Kesiapsiagaan Komunitas Sekolah Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Dan Tsunami DI Sma Negeri 1 Baitussalam Kabupaten Aceh Besar (original) (raw)
Related papers
2020
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesiapsiagaan komunitas sekolah menengah atas dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Lebak Provinsi Banten berdasarkan parameter Knowledge and Attitude (KA), Policy Statement (PS), Emergency Planning (EP), Warning System (WS), danResource Mobilization Capacity (RMC). Populasi dalam penelitian ini adalah Komunitas Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah rawan tsunami Kabupaten Lebak Provinsi Banten, yang terdiri dari siswa kelas 11, guru, dan kepala sekolah / staf sekolah.Data dikumpulkan dengan kuesioner dan observasi.Metode deskriptif kuantitatif, dan komparatif dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh hasil analisis yang lebih mendalam.Data dianalisis dengan indeks kesiapsiagaan menggunakan aplikasi "Step-A".Kemudian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam, analisis data juga dikombinasikan dengan analisis deskriptif, analisis situasi, dan analisis eksplanatori. Hasil penelitian menunjuk...
Kesiapsiagaan Komunitas Sekolah dalam Menghadapi Bencana di Kabupaten Magelang
Jurnal Teknik Sipil
Sekolah siaga bencana adalah kunci utama untuk melindungi anak-anak dan generasi muda dalammembentuk lingkungan belajar yang kondusif dan aman dari bencana yang tidak dapatterhindarkan. Pencapaian kesiapsiagaan sekolah sangatlah penting mengingat Indonesia termasuknegara dengan resiko bencana yang tinggi. Data dikumpulkan dari komponen sekolah sepertikepala sekolah, guru, dan tenaga administratif untuk meninjau kesiapsiagaan sekolah dalampengurangan resiko bencana di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia yang terancambahaya lahar dari Gunung Merapi. Hasil survey menunjukkan bahwa kesiapsiagaan sekolah masihperlu ditingkatkan.
2020
Children are one of the most vulnerable groups at risk of being affected by disasters. The frequent occurrence of repeated earthquakes in the city of Padang has caused panic among students during lessons. This is because students are still weak in disaster preparedness. Efforts that can be made include improving earthquake and tsunami disaster preparedness in the school community through disaster preparedness education and training. SMP Negeri 13 Padang is one of the schools located in the earthquake and red tsunami zone, which already has a community of disaster smart students. However, they have never received disaster preparedness education and training. This activity aims to increase the capacity for earthquake and tsunami disaster preparedness in the school community. The method used is planning with program socialization; implementing activities to provide disaster preparedness education and emergency training through lectures, demonstrations, and simulations; providing disast...
Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Berbasis Sekolah
Jurnal Academia Praja
Masalah dalam penelitian ini adalah belum optimalnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana berbasis sekolah di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Padahal, Provinsi Jawa Barat termasuk Kabupaten Bandung Barat merupakan daerah dengan tingkat kerawanan terhadap bencana yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan sesar aktif Lembang yang membentang sepanjang 22 Kilometer (Km) dari Maribaya, Cibodas hingga Cisarua di utara Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Sesar aktif tergolong kepada sesar normal dan menimpan potensi ancaman gempa dengan kekuatan 6,7 SR. Sesar aktif Lembang pernah menyebabkan gempa bumi dalam beberapa tahun terakhir ini yaitu pada tahun 2003 dan 2011, serta menyebabkan bencana longsor pada tahun 2015 dan 2016. Tahapan riset yang dilakukan diantaranya dengan mengidentifikasi berbagai permasalahan terkait dengan tema, mengidentifikasi data kondisi geografis, data demografis, serta observasi, wawancara, studi dokumentasi dan diskusi kelompok terfo...
Journal of Dedicators Community, 2021
The earthquake that occurred during school hours requires the school community to have a high level of preparedness so as not to fall victim and loss a lot. This activity aims to measure the level of preparedness against the threat of earthquake disasters and provide earthquake disaster preparedness training to the Muhammadiyah Banyuraden Elementary School community. The method used was a survey using a questionnaire, analysis of survey results based on the UNSESCO framework, namely knowledge of earthquake disasters, policies and guidelines, emergency response plans, and resource mobilization. The analysis showed that the community preparedness level of SD Muhammadiyah Banyuraden was at a moderate level with a total preparedness index of 55.8. The lowest preparedness index is in the policy and guideline parameters. The results of the survey and analysis carried out resulted in preparedness strengthening activities carried out to increase the preparedness index, namely the formation ...
KONSTELASI: Konvergensi Teknologi dan Sistem Informasi, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapsiagaan serta mengetahui perbedaan dua Sekolah Menengah Pertama yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yaitu SMP Negeri 2 Cangkringan yang sudah masuk kedalam Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan SMP Sunan Kalijogo Cangkringan yang belum masuk kedalam Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dalam menghadapi erupsi Gunung Merapi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan subjek berjumlah 14 orang yang terdiri dari 12 informan kunci dari pihak sekolah SMP Negeri 2 Cangkringan dan SMP Sunan Kalijogo Cangkringan yaitu kepala sekolah, guru yang mengintegrasikan materi kebencanaan dalam mata pelajaran, pembina ekstrakurikuler pramuka/PMR dan perwakilan siswa kelas VII, VIII dan IX. Sedangkan informan pendukung dilakukan kepada pihak BPBD dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan 5 parameter yang d...
2022
Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat bagaimana kesiapsiagaan Sekolah Menengah Pertama di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yaitu SMP Sunan Kalijogo Cangkringan. Sekolah ini belum masuk kedalam Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan jumlah populasi/responden 6 orang dan terdiri dari kepala sekolah, guru yang mengintegrasikan materi kebencanaan, pembina ekstrakurikuler Pramuka beserta perwakilan peserta didik di kelas VII, VIII dan IX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan 5 parameter yang digunakan dalam menilai kesiapsiagaan yakni pengetahuan dan sikap, kebijakan, rencana tanggap darurat, sistem peringatan dini dan mobilisasi sumber daya. Masih ada informan yang tidak bisa menjawab pertanyaan peneliti. Skor dari hasil observasi menunjukkanberada pada kriteria hampir siap. Hasil studi dokumentasi menunjukkan beberapa fasilitas...
2015
The purpose of this study was to determine the effect of guidance groups and self efficacy to students' knowledge and action of SMPN 8 BandaAceh in facing the earthquake. This study used a quasi-experimental research method approach. Student preparedness data was collected using a questionnaire. The study population was all students of Junior High School 8 (SMP N 8) Banda Aceh, Indonesia. Samples were selected using purposive of class VII-5, as many as 10 students were given guidance group. Data were analyzed using regression analysis. The results showed that the students knowledge and action of SMPN 8 BandaAceh in facing the earthquake can be increased through group counseling and selfefficacy by 1, 041 %. This means that 98. 96 % contributed by other factors .
Peningkatan Kesiapsiagaan Siswa Sekolah Dasar dalam Menghadapi Bahaya Gempa Bumi dan Tsunami
Jurnal SOLMA
Tujuan kegiatan ini 1). Memberikan pemahaman yang benar tentang jenis-jenis bencana, tempat penyelamatan diri ketika terjadi bencana. 2) Melakukan simulasi penyelamatan diri ketika terjadi bencana. Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa di 3 sekolah yang memiliki resiko tinggi yaitu SD 1,2 dan 3 Sawarna Kecamatan Bayah Kab. Lebak Banten. Jumlah peserta 35 siswa terdiri dari 20 siswi dan 15 siswa. Metode pelaksanaan dibagi menjadi 3, yaitu penyampaian materi, permainan, dan simulasi. Penyampaian materi meliputi: penayangan video, memberikan kuis. Penayangan video berisi pengenalan jenis bencana yang ada yaitu: gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, angin puting beliung/topan, kebakaran, gunung meletus. Materi berikutnya tayangan berupa lokasi-lokasi yang aman ketika bencana tersebut terjadi. Video menggambarkan lokasi mana yang harus dituju dan dihindari. Setelah ditayangkan video kemudian dilakukan evaluasi sejauh mana pemahaman tentang bencana lingkungan yang mengancam. Perm...
Kesiapsiagaan SMP Negeri 1 Gatak Kabupaten Sukoharjo Dalam Menghadapi Bencana Alam
2013
Latar belakang penelitian ini adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sukoharjo adalah Kecamatan Gatak. Kecamatan Gatak memiliki rawan bencana, melihat dari peta kerawanan bencana Kabupaten Sukoharjo yang dikeluarkan oleh Bapedda kecamatan ini memiliki kerawanan bencana angin ribut, bencana banjir, gempa bumi, kebakaran, dan longsor. (Anonim, 2009) Kesiapsiagaan sangat diperlukan untuk mengurangi terjadinya jatuh korban jiwa dan hilang atau rusaknya aset serta harta benda akibat bencana. Indonesia telah membentuk Undang Undang No 24 pada Tahun 2007 yang memuat tentang pengurangan risiko bencana merupakan faktor wajib dalam semua perkembangan baik di pabrik, bangunan, prasarana, kantor, sekolah, rumah, dan lainnya. Upaya pengurangan terjadinya korban bencana, perlu diadakan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana. Hal ini menjadikan sekolah sebagai salah satu obyek yang diteliti dari segi potensi dan tingkat kesiapsiagaan masyarakat sekolah. Tujuan penelitian in...