Analisis Pengendalian Persediaan Sistem Manajemen Persediaan Bahan Baku Kemasan (original) (raw)
Related papers
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Bisman Jurnal Bisnis dan Manajemen, 2018
Abstrak Persoalan utama yang hendak diurai dalam penelitian ini adalah mengenai persediaan bahan baku (kayu jati) di CV. Karya Putra Persada, Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang bergerak dalam bidang produksi mebel. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data perusahaan sejak tahun 2015-2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock (SS), dan Reorder Point (ROP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah pembelian bahan baku yang paling optimal menurut perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) pada tahun 2015-2017 adalah 86 papan, 110 papan, dan 106 papan. Frekuensi pemesanan bahan baku tahun 2015-2017 adalah 5 kali, dengan jangka waktu 62 hari melakukan satu kali pembelian dalam setahun. Safety Stock (SS) bahan baku tahun 2015-2017 adalah 87 papan, 102 papan, dan 178 papan, lead time 3 hari. Reorder Point (ROP) bahan baku tahun 2015-2017 sebesar 91 papan, 107 papan dan 183 papan. Kata Kunci: Persediaan bahan baku, Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock (SS), and Reorder Point (ROP). Abstract The main issue described in this research is about the preparation of raw materials (teak) in CV. Karya Putra Persada, Kupang, East Nusa Tenggara, which is engaged in furniture production. The research was conducted by analyzing the company's data since 2015-2017. The methods used in this study are Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock (SS), and Reorder Point (ROP). The results showed that the most optimal amount of raw material purchases according to the Economic Order Quantity (EOQ) calculation in 2015-2017 was 86 boards, 110 boards, and 106 boards. The raw material booking frequency of 2015-2017 is 5 times, with a period of 62 days of a one-time purchase in a year. Safety Stock (SS) raw material in 2015-2017 is 87 board, 102 Board, and 178 board, with lead time 3 days. Reorder Point (ROP) raw material in the year 2015-2017 of 91 boards, 107 boards and 183 boards.
Sistem Informasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Material Mentah
JURNAL SISFOTEK GLOBAL
Persediaan bahan baku merupakan salah satu masalah yang penting yang dihadapi oleh perusahaan, seperti pada PT. Shyang Yao Fung yang bergerak dibidang manufaktur. Persediaan bahan baku yang terlalu besar ataupun terlalu kecil dapat menimbulkan masalah dalam perusahaan. Kekurangan persediaan bahan baku akan mengakibatkan proses produksi terhambat. Sedangkan persediaan bahan baku yang terlalu banyak akan menimbulkan biaya ekstra terutama mempengaruhi terhadap keuntungan perusahaan. Penulis menemukan beberapa masalah seperti penumpukan bahan baku digudang yang mengakibatkan bahan baku menjadi rusak dan menurun kualitasnya. Untuk mengatasi permasalahan diatas maka penulis mengusulkan untuk membangun aplikasi untuk mengendalikan persediaan bahan baku digudang. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan studi pustaka, sedangkan metode perancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan objek oriented analyst and design (OOAD) dengan menggunakan unif...
Analisis Sistem Akuntansi Persediaan Bahan Baku Dalam Mengendalikan Persediaan
INVENTORY: JURNAL AKUNTANSI
The purpose of this study was to determine and explain the method of recording inventory, the application of the accounting system for raw material inventory, and inventory control carried out at pada PT. YYY In this study, the data obtained by the researcher used a qualitative descriptive method. This study uses primary data and secondary data where the data is carried out by direct research into the field and also uses library research.The results of the analysis show that found differences regarding the method used by the company with theory, the unit was in accordance with theory and no differences were found regarding the application of systems and procedures related to the inventory accounting system and related functions in the existing raw material inventory. theory and there are additional functions, namely warehouse functions, production, shipping and purchasing. However, there are multiple functions and there is often a mutation of goods without supporting documents and u...
Jurnal Riset Ekonomi Manajemen Bisnis Dan Akuntansi, 2013
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan terutama perusahaan pengolahan yang besar adalah mengenai pengolahan persediaan bahan baku yang baik. Karena persediaan merupakan asset perusahaan yang cukup besar, sehingga apabila dalam penanganannya tidak dilakukan dengan baik, maka akan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Tinjauan pustaka yang di ambil berdasarkan pengertian-pengertian dari beberapa ahli. Penelitian ini bertuajuan untuk mengetahui bagaimana pengendalian internal persediaan bahan baku terhadap efektifitas pengelolaan persediaan bahan baku pada PT. Industri Kapal Indonesia Bitung. Objek dalam penelitian ini adalah PT. Industri Kapal Indonesia Bitung. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif. Teknik pengumpulan data, dengan melakukan observasi ke perusahaan, melakukan wawancara, dan melalukan studi pustaka dengan buku-buku, litelatur, bahan-bahan yang di dapat selama perkuliahan yang relevan dengan permasalahan yang ditreliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tugas-tugas atau fungsi yang telah dilakukan serta sistem pencatatan dan pelaporan mengenai aktifitas pengelolaan persediaan bahan baku memadai. Ditemukan beberapa kelemahan, antara lain adanya perangkapan fungsi penerimaan dan penyimpanan pada bagian gudang, stock opname hanya dilakukan setahun sekali.
Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku DI PT X
JURNAL TEKNIK INDUSTRI, 2018
PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kapur barus atau kamper. Dalam pelaksanaan perusahaannya, diketahui di PT X belum memiliki metode terstandar dalam mengatur perencanaan, pengendalian serta penjadwalan tingkat kedatangan bahan baku, perencanaan dan penjadwalan biasanya dilakukan berdasarkan pengalaman dan perkiraan kepala bagian PPC saja sehingga perusahaan saat ini masih mengalami kendala dalam pengelolaan persediaannya, dimana bahan baku seringkali mengalami penumpukan di gudang. PT X juga masih menerapkan sistem manual dalam melakukan penjadwalan produksi dan pemesanan bahan bakunya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan perancangan sistem informasi untuk merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan baku di PT. X dengan menggunakan metode MRP (Material Requirement Planning). Serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam metode MRP adalah melakukan peramalan penjualan, membuat MPS (Master Production Schedule), membuat BOM (Bill Of Material), menghitung kebutuhan bahan baku dengan metode lot sizing. Dengan adanya program aplikasi, maka akan mempermudah dan membantu pekerjaan Marketing, PPC dan gudang serta dapat membuat proses bisnis berjalan lebih cepat dan efisien.
2021
PKS Sei Rokan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kelapa sawit. Persediaan bahan baku TBS diperusahaan tidak menentu, tergantung dari jumlah kebutuhan produksi. Dalam proses pengolahan bahan baku kelapa sawit, perusahaan pada bagian logistik atau persediaan tidak terlepas dari permasalahan persediaan bahan baku TBS yang merupakan bagian dari kebutuhan utama untuk produksi perusahaan. Perusahaan ini menghadapi permasalahan yaitu tingkat fluktuasi terhadap kebutuhan, serta lead time dilakukannya pemesanan yang dapat menyebabkan terjadinya stock out dan kekurangan pada persediaan bahan baku TBS yang berdampak pada terganggungnya kegiatan proses produksi. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk melakukan analisis pengendalian persediaan bahan baku menggunakan metode continuous review system dan blanked order system,untuk terhindar dari terjadinya kekurangan bahan baku pada persediaan bahan baku yang akan digunakan dan untuk meminimalkan total biaya pe...
Audit Manajemen Untuk Pengendalian Persedian Bahan Baku
Serat Acitya, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Audit Manajemen pengendalian persedian bahan baku yang dilakukan oleh PT ABC Semarang dan untuk mengetahui kendala-kendala pelaksanaan Audit Manajemen pengendalian persediaan bahan baku pada perusahaan PT ABC Semarang. Metode penelitian yang akan digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik analisis yang dipakai adalah teknik tringulasi, yaitu setelah mengumpulkan hasil wawancara dengan key informant, diteruskan dengan mengolah menyajikan, dan menganalisis data. Wawancara dilakukan dengan kepala produksi, kepala gudang dan staf admin gudang mengenai pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan pendekatan audit manajemen pada perusahaan. Hasil penelitian ini adalah Pelaksanaan Audit Manajemen Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT ABC Semarang meliputi jadwal induk produksi, pengendalian pembelian dan spesifikasi bahan baku, pengendalian persediaan bahan baku dan program pengendalian pemasok. Kegiatan ini dilakukan pada PT. ABC Semarang belum secara periodik, belum dibentuk secara formal oleh perusahaan PT. ABC Semarang saat ini pengawasan manajemen biasa yang dilakukan sehingga masalah pengendalian persediaan bahan belum ditangani dengan baik. Kekurangan SDM yang menangani audit manajemen. Karyawan-karyawan yang ditunjuk pengawasan manajemen belum pernah mendapatkan pelatihan audit manajemen, sehingga terjadi perangkapan jabatan seperti: kepala gudang merangkap kepala produksi, staff bahan baku merangkap assisten bahan baku, staff barang jadi merangkap assisten barang jadi dan staff accounting merangkap staff keuangan. Selama ini yang dilakukan oleh beberapa karyawan yang sudah mempunyai tanggung jewab lainnya, mereka masih dibebani melakukan tindakan audit manajemen Kata kunci: audit manajemen, pengendalian persediaan, bahan baku, produksi, pemasok
Analisis Pengendalian Persedian Bahan Baku Menggunakan Metode Min-Max Stock Pada PT. XYZ
Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri
Perasaingan yang meningkat antar perusahaan mendorong para pengusaha untuk melakukan peningkatan efesiensi perusahaan melalui manajemen persediaan bahan baku. Termasuk PT. XYZ, merupakan perusahaan yang membuat otomotif dan aksesoris. Dalam hal ini PT. XYZ perlu mengetahui jumlah batas stock minimal dan stock maximal bahan baku yang harus dimiliki suatu perusahaan. Agar dapat mengetahui berapa stock minimal dan stock maximal persediaan bahan baku, dilakukan analisa melalui perhitungan dengan menggunakan metode min-max stock. Hal ini guna mengetahui penerapan metode minimum-maksimum untuk pengendalian persedian bahan baku di PT. XYZ. Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan langsung dan melakukan wawancara, serta metode yang digunakan yaitu metode min-max stock. Hasil yang didapat dari pengohala data yaitu, batas nilai minimum persediaan sebesar 240 ton dan 373,5 ton untuk batas nilai maksimum persediaan bahan baku. Pada perhitungan ini juga menghasilkan nilai Q sebesar 240 ton dengan frekuensi melakukan 9 kali pemesanan per tahun serta persediaan pengaman sebesar 34,5 ton. Dengan menerapkan metode min-max stock perusahaan akan menghemat biaya pengeluaran sebesar Rp. 5.220.000,00.
2022
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengendaliaan persediaan bahan baku menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) di Departemen Spinning PT. Unitex untuk memperlancar proses produksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara dan observasi langsung ke dalam perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) dapat membantu perusahaan Departemen Spinning PT. Unitex dalam melakukan pengendalian persediaan bahan baku yang optimal yaitu sebesar 135.521,3 Kg Cotton dalam setiap satu kali pemesanan dengan frekuensi pemesanan sebanyak 10 kali pemesanan dalam satu periode. Dan untuk bahan baku Polyester sebanyak 620,97 Kg dalam setiap satu kali pemesanan dengan frekuensi pemesanan sebanyak 9 kali pemesanan dalam satu periode. Kelancaran proses produksi pun meningkat 11,6% dari 88,4% menjadi 100%, maka proses produksi dapat dikatakan lancar. Dalam penelitian ini diketahui persediaan bahan baku yang tepat akan mendukung kelancaran proses produksi sehingga tidak terjadi kekurangan dan kelebihan bahan baku. Kata kunci: bahan baku; economic order quantity; manajemen operasi; persediaan; produksi ABSTRACT The purpose of this study was to analyze the control of raw material inventory using the Economic Order Quantity (EOQ) method in the Spinning Department of PT. Unitex to streamline the production process. This study uses a quantitative approach, with data collection methods, namely interviews and direct observation into the company. The method used in this research is descriptive analysis. The results of this study indicate that the Economic Order Quantity (EOQ) method can help the Spinning Department company PT. Unitex in controlling the optimal raw material inventory is 135,521.3 Kg Cotton in every one order with an order frequency of 10 orders in one period. And for Polyester raw materials as much as 620.97 Kg in each order with a frequency of 9 orders in one period. The smoothness of the production process also increased 11.6% from 88.4% to 100%, so the production process can be said to be smooth. In this study, it is known that the right supply of raw materials will support the smooth production process so that there is no shortage and excess of raw materials.