Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kenakalan Peserta Didik DI SMK N 1 Tegineneng (original) (raw)
Related papers
Peran Guru Bimbingan Konseling Mengatasi Kenakalan Remaja di Sekolah
Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 2015
Masa remaja seringkali dihubungkan dengan penyimpangan dan ketidakwajaran. Kenakalan remaja merupakan suatu tindakan atau bentuk gejala patologis sosial yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya para remaja mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja disebabkan oleh adanya perubahan pada pribadi remaja, hal tersebut menunjukkan adanya usaha remaja untuk meningkatkan kualitas kepribadiannya. Remaja yang melakukan perbuatan nakal memerlukan perhatian bukan cacian ditimpakan pada mereka. Guru BK mempunyai peran yang sangat penting untuk menangani masalah kenakalan remaja yang terjadi di sekolah.
Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik SMK Negeri 1 Kolaka
Zenodo (CERN European Organization for Nuclear Research), 2021
Peran seorang guru bimbingan konseling di sekolah adalah seorang pengajar atau pendidik yang memegang tanggung jawab memberikan bantuan kepada peserta didik dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya agar individu dapat mencapai kesejahteraan hidup. Oleh karena itu, upaya guru bimbingan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik dalam proses belajar mengajar di sekolah mendesak untuk dilaksanakan. Sebab jika peserta didik mengalami kesulitan belajar maka akan menghambat perkembangan belajarnya. Dan hal ini akan berpengaruh terhadap output pendidikan sekolah yang kurang bermutu dan berkualitas. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dengan tujuan untuk menjelaskan tentang peran guru bimbingan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik SMK Negeri 1 Kolaka. Penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data meliputi guru bimbingan konseling, kepala sekolah, dan peserta didik SMK Negeri 1 Kolaka sebagai sumber data utama dan beberapa sumber data yang lain. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru bimbingan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik SMK Negeri 1 Kolaka yaitu: membuat perencanaan program bimbingan konseling, kemudian melakukan identifikasi masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Setelah menemukan masalah yang dihadapi oleh peserta didik selanjutnya peserta didik tersebut diberikan arahan, motivasi dan pemahaman tentang kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta didik.
Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Menangani Perilaku Agresif Siswa DI SMKN 5 Singkawang
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia), 2019
Perilaku agresif merupakan perilaku yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok yang dimaksudkan untuk menyakiti, melukai, dan merugikan orang lain baik individu maupun kelompok dengan niat atau kesengajaan baik secara verbal maupun nonverbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan faktor penyebab siswa berperilaku agresif di SMKN 5 Singkawang, (2) mendeskripsikan peran Guru BK dalam menangani perilaku agresif siswa di SMKN 5 Singkawang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian fenomenologi. Hasil penelitian ini mengenai peran Guru BK dalam menangani perilaku agresif siswa di SMK N 5 Singkawang dapat disimpulkan bahwa (1) Faktor penyebab siswa berperilaku agresif verbal adalah karena konflik antar siswa, konflik antar kelas, perbedaan pendapat, dan bosan di kelas, serta cara mengajar guru yang unik dan faktor penyebab siswa berperilaku agresif nonverbal adalah karena Frustasi, masalah dalam keluarga, nilai yang tidak tuntas, stres ...
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru bimbingan dan konseling dalammengatasi Bullying Siswa kelas VIII SMP N 1 Kasihan Bantul untuk mengetahui faktorpenyebab terjadinya Bullying siswa kelas VIII SMP N 1 Kasihan Bantul. Penelitian iniadalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Subyek penelitianguru Bimbingan Konseling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitianini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek yang digunakan oleh penelitisebanyak 3 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan tahapreduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan Hasil penelitianmenyimpulkan bahwa peran guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi Bullyingsiswa kelas VIII SMP N 1 Kasihan Bantul adalah dalam tindakan preventif memberikanpemahaman atau pengetahuan Bullying melalui bimbingan klasikal, memberikankesempatan kepada siswa untuk berkonsultasi dalam layanan bimbingan konseling secarapribadi tent...
JURNAL KONSELING GUSJIGANG, 2015
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dan objek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling dan siswa. Insrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) penyebab peserta didik berperilaku agresif adalah sebagian besar karena karakter peserta didik yang keras dan cenderung menganggap bahwa perilaku yang mereka lakukan adalah sebuah kewajaran dan karena kurangnya pengawasan, perhatian dan kasih sayang dari orang tua sehingga anak cenderung merasa dapat melakukan apapun yang dinginkan dan (2) peran guru Bimbingan dan Konseling dalam menurunkan perilaku agresif peserta didik SMKN 2 Palangkaraya cukup baik yaitu dengan memberikan konseling individual.
Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Perilaku Agresi Siswa SMK Tunas Pelita Binjai
Jurnal Serunai Bimbingan dan Konseling, 2021
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku agresi siswa, peran guru Bimbingan Konseling dalam mengatasi perilaku agresi siswa serta faktor pendukung dan penghambat guru Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi perilaku agresi siswa SMK Tunas Pelita Binjai. Subjek penelitian guru bimbingan konseling dan enam orang siswa. Hasil penelitian pertama bentuk- bentuk perilaku agresi yang terjadi pada siswa diantaranya berkata kasar, mendorong temanmengejek teman. Kedua guru mengatasi perilaku agresi siswa dengan cara memberikan layanan dan melakukan tahapan-tahapan konseling dan bekerjasama dengan kepala sekolah, wali kelas dan orang tua. Ketiga, faktor pendukung dalam mengatasi perilaku agresi siswa antara lain dukungan dari kepala sekolah, wali kelas dan guru bidang studi, kerjasama yang baik dengan orang tua dan tingkat kesadaran siswa. Sedangkan faktor yang menghambantnya adalah siswa yang sulit terbuka, fasilitas yang kurang memadai, waktu yang terbatas dan orang tua ...
PEMA (JURNAL PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru bk melalui konseling individu dalam menangani siswa bermasalah di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah serta guru Bimbingan Konseling di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Objeknya adalah penanganan siswa yang bermasalah di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan pada dasarnya telah menerapkan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dengan baik. Layanan-layanan telah diberikan secara maksimal kepada peserta didi...
Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Menanggulangi Siswa Korban Risak DI Sma Negeri 4 Palu
Nosipakabelo: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 2020
The Objective of this research is to determine the role of teachers in counseling guidance dealing with students who are victims by risak at SMA Negeri 4 Palu. This research is classified as qualitative research, and the data were described both in written and spoken. This research was conducted in order to see the role of counseling guidance teacher in overcoming the risak victims at SMA Negeri 4 Palu. Furthermore, the data collection methods used in this reasearch are observation, interviews, and documentation. Then the data processing and analysis techniques were carried out through three stages, namely: data reduction, data presentation and conclusion drawing. This study was conducted to check the validity of the data using trigulation techniques.
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2020
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran persepsi siswa kelas VIII terhadap Guru BK di SMP Mutiara Persada Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020, mengetahui bagaimana peran Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Mutiara Persada Yogyakarta untuk mengubah persepsi negatif siswa terhadap Guru Bimbingan dan Konseling, mengetahui faktor pendukung dalam mengubah persepsi negatif siswa kelas VIII terhadap Guru Bimbingan dan Konseling, serta mengetahui faktor penghambat dalam mengubah persepsi negatif siswa kelas VIII terhadap Guru Bimbingan dan Konseling. Subjek penelitian ini siswa kelas VIII di SMP Mutiara Persada Yogyakarta. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan pengujian keabsahan data menggunakan metode triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan terdapat siswa kelas VIII di SMP Mutiara Persada Yogyakarta yang memiliki persepsi negatif terhadap Guru Bimbingan dan Konseli...
Deskripsi Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Masalah Kedisiplinan Siswa
Realita : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa SMK N 01 Pasaman dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peran guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain pemberian peringatan kepada siswa, pemberian bimbingan secara individu, pemberian bimbingan secara kelompok, pemanggilan orangtua siswa, pembiasaan kedisiplinan di dalam intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.. This study aims to determine the role of guidance and counseling teachers in overcoming student discipline problems at SMK N 01 Pasaman by using a descriptive qualitative approach. The results showed that the role of guidance and counseling teachers in overcoming student discipline problems was carried out in several ways, including giving warnings to students, providing individual guidance, providing group guidance, calling...