Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Generasi Berencana secara Daring pada Siswa SMPN 1 Sleman (original) (raw)
Related papers
2019
Periode remaja merupakan masa yang sangat kritis, dimana pada masa ini remaja sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Problematika kaum remaja dapat terjadi sehubungan dengan adanya perbedaan kebutuhan (motif) dan aktualisasi dari kemampuan penyesuaian diri (adaptasi) remaja terhadap lingkungan tempat hidupnya. Pengetahuan yang kurang tentang kesehatan reproduksi sering berpengaruh terhadap masalah kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja. Metode penyuluhan dipercaya mampu meningkatkan pengetahuan remaja serta mengubah perilaku remaja untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri. Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok, maupun masyarakat agar dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Peran pemberi materi dalam penyuluhan ini adalah menyampaikan materi yang terkait dengan kesehatan reproduksi remaja serta praktik pencegahan keluhan-keluhan pre menstruasi. Luaran yang diharapkan dari pengabdian masyarakat ini adalah (1) Peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi (2) Mendapatkan remaja putri yang disiplin dan bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksinya sendiri.
Edukasi Kesehatan Reproduksi Secara Daring Pada Siswi SD Dalam Rangka Menghadapai Manarche
Jurnal Abdimas Bina Bangsa, 2020
Masa remaja merupakan masa transisi, dan cenderung ingin mencoba-coba hal baru sehingga acapkali berdampak negatif. Pemahaman dan informasi kesehatan reproduksi sangat diperlukan pada fase ini dan edukasi dapat dilakukan melalui pemberian penyuluhan atau yang mencakup materi tentang perubahan-perubahan yang terjadi ketika memasuki masa remaja. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memberikan pengetahuan kepada para peserta tentang kesehatan reproduksi. Kegiatan ini dilakukan secara daring, diawal dari pre test dengan menjawab pertanyaan melalui google form, selanjutnya dilanjutkan dengan pemaparan materi dan sesi Tanya jawab, dan tahap terakhir dilakukan dengan menjawab post test melalui google form. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dalam kegiatan ini, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena para peserta dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja dalam menyongsong manarce.
GRAVITY EDU ( JURNAL PENDIDIKAN FISIKA ), 2019
Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh remaja sejak memasuki masa pubertas. Akan tetapi, pendidikan kesehatan reproduksi di Indonesia masih jarang dilaksanakan. Perlu ada pendidikan untuk mencegah terjadinya masalah terkait kesehatan reproduksi, salah satunya melalui penyuluhan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja siswa SMP N 1 Madapangga. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan quasi-experimental one group pretest-posttest design. Sebanyak 33 sampel diambil secara cluster sampling dari siswa kelas II. Subyek diberi kuesioner pretest dilanjutkan dengan penyuluhan, dan diberi kuesioner posttest satu minggu setelahnya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan paired t test dan alternatifnya yaitu uji Wilcoxon. Hasil Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna setelah dilakukan penyuluhan (p<0,01). Perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna ada pada topik anatomi dan fisiologi kesehatan reproduksi, cara memelihara kesehatan organ reproduksi, serta penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS dengan nilai p masing-masing 0,028; 0,022; dan 0,013 secara berurutan. Kesimpulan Penyuluhan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja siswa SMP N 1 Madapangga. Terdapat peningkatan pengetahuan pada topik anatomi dan fisiologi organ reproduksi, cara memelihara kesehatan reproduksi, serta penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS.
Pengetahuan Remaja Mengenai Kesehatan Reproduksi DI Sma Negeri 1 Dolo
2014
ABSTRAK : Penelitian bertujuan mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMA Negeri 1 Dolo. Penelitian dilakukan adalah penelitian deskriptif untuk menggambarkan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi di SMA Negeri 1 Dolo. Populasi penelitian berjumlah 600 orang siswa, 10 % dari populasi berjumlah 60 orang siswa secara acak dari berbagai tingkat kelas. Sumberdata meliputi data primer dan sekunder. Pangambilan data melalui tehnikanket dan wawancara dengan pertanyaan tertutup. Analisa data secara kualitatif dengan tehnik analisis persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kesehatan reproduksi sebesar 68,33% tergolong kategori cukup, pengetahuan mengenai bentuk anatomi, fungsi serta cara perawatan alat reproduksi 61,43% tergolong kategori cukup, pengetahuan mengenai kehamilan 42,50% tergolong dalam kategori kurang dan pengetahuan mengenai akibat dari seks bebas dan NAPZA serta penyakit yang ditimbulkan 80% tergolong dalam kategori baik...
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin
Desa Sukamukti merupakan desa yang dipilih untuk mendapatkan Program “Power To Youth” oleh Kabupaten Garut karena angka pernikahan anak dan dispenasi nikah yang tinggi. Hal ini menjadi masalah urgen karena dampaknya akan merugikan remaja sebagai generasi penerus bangsa karena beresiko memiliki kesehatan reproduksi yang tidak berkualitas. Dalam upaya membangun kesehatan reproduksi, harus ada kegiatan untuk menunjang perubahan wawasan masyarakat terkait pentingnya kesehatan reproduksi. Tujuan penyuluhan kesehatan reproduksi adalah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan sehingga meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta menurunkan angka pernikahan anak di Desa Sukamukti. Melalui metode Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk menganalisis masalah remaja oleh Yayasan SEMAK, dilihat dari tingginya angka pernikahan anak dan permintaan dispensasi nikah di KUA karena kurangnya pengetahuan orangtua dan remaja. Hasil pengabdian ini membuat Forum Kom...
2010
Ada lima jenjang pelayanan kesehatan yang komprehensif, yaitu: promotif (termasuk edukasi/penyuluhan); preventif dan proteksi spesifik, misalnya vaksinasi; kuratif (diagnosis dini dan terapi segera); rehabilitatif; dan mencegah kecacatan (Daldiyono, 2006). Didapatkan kesan bahwa para dokter kini lebih banyak tampil sebagai pengobat daripada penganjur hidup sehat (promotif) jika menyaksikan peran orang-orang yang bekerja di dunia kesehatan (Hashman, 2009). Dikutip oleh Hasman (2009), Daldiyono mengatakan bahwa justru ilmu menjaga kesehatan yang malah tidak ditemukan dalam pendidikan formal dalam pendidikan di Fakultas Kedokteran. Domain ilmu kedokteran masih mencurahkan perhatian besarnya kepada penyakit (kuratif), tanpa mencoba mengelaborasi ke belakang untuk memahami secara mendalam fase seseorang sebelum menjadi pasien
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja DI SMPN 52 Surabaya
The Indonesian Journal of Public Health, 2019
Teenager is a period of rapid physical, psychological and intellectual development. Adolescents tend to like challenges without careful consideration. This caused various problems of adolescents, especially in reproductive health. Adolescent Reproductive Health (ARH) Education by teachers is an effort to overcome the problem of reproductive health of students. The purpose of this research was to identify the transfer process of adolescent reproductive health education at SMPN 52 Surabaya. This research used observational case study research with qualitative approach. Informants in this study consisted of teachers and students. Data was collected through in-depth interviews and document studies. This study found that most teacher informants have poor understanding of comprehensive ARH. The teacher informants said that ARH education is the responsibility of parents, school, community and government. The teacher informants delivered the ARH material with various methods. Teacher separa...
Kecakapan Hidup Terkait Kesehatan Reproduksi pada Siswa SMA di Kabupaten Tabanan
JURNAL MEDIKA USADA
Background: The adolescence period is a critical period in which physical, psychological and intellectual growth is very rapid, so it is prone to fall into risky behavior. Risk behaviors of adolescents in Indonesia include drug and alcohol use, as well as premarital sex, which can increase the number of cases of HIV/AIDS infection. To respond to adolescent reproductive health problems, the government has launched the PIK-R Program. The goal is to provide reproductive health information and counseling services, maturation of marital age, life skills, gender and advocacy skills and IEC. Life skills education for adolescents is very important to support the development of individuals to become responsible adults. To live an orderly life, individuals need the skills people need to do things regularly. Method: This study used a cross sectional design. Respondents in this study were 150 students who participated in the PIK-R Program which came from three high schools in Tabanan Regency. S...
NATAPRAJA
This research aims to find out the effectiveness of the implementation of the Generasi Berencana program in Yogyakarta City along with the supporting and inhibiting factors. This research used qualitative approach with descriptive method. The results showed that the implementation of Generasi Berencana program in Yogyakarta City had not been effective, as seen from five indicators: (1) The policy had not been effective in overcoming teenagers problem, (2) Implementers had quite effective seen from the division of duties and authority, (3) The target had not been effective yet because the intervention target had not ready to support the Genre Program, (4) The policy environment had effective but the external environment had not been effective, and (5) The process had not been effective because teenagers and families with teenagers had not understood the substance of the GenRe Program. The supporting factors were the easiness of communication and counseling training. While the inhibit...