah satu yang paling sering kita lihat dan kita gunakan.Refrigeran R-12 secara berangsur-angsur mulai tidak di konsumsi,ini dikarenakan refrigeran tersebut mempunyai efek negatif terhadap lingkungan seperti merusak lapisan ozon dan sifat menimbulkan pemanasan global.penelitian ini bertujuan untuk membandingkan coefficient of performance (COP) antara High Cool dengan Low Cool, dengan memvariasikan putaran blower, isian refrigeran pada putaran yang tetap.

Analisis Kinerja Evaporator Pada AC Split 1/2 PK Dengan Refrigeran R-22 dan R-290

2021

AC adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkondisikan udara. Bisa dikatakan bahwa AC adalah alat yang berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan AC dimaksud untuk memperoleh temperatur udara yang diinginkan (sejuk atau dingin) dan nyaman bagi tubuh pada suatu ruangan. Kunci utama dari AC adalah refrigeran, yang umumnya CFC (Chloro Fluoro Carbon), HCFC (Hydro Chloro Fluoro Carbon), HFC (Hydro Chloro Fluoro Carbon) adalah senyawa organik yang mengandung satu atau lebih atom fluorin. Menurut peraturan pemerintah menuliskan penghapusan HCFC-22 atau lebih dikenal dengan freon R22 pada sektor refrigerasi, Air evaporator. Untuk itu dicari pengganti freon R22. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan melakukan rancang bangun AC split 1/2 pk menggunakan refrigeran R290 dan R22 dengan menvariasikan tekanan. Data yang diperoleh dari percobaan kemudian dibandingkan guna menghasilkan pengaruh terhadap efektifitas evaporator. Hasil pe...

Pengaruh Perbedaan Tegangan Pemanas terhadap Performa Refrigeran R12, R134a dan MC134 pada Refrigeration Laboratory Unit

MESIN

Along with technological developments and population growth, the need for air conditioner (AC) is increasing, both those used in industry, offices, buildings, housing, vehicles, and others. In the use of AC, refrigerant is needed. Based on the Montreal agreement, it was agreed to replace refrigerants that are more environmentally friendly. The refrigerant used today is refrigerant with CFC and HCFC compounds. The use of those refrigerants result in ODP and GWP. This study aims to determine the energy efficiency of three refrigerants: R12, R134a, and MC134, by comparing the COP value of a refrigeration laboratory unit machine. Based on the test results, COP of MC134 refrigerant has the highest value compared to R12 and R134a refrigerants. Therefore, it can be concluded that MC134, a hydrocarbon refrigerant, could be considered as a substitute for R12 and R134 refrigerants, eventhough flammability of the hydrocarbons at certain temperatures should be considered also.

ANALISA KEEFEKTIFAN HEAT EXCHANGER PIPA KOSENTRIS PADA PROSES AMONIAK DENGAN VARIASI LAJU ALIRAN

Abstrak Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membandingkan efektifitas dari heat exchanger pipa kosentris. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan melakukan analisis baik secara perhitungan maupun hasil simulasi. Metode perhitungan dilakukan dengan metode Number of Transfer Unit (NTU) dan perhitungan simulasi dilakukan dengan menggunakan Ansys Fluent 16.0. Pada hasil perhitungan didapatkan perbedaan yang cukup signifikan terhadap hasil simulasi yaitu keefektifan heat exchanger pipa kosentris dari hasil perhitungan sebesar 25,88 % pada keadaan laju aliran fluida panas 360 l/jam dengan temperatur 80 o C dan aliran fluida dingin 180 l/jam dengan temperatur 20 o C sedangkan hasil keefektifan heat exchanger pipa kosentris dari hasil simulasi sebesar 20,79 % pada keadaan laju aliran fluida panas 360 l/jam dengan temperatur 80 o C dan aliran fluida dingin 180 l/jam dengan temperatur 20 o C. Kata kunci: efektifitas, heat exchanger, pipa kosentris, metode NTU, Ansys Fluent 16.0 Abstract The Purpose of this experiment for comparing cosentric pipe heat exchanger efectiveness. The method of the experment are doing good analysis of calculation and operating simulation. The method of the theory calculation by Number of Transfer Unit (NTU) Method and simulation calculation is operated by Ansys Fluent 16.0. In efectiveness calculation result, there are some different of simulation result. We get the efectiveness result of cosentric pipe heat exchanger from calculation is 25,88 % from hot fluid flow rate 360 l/hour with it temperature 80 o C and cold fluid flow rate 180 l/hour with the temperature 20 o C. We get the efectiveness result of cosentric pipe heat exchanger from calculation is 20,79 % from hot fluid flow rate 360 l/hour with temperature 80 o C and cold fluid flow rate 180 l/hour with the temperature 20 o C.

KARAKTERISTIK SISTEM REFRIGERASI KOMPRESI UAP DENGAN REFRIGERANT CAMPURAN MUSICOOL 134 -CO 2

ABSTRAK Penelitian ini membahas penggantian refrigeran R-134a yang berpotensi ODP dan GWP dengan refrigeran campuran Musicool 134-CO 2 pada sistem refrigerasi kompresi uap yang diaplikasikan pada sistem AC mobil. Karekteristik sistem AC diamati pada variasi putaran blower sebagai beban pendinginan dan variasi komposisi refrigeran CO 2 pada Musicool 134 (0% CO 2 , 1,5% CO 2 dan 3% CO 2). Pada konfigurasi tersebut, dilakukan pengukuran temperatur dan tekanan refrigeran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa refrigeran Musicool 134 yang dicampur dengan CO 2 memberikan kinerja yang menjanjikan sebagai pengganti R-134a. ABSTRACT This study discusses the replacement of R-134a refrigerant which has the ODP and GWP by Musicool134 mixed with CO 2 refrigerant in vapor compression refrigeration system which is applied to the car air conditioning systems. The characteristics performance of AC was observed in the variation of blower speed as the cooling load and variations of composition of the CO 2 refrigerant to Musicool 134 (0% CO 2 , 1.5% CO 2 and 3% CO 2). In this configuration, the temperature and pressure of the refrigerant was measured at the transient and steady-state conditions. The results showed that the Musicool 134 refrigerant mixed with CO 2 provides a promising performance as an alternative refrigerant for R-134a.