Peranan Bumdes Unit Usaha Futsal Dalam Pembangunan Masyarakat DI Desa Kalibu Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara (original) (raw)
Related papers
Jurnal Indonesia Sosial Sains
BUMDes is very important in the context of empowering rural communities But unfortunately many BUMDes have not been able to run optimally One of them is BUMDes Gunong Kleng or Gampong-Owned Enterprises BUMG) Gunong Kleng BUMG Gunong Kleng has 3 types of businesses They are event tend rental sound system rental and brick making However over time the business that is currently running is only event tend rental The other two businesses are no longer running This type of research is descriptive qualitative with a phenomenological approach based on the Qanun BUMG regarding the purpose of the establishment of BUMG Furthermore the results of the study show that BUMDes has played a sufficient role in community empowerment but it has not been maximal However there are several obstacles including the lack of incompetent Human Resources and the community who does not use BUMDes as a third party
Jurnal Manajemen
Village Owned Enterprises (BUMDES) have a strategic role in improving the economy and village independence. Since the issuance of Law No. 32/2004 concerning Regional Government, the number of BUMDES until 2017 has reached 18,446. The main challenge for the existence of BUMDES is to be able to become a driver of economic development in the village. In many regions, BUMBDES has contributed to accelerate rural development and encourage the economic independence in the village. However, many BUMDES are stagnant, so that needs field studies to see the problems and the way of efforts to overcome them, and the result can bu used as models for the development of BUMDES in other regions, and can be used as national models. This article presents the results of case study of the MUGIRAHAYU BUMDES in Lebakherang Village, Subdistrict of Ciwaru, Kuningan District, West Java, where since the beginning of its establishment it has experienced success and gave benefits for improving the community's economy in the village, but many the BUMDES has experienced ups and downs, even stagnating. Some of the problems obtained from the field, namely the existence of organizational and the sussession problems, and emerged the existence of organizational dependence from several administrators, so that a good community spirit (paguyuban) in the village is unable to encourage BUMDES MUGIRAHAYU to build reliablility of the organization of BUMDES and entrepreneurial for the community. The New Public Management (NPM) and Fadel Model (2008), can be proposed to overcome the problems that occur in BUMDES and be able to strengthen sustainability of organizational life and building entrepreneurship. By strengthening transparency, accountability and professionalsm of management teams, BUMDES would be able to push the business of the community in the villages and build community entrepreneurship through exploring the local potential and endowment, so that it can build the economic independence in the village.
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), 2021
Tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah melatih keterampilan anggota BUMDES dalam melakukan pengolahan ubi kayu menjadi biscuit sehingga dapat meningkatkan pendapatan mitra. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mengenai inovasi sehingga diperlukan adanya kegiatan pelatihan untuk menciptakan inovasi baru dalam pengembangan produk pangan. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah (1) Sosialisasi awal tentang waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (2) Peninjauan lokasi tempat usaha mitra, (3) Peninjauan tempat kegiatan pelatihan, (4) Identifikasi alat-alat yang dibutuhkan oleh mitra, (5) Mempersiapkan kegiatan pelatihan tentang ubi kayu, potensi dan olahannya (6) Pelaksanaan kegiatan pengabdian.
Peran bumdes dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Jatisura Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu
2023
BUMDES is a village business institution managed by the community and village government to strengthen the village economy and build community social cohesion based on the needs and potential of the village. The Jatisura village government has established the Surakarya BUMDES as an institution for the welfare of the community's economy. It follows the role of the Surakarya BUMDES in empowering the community in Jatisura village. Surakarya BUMDES is a business entity whose entire or most of the capital is owned by the village through direct participation in village wealth, assets, services, and for the greatest prosperity of the village people. The problems in this study are 1) how is the role of the Surakarya BUMDES in empowering the community through processed mango fruit crafts in Jatisura village, Cikedung sub-district, Indramayu District. 2) How is the community empowerment model through Surakarya BUMDES in Jatisura village, Cikedung sub-district, Indramayu District. This study uses a descriptive qualitative method with a phenomenological approach with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the role of Surakarya BUMDES in community empowerment is 1) Development and development of the economic potential and capacity of the community, 2) active efforts to improve the quality of human and community life, 3) supporting the community in realizing and developing the economy of rural communities, 4) and Helping the community to increase their income. The empowerment model carried out by the Surakarya BUMDES in Jatisura village uses a community development and participatory model. The community development model exists in the Bumdes of Jatisura village by developing the potential of natural resources to be processed into processed mangoes. Participatory empowerment model in Surakarya BUMDES with mango processing training from Surakarya BUMDES. The empowerment model approach used is top-down; the government budget determines the success of this empowerment.
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Tujuan dari pengabdian ini adalah Mengoptimalkan BUMDES dengan pelatihan dan Pendidikan BUMDES sebagai kekuatan ekonomi baru, Mengoptimatkan asset desa sebagai icon desa dengan pelatihan dan Pendidikan memilih usaha yang sudah ada dan di dukung dengan BUMDES, Memasarkan usaha BUMDES melalui media digital, Memberikan aplikasi pembukuan dengan pelatihan dan Pendidikan pembukuan, pemerintahan desa Jimbung merupakan desa politan sudah bekerja sama dengan kampus UNWIDHA dituangkan dalam kesepakatan Bersama juga dua desa politan yang lain yaitu Jombor dan Krakitan. Metode pelaksanaan pengabdian dilaksanakan dengan disesuaikan potensi lokal yang ada didesa, yaitu pelatihan dan Pendidikan tentang BUMDESA, pelatihan dan Pendidikan pemasaran yang lebih efektif dan efisien di era covid 19 melalui social media, pelatihan dan Pendidikan tentang pembukuan juga pelatihan dan Pendidikan SDM yang dapat berkembang dan mampu bersaing dengan SDM yan lain. Waktu pelaksanaan pengabdian pada masyarakat in...
2020
ABSTRAK PERANAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBINAAN KELEMBAGAAN BUMDES DI DESA SUNGAI BULUH KECAMATAN SINGINGI HILIR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI SYUKRAN TAUBY 11575100879 Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Kuantan Singingi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan pemerintah daerah melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Kuantan Singingi dalam pembinaan kelembagaan BUMDes di Desa Sungai Buluh Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan kelembagaan BUMDes di Desa Sungai Buluh Kabupaten Kuantan Singingi. Konsep operasional dalam penelitian ini menggunakan buku Sukasmanto Tahun 2014. Adapun indikatornya adalah permodalan, pendampingan, dan pelatihan dan pengembangan. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif (Sugiyono). Teknik pengumpu...
Peran BUMDes Dalam Upaya Membangun Kerukunan Umat di Desa Kuwaron Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, 2021
Indonesia dikaruniai sebagai negara yang sangat majemuk, dengan pluralitas yang tinggi termasuk bidang agamanya. Akan tetapi pada pelaksanaannya heterogenitas tersebut justru menjadi alasan untuk saling menyerang dan menyakiti antar sesama. Tercatat masih banyak kasus berlabel agama. Hal tersebut menunjukkan kurangnya perhatian setiap elemen masyarakat dalam membangun dan menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Salah satu elemen masyarakat yang ada di desa adalah BUMDes (badan usaha milik desa) yang salah satunya berada di Desa Kuwaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan dengan nama BUMDes Kuwariron Jaya. Desa Kuwaron sendiri termasuk ke dalam desa yang cukup heterogen dalam aspek agamanya. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibahas mengenai peran BUMDes Kuwariron Jaya dalam membangun kerukunan umat beragama di Desa Kuwaron, serta hambatan yang ditemui dalam pelaksanaannya dan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Penelitian dilakukan dengan mewawancarai direktur dari BUMDe...
Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora
Kuantan Singingi Regency has a tourist village located in Kuantan Mudik District, precisely in the village of Pebaun Hilir, namely the Tobek Pebaun Tourism Object. Tobek Pebaun itself is a tourist attraction consisting of 2 seasons, namely the Lake Season and the Rice Planting Season. This study aims to analyze the capacity of Bumdes managers to advance together in the tourism sector of Pebaun Hilir Village and the factors that hinder the capacity of Bumdes managers to advance together in the tourism sector of downstream Pebaun villages. This study uses the theory of Alimbudiono & Fidelis (2004) which uses indicators, namely: good experience, education according to work, skills according to task. This research uses qualitative research. The results show that the management capacity is not good and inefficient because the employees who manage the Tobek Pebaun tourism object do not have special expertise in the field of developing tourism objects, due to their educational background c...
Jurnal Studi Ilmu Pemerintahan, 2020
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi pemerintah desa terhadap pemerataan pembangunan di Desa Bola Bulu Kecamatan Pitu Riase Kabupaten Sidenreng Rappang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah 80 orang yang mendapat pelayanan di Desa Bola Bulu Kecamatan Pitu Riase Kecamatan Sidenreng Rappang dari total populasi sebanyak 2426 orang, penentuan sampel menggunakan purposive sampling, dengan didapat hasil sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 orang. Teknik pengumpulan data atau teknik survey yang digunakan yaitu observasi, angket / angket, wawancara, studi pustaka, kemudian data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tabel frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel (x) fungsi pemerintahan desa 55,67% kategori cukup baik. Dilihat dari Indikator Transparansi, 37% dikategorikan kurang baik. Selanjutnya variabel (y) ...
ABSTRAK Sektor perekonomian Kabupaten Garut didominasi oleh sektor pertanian yang berbasis di pedesaan namun pertumbuhannya sangat lamban. Pengembangan basis ekonomi di perdesaan sudah sejak lama dijalankan oleh Pemerintah melalui berbagai program, namun upaya itu belum membuahkan hasil yang memuaskan sebagaimana yang diinginkan bersama. Berbagai program Pemerintah untuk pengembangan ekonomi di perdesaan antara lain Usaha Ekonomi Desa-Simpan Pinjam (UED-SP), Lembaga Simpan Pinjam Berbasis Masyarakat (LSPBM), Badan Kredit Desa (BKD), Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), serta Program UPK-PKP-PKK sudah digulirkan untuk memperkuat perekonomian di desa, namun hasilnya belum memuaskan. Faktor penyebab kurang berhasilnya program-program tersebut paling dominan adalah daya kreativitas dan inovasi masyarakat desa dalam mengelola, dan menjalankan mesin ekonomi di perdesaan. Sistem dan mekanisme kelembagaan ekonomi di pedesaan tidak berjalan efektif sehingga berimplikasi pada Predikat Daerah Tertinggal Strategi penguatan ekonomi desa melalui BUMDes, merupakan salah satu solusi untuk melepaskan ketergantungan masyarakat desa terhadap bantuan Pemerintah. BUMDes, merupakan lembaga usaha yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa serta tidak lagi didirikan atas instruksi Pemerintah, tidak dikuasai oleh kelompok tertentu serta dalam menjalankan usahanya untuk kepentingan hajat hidup orang banyak yang strategis di desa. Selain itu lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa, Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat dengan BUMDes diproyeksikan muncul sebagai kekuatan ekonomi baru di wilayah perdesaan