Karakteristik Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains Siswa Sma/Ma Pada Materi Suhu Dan Kalor Berdasarkan Analisis Teori Respon Butir (original) (raw)
Related papers
Konstruksi Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kritis Terkait Materi Suhu dan Kalor
Abstract This study was aimed to construct a test instrument for assess critical thinking skills of high school students on the concept heat and temperature. The research using a mixed method with sequential exploratory design, consisting of: 1) the preliminary study phase; 2) the design and review phase; 3) testing phase involving 187 high school students. Test instruments in the form of essays, consisting of 22 questions contain 5 indicator and 8 sub indicators of critical thinking skills expressed by Ennis, with the questions that are qualitative and contextual. The quality test instruments is valid and high reliability. Based on the results of hypothesis testing two different average values, the result is test instrument can distinguish between the critical thinking skills of students who had learning process which to exercise critical thinking skills with students who had the learning process which not to exercise critical thinking skills. Keywords: critical thinking skills test instruments, heat and temperature Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengonstruksi instrumen tes yang mengases keterampilan berpikir kritis siswa Sekolah Menengah Atas pada materi suhu dan kalor. Metode penelitian menggunakan mixed method dengan desain sequential exploratory yang terdiri atas: 1) tahap studi pendahuluan; 2) tahap perancangan dan penelaahan instrumen tes; 3) tahap pengujian instrumen tes yang melibatkan 187 siswa Sekolah Menengah Atas. Instrumen tes yang dikonstruksi dalam bentuk essai, terdiri atas 22 soal memuat 5 indikator dan 8 sub indikator keterampilan berpikir kritis yang dikemukakan oleh Ennis, dengan soal-soal yang bersifat kualitatif dan kontekstual. Kualitas instrumen tes yang dikonstruksi valid dan memiliki reliabilitas dengan kriteria tinggi. Berdasarkan hasil uji hipotesis beda 2 nilai rata-rata, diperoleh hasil yaitu instrumen tes yang dikonstruksi dapat membedakan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mendapatkan proses pembelajaran yang melatihkan keterampilan berpikir kritis dengan siswa yang mendapatkan proses pembelajaran yang tidak melatihkan keterampilan berpikir kritis. Kata-kata kunci: instrumen tes keterampilan berpikir kritis, suhu dan kalor
Hubungan Keterampilan Proses Sains Dan Kemampuan Berpikir Kritis Padamateri Suhu Dan Kalor
Journal Evaluation in Education (JEE)
Tujuan penelitian: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan keterampilan proses sains dengan kemampuan berpikir kritis siswa SMAN 12 Kota Jambi pada materi suhu dan kalor (perubahan wujud). Metodologi: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif kuantitatif dengan desain penelitian koresional Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen keterampilan proses sains dasar siswa yang terdiri dari 18 pernyataan dan instrumen tes kemampuan berpikir kritis pada materi suhu dan kalor yang terdiri dari 7 pernyataan. Responden terdiri dari 96 siswa kelas XI Mipa SMAN 12 Kota Jambi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Temuan utama: Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada keterampilan proses sains dasar siswa pada materi suhu dan kalor pokok bahasan perubahan wujud menghasilkan persentase 52,1% dengan kategori tidak baik dan k...
Karakterisasi Tes Keterampilan Proses Sains Materi Fluida Statis Berdasarkan Teori Respon Butir
Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika
Keterampilan proses sains (KPS) merupakan salah satu keterampilan yang banyak ditekankan pada kurikulum pendidikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Untuk mengetahui capaian keterampilan tersebut, maka dibutuhkan alat ukur yang valid dan reliabel. Oleh karena itu, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengkarakterisasi tes keterampilan proses sains berdasarkan teori respon butir. Penelitian ini menggunakan desain konstruksi dan validasi tes. Proses konstruksi menghasilkan tes KPS berbentuk pilihan ganda pada materi fluida statis yang mengukur lima aspek KPS. Sedangkan proses validasi didasarkan pada penilaian tes oleh lima orang ahli dan uji coba tes oleh siswa-siswa kelas sebelas dari tiga sekolah di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes KPS dapat dikatakan valid baik berdasarkan analisis menggunakan validitas isi V Aiken maupun analisis dengan teori respon butir. Hasil analisis kurva karakteristik tes menunjukkan bahwa tes KPS memiliki daya pembeda dalam kategori b...
Analisis Keterampilan Proses Sains pada Materi Suhu dan Kalor di SMA Selama Pembelajaran Online
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan proses sains pada materi suhu dan kalor di SMA selama pembelajaran online yang dimana penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. dalam penelitian ini sampel yang dipakai ialah siswa salah satu SMA di Kabuten Karo kelas XII yang berjumlah 30 orang instrumen penelitian 10 butir soal uraian ketrampilan proses sains. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif lalu Didapatkan dari hasil analisis data yang sudah diolah bahwa keterampilan proses sains siswa kelas XII dalam menyelesaikan soal keterampilan proses sains pada tiap aspek mulai dari aspek mengajukan pertanyaan skor rata rata yang diperoleh sebesar 2,98 dan persentase skor rata rata sebesar 74,5%, aspek berhipotesis skor rata rata yang diperoleh 2,83 dan persentase skor rata rata sebesar 70,8%, aspek merencanakan percobaan skor rata rata yang diperoleh 3,695 dan persentase skor rata rata sebesar 84,3%, aspek interpretas...
Jurnal Tadris Kimiya, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kemampuan berinkuiri siswa SMA pada topik pengaruh perubahan suhu terhadap sistem kesetimbangan kimia. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dengan subjek siswa kelas XI sebanyak 212 orang yang berasal dari 4 SMA di kota Bandung dan 1 SMA di kabupaten Bandung Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian utama berupa tes dan instrumen pendukung berupa pedoman wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kemampuan berinkuiri siswa SMA secara keseluruhan pada topik pengaruh perubahan suhu terhadap sistem kesetimbangan kimia diantaranya aspek mengajukan pertanyaan 69,34%, aspek merumuskan hipotesis 58,02%, aspek merancang percobaan 32,08%, aspek mengumpulkan data 75,94%, aspek interpretasi data 75,47% dan aspek menyimpulkan 68,40%. Kata kunci: inkuiri, kesetimbangan kimia, suhu.
Pengembangan Instrumen Tes Untuk Mengukur Pengetahuan Keterampilan Proses Sains Siswa DI Sma
2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan soal-soal tes essai keterampilan proses sains yang memenuhi kualifikasi baik meliputi tingkat validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan tingkat daya beda. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan analysis, design, developmen, implementation, evaluate (ADDIE). Prosedur pengembangan produk melalui tahap analisis hingga evaluasi. Tahap analisis dilakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum, analisis strudi literatur dan analisis siswa. Prosedur desain yaitu penentuan indicator yang akan digunakan, penyusunan kisi-kisi. Prosedur selanjutnya tahap pengembangan menyusun instrumen, validasi pakar selanjutnya tahap penerapan uji coba produk pada siswa. Tahap terakhir adalah evaluasi instrumen melalui angket respon guru dan peserta didik terhadap instrumen yang diberikan. Instrumen yang dikembangkan sebanyak 8 soal dari 10 soal dan telah divalidkan oleh validator. Validitas yang diperoleh dari 8...
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas XI Sma Pada Materi Suhu Dan Kalor
2018
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada topik suhu dan kalor. Metode yang digunakan adalah survey yang dilakukan di salah satu sekolah di Kota Malang dengan melibatkan 33 peserta didik. Rubrik pemecahan masalah yang digunakan mencakup lima tahap sebagaimana dikembangkan oleh Doctor dan Hallen (2007). Survey dilakukan dengan memberikan tes pemecahan masalah yang terdiri atas 3 soal uraian. Hasil analisis menunjukkan skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diperoleh lebih dari setengah skor maksimum keseluruhan soal atau dapat dikategorikan tergolong sedang. Rendahnya skor yang diperoleh peserta didik pada tahap pemecahan masalah Logical progession. Sebagian besar peserta didik belum mampu menghubungkan hasil yang diperoleh dengan konsep fisika yang digunakan. Strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan penguasaan konsep peserta didik dan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta...
2015
Penelitian ini bertujuan mengembangkan butir soal dan rubrik penilaian tes kinerja berdasarkan keterampilan proses sains dasar. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan ( development research ). Model yang digunakan mengikuti model pengembangan tes yang terdiri dari tahap Defining the test universe, audience, and purpose; Developing a test; Revising the test; dan Validation the test . Produk yang dihasilkan diuji coba kepada guru dan 31 siswa kelas XI MIA di SMA Srijaya Negara Palembang. Hasil yang diperloleh menyatakan bahwa produk yang dikembangkan termasuk kategori sangat praktis dengan persen kepraktisan rata-rata mencapai 76%, dan memenuhi kriteria reliabel dengan nilai alpa cronbach sebesar 0,727. Validator menyatakan produk yang dikembangkan valid dan layak digunakan. Validitas empiris yang diperoleh dari nilai hasil tes menunjukkan bahwa produk termasuk dalam kategori valid.
Pengembangan Tes Keterampilan Proses Sains Siswa Sma Pada Sub Materi Indikator Asam Basa
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes yang memiliki nilai validitas isi, validitas empiris, dan reliabilitas yang memenuhi kriteria layak.. Jenis tes yang dikembangkan pada penelitian ini adalah tes uraian objektif. Tes yang dikembangkan terdiri atas enam buah indikator butir soal yang diturunkan menjadi empat belas butir soal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan nilai CVR setiap butir soal dari hasil uji validitas isi adalah 1. Artinya setiap butir soal yang dikembangkan dalam tes dapat dinyatakan layak. Dilakukan pula uji coba terbatas serta uji aplikasi yang hasilnya diolah menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20.0. Nilai koefisien korelasi untuk setiap butir soal dari uji coba terbatas serta dari uji aplikasi termasuk ke dalam kriteria layak. Adapun nilai Cronbach Alpha yang diperoleh dari uji coba terbatas serta uji aplikasi yaitu sebesar 0,737 dan 0,750 dengan kriteria reliabilitas tinggi. Berdasarkan keseluruhan hasil tersebut dapat ...