Tingkat Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 DPRD Sampang (original) (raw)

Partisipasi Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Legislatif Tahun 2014 diKota Surabaya

Pemilih pemula adalah warga negara yang baru pertama kali memperoleh hak suara pada saat pemilihan umum (pemilu). Jumlah pemilih pemula begitu besar, di Kota Surabaya ada sekitar 500 ribu jiwa atau 28% dari total DPT Kota Surabaya pada saat Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014. Dengan jumlah yang besar dan belum mempunyai pengalaman dalam memberikan hak suara saat pemilu membuat pemilih pemula menjadi bagian penting dalam setiap pemilu dan dapat mempengaruhi tingkat partisipasi politik disuatu daerah. Penelitian ini menjelasakan tentang partisipasi pemilih pemula kota Surabaya pada Pileg 2014 dengan menggunakan metode kuantitatif eksplanatif. Pemilih pemula dalam penelitian ini dibatasi pada kalangan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kota Surabaya. Penyebaran sampel menggunakan teknik cluster random sampling dilakukan di 7 (tujuh) SMAN Surabaya dengan jumlah responden sebanyak 369 siswa kelas XI dan XII yang terdaftar di DPT sebagai pemilih pemula. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori perilaku memilih dengan 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan sosiologis, psikologis, dan rasional. Hipotesis diuji dengan menggunakan bantuan SPSS 16 dengan teknik analisa data menggunakan frekuensi dan tabulasi silang (cross tabulation) sehingga dapat membuktikan hipotesis penelitian ini bahwa H a diterima dan H o ditolak. Karena sebagian besar pemilih pemula Kota Surabaya turut berpartisipasi pada Pileg 2014.

Partisipasi Politik Pemilih Pemula pada Pemilu 2024

Triana, 2024

First-time voters play a crucial role in the electoral process. This year, Indonesia conducted elections to choose members of the DPR, DPRD, President, Vice President, and DPD. In this election, particular attention is given to the participation of first-time voters, with an estimated 52% of young voters predicted to participate. However, the lack of awareness about democracy and low political education among first-time voters could potentially decrease voter turnout in the upcoming 2024 elections. Recognizing the importance of the participation of first-time voters, especially in the forthcoming elections, there is a need for community outreach and education on political participation, particularly targeting Sekaran Village in Wonosari Sub-District, Klaten Regency, which has a total of 64,760 registered voters. This community service initiative aims to enhance the awareness of first-time voters about the significance of political participation. The results of this initiative show an increase in awareness among young people, particularly first-time voters, as evidenced by their enthusiasm for fulfilling their electoral duties.

Perilaku Politik Pemilih Pemula Dalam Pelaksanaan Pemilihan Presiden 2014 DI Desa Kanaungan Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep

Otoritas : Jurnal Ilmu Pemerintahan, 2015

The purpose of this study to determine the political behavior of voters in the election of the president and vice president in 2014 and to determine the factors influencing the political behavior of voters in the election of President and Vice President in the village of the District Kanaungan Labakkang Pangkep. This type of research is descriptive qualitative and types of case studies with the number of informants 10 people consisting of 1 Village Head, 1 KPPS, 3 KPPS, and 5-time voters. Data on the political behavior of voters gathered using instruments such as observation, interviews and documentation. The data were analyzed through a phase of data reduction, data presentation and conclusion. The results showed that voters in the vote in the election of the president and vice president are still lacking because of their awareness of the importance in conducting the elections, following the selection of the parents was the main reason in choosing, awe held on the candidate to be ...

Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pesta Demokrasi

Politica: Jurnal Hukum Tata Negara dan Politik Islam, 2019

Beginner voters have different characteristics with older people in general. Beginner voters tend to be critical, self-contained, independent and are not satisfied with the establishment, pro-change and so on. The characteristics condusive to building a community of intelligent voters in the general election voters have rational consideration in determining his choice. For example, because the integrity of the political party leaders nominated, track record or work programs are offered. Because it has not had experience in presidential elections, beginner voters need to know and understand the various matters related to the election is held, what are the stages of the election, anyone who is eligible to participate in the elections, how the procedures for exercising the right to vote in elections and so on. The beginner voters expexted that still can maintain their political participation, so that when the quota rights of beginner voters can be run by continuing to participate at th...

Partisipasi Politik pada Pemilih Pemula

2021

Tujuan dibuatnya artikel ini guna memberi informasi bagi pembacanya agar mengetahui mengenai pemilu, serta apa itu pemilih pemula dan siapa saja pemilih pemula. Artikel ini juga bertujuan memberikan informasi kepada pembaca mengenai apa yang dilakukan oleh pemilih pemula dalam berpartisipasi dalam politik di Indonesia. Penulisan ini didukung oleh data serta informasi yang sudah dikumpulkan dengan penelusuran pustaka serta pemcarian sumber yang relevan dan data dicari melalui internet. Informasi dan datanya dipakai dalam artikel ini yaitu data oleh skripsis serta jural-jurnal yang relevan. Menurut Ramlan Surbakti (dalam García Reyes, 2013) partisipasi politik ialah wujud ikut sertanya warga Negara untuk penentuan seluruh keputusan dimana mempengaruhi dan bersangkutan dengan hidup mereka. Menurut (Papamarcos, 1977) pemilihan umum ialah menjadi sarananya guna menyampaikan sejumlah hak demokrasinya rakyat, kemudian eksistensi kelembagaaan pemilu memang telah diakuinya dari Negara dimana memiliki asas kedaulatan rakyatnya. Generasi muda atau pemilih pemula merupakan pemilih yang terdiri dari pelajar ataupun mahasiswa, yang berusia 17 hingga 21 tahun dan dianggap memiliki segmen uniknya, karena biasanya menimbulkan kejutan yang tentunya dari segi kuantitasnya menjanjikan, unik memiliki artian bahwa pemilih pemula biasanya memiliki antusiasmenya yang besar, serta relative rasional, memiliki kadar paragmatisme yang tipis dan haus dengan perubahanPartisipasi politik yakni sebuah kegiatan dimana dikerjakan perseorangan atau kelompok untuk ikut kedalam kehidupan berpolitik, biasanya dengan memilih presiden atau pemimpin Negara, baik dengan langsung ataupun tidak langsung. Sedangkan pemilu yakni pesta demokrasi yang tujuannya memilih pemimpin daerah ataupun pemimpin Negara. Pemilu juga menjadi wadah untuk menyampaikan hak suaranya untuk memilih pemimpin yang mereka dukung. Pada pemilu sendiri warga diminta bahkan diwajibkan memberi hak suarnya untuk memilih, pada masalah ini, pemilih pemula memiliki peran yang besar, suara mereka tiap pemilu dibutuhkan oleh calon pemimpin, karena dinilai lebih realistis, meskipun ada yang terpengaruh oleh orang tuanya.

Rendahnya Partisipasi Politik Pemula Pada Pemilihan Umum

Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa, 2021

Pemilu di Indoneisa merupakan suatu wujud nyata dari demokrasi dan menjadi sarana bagi rakyat dalam menyatakan kedaulatannya terhadap negara dan pemerintah. pemilu berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pemilu diselenggarakan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Partisipasi politik dalam negara demokrasi merupakan indikator implementasi penyelenggaraan kekuasaaan negara tertinggi yang absah oleh rakyat (kedaulatan rakyat), yang dimanifestasikan keterlibatan mereka dalam pesta demokrasi (Pemilu). Pemilihan umum dapat dikatakan sebagai salah satu sarana demokrasi dan bentuk perwujudan kedaulatan rakyat untuk menghasilkan wakil rakyat dan pemimpin yang aspiratif, berkualitas, serta bertanggung jawab untuk mensejahterakan rakyat. Suatu kategori kelompok pemilih yang sangat menarik untuk diamati dan diteliti lebih jauh adalah pemilih pemula. Pemilih Pemula adalah pemilih-pemilih yang baru pertama kali akan memberikan suaranya dalam Pemilu. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui bentukbentuk partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilu, faktor-faktor pendukung partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilu serta faktor-faktor penghambat partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilu. Metode penulisan yang digunakan dalam paper jurnal ini adalah studi kepustakaan dengan didukung oleh hasil penelitian yang relevan. Diharapkan Pemilih pemula lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan politik dengan cara membagi waktu antara belajar dan mengikuti kegiatan politik. Kata Kunci: partisipasi politik, masyarakat, pemilu legislatif Abstrack Elections in Indonesia are a tangible manifestation of democracy and become a means for the people to declare their sovereignty over the state and government. elections based on Pancasila and the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. Elections are held on the principle of direct, general, free, confidential, honest and fair in the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI). Political participation in a democratic country is an indicator of the implementation of the implementation of the highest legitimate state power by the people (people's sovereignty), which is manifested by their involvement in the democratic party (Election). General elections can be regarded as one of the means of democracy and a form of embodiment of people's sovereignty to produce people's representatives and leaders who are aspirational, qualified, and responsible for the welfare of the people. A very interesting category of voter group to observe and study further is the novice voter. Beginner Voters are voters who will cast their ballot for the first time in an election.

Partisipasi Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Legislatif Tahun 2018 DI Kabupaten Bulukumba

JPPM: Journal of Public Policy and Management, 2021

Penelitian ini bertujua menggambarkan bentuk Partisipasi Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Legislatif Tahun 2018 di Kabupaten Bulukumba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, penilaian ini menggunakan instrument observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dipilih secara purposive sampling. Kemudian teknik analisa data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) electoral activity dimana melalui pemberian edukasi dengan melakukan pembelajaran dilapangan secara langsung salah satu metode yang dilakukan, membukakan ruang kreasi bagi para pemilih pemula melalui penyaluran minat dan bakat serta hoby para pemilih pemula yang sedang eksis di tengah-tengah masyarakat. (2), lobbying dimana para kandidat memaparkan mulai dari penawaran program.(3) aktivitas organisasi yang lebih mendorong partisipasi aktif para pemilih dengan melibatkan mereka pada struktur tim pemenangan.(...

Tingkat Partisipasi Politik Pemilih Pemula Pada Pilkada Gubernur 2018 Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Pendidikan

Proceedings International Conference on Teaching and Education (ICoTE)

The title of this research is “The Level of Politic Participation from the Beginner Voters on the Governor Election 2018 based on the Gender and Education (A Beginner Voters Study at Sambas Sub-District)”. The aims of this research were to find out the level of politic participation from the beginner voters based on their gender, education and also to investigate the factors that influenced the level of the politic participation, especially from the beginner voters based on their gender and education on the Governor Election 2018. This research was conducted through a qualitative approach with a descriptive method. The data for this research were collected by using an interview technique and documentations with the interview guidance and documentation instruments. The result of this research showed that the beginner voters’ gender and education have influenced the level of the politic participation on the Governor Election 2018. In addition, the research also found out three factor...

Peran Pemilih Pemula Dalam Pengawasan Pemilu Partisipatif

JPI: Journal of Political Issues

Undang Undang No. 7 tahun 2017 pasal 101 telah mengamanatkan Badan Pengawas Pemilu sebagai badan yang bertugas mengawasi proses demokrasi elektoral mulai dari Pemilihan Legislatif (PILEG), Pemilihan Kepada Daerah (PILKADA), dan Pemilihan Presiden (PILPRES). Sebagai dadan yang diamatkan secara konstitusional dalam hal pengawasan pemilu, sebuah inovasi dibutuhkan dalam meningkatkan nilai guna pengawasan untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. Paper ini akan menjelaskan praktik inovasi Bawaslu Kabupaten Bangka Selatan dalam pengawasan pemilu dan mendorong partisipasi publik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, dengan mendayagunakan data primer yang juga didapatkan dari aktivitas partisipatif tim penulis. Paper ini memyimpulkan bahwa inovasi diwujudkan melalui program kelas pengawasan pemilu dengan merumuskan agen pengawasan pemilu partisipatif di seluruh kecamatan sangat efektif meningkatkan partisipasi dan kesadaran politik pemilih khususnya pemilu pemula.

Perilaku Memilih Pemilih Pemula Pada Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2014 DI Kabupaten Tanah Datar

2016

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemenangan pasangan Prabowo dan Hatta pada Pilpres 2014 di Kabupaten Tanah Datar, dimana pasangan Prabowo dan Hatta juga berhasil meraih suara terbanyak di Propinsi Sumatera Barat. Keberhasilan pasangan ini meraih suara terbanyak tidak terlepas dari peran partai besar yang mendukung kandidat. Kemudian figur Prabowo yang sebelumnya merupakan mantan petinggi TNI dan dikenal berani membuat pasangan ini lebih dikenal oleh pemilih di Kabupaten Tanah Datar. Selain itu, isu-isu yang berkembang terhadap kandidat juga memiliki peran dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana hubungan antara identifikasi kepartaian, orientasi kandidat dan orientasi terhadap isu yang berkembang terhadap perilaku memilih pemilih pemula pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 di Kabupaten Tanah Datar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perilaku memilih dengan menggunakan mashab psikologis yaitu...