Konsep Model Pembelajaran Profetik Dalam Pendidikan Agama Islam (original) (raw)
Related papers
Implementasi Pendidikan Profetik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
2013
Abstrak Penelitian ini dilakukan di SMPN 4 Salatiga yang bertujuan untuk menjawab permasalahan 1) Bagaimana implementasi pendidikan tradisi kenabian dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam? 2) Apa hambatan dalam implementasi pendidikan tradisi kenabian dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam? 3) Bagaimana hasil implementasi pendidikan tradisi kenabian dalam pembelajaran pengajaran Pendidikan Agama Islam?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penelitian lapangan. Peneliti terjun ke lapangan untuk mengadakan observasi atas fenomena yang ada dalam lingkungan akademik. Data diperoleh dari interview, dokumen dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pendidikan tradisi kenabian dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Salatiga menggunakan model pembelajaran pembiasaan dan kolektif, misi penanaman dan nilai-nilai kenabian kepada siswa dilakukan dalam materi, metode, dan evaluasi pembelajaran. Terdapat beberapa masalah dalam implementasi...
Farabi
Penelitian ini merupakan sebuah analisis mengenai konsep moderasi beragama yang terdapat di dalam paradigma Islam yang digagas oleh Kuntowijoyo, yaitu Ilmu sosial profetik. Paradigma Islam Kuntowijoyo merupakan suatu epistemologi Islam yang digunakan sebagai metodologi pengilmuan Islam dalam memahami nas secara kontekstual dan bertujuan untuk menjadikan agama sebagai basis ilmu sosial. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan jenis penelitian kepustakaan, yakni mengambil data dari sumber literatur seperti dokumen, buku, jurnal dan sebagainya, yang dielaborasi untuk menyusun narasi dalam sebuah penelitian. Terdapat beberapa rumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini, diantaranya: 1) melacak tipe pemikiran keislaman Kuntowijoyo. 2) menjelaskan konsep moderasi keberagamaan.
Strategi Profetik Pendidik Dalam Islam
Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
Pendidikan umat Islam di Indosesia secara umum dan Aceh secara khusus akhir-akhir ini selalu dikaitkan dengan kondisi yang tidak memuaskan, identik dengan keterbelakangan di semua sisi jika dibandingkan dengan pendidikan di negara-negara lain di dunia. Pendidikan umat Islam dalam hal ini guru-guru di lembaga pendidikan Islam seakan-akan tidak lagi mampu melaksanakan misinya baik di sekolah maupun di tengah-tengah masyarakat. Mereka tidak mampu meningkatkan mutu pendidikan umat Islam sejajar dengan pendidikan umat agama lain. Mereka juga tidak lagi menjadi role model bagi siswa di sekolah dan masyarakat secara luas. Artis, bintang filem, atlit dan gengster telah menjadi role model bagi siswa muslim saat ini. Seharusnya para Nabi, sahabat Nabi, ulama Islam, para pahlawan Islam dan guru-guru muslim sebagai pewaris Nabi harus menjadi (uswatun hasanah) role model siswa di sekolah dan masyarakat secara luas. Kesuksesan Nabi Muhammad saw dalam mendidik umat patut diteladani dan menjadi ins...
Mengaplikasikan Ilmu Sosial Profetik dalam Pendidikan Islam
Jurnal Al-Qalam Jurnal Kajian Islam & Pendidikan
This article discusses applying social and professional education to islamic education. The problems of islamic education today add to the importance of emphasis and application of the social sciences of kuntowijoyo. Islamic education nowadays is a mere formality and tends to lose its own value in education. Discussion is based on experience and data from the field described and linked to library research on kuntwijoyo's professional social sciences. The discussion is elaborated on what kuntowijoyo thought about social science and its key elements. Then it is explained how the application of social and professional education in islamic education and what steps it takes. The conclusion of this study is that islamic education by applying social and professional education is that of islamic education that instilling values of faith and moral values such as empathy, empathy, and so on. The value of professional education is made into an effort to create a loving, tolerant, tolerant ...
Paradigma Pendidikan Profetik Dalam Pendekatan Pembelajaran Tematik DI Madrasah Ibtida'Iyah
2018
Good learning should have the goal of teaching learners to obtain learning outcomes with a combination of cognitive, affective, and psychomotor aspects in balance with the values of religious character. thematic learning as a new approach to development in elementary school and balanced with paradigm of prophetic education as the reinforcement of morals learners early on. Because the prophetic education identified as an educational paradigm seeks to collaborate between educational systems that focus on moral and cultural values with a modern education system (new education) that develops humanitarian values. Problems with the process, model, and implementation of thematic learning at elementary school. But it needs to be seen anyway. The role of educators in elementary school that Islamic should be can’t be replaced by other devices, such as television, radio, computers, and so forth. This matter happened participants educate elementary school still need guidance and assistance of a...
Islamic Education in charge of digging, analyze, and develop and practice the teachings of Islam which bersumberkan of Al-Quran and Hadith. Sources of Islamic teachings was really flexible and supple and responsive responsive to the guidance of human life more advanced and modern, advanced in all fields. Encouragement and stimulation of the teachings of the Quran to the development for strengthening the faith and piety strengthened through human science. Thus the Qur'an confirms the 300 times the ratio of orders to the proper functioning of the human, and 780 times confirmed the importance of science as well as the strengthening of faith that is done with the command no less than 810 times the verses. Verses that encourage and merasang the mind for the bookish knowledge and technology as mentioned in paragraph 33 of surah AR Rahman on the marine and outer space; Surah al-ness' am paragraph 79 on the exploration of space objects with the mind of the prophet Ibrahim to determine the rights of God, as well as the processing and utilization of iron copper sebgai materials technology.
Implementasi Metode Profetik Pada Pelajaran Tematik DI Kelas II Sdit Sekolah Unggulan Islami (Suis)
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Kesadaran guru pendidikan bidang studi umum yang mengajarkan pelajaran umum “tematik” hanya sekedar transfer ilmu pengetahuan saja, tampa memikirkan bagaimana cara meningkatkan keimanan dan juga menjaga fitrah peserta didik dari materi ajar yang dapat merusak fitrah peserta didik. Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode profetik pada SDTI Sekolah Unggulan Islami (SUIS), metode penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumnetasi. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan data-data yang telah dikumpulkan untuk menggambarkan realitas sesuai dengan fenomena yang sebenarnya. Dalam melakukan wawancara peneliti menentukan subjek penelitian antara lain kepala sekolah, waka kurikulum, dan guru pengampuh pelajaran tematik dalam hal ini wali kelas II. Hasil penelitian ini adalah implementasi motede pr...
Teori dan Model Pengajaran Pendidikan Islam
Para sekolar Timur yang terdiri daripada ulama’-ulama’ muktabar telah mengemukakan pelbagai teori Pendidikan Islam. Pelbagai teori telah dikemukakan oleh mereka untuk memperkayakan amalan dan pelaksaanan Pendidikan Islam di sokolah yang menyentuh; tujuan dan matlamat Pendidikan Islam, isi kandungan Pendidikan Islam, interaksi guru – pelajar, pedagogi pengajaran, proses pembelajaran, martabat ilmu, sumber pengetahuan, fungsi pendidik, dendaan dan ganjaran, percampuran pelajar, kesesuaian masa belajar, disiplin, kurikulum dan lain-lain. Disamping itu mereka juga telah mengemukakan pelbagai model pengajaran dan pembelajaran Pendidikan Islam seperti Ibnu Khaldun mencetuskan dua model Pendidikan Islam; pertama, model ‘Malakat Pemerolehan Ilmu Pengetahuan’ dan model kedua adalah model ‘Kitaran Proses Pengajaran dan Pembelajaran’. al-Qabisi juga mencipta dua model; pertama, model ‘Pemusatan dan Perhubungan Ilmu’ dan model kedua, adalah model ‘Pemusatan dan Perhubungan Dalam Pembinaan Kurikulum’. Ibnu Sahnun pula memperkenalkan Model ‘Pemeringkatan Mata Pelajaran’. Tidak ketinggalan juga Ibnu Sina yang memaparkan Model ‘Urutan Berarah Peringkat Pembelajaran’, al-Ghazali dengan Model ‘Urutan Prograsif Ilmu’ dan Rafa’ah Rafi’e al-Tahtawi melalui modelnya ‘Markhalah Punun al-Maddah’.
Konsep Kesenian Profetik dan Implementasinya dalam Pendidikan Islam
ABSTRAK Penelitian yang bertema konsep kesenian profetik dan implementasinya dalam pendidikan Islam ini didasarkan atas latar belakang maraknya kreasi seni yang dipengaruhi oleh konsep dan atau teori seni untuk seni (L’art pour L’art) yang condong menampilkan kreasi seni bebas nilai yang cenderung menegasikan nilai-nilai etika, estetika dan kebenaran. Penelitian ini mencoba menggagas konsep seni profetik yang akan lebih memberi manfaat dan tujuan jelas ke mana seni harus dibawa, yaitu tetap bersinergi dengan kepentingan etika, estetika dan kebenaran. Kalangan agamawan maupun sosial mencoba mencari pendasaran ontologis, epistemologis maupun axiologis. Pendasaran ini berangkat dari misi profetis agama-agama yang juga mempunyai kepedulian terhadap tegaknya etika, estetika dan kebenaran. Misi profetis agama merupakan gerakan profetis melalui teologi yang menjadi ideologi revolusioner yang selalu mengusung perubahan peradaban. Disinilah gerakan etika profetik dalam agama-agama membumi menjadi implementasi sosial termasuk di dalamnya seni. Penelitian ini juga untuk mengetahui dan memahami praksis seni profetik dalam pendidikan Islam. Islam sebagai rahmatan lil alamin tentu tidak menutup mata dalam ikut serta ber-fastabiqul khairat mengembangkan kemajuan peradaban lewat kesenian dan pendidikan. Penelitian ini, menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan metode analisa Heuristik; yaitu mencari pemahaman baru dengan melakukan pendeskripsian, refleksi kritik dan penyimpulan terhadap kesenian dan gagasan seni profetik. Kesimpulan penelitian ini adalah kesenian profetik sebagai sebuah konsep yang positif terhadap perkembangan paradigma berkesenian terbukti diperlukan untuk dikembangkan sebagai konsep tujuan dan nilai berkesenian. Penelitian ini juga membuat resep teoritis implementasi seni profetik dalam pendidikan Islam. Seni profetik dalam pendidikan Islam adalah sesuatu yang mesti dipentingkan sebagai tawaran kreativitas metode syiar. Seni yang Islami dan profetis akan membuat kehidupan umat menjadi lebih indah dalam syariat Islam yang telah ditentukan. Kata Kunci : Seni, Seni Profetik, Seni Islam, Pendidikan Islam